Anda di halaman 1dari 10

KONSEP ETIKA DAN MORAL

Pengertian Etika
Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara
sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan masyarakatnya.

Pengertian Moral
Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya menjadi baik. Contohnya :
aturan dan hukum agama, hukum adat, tradisi

Peran Etika
peranan etika adalah sebagai moralitas,etika untuk membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola
kehidupan ini dengan lebih baik. Disamping itu, etika juga memberikan ukuran terhadap tindakan manusia di dalam
tata kehidupan sehari-hari, baik antar pribadi, antar kelompok, maupun antar profesi.

Manfaat Etika
1. Memberi rasa tanggung jawab.
2. Dapat dijadikan pedoman.
3. Meningkatkan kredibilitas perusahaan ataupun organisasi.
4. Menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
5. Dapat digunakan sebagai kontrol sosial.

Teori Deontologi
Menurut etika deontologi, suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik
dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri.

Teori Teleologi
Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi justru mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan
yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan
dinilai baik, bila akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu baik.

Etika Moral
Etika adalah ilmu filsafat yang mempelajari tentang baik Moral adalah sebuah kebiasaan yang muncul didalam
buruknya sesuatu masyarakat
Akal dan pikiran yang menjadi sumber yang paling Masyarakat itu sendiri yang menjadi sumber yang paling
mendasar dari etika mendasar dengan etika
Etika tidak selalu diikuti dengan moral Moral harus diikuti dengan etika
Dalam etika bersifat filosofis Dalam moral bersifat praktis

Contoh etika di masyarakat :


1. Berbahasa yang baik dan sopan. Tidak berkata kasar, kotor mencela dan melakukan ujaran kebencian
2. Mengantri dengan terti ketika sedang antri. Tidak berdiri terlalu dekat dengan orang di depan atau belakang
kita
3. Memprioritaskan orang lain yang memiliki kebutuhan spesial. Tempat duduk bagi ibu hamil dan lansia
dikendaraan umum atau dalam menggunakan lift dan lainnya.
4. Biasakan mengucapkan terimakasih ketika kita mendapat bantuan dari orang lain, serta ucapkan tolong jika
ingin meminta bantuan dari orang lain

Etika di tempat kerja :


1. Tidak bergosip saat kerja
2. Selalu minta izin saat ingin meminjam barang rekan kerja
3. Mampu mengendalikan emosi diri
4. Hormat kepada atasan
Profesi Bisnis dan Tanggung Jawab Moral Sosial Bisnis

Pengertian hakikat bisnis


Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau jasa ) yang bermanfaat bagi
masyarakat. Businessman (Seorang pembisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian
mencoba untuk melayani secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat
itulah pembisnis yang akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.

Dalam menjalankan Bisnis ada pengaturan bisnis (Bussines Management) yang terdiri dari :
1. Strategy : Perencanaan jangka panjang untuk membantu mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu atau
memberi arah untuk memulai bisnis yang dituju.
2. Marketing : Proses (perencanaan, analisis, dan pelaksanaan) tentang pemasaran yang menghasilkan strategi
pemasaran sehingga suatu produk bisa sampai ke pembeli.
3. Finance : Seorang pebisnis harus tau dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien
dan usaha dapat berjalan lancar.
4. Research & Development : Aktivitas yang dilakukan pebisnis atau perusahaan ketika sedang berinovasi
menciptakan produk atau layanan baru. seperti namanya, R&D berisikan rangkaian proses riset dan
pengembangan produk atau layanan yang ingin dibuat.
5. Human Resources : Mengatur sumber daya (tenaga kerja) yang ada di dalam perusahaan. Sistem tersebut
diciptakan untuk memaksimalkan setiap individu secara efektif, sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
6. Operations : Berkaitan dengan pengawasan, perancangan, dan pengendalian proses produksi barang atau jasa

Karakteristik Profesi Bisnis


Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
a. Definitif, Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
b. Urutan, Suatu proses bisnis harus terdiri aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
c. Pelanggan, Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
d. Nilai tambah, Transformasi yang terjadi harus memberikan nilai tambah pada penerima.
e. Keterkaitan, Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility  adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadapkonsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Pengertian tanggung
jawab social perusahaan atau CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya
untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan
secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering
diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan
community development.
Contoh tanggung jawab sosial terhadap lingkungan : memberikan donasi terhadap organisasi sosial maupun
masyarakat yang membutuhkan, renovasi mesjid, bedah rumah, memberikan beasiswa bagi murid2 berprestasi
Penerapan Etika Bisnis

Relevansi Etika dan Bisnis


Etika bisnis merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis mereka dengan lebih bertanggung
jawab secara moral

Pengertian Etika Bisnis


Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan.
Hill and Jones, etika dalam bisnis adalah bekal bagi setiap pemimpin sebagai pertiimbangan pengambilan keputusan
yang strategis dan berdasar moral.

