Anda di halaman 1dari 5

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

1. Nandhita Febri Isnaini ()


2. Lutfianah Putri (202044290124)
3. Citra Ayu Agitasari (202044290113)
4. Yudha Bagus Saputra ()
5. Muhammad Sodiq()
6. Riski Aminulloh ()

A. Pengertian Etika Bisnis Dalam Islam


Etika bisnis islam merupakan satu proses dan upaya untuki mengetahui hal-hal yang
benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan
produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan
perusahaan. Mempelajari kualitas moral kebijakan organisasi, konsep umum dan standar
untuk perilaku moral dalam bisnis, perilaku penuh tanggung jawab dan moral. Artinya
etika bisnis islami merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan
kegiataan bisnis perusahaan.

B. Etika Bisnis menurut para ahli :


1. Menurut Velasques
Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan yang
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, industri dan prilaku.
2. Menurut Steade et al
Etika Bisnis merupakan standar etika yangberkaitan dengan tujuan dan cara membuat
keputusan bisnis.
3. Menurut Hill dan Jones
Etika Bisnis merupakan suatuajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna
memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan
untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
4. Menurut Sim
Etika Bisnis karakter dalam penyampaian integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten
dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan kepemimpinan yang
efektif dalam organisasi.
5. Menurut Bussiness & Society-Ethics and Stakeholders Management
Etika Bisnis adalah kedisiplinan yang berhubungan dengan baik dan buruknya suatu
tugas dan kewajiban moral dalam konteks bisnis..
6. Menurut Yosephus
Mengatakan bahwa etika bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (Etika Terapan).
Dalam arti lain etika bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum
pada wilayah tindak manusia dibidang ekonomi, khususnya bisnis.
7. Menurut Ronald J.Ebert dan Ricky M.Griffin
Etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan prilaku dari etika
seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
8. Menurut Muslih
Etika Bisnis dapat didefinisiskan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal dan secara ekonomi atau sosial dan penerapan norma dan moralitas ini
menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
9. Menurut K.Bertens
Mengatakan bahwa etika bisnis dalam bahasa Inggris disebut bussiness ethics. Dalam
bahasa Belanda dipakai nama bedrijfsethick (etika perusahaan) dan dalam bahasa Jerman
Unternedmensethik (etika usaha). Dalam kata lain etika bisnis adalah pemikiran refleksi
kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis
10. Menurut Simmerer
Etika bisnis adalah suatu kode etik prilaku pengusaha bedasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
11. Menurut Sumarni, 1998:21
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang
mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha. Etika Bisnis merupakan pengetahuan
pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui trfansaksi.

C. MACAM – MACAM ETIKA BISNIS


Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruknya perilaku manusia, yaitu:
1. ETIKA DESKRIPTIF,
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikerjar oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu yang bernilai.
Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku/sikap yang akan diambil.
2. ETIKA NORMATIF,
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Secara umum Etika dapat dibagi menjadi:
a. Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi
manusia untuk bertindak secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-
teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
b. Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai
perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis: cara
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip moral
dasar yang ada akibatnya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi 3:
A. Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
B. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban seseorang
terhadap dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula
kewajibannya dengan orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Etika sosial menyangkut
hungan manusia dengan manusia lain.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat
ini adalah mengenai:
a. Sikap terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika profesi
d. Etika politik
e. Etika lingkungan
f. Etika ideology

C. Etika Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan antara manusia dengan


lingkungan sekitarnya dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada lingkungan hidup
secara keseluruhan.
Teori Etika
a. Etika teleologi
Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang
ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan
mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.
Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan
tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya
baik, maka tindakan itu dinilai baik. Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai
berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari
aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat
situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada
situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku
begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.
Filosofinya:
• Egoism
Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan egoisme
adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi
dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi
persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan
kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat
vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.
• Utilitarianism
Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa latin
utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang
melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness
of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
b. Teori Deontologi
Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos”
berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan
akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan
itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu
bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari
tindkan itu. Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas
maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
Etika Bisnis Yang Baik
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal
pokok yaitu :
1. Produk yang baik
2. Managemen yang baik
3. Memiliki Etika
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.
1. Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan
produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk
mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam
bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai
pihak.
Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja
menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.
1. Sudut pandang moral.
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan
keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa
kita lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang
lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena
menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan
bisnis kita sendiri.
1. Sudut pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau
Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam
praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional
maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi
norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan
hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman
kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa
artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas “.

SUMBER & REFERENSI :


http://antilicious.wordpress.com/2011/11/24/makalah-etika-bisnis/
http://bembyagus.blogspot.com/2012/04/pengertian-etika-etika-bisnis-dan-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai