Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
ZERTI OKTAVENI 01031482225009
NABILAH DELIA H 01031482225011
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 AKUNTANSI ASAL D3
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
1
lOMoARcPSD|21699516
1
lOMoARcPSD|21699516
Pengertian Etika
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang kurang tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Etika
berasal dari kata ethos, sebuah kata dari Yunani, yang diartikan identik dengan
moral atau moralitas. Etika melibatkan analisis kritis mengenai tindakan manusia
untuk menentukan suatu nilai benar dan salah dari segi kebenaran dan keadilan.
Oleh karena itu, istilah etika sering dikonotasikan dengan istilah-istilah: tata
krama, sopan santun, pedoman moral, norma susila, dan lain-lain yang berpijak
pada norma-norma tata hubungan antar unsur atau antar elemen di dalam
masyarakat dan lingkungannya Pada dasarnya etika merupakan cabang dari
kelompok ilmu filsafat yang mengenakan refleksi serta metode pada tugas
manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral atau menerjemahkan berbagai
nilai itu ke dalam norma-norma dan menerapkannya pada situasi kehidupan
konkret. Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan etika ilmu mengenai
apa yang baik dan buruk dan terkait dengan hak dan kewajiban moral (akhlak).
Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens,
2000):
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
2
lOMoARcPSD|21699516
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam
melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai
bisnis yang baik.
Berikut beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
1. Allan afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri.
2. T chwee (1990)
Bisnis merupakan sudut sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan masyarakat.
Orang bisnis memang perlu menerapkan cara dan strategi yang tepat untuk bisa
berhasil karena taruhannya besar. Namun, cara dan strategi itu harus
diperhitungkan dengan matang, sehingga tidak sampai merugikan orang atau
pihak lain dan agar pada akhirnya juga tidak sampai Merugikan dirinya sendiri.
Karena dalam bisnis ada nilai manusiawi yang dipertaruhkan, maka cara dan
strategi untuk menang pun harus manusiawi. Dengan kata lain cara dan strategi
bisnis pun harus etis. Sehingga Etika bisnis merupakan aturan-aturan yang wajib
dipatuhi oleh semua pebisnis. Dengan menerapan etika bisnis maka jaminan akan
keberlangsungan suatu bisnis akan terjamin karena bisnis yag beretika memiliki
citra yang baik dihadapan banyak orang dalam hal ini adalah customer yang
menjadi prioritasnnya.
Prinsip-Prinsip Etika
Menurut salah satu sumber yang penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis
3
lOMoARcPSD|21699516
4
lOMoARcPSD|21699516
(Middle) maupun atas (Top). Jika salah santu diantara mereka memiliki
kesalahan dalam menjalankan tugas masing- masing, maka sebagai atasan
yang profesional dan adil, tentunya ia akan mengeluarkan ketegasan atau
melakukan peringatan yang sama. Hal ini bisa juga berlaku dalam sistem
penggajian karyawan.
4. Integritas Moral
Contoh Penerapan :
5
lOMoARcPSD|21699516
Etika Profesi
Profesi adalah bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan
penguasaan terhadap pengetahuan khusus. Profesi membedakan dirinya dari
pekerjaan lainnya dengan memiliki karakteristik yang khas. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), profesi adalah bidang pekerjaan yang
ditempuh melalui pendidikan keahlian, seperti kejuruan. Profesi juga dapat
dikatakan sebagai pekerjaan yang memerlukan pelatihan, sertifikasi, dan lisensi
tertentu.
Kriteria Profesi
Pada umumnya profesi dapat kita ketahui dengan kriteria berikut ini.
1. Profesi dikenali dengan adanya keahlian atau keterampilan khusus. Dengan
demikian suatu keahlian dan keterampilan khusus tertentu sesorang atau
kelompok manakala melebihi keahlaian dan keterampilan kebanyakan orang.
Contohnya montir, pilot, dan sebagainya.
2. Profesi menuntut adanya konsekuensi atas komitmen moral yang tinggi.
Contohnya hakim, auditor, akuntan dan sebagainya.
3. Profesi menjadi penghidupan/mata pencarian. Mereka yang menekuni dan
berkomitmen hidup dari ekerjannya tersebut. Contohnya petani, nelayan,
pengusaha, dan sebagainya.
4. Adanya jiwa soisal serta loyalitas untuk mengabdi kepada
masyarakat.profesi yang lebih mendahulukan kepentingan masyarakat
daripada kepentingan pribadi. Contohnya dokter, tentara, dan sebagainya.
5. Ciri lain yang dikatakan profesi luhur. Menyangkut kepentingan orang
banyak dengan nilai luhur kemanusiaan berupa keselamatan, keamaanan, dan
kelangsungan hidup. Contohnya apoteker, doctor, notaris dan sebagainya.
Dengan banyaknya bermunculan jenis profesi yang semakin hari semakin banyak
jenisnya, yang kemudian adanya aturan keberadaan dan bentuk kegiatannya. Etika
profesi berasal dari adanya penyimpangan perilaku dari penyandang
6
lOMoARcPSD|21699516
profesiterhadap system nilai, norma, aturan ketentuan, yang berlaku dalam sebuah
profesi.
7
lOMoARcPSD|21699516
Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang
tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua.
Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem
prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta
etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di
beberapa bidang fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang akuntansi
(accounting ethics), keuangan (finance ethics), produksi dan pemasaran
(production and marketing ethics), sumber daya manusia (human resources
ethics), dan teknologi informasi (information technology ethics) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
8
lOMoARcPSD|21699516
fungsi akuntansi. Salah satu praktik akuntansi yang dianggap tidak etis
misalnya penyusunan laporan keuangan yangberbeda untuk berbagai pihak
yang berbeda dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan
laporan keuangan seperti itu. Dalam realita kegiatan bisnis sering kali
ditemukan perusahaan yang menyusun laporan keuangan yang berbeda
untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada laporan keuangan internal
perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan laporan keuangan untuk
kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian akuntansi perusahaan
secara sengaja memanipulasi data dengan tujuan memperoleh keuntungan
dari penyusunan laporan palsu tersebut.
9
lOMoARcPSD|21699516
Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki
pengaruh paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi
yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada produk lain.
10
lOMoARcPSD|21699516
tersiksa) akan lebih mempunyai rasa melawan terhadap godaan untuk berbuat
curang
5. Orang yang cerdas (intelligent) cenderung menjadi lebih jujur dari pada orang
yang dungu (ignorant).
6. Orang yang berkedudukan menengah atau tinggi cenderung menjadi lebih jujur.
11
lOMoARcPSD|21699516
Kesimpulan
Bisnis adalah adalah fenomena modern yang tidak bisa dipisahkan dari
masyarakat. Bisnis dilakukan oleh manusia dengan manusia yang berarti norma
atau nilai-nilai yang baik terbawa dalam kehidupan bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-
masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan
konsumen adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen
tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja
dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi
perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini
tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi
jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu,
etika dalam berbisnis sangatlah penting.
12
lOMoARcPSD|21699516
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Hartman L.P. 2005. Perspectives in Business Ethics. Third Edition.
McGraw- Hill/Irwin.
13