TINGKATAN ETIKA BISNIS


1. Tingkat individual
2. Tingkat organisasional
3. Tingkat asosiasi
4. Tingkat masyarakat
5. Tingkat internasional

Prinsip Prinsip Etika Bisnis


1. Prinsip otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri.
2. Prinsip kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian, mutu barang atau jasa
yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan.
3. Prinsip integritas moral. Prinsip ini merupakan prinsip untuk tidak merugikan oranglain dalam segala
keputusan dan Tindakan bisnis yang di ambil.
4. Prinsip saling menguntungkan. Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam
berbisnis perlu ditanamkam prinsip win – win solution
5. Prinsip keadilan. Prinsip ini berhubungan erat dengan hak untuk diperlakukan sama sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Kendala Penerapan Etika Bisnis

RELATIVITAS MORAL DALAM BISNIS


menurut De George, kita perlu melihat terlebih dahulu tiga pandangan yang umum.
1. Bahwa norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
2. Bahwa norma sendirilah yang paling benar dan tepat.
3. Pandangan yang disebut De George yaitu immoralis naif yang mengatakan bahwa tidak ada norma moral yang
perlu diikuti sama sekali.

Kendala - Kendala Etika Bisnis


1. Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah
2. Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan
3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil
4. Lemahnya penegakan hukum.
5. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan manajemen

Konsep Etika Utilitarianisme Dan Manfaatnya Dalam Bisnis

Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut
adalah yang memaksimalkan penggunaan ( UTILITY ), didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan
mengurangi penderitaan. Sedangkan, Etika Utilitarianisme adalah bagaimana menilai baik buruknya suatu
kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.

Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme


Terdapat 3 kriteria Etika Utilitarianisme, diantaranya :
 Manfaat
 Manfaat terbesar
 Pertanyaan mengenai manfaat
Atas dasar kriteria tersebut, Etika Utilitarianisme mengajukan tiga pegangan sebagai berikut :
 Suatu kebijaksanaan atau tindakan
 Di antara berbagai kebijaksanaan dan tindakan yang sama baiknya
 Di antara kebijaksanaan atau tindakan yang sama – sama mendatangkan manfaat terbesar

Nilai Positif Etika Utilitarianisme


1. Rasionalitas
2. Sikap menghargai
3. universalitas

Utilitarianisme sebagai Proses dan Standart Penilaian


Dipakai sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan, ataupun bertindak.
Dipakai sebagai standar penilaian, baik tindakan maupun kebijaksanaan yang telah dilakukan.

Kelemahan Etika Utilitarianisme


 Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan
yang tidak sedikit
 Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai
suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya
 Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
 Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi
 Seandainya ketiga kriteria dari Etika Utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam
menentukan prioritas di antara ketiganya.
ETIKA PRODUKSI dan PEMASARAN

ETIKA PRODUKSI
Prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses
produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang.

PENTINGNYA ETIKA PRODUKSI


Memberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau menggunakan
jasa yang mereka tawarkan, dengan memperhatikan keamanan konsumen dan memenuhi hal-hal yang dibutuhkan
konsumen.

PANDANGAN KONTRAK KEWAJIBAN PRODUSEN TERHADAP KONSUMEN


Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual, dan kewajiban
moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual.
1. Kewajiban untuk memenuhi
2. Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah
3. Kewajiban untuk mengugkapkan
4. Kewajiban untuk tidak memaksa

ETIKA PEMASARAN
Pemasaran adalah kegiatan menciptakan, mempromosikan dan menyampaikan barang atau jasa ke para
konsumennya (Philip Kotler, 2003)
Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik operasi dan regulasi pemasaran. Tanggung jawab
sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan program pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan
penerimaan ide-ide dan praktek-praktek sosial.

