dalam praktiknya adalah selft-centered (egois), fokus pada diri manusia individu
mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak
berfikir panjang, semua tergantung kreterianya sendiri. Dalam teori relatif ini
jelaskan jika pandangan dan pendapat seseorang bersifat sangat subjektif, artinya
jika si A berfikir ini yang terbaik belum tentu si B memiliki pandangan yang
sama, dan begitu seterusnya. Ini dikarenakan pandangan dan pemikiran setiap
Agama sebagai dasar pijakan bagi setiap umat dalam menjalani kehidupan.
Tampa agama tidak akan memiliki landasan dalam berfikir. Ada hubungan erat
filsafat bersendikan pada nilai-nilai agama. Sehingga banyak filsuf jika ditilik
1
c. Etika bukan saja diperlakukan untuk mengatur perilaku hidup manusia di
dunia, tetapi juga sebagai salah satu syarat mutlak untuk mencapai tujuan
akhir (tujuan tertinggi) umat manusia dan ini adalah yang terpenting.
d. Semua agama mempunyai ajaran moral (etika) yang bersumber dari kitab
suci masing-masing.
Ada prinsip-prinsip etika yang bersifat universal dan bersifat mutlak yang
di jumpai di semua agama, tetapi ada juga yang bersifat spesipik/berbeda dan
hanya ada pada agama tertentu saja. Etika dan Agama disebutkan juga memiliki
konsep bahwa Tuhan adalah rujukan akhir manusia, karena Tuhan merupakan
nilai tertinggi dan universal, dan kebahagiaan manusia akan tercapai manakala
merupakan teori etika bersumber pada kebenaran Tuhan sebagai tolak ukur
dengan mengikuti perintah Tuhan. Hal ini Tuhan merupakan sumber nilai,
manusia berserah diri kepada Tuhan untuk kebebasan dalam mencapai tujuan
hidupnya. Berdasar dengan teori Etika bisnis, maka adanya Etika bisnis
diharapkan semua pihak yang terlibat memiliki nilai (value), nilai yang
seharusnya ada dalam etika bisnis meliputi keadilan, transparansi, kejujuran dan
bersumber dari aturan agama, kearifan tradisional, maupun dari nilai yang tumbuh
2
A. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dari karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
2. Manfaat Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata “etika”
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara
etimologi (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 2000). Untik
menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000):
2) Apa yang dilakukan sejauhnya sesuai atau tidak sesuai dengan nilai
dan norma.
4
2) Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis
sebagai objeknya.
2. Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai
bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian
nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa
nuraninya.
1. Allan Afuah (2004) bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang
dalam industri.
5
3. Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-
1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
dalamnya.
6
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
1. Pengendalian.
Komisi).
9. Konsekuen dan kosisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
1. Prinsip Otonomi
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi
7
dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan
2. Kesatuan (Unity)
lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk
dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebijakan dan kejujuran. Dalam
konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar
yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas
sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya,
8
6. Tanggung Jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia
dilakukannya.
batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan mokey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak
yang terkait dalam bisnis tersebut. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis
mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas
dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia
bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang
kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh
karenanya membawa seta tanggungjawab etis bagi pelakunya. Etika bisnis adalah
seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan
Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku
9
manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk
antar manusia. Secara terperinci, Richard T.de Goerge menyebut bahwa etika
prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu
keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat
dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etika bisnis membantu para pelaku
bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak.
dunia bisnis, tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis
mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku
bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata “etika”
banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
2. Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
3. Secara sederhana yang dimaksusd dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
(responsibility).
batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan mokey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak
11
B. SARAN
suasana hubungan yang adil dan sehat baik di lingkungan internal perusahaan
maupun hubungan nya dengan konsumen. Dari etika bisnis inilah nilai perusahaan
12