Konsep Relativisme
Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau
relatif. Relativisme dalam Islam adalah perbuatan manusia dan nilainya harus sesuai dengan
tuntunan Al-Qur'an dan Hadis. Prinsip konsultasi dengan pihak lain sangat ditekankan
dalam Islam dan tidak ada tempat bagi egoisme dalam Islam.
Konsep Deontology
Deontologi berasal dari kata deon yang berarti tugas atau kewajiban. Apabila sesuatu
dilakukan berdasarkan kewajiban, maka ia melepaskan sama sekali moralitas dari
konsekuensi perbuatannya. Teori yang dikembangkan oleh Immanuel Kant ini mengatakan
bahwa keputusan moral harus berdasarkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip universal,
bukan "hasil" atau "konsekuensi" seperti yang ada dalam teori teleologi.
Perbuatan baik bukan karena hasilnya tapi mengikuti suatu prinsip yang baik berdasarkan
kemauan yang baik. Dalam teori ini terdapat dua konsep, yaitu : Pertama, Teori Keutamaan
(Virtue Ethics). Dasar dari teori ini bukanlah aturan atau prinsip yang secara universal benar
atau diterima, akan tetapi apa yang paling baik bagi manusia untuk hidup. Dasar dari teori
ini adalah tidak menyoroti perbuatan manusia saja, akan tetapi seluruh manusia sebagai
pelaku moral. Memandang sikap dan akhlak seseorang yang adil, jujur, murah hati, dsb
sebagai keseluruhan
Etika profesi
Etika terapan
Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
Kode Etik
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari. Atau secara singkatnya definisi
kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu
kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan / tata cara sebagai pedoman
berperilaku.
Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk aturan yang tertulis, yang
secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada &
ketika dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi berbagai macam
tindakan yang secara umum dinilai menyimpang dari kode etik tersebut.
Sumber: http://ernindo.blogspot.co.id/2016/03/etika-bisnis-islam-perspektif-islam.html
http://bamznatunastai.blogspot.co.id/2012/12/etika-bisnis-dari-berbagai-perspektif.html
http://rifaiahmad-gunadarma.blogspot.co.id/2016/10/perspektif-etika-bisnis-dalam-ajaran.html
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil
dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita,
yaitu :
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut :
Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh
Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting,
seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
Di dalam Islam itu sendiri merupakan sumber nilai dan etika dalam segala
aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis.
Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai
dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-
faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan,
masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada
etika yang menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
1. Kesatuan (Tauhid)
Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana dalam konsep tauhid yang
memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam
bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta
mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi
kebebasan itu bukan tidak mungkin merugikan kepentingan bersama.
Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia
untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap
individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan sedekah.
4. Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh
manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan
akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia
perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip ini
berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan
mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
KESIMPULAN :
Dalam bersbisnis kita juga harus mempunyai etika, jika etika kita kurang
baik maka orang lain akan menilai anda secara negatif. Jika dalam hal-hal
sehari-hari kita sudah terbiasa menerapkan etika yang baik maka akan
terbiasa atau terbawa hingga kita bekerja karna etika bisnis sangat
mempunyai banyak kaitan dengan kegiatan bisnis
https://toygunawan.wordpress.com/2016/10/05/etika-bisnis-dan-profesi-dalam-islam/