Anda di halaman 1dari 20

Makalah

Ayub dewantara
17 023 61 201 079

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO


FAKULTAS MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu
strategi yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat
operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan
cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna menghadapi
persaingan.
 
Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta
lingkungan industri di luar internal perusahaan yang merupakan suatu peluang
atau hambatan bagi  perusahaan.

Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi,


tetapi juga menjelaskan gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan
eksternal.
1.2 Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Dan Konsep Etika Bisnis
A. Pengertian Dan Konsep Etika Bisnis
 Etika (yunani kuno : “ ethikos” , berarti timbul dari kebiasaan “) adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari 
nilai atau kualitas yang menjadi studi  mengenai standard  dan penilaian moral.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai
dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua
bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras
dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Sedangkan Etika bisnis adalah merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
B. Tujuan Etika Bisnis
1.    Menilai perilaku manusiawi berstandard moral
2.    Memberikan ketepatan nasihat tentang bagaimana bertindak dalam situasi
bisnis.
C. Tiga Tahapan Dalam Etika Bisnis
1.    Tahapan Makro adalah etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari
sistem ekonomi secara total.
2.    Tahapan Meso adalah etika bisnis mempelajari pesoalan etika dalam
organisasi
3.    Tahapan Mikro adalah memusatkan perhatiannya pada persoalan individual
sehubungan dengan aktivitasi ekonomi atau bisnis.
D. Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara
yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan
cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah
laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang
sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik
secara perseorangan ataupun secara kelompok.
E. Prinsip-Prinsip Etika
Prinsip Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya
sendiri mengenai sesuatu kebaikan diberikan kepada orang lain.
1. Prinsip Kejujuran adalah setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan
keutamaan.
2. Prinsip Keadilan adalah dilakukan agar setiap orang dalam kegiatan bisnis
secara internal maupun eksternal perusahaan diperlakukan sesuai dengan hak
dan kewajiban masing-masing.
3. Prinsip Saling Menguntungkan adalah cermin intergarasi moral internal pelaku
bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama perusahaan untuk
berbisnis tetap terjaga.
E. contoh-contoh etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
1.2 SEJARAH ETIKA BISNIS
Etika bisnis pertama kali timbul di amerika serikat di tahun 1970an dan
cepat meluas kebelahan dunia lain. Berabad-abad lamanya etika di bicarakan
secara ilmiah membahas mengenai masalah ekonomi dan bisnis sebagai salah satu
topik penting untuk dikembangkan di zaman bisnis modern. Filsafat berkembang
dizaman filsuf plato , aristoteles, dan filsuf-filsuf yunani lain membahas
bagaimana pengaturan interaksi kehidupan bisnis manusia bersama dalam negara,
ekonomi dan kegiatan niaga. Filsafat dan teologi zaman pertengahan serta
kelompok kristen maupun islam tetap membahas hal yang dianggap penting
tersebut. Moralitas ekonomi dan bisnis merupakan pembahas intensif filsafat dan
teknologi zaman modern. Para ilmuwan filsuf dan pebisnis amerika serikat dan
negara lain di dunia mendiskusikan etika bisnis sehubungan dengan konteks
agama dan teologi sampai sekarang.
Perkembangan etika bisnis 1980-an di eropa barat etika bisnis sebagai ilmu
baru berkembang kira-kira sepuluh tahun kemudian, diawali oleh inggris yang
secara geografis maupun kultural paling dekat dengan amerika serikat, disusul
kemudian oleh negara-negara eropa barat lainnya. Kini etika bisnis bisa dipelajari,
dan di kembangkan di seluruh dunia. Kita mendengar tentang kehadiran etika
bisnis di amerika latin, asia, eropa timur, dan dikawasan asia lainnya. Sejak
dimulainya liberalisasi ekonomi di eropa timur, dan runtuhnya sistem politik dan
ekonomi komunisme tahun 1980-an, rusia dan negara ekskomunis lainnya
merasakan manfaat etika bisnis, pemahaman etika bisnis mendorong perahlihan
sistem sisalis ke ekonomi pasar bebas berjalan lebih lancar.
Etika bisnis sangat diperlukan semua orang dan sudah menjadi kajian ilmiah
meluas dan dalam etika bisnis semakin dapat di sejajarkan diantara ilmu-ilmu lain
yang sudah mapan dan memiliki ciri-ciri khusus sebagai sebuah cabang ilmu.
Keprihatinan moral terhadap bisnis kini memasuki tahapan yang lebih maju dari
sekedar ukuran tradisonal. Zaman multinasional konglomerat dan korparasi
sedang berkembang secara signifikan. Kini masyarakat berada dalam fase
perkembangan bisnis dan ekonomi kapitalisme semenjak kejahtuhan sistem
komunisme, maka kapitalisme berkembang pesat tanpa timbul hambatan yang
berarti. Kini bisnis telah menjadi besar meninggalkan bisnis tradisonal yang
semakin terdesak bahkn teraksisi. Kekayaan mayolitas perusahaan swasta di
berbagai negara dapat melebihi kekayaan negara.
1.3 TUJUAN BISNIS DAN ALOKASI SUMBER DAYA EKONOMI
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit
oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan
meliputi :
1.    Profit
2.    Pengadaan barang atau jasa
3.    Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4.    Full employment
5.    Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6.    Kemajuan atau pertumbuhan
7.    Prestise dan prestasi
Proses pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya
ekonomi secara optimal bagi para pemilik SDE atau faktor-faktor produksi dan
masyarakat pada umumnya. Para pemilik faktor-faktor produksi tersebut
memperoleh manfaat dan nilai ekonomi secara layak. 
Bertitik tolak dari usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya
proses pencapaian tujuan perusahaan melalui pengelolahan sumber daya ekonomi
secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan
kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau pemilik faktor-faktor
produksi dan masyarakat.
Seacara sistematik kelayakan ukuran alokasi sumber daya ekonomi bagi
pemilik sumber daya ekonomi harus dilihat dari peran yang diberikan oleh
masing-masing pihak pemilik yang dibentuk oleh system bisnis yang berlaku di
masyarakat.
Prinsip etika bisnis dalam stakeholders ini dapat diterjemahkan stake holders
sebagai berikut :
ALOKASI TERHADAP OWNERS
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para
pemilik modal terhadap perusahaan dengan cara sebagai berikut :
1. Menerapkan manajemen yang sungguh-sungguh dan professional untuk
memberikan hasil yang kompetitif dan adil bagi investor
2. Selalu meberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan keadaan yang riil
pada para pemilik atau modal
3. Mengamankan dan melindungi dan meningkatkan kekayaan para pemodal
4. Memberikan penghargaan atas saran dan keluhan serta hasil-hasil keputusan
dalam rapat pemengang saham perusahaan
ALOKASI TERHADAP SUPPLIER
a. Memberikan kontribusi keadilan dan kejujuran kepada para supplier
b. Hubungan antar perusahaan dengan paa supplier dijalin dalam hubungan yang
bebas dan paksaan dan maing-masing memiliki hak otonom dalam menentukan
partner dagang.
c. Dijalin dalam kerja sama untuk membangun stabilitas hubungan dalam jangka
panjang.
d. Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan supplier guna integrasi dalam
proses perencanaan bersama
e. Menyepakati secara bersama tentang system pembayaran sesuai dengan term
of trade yang diadakan.

