Anda di halaman 1dari 38

ETIKA BISNIS

Anggota kelompok 9

Vira widowati 112211234


Putri sheila 112211247
Muhammad nurcholis 112211184
Dian herdiansyah 112211158
Sahlan m saleh 112211174

Mata Kuliah : PENGANTAR BISNIS


Dosen : ASRAL SE, MM.
Program Studi : MANAJEMEN (S1)
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Pelita Bangsa, Cikarang, Bekasi 17530
ETIKA & NORMA-NORMA BISNIS
Etika Bisnis
Suatu kode etik perilaku
Pengusaha berdasarkan nilai2
moral dan norma yang dijadikan tuntunan
dalam membuat
keputusan bisnis

Etika
Adalah suatu komitmen
untuk melakukan apa yang
benar & menghindari apa yang tidak ben ar
Pengertian dan Tujuan Etika
1. Asal kata Etika
Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan
Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos .artinya
kebiasaan
Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat. Pada
umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui agama
dan kebudayaan.
Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah laku
manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.

3
Pentingnya Etika Bisnis
Etika Bisnis itu
Penting !!
Etika bisnis berperan
penting dalam
memberikan kepercayaan
terhadap kelompok atau
individu yang
berkepentingan dengan
jalannya perusahaan

4
Pentingnya Etika dalam Dunia Bisnis
• Perubahan perdagangan dunia menuntut segera
dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia
semakin membaik. Langkah apa yang harus ditempuh?.
• Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada
norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan
bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu
membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan
bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis
maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam
hubungan langsung maupun tidak langsung.
• Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis
seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika
bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang
bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam
satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang
terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang
nuansanya kini telah berubah.
• Perubahan nuansa perkembangan dunia itu
menuntut segera dibenahinya etika bisnis.
Perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka
panjang dalam sebuah bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku
untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro.
3. TUJUAN ETIKA

01
Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan tujuan
membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya
sampai pada rekomendasi memadai.

02 Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar moral.

Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara


03
moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat untuk
perbaikan.

8
Mempertahankan standar etika & tanggung jawab
perusahaan
1. Cara mempertahankan standar etika

A. Menciptakan kepercayaan perusahaan


B. Jalankan kode etik
C. Lindungi hak perorangan
D. Adakan pelatihan etika
E. Lakukan audit etika secara periodik
F. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku,
jagan hanya aturan
G. Hindari contoh etika yang tercela
H. Ciptakan budaya komunikasi dua arah
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-
fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang)

Menurut Kamus BesarIndonesia :


“Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
perdagangan

10
ETIKA BISNIS ADALAH :

1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang
salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan
dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan tuntutan perusahaan
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan
standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung
jawab dan bermoral.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis suatu perusahaan.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum
dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip
kebenaran, keadaban dan bermartabat

11
Aliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme
“baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah
tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau
kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan
pengorbanan yang sedikit”
2. Aliran Deontologi
“baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil
nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang
bersumber dari kehendak secara mandiri.

12
Mengapa Bisnis Perlu Beretika ?

1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu


mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka
dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap
memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
profesional justru akan menang.

13
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan


bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan
dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci
keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap
konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai
dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan.
4. Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang kompetitif.
5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus
menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik.

14
Prinsip etika & Perilaku
1. Kejujuran (Honesty)
2. Memegang prinsip (Integrity)
3. Memelihara janji (Promise Keeping)
4. Kesetiaan (Fidelity)
5. Kewajaran (Fairness)
6. Suka membantu orang lain (Caring for other)
7. Hormat kepada orang lain (Respect for other)
8. Warga negara yang bertanggung jawab (Responbility
citizenship)
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence)
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability
28/03/2023 Sulaefi, Ph.D Matrikulasi Pengantar Bisnis 15
PERAN ETIKA DALAM BISNIS

 Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu


melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas
pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral
sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan
mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin,
berperilaku tanpa diskriminasi.
 Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas
moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi
tercantum dalam suatu kerangka sosial;