Tantangan Profesi Pemasaran


1. Tantangan Visi
2. Tantangan pada Power Marketing
3. Tantangan pada Transferable Marketing
4. Tantangan pada Manajemen Merk

Ruang Lingkup Etika Pemasaran


Manajer pemasaran harus menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka.
Manajer pemasaran harus menahan diri dari sengaja merugikan; mematuhi semua undang-undang dan peraturan
yang relevan; dan akurat mewakili diri mereka sendiri, perusahaan mereka, dan merek mereka.
Manajer pemasaran harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa pilihan dan tindakan mereka melayani
kepentingan terbaik dari semua pelanggan, organisasi, dan masyarakat terkait.

LANGKAH – LANGKAH MENERAPKAN ETIKA PEMASARAN


• Mempromosikan Etika dalam Tahap Kontrol
• Mempromosikan Etika dalam Tahap Implementasi
• Mempromosikan Etika dalam Tahap Perencanaan

HAL-HAL TIDAK SESUAI DENGAN ETIKA PEMASARAN


• Menutupi kelemahan produk
• Melebih-lebihkan kemampuan produk
• Memanipulasi perasaan konsumen
• Tidak menyampaikan informasi dengan benar
• Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain
Etika Periklanan Dan Dimensi Etisnya
Definisi iklan
Iklan adalah ajakan penyampaian pesan-pesan visual atau oral kepada calon konsumen, dengan tujuan
memberitahukan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, atau
untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi terhadap ide-ide, institusi-institusi atau pribadi-pribadi yang terlibat
dalam iklan tersebut.

Fungsi Iklan
Iklan sebagai Pemberi Informasi
Iklan sebagai pembentuk pendapat umum

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam iklan


1. Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen
2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk tertentu, khususnya menyangkut keamanan dan
keselamatan manusia.
3. Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan, khususnya secara kasar dan terang-terangan.
4. Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.

FRAUD

Fraud (kecurangan) merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara disengaja dan dilakukan untuk tujuan pribadi
atau tujuan kelompok, dimana tindakan yang disengaja tersebut telah menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu
atau institusi tertentu.

Fraud adalah setiap tindakan ilegal yang ditandai dengan tipu daya, penyembunyian atau pelanggaran kepercayaan.
Tindakan ini tidak tergantung pada penerapan ancaman kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan yang dilakukan
oleh individu, dan organisasi untuk memperoleh uang, kekayaan atau jasa; untuk menghindari pembayaran atau
kerugian jasa; atau untuk mengamankan keuntungan bisnis pribadi. Tuanakota (2014)

Etika Bisnis Dan Fraud


Ada hubungan yang erat antara etika bisnis dan Fraud Bahwa segala sesuatu tindakan yang bersifat fraud bisa
dikatagorikan sebagai pelanggaran etika. Dari definisi di atas dapat kita pahami bahwa fraud merupakan bentuk
tindakan kejahatan yang bersifat disengaja, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Risiko Fraud adalah risiko yang dialamai oleh suatu perusahaan atau institusi karena faktor terjadinya tindakan fraud
atau kecurangan yang disengaja, baik kerugian yang bersifat Materi maupun Non Materi dimana kerugian materi
diukur dari segi nilai finansial dengan mengacu pada mata uang yang dipakai dan kerugian non material menyangkut
dengan kerugian yang bersifat non keuangan seperti menurunnya kepercayaan publik kepada perusahaan.

Bentuk-bentuk fraud : intentional error, unintentional error, colusion, employee fraud, management fraud.

Sebab terjadinya fraud : tekanan (pressure), kesempatan(opportunity), pembenaran atas tindakan(rationalization),


kemampuan(capability)

Cara Mencegah Fraud Di Perusahaan :


1. Memperketat pelaksanaan SOP di perusahaan
2. menyediakan sistem pengendalian Internal
3. Menjalankan pengawasan dan proses komunikasi akuntansi yang baik
4. Memberi saluran komunikasi khusus pelaporan tindak kecurangan
5. Memberi pelatihan anti fraud bagi karyawan
Etika Pasar Bebas

Pasar bebas adalah suatu kondisi jual beli yang ideal berdasarkan mekanisme penawaran dan permintaan tanpa
terikat dengan kebijakan maupun sistem ekonomi suatu negara. Jadi, pedagang dan pembeli lah yang mengatur
segala sesuatu terkait transaksi mereka.

keunggulan moral pasar bebas :


1. Menjamin perlakuan yang sama dan fair
2. Membasmi sistem ekonomi yang korup
3. Mendobrak sistem ekonomi yang tidak etis
4. pelaku ekonomi dibiarkan bebas mejalankan kegiatan bisnisnya
5. Menjamin kebebasan berusaha sebagai hak asasi semua orang

AFTA adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN, berupa kesepakatan agar tercipta
situasi perdagangan yang seimbang, dengan penurunan tarif barang dagang serta pajak bagi negara-negara di Asia
Tenggara.

Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai
basis produksi pasar dunia untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.

 Meningkatkan daya saing dari masing-masing negara anggota ASEAN.


 Menciptakan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang ramah akan investasi asing untuk menarik investor.
 Meningkatkan kegiatan perdagangan internasional antar negara anggota ASEAN dengan mengurangi bea impor.

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli. Namun demikian,
kedua pihak tidak dapat memengaruhi harga, karena harga telah ditentukan oleh pasar itu sendiri (keseluruhan
permintaan dan penawaran).
Contoh sederhana dari pasar persaingan sempurna adalah perusahaan beras, pasar buah dan sayur, pasar minyak
wangi, toko pakaian batik dan lainnya. Masih menukil laman Kemendikbud, salah satu contoh pasar persaingan
sempurna adalah perusahaan beras. Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Hal itu membuat
jumlah pembeli dan penjual beras begitu banyak. Setiap pembeli maupun penjual tak punya kuasa untuk
memengaruhi harga. Alih-alih demikian, mereka hanya akan menjadi pengikut harga atau price taker. Selain itu,
setiap pembeli dan penjual juga memiliki informasi soal kondisi pasar beras. Mulai dari informasi harga, kualitas, dan
lain-lain. Di pasar beras juga terdapat banyak perusahaan yang memproduksi barang yang sama atau homogen. Hal
ini menimbulkan persaingan antar-produsen beras.

Ciri-ciri pasar sempurna:


1. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak.
2. Barang atau jasa yang diperjual belikan bersifat Homogen
3. Faktor produksi bebas bergerak
4. Adanya kebebasan untuk mengambil leputusan
5. Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar.
6. Produsen bebas keluar masuk pasar

Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat menghasilkan suatu komoditas
yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki banyak penjual yang hanya
menawarkan satu jenis produk namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang berbeda.
Adapun contoh dari produk yang dijual di pasar monopolistik yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
yaitu alat kosmetik, pakaian, obat-obatan, tempat makan, dan masih banyak lagi. Seperti halnya pabrikan apparel
dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma mempunyai produk yang serupa.
Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan
memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.

CIRI CIRI PASAR MONOPOLISTIK :


1. Memiliki jumlah produsen atau penjual yang sangat banyak
2. Diferensiasi produk (produk serupa tetapi memiliki karakteristik yang berbeda)
3. Persaingan produsen tidak berdasar pada harga (lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan
kelebihan dari masing-masing produk)
4. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Pasar oligopoli adalah jenis pasar yang memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang. Umumnya,
jumlah produsen lebih sedikit dibandingkan konsumennya. Pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana komoditas
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Hal ini membuat persaingan harga di pasar menjadi tidak seimbang.

Ciri Ciri Pasar Oligopoli


1. Memiliki sifat saling memengaruhi (mutual Interpendence)
2. Memiliki Produsen setidaknya 2-10 produsen
3. Produk yang Dijual Homogen atau seragam
4. Kebijakan Produsen Utama Menjadi Acuan oleh Prudusen lainnya
5. Harga Pokok Hampir Sama
6. Produsen baru sulit masuk
7. Strategi pemadsaran yang matang

Contoh pasar oligopoli : Industri semen, Industri rokok, Jasa penerbangan, Layanan telekomunikasi, Industri
kendaraan bermotor, industri sistem operasi smartphone

Meskipun sebenarnya ada banyak, tetapi perusahaan sistem operasi di smartphone yang mendunia saat ini dikuasai
oleh Apple dan Google.  Kedua perusahaan teknologi itu memiliki sistem operasi yang mungkin digunakan mayoritas
saat ini, Apple dengan iOS nya dan Google dengan Android-nya.
Kedua sistem operasi itu dapat dibilang mendikte sistem operasi baru yang ingin masuk ke dalam persaingan.
Bahkan tak jarang perusahaan sistem operasi tidak mampu bertahan untuk menyaingi Google dan Android karena
tidak mampu memberikan pengalaman yang sama seperti keduanya. 
Misalnya seperti Huawei dan Windows Phone yang cenderung tidak mendapat kepercayaan dari konsumen. 

Etika Bisnis dalam Lingkungan Internal Bisnis

Lingkungan bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling
mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Unsur fisik : teknologi, unsur alam, dan pemasok.
Unsur non fisik : adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas ‘’seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian’’. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran
antara pembeli dan penjual.
Macam-macam bisnis :
1. Bisnis ekstraktif (bisnis batu bara, minyak bumi, emas, tembaga, dan lain-lain.)
2. Bisnis agraris (pertanian, perkebunan, perikanan, perhutanan, peternakan)
3. Bisnis industri (pabrik sepatu, pabrik semen, pabrik makanan ringan)
4. Bisnis jasa (salon, laundry, cuci mobil, bimbel

HUBUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGAN


bahwa bisnis merupakan kegiatan pengelolaan sumber – sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungannya.
Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan kemudian
ditelaah oleh para usahawan. lingkungan bisnis merupakan seluruh karakter dan faktor yang dapat mempengaruhi
baik secara langsung maupun tidak terhadap bisnis.

Lingkungan Internal
1. Visi misi 6. Organisasi informal
2. Budaya perusahaan 7. Hubungan antar unit
3. Gaya manjemen
4. Kebijkan
5. Karyawan

Lingkungan eksternal
Lingkungan umum : kondisi ekonomi, kondisi sosial budaya, kondisi hukum politik, kondisi teknologis,kondisi
lingkungan alam
Lingkungan khusus : pelanggan, pemasok, pesaing, pembuat peraturan, serikat kerja

Hubungan lingkungan internal dan eksternal dengan oranisasi


Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output. Seberapa besar
lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi.
Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang
dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga
subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input), transformasi, dan keluaran (output).
Lingkungan bisnis dapat dipilah – pilah secara lebih spesifik lagi menurut kepentingan – kepentingan tertentu yang
orientasinya adalah dalam perspektif penyusunan strategis.

Beberapa variabel yang ada di lingkungan bisnis


1. Strength (kekuatan)
2. Weakness (kelemahan)
3. Opportunity (kesempatan)
4. Treatment (tantangan)
Sifat diskriminasi pekerjaan
1. Keputusan yang merugikan seorang pegawai atau lebih karena bukan didasarkan pada kemampuan yang dimiliki,
seperti : Dalam melaksanakan pekerjaan tertentu, senioritas atau kualifikasi – kualifikasi secara moral dianggap
sah.
2. Keputusan yang sepenuhnya atau sebagian diambil berdasarkan prasangka rasial atau seksual, stereotype
yang salah , atau sikap moral tidak benar terhadap anggota kelompok dimana pegawai tersebut berasal.
3. Keputusan yang memiliki pengaruh negative atau merugikan kepentingan pegawai yang mungkin dapat
mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan, kesempatan memperoleh kenaikan jabatan atau gaji yang lebih
baik.

Tingkat diskriminasi
1. Perbandingan atas keuntungan rata – rata yang diberikan institusi pada kelompok yang terdiskriminasi dengan
keuntungan rata – rata yang diberikan pada kelompok lain.
2. Perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat dalam tingkat pekerjaan paling rendah
dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama.
3. Perbandingan proporsi dari anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih menguntungkan dengan
proporsi kelompok lain dalam jabatan yang sama.

Praktik Diskriminasi : rekrutmen, screening (seleksi), kenaikan pangkat, kondisi pekerjaan, PHK

Tindakan Afirmatif
1. Tindakan Afirmatif Sebagai Kompensasi
2. Tindakan Afirmatif Sebagai Instrumen untuk Mencapai Tujuan Sosial
3. Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan Keberagaman
4. Gaji yang Sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding

Tindakan afirmatif adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan di tempat kerja atau
pendidikan kepada bagian masyarakat yang kurang terwakili dengan mempertimbangkan warna kulit, ras, jenis
kelamin, agama, atau asal negara.

Anda mungkin juga menyukai