ALOKASI TERHADAP CUSTOMER


a. Memberikan suatu produk atau jasa dengan kualitas terbaik sesuai dengan
keinginan konsumen.
b. Memerikan pelakukan secara adil dalam setiap transaksi, termasuk memberkan
ganti rugi jika konsumen diugikan.
c. Memelihara dan memajukan kesehatan dan lingkungan konsumen secara sehat
dengan produk dan jasa yang telah dibuat.
d. Menghormati integritas kultur atau budaya yang berlaku pada perilaku
konsumen yang menjadi pelanggan perusahaan.
ALOKASI TERHADAP KARYAWAN
Karyawan merupakan sumber daya manusia yang penting bagi
keberhasilan perusahaan. Namun di lain pihak karyawan juga membutuhkan
adanya eksistensi perusahaan sebagai lahan kehidupan bagi para pekerja. Oleh
karenanya perlu dilihat bahwa perusahaan memberikan:
a. Lapangan kerja dan kompensasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para
karyawan.
b. Kondisi kerja yang mencerminkan penghargaan perusahaan terhadap kesehatan
dan martabat manusia.
c. Komunikasi yang lancar atas segala yang dicapai oleh perusahaan dan adanya
transparansi prestasi yang dihasilkan
d. Respon yang aktif dengan saran dan kritik atau nasehat konstruktif dari para
tenaga kerja dan menjadikan saran tersebut sebagai acuan penting bagi
pengambilan keputusan manajer perusahaan.
e. Negosiasi antar pihak yang terjadi konflik sehingga konflik dapat disalurkan
sesuai dengan proporsinya dan dapat berfungsi untuk mengefektifkan
perusahaan.
f. Perlindungan yang layak bagi keselamatan kerja dan kesehatan para pekerja
sehingga para pekerja dapat memberikan konstribusi optimal dalam jangka
panjang.
g. Dorongan konstruktif bagi pengembangan dan kemampuan keahlian yang
optimal sesuai dengan potensi yang tersedia pada karyawan.
h. Respek atas terjadinya tambahan pengangguran pada setiap keputusan yang
dilakukan perusahaan.
ALOKASI TERHADAP PEMERINTAH
Pemerintah yang dimaksudkan disini adalah sebuah institusi yang dibentuk
atas dasar konstitusi Negara yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat
secara luas. Salah satu sumber daya yang biasanya diandalkan adalah sumber dari
masyarakat di mana salah satu bagian dari masyarakat adalah masyarakat bisnis.
Salah satu bentuk daya atau dana yang dapat diberikan atau disumbangkan oleh
masyarakat bisnis adalah bentuk pajak. Jadi pajak yang diberikan oleh masyarakat
bisnis merupakan salah satu bentuk kontribusi masyarakat bisnis terhadap Negara
yang mempunyai peran memberikan perlindungan, kemudahan-kemudahan,
peluang dan menyediakan fasilitas umum lainnya.
1.4 Prinsip etika bisnis
A. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran harus menjadi dasar penting bagi segala bidang bisnis.
Bagi sebagian pebisnis, baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional
menyatakan bahwa kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
bisnis. Secara umum, bisnis yang berjalan tanpa mengadopsi prinsip kejujuran
tidak akan bisa bertahan lama.
Bagi pengusaha, kejujuran terkait dengan kualitas dan harga barang yang
ditawarkan kepada konsumen. Contoh penerapan prinsip kejujuran dapat dilihat
kegiatan menjual produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan masuk
akal. 
Kejujuran memiliki dampak besar pada proses menjalankan bisnis karena
ketika pengusaha tidak jujur, maka akan menjadi awal kemunduran dan
kehancuran bisnis. Apalagi untuk bisnis di era digital seperti sekarang ini, tingkat
persaingannya sangat tinggi menuntut prinsip kejujuran sebagai prinsip etika
bisnis yang harus dipegang teguh untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
B. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral yang diterapkan dengan baik sangat berguna untuk
menjaga nama baik perusahaan. Selain itu, prinsip ini akan kepercayaan
konsumen terhadap. Penerapan prinsip integritas moral harus dilakukan oleh
semua pihak, baik pemilik bisnis, karyawan, dan manajemen perusahaan.
C. Prinsip Kesetiaan
Prinsip kesetiaan selalu berkaitan dengan proses menjalankan sebuah bisnis
yang dilakukan oleh pekerja, baik manajemen, atasan, dan bawahannya. Prinsip
kesetiaan dapat diterapkan dengan cara kerja dan keseriusan dalam menjalankan
bisnis yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Penerapan prinsip kesetiaan
berarti bahwa pebisnis dan elemen-elemen yang ada di dalamnya tidak boleh
membingungkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan.

1.5 Hubungan Bisnis dan Lingkungan


Bisnis merupakan kegiatan yang berhubungan dan berkepentingan dengan
lingkungan , dengan kata lain bisnis merupakan kegiatan pengelolaan sumber-
sumber ekonomi yang disediakan oleh lingkungan
Lingkungan bisnis menyangkut beberapa hal sebagai berikut : 
A. Lingkungan ekonomi 
Lingkungan ekonomi yang menyangkut permintaan untuk produk yang akan
dijual. Bagaimana permintaannya saat ini dan masa datang. Apakah permintaan
terhadap  produk tersebut akan meningkat atau malah menurun. 
B. Lingkungan industri.
Lingkungan industri diperkirakan karena menyangkut persaingan yang akan
dihadapi. Misalnya dalam satu daerah telah cukup banyak pedagang kaki lima,
mungkin lebih  baik membuat atau mendirikan usaha lain dengan modal yang
lebih besar. Lingkungan global Lingkungan global perlu dipertimbangkan karena
globalisasi adalah hal yang tidak dapat ditolak. anda bisa memanfaatkan
lingkungan global dengan menggunakan internet untuk mendirikan perusahaan
atau berjualan di internet (internet marketing). banyak kebutuhan global yang bisa
anda penuhi, misalnya menjual buku di internet, dan menjual jasa perbaikan
melalui internet. Internet menjadikan dunia tanpa batas. 
C. Faktor-faktor yang menentukan lingkungan bisnis 
Faktor-faktor yang menentukan kondisi lingkungan. Disebut sebagai
lingkungan kegiatan usaha : 
1. Lingkungan pasar : 
a. Para pelanggan Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer),
seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai
membiasakan diri untuk membeli  produk atau jasa yang ditawarkan
oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian
berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Dalam
menjalankan  bisnisnya, produsen harus bisa menjaga hubungan baik dengan p
elanggan atau customer, karena pelanggan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahan.
b. Perusahaan yang meyediakan bahan mentah Perusahaan dalam hal ini dapat
menyuplai bahan-bahan pokok yang dibutuhkan dalam  proses produksi. 
c. Para pekerja dalam perusahaan Para pekerja yang terampil dan tekun dapat
menghasilkan keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan. 
d. Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing
2. Lingkungan bukan pasar
a. kegiatan ekonomi pada keseluruhan
Mencakup seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan, mulai dari proses produks
ihingga proses distribusi. 
PP/UU Adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur
b. dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. 
c. Kestabilan politik Merupakan faktor penunjang dalam kegiatan
1.6 Sistem Ekonomi Dan Posisi Etika Bisnis
1. Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan.
Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Jenis-jenis Sistem Ekonomi
a. Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana
ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem
ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk
memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal
banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
1. Menerapkan sistem persaingan bebas
2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3. Peranan pemerintah dibatasi
4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1. Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2. Rentan terhadap krisis ekonomi
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi
b. Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang
menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan
pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-
kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut
sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
1. Hak milik individu tidak diakui.
2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

1.7 Norma dan Etika dalam Pemasaran

1. Pengertian Etika Bisnis


Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat aturan atau
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau profesi. Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di
dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang
sebagai bisnis yang baik.
Sedangkan Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on
Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika kita.
2. Peranan Etika Bisnis
Peranan etika bisnis bagi perusahaan dapat diliha pada :
a. Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan
misi perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan,
perlu dirumuskan visi dan misi perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada
dasarnya universal, namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan
sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing-masing perusahaan.
Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.
b. Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika
bisnis dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ
perusahaan dan semua karyawan perusahaan; Pedoman perilaku mencakup
panduan tentang benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah dan
donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan
terhadap perilaku yang tidak etis.
c. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara
kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang
saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan perusahaan;
Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta karyawan perusahaan harus senantiasa mendahulukan kepentingan
ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga, maupun
pihak lainnya; Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan
dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,
keluarga dan pihak-pihak lain; Dalam hal pembahasan dan pengambilan
keputusan yang mengandung unsur benturan kepentingan, pihak yang
bersangkutan tidak diperkenankan ikut serta; Pemegang saham yang mempunyai
benturan kepentingan harus mengeluarkan suaranya dalam RUPS sesuai dengan
keputusan yang diambil oleh pemegang saham yang tidak mempunyai benturan
kepentingan; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan
perusahaan yang memiliki wewenang pengambilan keputusan diharuskan setiap
tahun membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan terhadap setiap
keputusan yang telah dibuat olehnya dan telah melaksanakan pedoman perilaku
yang ditetapkan oleh perusahaan.

c. Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi


Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan
dilarang memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak
langsung, kepada pejabat Negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis,
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan; Setiap anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang menerima sesuatu
untuk kepentingannya, baik langsung ataupun tidak langsung, dari mitra bisnis,
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan; Donasi oleh perusahaan
ataupun pemberian suatu aset perusahaan kepada partai politik atau seorang atau
lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Dalam batas kepatutan
sebagaimana ditetapkan oleh perusahaan, donasi untuk amal dapat dibenarkan;
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan
diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak memberikan sesuatu dan atau
menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

d. Kepatuhan terhadap Peraturan


Organ perusahaan dan karyawan perusahaan harus melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan perusahaan; Dewan Komisaris harus
memastikan bahwa Direksi dan karyawan perusahaan melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan perusahaan; Perusahaan harus melakukan
pencatatan atas harta, utang dan modal secara benar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

e. Kerahasiaan Informasi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan
perusahaan harus menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, peraturan perusahaan dan kelaziman dalam dunia
usaha; Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta
karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan informasi yang berkaitan dengan
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi rencana pengambil-
alihan, penggabungan usaha dan pembelian kembali saham.

f. Pelaporan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku


Dewan Komisaris berkewajiban untuk menerima dan memastikan bahwa
pengaduan tentang pelanggaran terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku
perusahaan diproses secara wajar dan tepat waktu; Setiap perusahaan harus
menyusun peraturan yang menjamin perlindungan terhadap individu yang
melaporkan terjadinya pelanggaran terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku
perusahaan. Dalam pelaksanannya, Dewan Komisaris dapat memberikan tugas
kepada komite yang membidangi pengawasan implementasi GCG
2. Manfaat Etika Bisnis
Berikut ini merupakan manfaat etika bisnis yang baik dijalankan oleh perusahaan
– perusahaan maupun organisasi :
1.Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat
merusak tatanan moral
7. Dapat mampu menyatakan hal benar itu adlah benar
8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan
golongan pengusaha lemah
9. Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
dimiliki.

1.8 Norma Dan Etika dalam fungsi keuangan


Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan
(acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva
dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. Manajemen terhadap
fungsi keuangan adalah semua kegiatan/aktivitas perusahaan yang bersangkutan
dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan menggunakan
dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen keuangan dalam perkembangannya telah berubah:
a. Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisis dan
teori yang normatif.
b. Dari bidang yang meliputi penggunaan dana/alokasi dana menjadi manajemen
dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam pasar secara keseluruhan.
c. Dari bidang yang menekankan pada analisis eksternal perusahaan menjadi
bidang yang menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Pada dasarnya masalah manajemen keuangan adalah:
“Menyangkut masalah keseimbangan finansial di dalam perusahaan, yaitu
mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan serta
mencari susunan kualitatif daripada aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-
baiknya.”
a. Pemilihan susunan kualitatif daripada aktiva akan menentukan “Struktur
Kekayaan Perusahaan”. Dengan mengklasifikasi aktiva produktif akan dapat
meningkat kinerja keuangan perusahaan tersebut, seperti: tanah, modal, dan
sebagainya.
b. Pemilihan susunan kualitatif daripada pasiva akan menentukan “Struktur
Finansial” dan “Struktur Modal” Perusahaan.
Dengan pemilihan susunan yang tepat komposisi ini akan membantu
perusahaan dalam mengatur neraca maupun cash fine perusahaan dengan baik
dalam mencapai profit.
Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a)  Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan
manajemen aktiva secara efisien.
b)  Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat
meningkat
c)  Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan
yang terjadi pada: persaingan antarperusahaan; perekonomian dunia yang tidak
menentu; perubahan teknologi; dan tingkat inflasi dan bunga yang
berfluktuasi. 
Tujuan Manajemen Keuangan
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak dicapai,
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Perkembangan sasaran/tujuan
daripada perusahaan adalah sebagai berikut.
Tujuan tradisional, yaitu memaksimalkan laba sudah tidak relevan lagi.
Alasan memaksimalkan laba berarti tidak mempertimbangkan nilai waktu uang,
risiko dan return masa datang tidak dipertimbangkan, serta kebijakan dividen
tidak dipertimbangkan. Memaksimalkan nilai perusahaan/kesejahteraan para
pemegang saham melalui memaksimumkan harga pasar saham perusahaan.
Tujuan yang lebih tepat/relevan adalah dengan alasan harga pasar
mencerminkan evaluasi pasar terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yang
akan datang, mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya,
risiko dari return, dan kebijakan dividen. Adapun salah satu tujuan manajer
keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana untuk
memaksimalkan nilai obligasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi
memberikan input yang paling penting ke dalam mekanisme corporate
governance, informasi akuntansi secara implisit digunakan baik untuk
menunjukkan apakah aksi governance melawan manajemen dibutuhkan, dan
untuk membantu menentukan pengeluaran stakeholder lainnya jika terjadi
masalah hukum dan penurunan kinerja keuangan.
Contoh Kasus :
Manipulasi Laporan Keuangan PT KAI
Transparansi serta kejujuran dalam pengelolaan lembaga yang merupakan
salah satu derivasi amanah reformasi ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan
oleh salah satu badan usaha milik negara, yakni PT Kereta Api Indonesia. Dalam
laporan kinerja keuangan tahunan yang diterbitkannya pada tahun 2005, ia
mengumumkan bahwa keuntungan sebesar Rp. 6,90 milyar telah diraihnya.
Padahal, apabila dicermati, sebenarnya ia harus dinyatakan menderita kerugian
sebesar Rp. 63 milyar.

Kerugian ini terjadi karena PT Kereta Api Indonesia telah tiga tahun tidak
dapat menagih pajak pihak ketiga. Tetapi, dalam laporan keuangan itu, pajak
pihak ketiga dinyatakan sebagai pendapatan. Padahal, berdasarkan standar
akuntansi keuangan, ia tidak dapat dikelompokkan dalam bentuk pendapatan atau
asset. Dengan demikian, kekeliruan dalam pencatatan transaksi atau perubahan
keuangan telah terjadi di sini.

Di lain pihak, PT Kereta Api Indonesia memandang bahwa kekeliruan


pencatatan tersebut hanya terjadi karena perbedaan persepsi mengenai pencatatan
piutang yang tidak tertagih. Terdapat pihak yang menilai bahwa piutang pada
pihak ketiga yang tidak tertagih itu bukan pendapatan. Sehingga, sebagai
konsekuensinya PT Kereta Api Indonesia seharusnya mengakui menderita
kerugian sebesar Rp. 63 milyar. Sebaliknya, ada pula pihak lain yang berpendapat
bahwa piutang yang tidak tertagih tetap dapat dimasukkan sebagai pendapatan PT
Kereta Api Indonesia sehingga keuntungan sebesar Rp. 6,90 milyar dapat diraih
pada tahun tersebut. Diduga, manipulasi laporan keuangan PT Kereta Api
Indonesia telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, akumulasi
permasalahan terjadi disini.
DAFTAR PUSTAKA
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
 Dr. Gatut L Budiono, MBA
http://ferawati45.blogspot.com/p/blog-page.html
https://www.harmony.co.id/blog/prinsip-etika-bisnis-penjelasan-dan-
penerapannya-dalam-bisnis
https://rikanovyanti.wordpess.com/2010/02/18/etika-bisnis-bisnis-dan-
lingkungannya/
http://ulfahgitinuladani.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-bisnis-dan-sistem-
ekonomi.html

http://dimasme.blogspot.com/2013/11/peranan-dan-manfaat-etika-bisnis-
dalam_29.html

http://destiputrilarassati.blogspot.com/2013/11/etika-pada-fungsi-keuangan-dan-
contoh.html

Anda mungkin juga menyukai