16
Kasus Etika
• Pertama, melubernya lumpur dan gas panas di
Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan eksploitasi gas
PT Lapindo Brantas.
• Dalam kasus Lapindo, bencana memaksa penduduk
kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan masa
depan.
• Perusahaan pun terkesan lebih mengutamakan
penyelamatan aset-asetnya daripada mengatasi soal
lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
.
• Kedua, obat anti nyamuk HIT yang diketahui memakai
bahan pestisida berbahaya yang dilarang
penggunaannya sejak tahun 2004.
• Pada kasus HIT, meski perusahaan pembuat sudah
meminta maaf dan berjanji akan menarik produknya,
ada kesan permintaan maaf itu 2klise. Penarikan
produk yang kandungannya bisa menyebabkan kanker
itu terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk
berbahaya itu masih beredar di pasaran.
Pengaruh Bisnis terhadap Etika
• Dari kasus-kasus yang disebutkan sebelumnya, bagaimana perusahaan
bersedia melakukan apa saja demi laba.
• Dalam bisnis, satu-satunya etika yang diperlukan hanya sikap baik dan
sopan kepada pemegang saham.
• Kepentingan utama bisnis adalah menghasilkan keuntungan maksimal
bagi shareholders.
• Fokus itu membuat perusahaan yang berpikiran pendek dengan segala
cara berupaya melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan
keuntungan.
• Kompetisi semakin ketat dan konsumen yang kian rewel sering menjadi
faktor pemicu perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis.
BERBISNIS DENGAN ETIKA
• Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu
aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi
harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis
dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan.
• Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas
dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada
hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
• Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang
maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur,
pemakai dan lain-lain
Masalah etika dalam bisnis
1. Suap (Bribery),
2. Paksaan (Coercion),
3. Penipuan (Deception),
4. Pencurian (Theft),
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination)
Suap (Bribery),
• Adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima,
atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan
mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan
kewajiban publik.
• Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan
membeli pengaruh. 'Pembelian' itu dapat dilakukan baik
dengan membayarkan sejumlah uang atau barang, maupun
'pembayaran kembali' setelah transaksi terlaksana.
• Suap kadangkala tidak mudah dikenali. Pemberian cash atau
penggunaan callgirls dapat dengan mudah dimasukkan sebagai
cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selalu dapat
disebut sebagai suap, tergantung dari maksud dan respons
yang diharapkan oleh pemberi hadiah.
Paksaan (Coercion),
Adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau
dengan menggunakan jabatan atau ancaman.
Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit
kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industri
terhadap seorang individu.

Penipuan (Deception),
Adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja
dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
Pencurian (Theft)

Merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan


hak kita atau mengambil property milik orang lain
tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut
dapat berupa property fisik atau konseptual.
Diskriminasi tidak jelas
(Unfair discrimination)
• Adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang
tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan,
atau agama.
• Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang dengan setara
tanpa adanya perbedaan yang beralasan antara mereka yang 'disukai'
dan tidak.
Dalam menciptakan etika bisnis,
Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan hal sebagai berikut:

1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri
mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun
dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu,
pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan
dengan jalan main curang atau memakan pihak lain
dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau
keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi pelaku
bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan
kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang
"etik".
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility)

Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat,


bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan
sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri

Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh


pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha
menciptakan etika bisnis. Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti
perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu
harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang
lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi
informasi dan teknologi.
5. Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan”

Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada


saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan
dimasa datang.
6. Menghindari Sifat 5K
(Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi,Kolusi dan komisi

Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita
yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi,
manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis
ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar

Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima
kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi,
jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan
"kongkalikong" dengan data yang salah.
Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta
memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha

Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling
percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan
pengusaha
lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan
pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini
kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang
sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk
berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama

Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat
terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan
etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati,
sementara ada
• "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk
melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep
etika bisnis itu akan "gugur" satu demi satu.
10. Memelihara Kesepakatan

Memelihara kesepakatan atau menumbuh kembangkan Kesadaran


dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah
satu usaha menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh
semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan
kenyamanan dalam berbisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif

Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu


hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-
Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian
hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi"
terhadap pengusaha lemah.
Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakansebuah harga mati, yang
tidak dapat ditakar lagi. Dalam Iaman keterbukaan danluasnya inf!rmasi saat ini, baik-buruknya sebuah
dunia usaha dapat tersebar dengan
cepat dan luas. Memposisikan karyawan, khnsumen, pemasok, pemodal dan
masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-
satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. ketatnya persaingan bisnis menyebab
kan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.Etika bisnis mempengaruhi
tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen
dalam lingkaran bisnis. Pemasok supplier, perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling
mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang
menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek.
aling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan
tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan
segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh
elemen dalam lingkaran bisnis. oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
2. saraan

Perlu adanya sadar diri didalam hati para pegawai didalam perusahaan yang ingin
menerapkan etika didalam bisnis agar tidak adanya kekurangan atau kebohongan
yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman
yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga
etika di dalam bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lan%er di perusahaantersebut
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai