Anda di halaman 1dari 29

KONSEP ETIKA

BISNIS
PERTEMUAN KE-2
Chadijah, Team Teaching
❑Sejarah Berkembangnya Etika ❑Sasaran & Ruang Lingkup Etika
Bisnis Bisnis
❑Alasan mempelajari etika bisnis ❑Faktor Pendukung Implementasi
Etika Bisnis
❑Alasan Perlunya Etika dalam
Bisnis ❑Etos Bisnis
❑Pendekatan dalam Merumuskan ❑Moral dalam Dunia Bisnis
Tingkah Laku Etika Bisnis
❑Etika dalam Dunia Bisnis
PEMBAHASAN ❑Definisi dan Peran Etika Bisnis
❑Nilai-nilai Kunci Etika Bisnis
❑Efek Melanggar Etika Bisnis
❑Etika Bisnis Entrepreneurship
❑Upaya Penerapan Etika Bisnis
❑ Literatur
❑Panduan Menerapkan Etika Bisnis
❑Masalah/Kendala Penerapan Etika
Bisnis
❑Prinsip Etika Bisnis
Zaman prasejarah filsafat Plato, Aristoteles, & filsuf Yunani lainnya,
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama
dalam negara & bagaimana kegiatan & kehidupan ekonomi harus diatur.

Sejarah Zaman peralihan pada tahun 1960-an: dimulainya pemberontakan terhadap


otoritas di AS, revolusi mahasiswa di ibukota Perancis, penolakan terhadap
Berkembangnya kemapanan. Hal ini memberikan perhatian pada bidang ilmu manajemen, yakni
Etika Bisnis (1) menambahkan mata kuliah Business & Society dalam kurikulum, yang
membahas CSR (Corporate Social Responsibility).

Etika bisnis lahir di AS tahun 1970-an: sejumlah filsuf terlibat memikirkan


masalah etis di sekitar bisnis & etika bisnis dianggap sebagai tanggapan yang
tepat atas krisis moral yang terjadi di AS.
 Etika bisnis meluas ke Eropa Barat tahun 1980-an: terdapat forum
pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang
Sejarah disebut European Business Ethics Network (EBEN).
Berkembangnya
Etika Bisnis (2)
Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an dan tidak
terbatas lagi pada dunia barat (Eropa, AS): bahkan telah didirikan
International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
yang diadakan tanggal 25-28 Juli 1996 di Tokyo Jepang.
 Bagian dari etika terapan

Alasan  Karena saya manusia


 Saya perlu tahu apa yang harus dilakukan dalam
Mempelajari kehidupan profesional
Etika Bisnis  Kehidupan profesional tergantung pada dunia
yang berubah dan pluralistik dengan
kemungkinan pilihan & dilema etika.
❑ Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial/finansial saja, tetapi
juga berkaitan dengan komitmen moral, integritas moral, pelayanan,
jaminan mutu dan tanggung jawab sosial.
❑ Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar bahwa konsumen adalah
raja sehingga perusahaan harus bisa merebut dan mempertahankan
Alasan kepercayaan konsumen.
❑ Perusahaan semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga kerja yang
Perlunya Etika siap untuk dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
Karyawan adalah subyek utama yang menentukan keberlangsungan bisnis
dalam Bisnis sehingga harus dijaga dan dipertahankan.
❑ Perlunya menjalankan bisnis dengan tidak merugikan hak dan
kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnis.
❑ Bisnis yang dijalankan bersamaan dengan etika, akan memberikan
keuntungan jangka panjang karena akan membentuk reputasi yang
positif.
1. Pendekatan manfaat: setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya, dalam bentindak, seharusnya mengikuti cara-cara
Pendekatan yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi Masyarakat dengan
cara yang tidak membahayakan dan biaya serendah-rendahnya.
dalam 2. Pendekatan hak asasi manusia (HAM): setiap orang dalam tindakan
Merumuskan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Suatu
tindakan atau tingkah laku harus dihindari apabila diperkirakan akan
Tingkah Laku menyebabkan benturan dengan hak orang lain.
3. Pendekatan hukum: para pembuat keputusan memiliki kedudukan yang
Etika Bisnis sama dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan.
 Etika bisnis juga dikenal sebagai 'etika perusahaan' dan merupakan
bentuk etika terapan. Ini mengeksplorasi nilai- nilai dan ide-ide ekonomi
dan cara mereka dimasukkan ke dalam kehidupan praktis sehari-hari. Ini
mencari jawaban di bidang bisnis perusahaan.

 "Etika bisnis adalah studi tentang situasi bisnis, aktivitas dan keputusan
Definisi Etika dimana masalah benar dan salah ditangani." (Thomas Ng, 2012).
Bisnis
 Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara
melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih
berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa
juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal secara ekonomi maupun sosial.
 Etika bisnis berperan dalam membentuk perusahaan yang kuat
dan memiliki daya saing tinggi serta kemampuan menciptakan nilai
yang tinggi.

 Etika bisnis juga menguntungkan perusahaan untuk jangka


Peran Etika menengah dan jangka panjang sebagai berikut:
Bisnis a. Mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya
friksi, baik intern maupun ekstern perusahaan.
b. Meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berbisnis/berniaga.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing.
 Jika perusahaan bertindak tidak etis, maka akan
memancing tindakan balasan dari konsumen atau pihak
Efek
lainnya, misalnya melalui gerakan pemboikotan produk,
Melanggar
Etika Bisnis larangan beredarnya produk, larangan beroperasi, dll.
Sehingga dapat menurunkan nilai penjualan maupun
nilai perusahaan secara keseluruhan.
 Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan
dalam sehari-hari, maka nilai-nilai yang terkandung
dalam etika bisnis dituangkan ke dalam manajemen
korporasi dengan cara:
Upaya
Penerapan 1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode
Etika Bisnis etik.
2. Memperkuat sistem pengawasan.
3. Menyelenggarakan pelatihan bagi
karyawan secara berkelanjutan.
1. Perusahaan mengendalikan diri dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat. Perusahaan tidak melakukan pelanggaran hukum, norma,
& aturan yang berlaku.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada
masyarakat dan lingkungannya agar eksistensinya dapat memberikan
manfaat bagi seluruh stakeholder.
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing atas
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat.
Panduan 5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Menerapkan
6. Menghindari KKN (Korupsi, Kolusi, & Nepotisme) yang merusak
Etika Bisnis tatanan moral.
7. Mampu menyatakan hal yang benar itu adalah benar,
8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah
disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran & rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
positif berupa peraturan dan perundang- undangan.
1. Kendala sistematik: pertanyaan-pertanyaan etis yang
muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan
sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

Masalah atau 2. Kendala korporasi: terkait pertanyaan tentang


Kendala moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur
Penerapan Etika organisasi perusahaan.
Bisnis
3. Kendala individu: pertanyaan seputar individu
tertentu dalam perusahaan, meliputi moralitas
keputusan, tindakan, dan karakter individual dalam
melakukan aktivitas di dalam perusahaannya.
Prinsip Umum Etika Bisnis meliputi:

1. Otonomi = mandiri.
Prinsip Etika 2. Kejujuran.
Bisnis (1) 3. Keadilan.
4. Manfaat bersama (mutual benefit
principle).
5. Integritas moral tuntunan internal agar tetap
menjaga nama baik industri.
1. Prinsip hormat pada diri sendiri
 Dalam menjalankan bisnis, masyarakat sebagai konsumen merupakan
cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita memberikan kontribusi yang
positif kepada masyarakat, maka akan berdampak positif dengan bisnis
yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Contoh: Manajemen
perusahaan dengan teamwork-nya memiliki sistem kerja yang berorientasi
kepada pelanggan, maka pelanggan akan makin fanatik terhadap
perusahaan. Jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan
kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya,
maka karyawan akan makin loyal pula terhadap perusahaan.
2. Prinsip keadilan
Prinsip Etika Semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi secara
Bisnis (2) langsung ataupun tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Semua
pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan kemampuan dan
peran yang sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan
bisnis ini. Contohnya dalam hal alokasi sumber daya ekonomi kepada
semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat
kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga pemasok bahan baku
serta alat-alat produksi.
Perusahaan harus memenuhi kewajibannya untuk memberikan hak kepada
siapa pun yang berbisnis dengannya, hak pekerja, konsumen, atau mitra
bisnis, dll.
Perusahaan menentukan pula beban kerja yang tidak melebihi kemampuan
karyawan. Melanggar hak-haknya berarti tidak menjunjung tinggi etika
bisnis.
3. Prinsip kejujuran
 Merupakan prinsip paling dasar untuk mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses
bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan
prinsip kejujuran. Jika pimpinan perusahaan mampu untuk
menerapkan prinsip kejujuran, akan menjadi contoh bagi semua
Prinsip Etika karyawan.
Bisnis (3) 4. Prinsip Otonomi
 Perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang
telah dikuasai dan visi-misi perusahaan tersebut. Perusahaan tidak
bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan
bisnis. Perusahaan bebas mengambil keputusan apapun yang sesuai
dengan visi-misinya.
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek
bisnis yang baik. Etika bisnis berfungsi menggugah
kesadaran moral pelaku bisnis agar berperilaku baik dalam
menjalankan usahanya demi nilai luhur tertentu (agama,
Sasaran & budaya) dan demi kelanjutan bisnisnya.
Ruang 2. Menyadarkan masyarakat (stakeholder) yang terdiri dari
konsumen (end user), karyawan , pemasok/mitra bisnis,
Lingkup Etika investor dan lingkungan (penduduk disekitar lokasi usaha)
akan hak mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
Bisnis bisnis.
3. Menilai apakah sistem ekonomi di suatu wilayah sesuai
dengan etika bisnis, apakah masih ada praktek monopoli,
oligopoli, money laundering, insider trading, black market,
dll.
1. Adanya kepedulian manajer terhadap mutu kehidupan
kerja atau peningkatan “Quality of Work Life”.
2. Adanya “Trust Crisis” dari publik kepada
Faktor perusahaan.

Pendukung 3. Mulai diterapkan punishment yang tegas


terhadap skandal bisnis oleh pengadilan.
Implementasi 4. Adanya peningkatan kekuatan pengawasan/kontrol dari
Etika Bisnis LSM.
5. Tumbuhnya kekuatan publisitas oleh media.
6. Adanya transformasi organisasi dari “transaction
oriented” menjadi “relation oriented”.
 Etos bisnis merupakan suatu kebiasaan atau budaya
moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut oleh satu
perusahaan atau group usaha.

Etos Bisnis
 Penerapan nilai atau norma bisnis yang lebih baik yang
dianut oleh pebisnis untuk meningkatkan image
perusahaan dengan mengutamakan pelayanan prima dan
produk prima.
 Kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta
budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama
mengajarkan pada umatnya untuk memiliki moral yang terpuji, termasuk
dalam kegiatan mendapatkan keuntungan dalam ber-“bisnis”.

 Contohnya, dalam melakukan transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan


konsekwen, kedua belah pihak akan merasa puas dan memperoleh kepercayaan
satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja sama yang erat & saling
menguntungkan.
Moral dalam
 Moral dan bisnis perlu terus dijalankan agar menjamin tingkat kepuasan
Dunia Bisnis konsumen maupun produsen.

(1)
 Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan
budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan
orang, sehingga orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama, akan memiliki
moral yang terpuji dalam melakukan bisnis.

 Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama
yang dianut budaya dan dimiliki, serta harus mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah
seseorang bertanggung jawab secara moral terhadap suatu kesalahan
adalah:

1. Ketika orang itu menyebabkan atau membantu menyebabkan


terjadinya kerusakan atau ia tidak mencegah padahal ia dapat
Moral dalam melakukan tindakan pencegahan.
2. Ketika orang itu sadar terhadap perbuatannya yang mengakibatkan
Dunia Bisnis kerusakan.
3. Ketika ia melakukan tindakan yang berakibat kerusakan karena
(2) kemauannya sendiri.

 Sebaliknya, tanggung jawab moral dapat dikurangi atau bahkan


ditiadakan tergantung besar-kecilnya kontribusinya terhadap tindakan
yang berakibat kerusakan tersebut. Demikian pula, jika ia tidak sadar
terhadap perbuatan yang berakibat kerusakan, di bawah tekanan pihak
lain, sehingga ia dalam posisi terancam bila tidak melakukannya.
 Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kebaikan, etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan
kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.

 Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika


(patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang,
selaras, dan serasi.
Etika dalam  Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat
Dunia Bisnis membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang
terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
(1)
 Etika di dalam bisnis harus disepakati oleh orang-orang yang berada
dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.

 Untuk mewujudkan etika dalam berbisnis, perlu pembicaraan yang


transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat
maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika
sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menjamin kepastian hukum, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah. Hal
tersebut meliputi:
1. Pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility).
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang- ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.

Etika dalam 4. Menciptakan persaingan yang sehat.


5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
Dunia Bisnis 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece/surat sakti, Kongkalikong, Koneksi,
(2) Kolusi dan Komisi).
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang- undangan
Nilai-nilai kunci yang dianggap penting dalam etika bisnis yang harus dimiliki
oleh setiap pengusaha kecil atau manajer perusahaan besar:
1.
Ciri ciri kebebasan menurut Anzenbacher (1990):
a. Kebebasan yang bersumber dari alam berarti terpenuhinya semua
kebutuhan biologis manusia. Bertahan hidup adalah tujuannya.
b. Kebebasan yang bersumber dari kemanusiaan berkaitan dengan
Nilai-nilai realisasi diri dalam kehidupan sosial manusia.
c. Kebebasan yang bersumber dari belas kasihan adalah bagian dari etika
Kunci Etika sosial Katolik. Ini mengacu pada belas kasihan Tuhan yang diberikan
kepada semua orang. Tujuan dari kebebasan itu adalah untuk mencapai
pembenaran atas tindakannya sendiri dalam pandangan keabadian.
Bisnis Batasan kebebasan menurut Ricken:
a. Kebebasan bertindak berarti bahwa orang hanya bisa eksis sesuai
dengan fitrahnya. Contoh: Orang tidak bisa terbang seperti burung.
b. Kebebasan untuk memutuskan berarti seseorang berhak, dengan
menggunakan pemikiran rasional, untuk memilih cara yang akan mengarah
pada pencapaian tujuan hidupnya. Hal ini tergantung pada potensi mental
dan fisik seseorang. Contoh: Meskipun manusia tidak dapat terbang seperti
burung, mereka dapat menggunakan otak mereka untuk membuat mesin
yang mengangkat mereka dari tanah.
Karena orang bertanggung jawab tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tanggung
jawab etis mereka adalah:
•tanggung jawab hukum (tanggung jawab di hadapan hukum).
•tanggung jawab politik (tanggung jawab sipil untuk administrasi publik, baik
sebagai wakil atau pemilih).
• tanggung jawab ekonomi atau sosial (tanggung jawab untuk
melipatgandakan kekayaan materi atau spiritual masyarakat).

Tanggung jawab di bidang ekonomi:


Nilai-nilai •tanggung jawab pemilik atau orang yang mewakili organisasi atau
perusahaan atas tindakannya dan aktivitas semua karyawan.
Kunci Etika • tanggung jawab semua karyawan kepada pemilik atau orang yang mewakili
organisasi atau perusahaan.
Bisnis •tanggung jawab organisasi atau perusahaan terhadap pelanggan mereka.
•tanggung jawab organisasi atau perusahaan terhadap seluruh masyarakat atau
negara.
•tanggung jawab organisasi terhadap lingkungan.

Terdapat 3 sudut pandang berbeda mengenai tanggung jawab etis perusahaan


(Putnova & Seknicka 2007):
•Perusahaan hanyalah badan hukum tanpa tanggung jawab moral.
•Perusahaan adalah subjek etis karena terdiri dari orang-orang.
• Perusahaan adalah peserta etis, yang lebih rendah dari individu, dengan demikian
memiliki tanggung jawab etis yang lebih sedikit daripada individu.
4. Kepercayaan: hubungan antara komitmen (janji atau sumpah) dan realisasi yang
diharapkan. Contoh: Seorang pelanggan mempercayai pengecer online dan
memberikan rincian kartu kreditnya, mengetahui bahwa mereka tidak akan
disalahgunakan. Contoh lain adalah produsen smartphone, yang percaya bahwa
karyawannya tidak akan menjual pengetahuan pengembangan kepada pesaing.
5. Kemajuan: kondisi keseluruhan yang dialami manusia berubah menjadi lebih baik.
Ini bukan hanya tentang pertumbuhan kuantitatif kekayaan atau sebagian perbaikan
politik dan ekonomi, tetapi perbaikan keseluruhan kondisi manusia. Kemajuan
dapat dicapai dengan mengubah kondisi eksternal kehidupan. Gagasan kemajuan
hari ini lebih tentang menciptakan kondisi yang memungkinkan kehidupan yang
Nilai-nilai layak dalam hal : keamanan materi; budaya (seni rupa, musik, teater, dll.); aspek
lingkungan; aspek spiritual (keagamaan).
Kunci Etika
Bisnis  berbagai cara untuk mengukur ini, diantaranya PDB (Produk Domestik Bruto).
Kemakmuran diukur dengan menetapkan tingkat kenaikan barang dan jasa yang
diproduksi dan peningkatan daya beli.
 Contoh etika ekonomi: jenis kredit mikro tertentu sangat umum di ekonomi Eropa
Timur, yang tidak melalui bank. Ada banyak kasus yang tercatat di mana kreditur
mengambil keuntungan dari kesulitan keuangan pemohon dengan membebankan
bunga atau biaya pinjaman yang tidak proporsional atau bahkan mendorong debitur
untuk menandatangani selembar kertas kosong. Kemakmuran yang dihasilkan dari
kreditur datang dengan biaya kepada debitur, yang mendapat lebih banyak masalah
dari bunga berikutnya.
7. Di bidang ekonomi, salah satu ukuran keberlanjutan adalah Indeks
Keberlanjutan Dow Jones (DJSI), yang mencantumkan perusahaan-
perusahaan paling terkemuka dan mengevaluasi kinerja mereka dalam
hal tanggung jawab sosial dan ekologis mereka. “DJSI didasarkan pada
analisis kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan, menilai isu-
isu seperti tata kelola perusahaan, manajemen risiko, branding, mitigasi
perubahan iklim, standar rantai pasokan, dan praktik ketenagakerjaan.”
Nilai-nilai Contoh: Pada tahun 2009, Nokia dinyatakan sebagai perusahaan yang
paling berteknologi maju dan bertanggung jawab secara sosial dalam hal
Kunci Etika keberlanjutan.
Bisnis
8. Perilaku dianggap rasional bila berasal dari pengetahuan yang benar-
benar logis dan terbukti secara metodologis berdasarkan fakta.
Rasionalitas sebagai nilai yang digunakan dalam kehidupan ekonomi
didasarkan pada pendekatan logis dan metodologis. Ini menggunakan
fakta untuk tujuan membuat kesimpulan deduktif.
✓ Jujur ✓ Bisnis dijalankan dengan
sukarela, tanpa paksaan

✓ Cara berpakaian dan


penampilan yang sopan
✓ Orientasi bisnis
Etika Bisnis memberikan kemanfaatan
bagi orang lain
✓ Tidak melakukan monopoli
✓ Bayar upah karyawan
Entrepreneur- dengan segera

ship ✓ Cara bicara santun, penuh


tata krama, tidak mencela
bisnis orang lain

✓ Dll
Anita, Siska Yuli; dkk. 2023. Etika Bisnis dalam Kajian Islam. Banten:
PT Sada Kurnia Pustaka.
Daswisaptri, Tuty. 2015. Rahasia Pengusaha Cerdas dan Mandiri.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho, Arissetyanto dan Agus Arijanto. 2015. Etika Bisnis Pemahaman
Teori secara Komprehensif dan Implementasinya. Bogor:IPB Press.
Prihatminingtyas, Budi. 2019. Etika Bisnis Suatu Pendekatan dan
Literatur Aplikasinya terhadap Stakeholders. Malang:CV IRDH.
Said, Laila Refiana. 2020. Buku Ajar Etika Bisnis. Klaten:Lakeisha.
Wibowo, Agus. Etika Bisnis. Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik &
Universitas STEKOM.
Widyani, Anak Agung Dwi. 2020. Etika Bisnis Perspektif Teori dan
Praktis. Bali:CV Noah Aletheia.
Murweni, Endah Yekti. 26 Februari 2015. "Etika, Moral, Norma dan
Nilai. [Online]. Tersedia:https://www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai