Anda di halaman 1dari 16

ETIKA

PROFESI
Jurusan Sistem Informasi Semester Ganjil 2022/2023

Dara Agustina, S.Stat., M.Si.


OUTLINE
Pengertian Etika Bisnis

Prinsip Etika Bisnis

Pengertian Etika Komputer

Kendala dan Perkembangan Etika Bisnis

Sikap Profesional dalam Bisnis


ETIKA BISNIS
 Etika bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak,
dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis.
 Jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sanksi akan diterima, dimana sanksi tersebut dapat
berbentuk langsung maupun tidak langsung.

PRINSIP UMUM ETIKA BISNIS


1. Prinsip Otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
5. Prinsip Integral Moral
1. Prinsip Otonomi
 Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
 Orang bisnis yang otonom adalah orang yang
 Sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. Misal : sadar akan bidang
kegiatannya, situasi yang dihadapi, apa yang diharapkan darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang
kegiatannya, sadar dan tahu akan keputusan dan tindakan yang akan diambilnya, resiko atau akibat yang akan
timbul baik bagi dirinya dan perusahaan maupun bagi pihak lain.
 Mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang terbaik, artinya kebebasan adalah unsur hakiki
dari prinsip otonom dan prasyarat utama untuk bertindak secara etis. Misal : Seorang pelaku bisnis hanya
mungkin akan bertindak secara etis bila diberi kebebasan dan kewenangan, namun kebebasan saja belum
menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonomi dan etis. Oleh karena itu otonomi juga mengandaikan
adanya tanggung jawab.
 Bersedia mempertanggungjawabkan atas keputusan dan tindakan serta mampu bertanggungjawabkan atas
dampaknya.
2. Prinsip Kejujuran
 Kejujuran merupakan sebuah prinsip etika bisnis, karena bisnis tidak bisa bertahan lama dan berhasil kalau
tidak didasarkan pada prinsip kejujuran.
 Kejujuran dalam bisnis merupakan kunci untuk dapat bertahan dalam jangka waktu panjang, untuk
menghadapi persaingan yang ketat.
 Wujud kejujuran tersebut dapat berupa :
 Kejujuran relevan dengan pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
 Kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
 Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan
 Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan
kriteria yang rasional, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis baik untuk relasi internal maupun eksternal perusahaan perlu
diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing.
 Menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
 Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis.

5. Prinsip Integritas Moral


 Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan
agar dalam menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahannya.
 Menurut Adam Smith, prinsip keadilan sebagai prinsip yang paling pokok.
 Prinsip keadilan komutatif / prinsip no harm (tidak merugikan hak dan kepentingan orang
lain) dimana dalam prinsip ini bahwa sampai tingkat tertentu sudah dengan sendirinya
terkandung prinsip kejujuran, saling menguntungkan, otonomi (termasuk kebebasan dan
tanggung jawab) dan integritas moral.
 Prinsip no harm memiliki jangkauan yang sangat luas mencakup banyak prinsip etika lainnya
dan juga diterapkan menjadi hukum tertulis.
Etika Komputer
 Etika komputer (Computer Ethic) adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan
komputer.
 Etika komputer berasal dari 2 suku kata, yaitu etika (Bahasa Yunani : ethos) adalah adat istiadat atau
kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (Bahasa Inggris : to
compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data.
 Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika
komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
KENDALA ETIKA
a. Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah. Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka

BISNIS
menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan
etika bisnis.
b. Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan. Konflik kepentingan ini muncul karena adanya
ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang berlaku dengan tujuan yang hendak
dicapainya atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dijalankan oleh sebagian
besar perusahaan lainnya.
c. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang
dimainkan oleh para elit politik yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi
kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya.
d. Lemahnya pengakuan hukum. Banyak yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa bebas
bekeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini mempersulit upaya
untuk memotivasi perilaku bisnis menegakkan norma-norma etika.

e. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan
manajemen. Oganisasi seperti KADIN beserta asosiasi perusahanaan di bawahnya belum secara
akhusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik bisnis dan manajemen.
Perkembangan etika
Untuk mengetahui etika bisnis secara terperinci, maka berikut perkembangannya :

bisnis
1. Zaman Prasejarah
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana
sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan
ekonomi serta kegiatan niaga yang harus diatur.

2. Masa Peralihan: pada 1960-an


 Dimulainya pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi
mahasiswa (di Ibukota Prancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan).
 Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan, khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu
dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society.
 Topik masalah yang paling sering dibahas adalah Corporate Social Responsibility (CSR).
3. Etika Bisnis Lahir di Amerika Serikat pada 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap
sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di Amerika Serikat pada saat
itu.

4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa : Tahun 1980-an di Eropa Barat


 Etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian.
 Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European
Business Ethics Network (EBEN).

5. Etika Bisnis Menjadi Fenomena Secara Global pada 1990-an


 Tidak hanya terbatas lagi pada dunia Barat (Eropa, Amerika Serikat), tetapi etika bisnis sudah dikembangkan
di seluruh dunia.
 Bahkan telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli
1996 di Tokyo, Jepang.
 Secara leksikal, profesionalisme berarti mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu
profesi atau orang yang profesional.
 Dalam dunia bisnis, profesionalisme berarti menjadi pintar, efisien, ramah dan tepat sasaran.
 Profesionalisme dalam berbisnis akan mempertahankan keyakinan klien bahwa mereka bekerja bersama
orang-orang yang bisa dan akan menyelesaikan pekerjaannya.
 Profesionalisme dalam bisnis tidak hanya terbatas pada saat menghadapi klien atau pelanggan, tetapi juga
bagaimana membawa diri dalam kehidupan sehari-hari di kantor bersama rekan kerja.

 Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan profesionalisme dalam berbinis :


a. Berpenampilan yang Rapi untuk Memberikan Kesan Baik
Berpakaian rapimerupakan salah satu hal yang menarik bagi klien maupun pelanggan dan juga
memberikan kesan bahwa anda memiliki profesionalisme.
b. Bersikap yang Baik dan Etis
Bersikap sopan dan bertutur kata dengan baik sepanjang waktu dan menampilkan perilaku etis setiap saat
untuk menunjukkan profesionalisme.
c. Dapat diandalkan
Sebagai professional dapat menanggapi permintaan dengan segera dan menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
d. Kompeten
Menjadi seorang yang ahli di bidangnya dengan cara melanjutkan pendidikan dan menghadiri seminar
yang relevan.
e. Memperbaiki Komunikasi
 Hubungan bisnis dimulai dari komunikasi dan dari sinilah profesionalisme akan meninggalkan kesan.
 Misal : untuk kebutuhan surel, kita memastikan penulisan bahasa sudah baik dan sopan dengan format
penulisan surel yang benar, serta memiliki tanda tangan dan alamat surel yang profesional.
f. Beretika yang Baik saat Bertelepon
 Memperkenalkan diri dengan nama, perusahaan dan jabatan saat menerima telepon
 Tidak mendominasi percakapan
 Mendengarkan dengan seksama dan memahami yang lawan bicara katakan
 Tidak menggunakan bahasa informal dan menjaga nada bicara
 Memastikan staf yang menerima telepon sudah terlatih untuk menjawab telepon dengan baik
g. Bersikap Tenang
 Menjaga ketenangan meskipun menghadapi situasi sulit
 Jika pelanggan atau klien mulai bernada tinggi, tidak bersikap yang sama
 Meredakan situasi dengan sikap bijak dan profesional
h. Terorganisir
 Menjaga area kerja tetap rapi dan tertata untuk memudahkan mengerjakan tugas
 Memperbarui jadwal janji dan hanya membawa barang yang dibutuhkan dalam tas kerja
i. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab atas tindakan dengan mengakui kesalahan dan memperbaiki sesegera mungkin, serta belajar
dari kesalahan.
j. Memiliki Situs Web yang Cerdas
Mengubah situs web dengan desain modern dan fitur yang akan memposisikan diri di puncak situs web yang
cerdas.
k. Jangan Mengecewakan
 Pebisnis profesional tahu bahwa transaksi dengan pelanggan hanya berhasil ketika kedua belah pihak senang.
 Jadi jika terdapat permasalahan dalam kerja sama bisnis, kita perlu memastikan telah memberikan kompensasi
dan penyelesaian yang tepat, sehingga kedua belah pihak merasa senang dan puas dengan kerja sama tersebut.
Terima Kasih
Dara Agustina, S.Stat., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai