A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan memaparkan secara terintegrasi wawasan studi kelayakan bisnis. Adapun
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:
B. ETIKA BISNIS
Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan
adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral,
membuat pertimbangan matang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau
kelompok tertentu. Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif. Etika
adalah suatu perilaku normatif. Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya
benar menurut hukum dan moralitas. Etika mengajarkan sesuatu yang salah adalah salah dan
sesuatu yang benar adalah benar. Sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan salah dan
sebaliknya sesuatu yang salah tidak dapat dikatakan benar. Benar dan salah tidak dapat
dicampur adukkan demi kepentingan seseorang atau kelompok. Pertama, etika berasal dari
kata Yunani ethos, bentuk jamaknya (ta etha) berarti „adat istiadat‟. Berarti etika
berhubungan dengan kebaikan hidup, kebiasaan atau karakter baik terhadap seseorang,
masyarakat atau terhadap kelompok masyarakat. Kedua, Etika dalam pengertian kedua ini
dimengerti sebagai filsafat moral, atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma
yang diberikan oleh moralitas dan etika.
Sumber Etika Bisnis Boone and Curtz (2002:45), terdapat empat kekuatan utama yang
membentuk etika bisnis, yaitu;
1. Kekuatan individual. Nilai-nilai etis dari para eksekutif dan karyawan di semua
tingkat dapat mempengaruhi berbagai keputusan dan tindakan yg diambil suatu bisnis.
2. Kekuatan organisasional. Organisasi memberikan dukungan maupun penghargaan
terhadap setiap tindakan etis.
3. Kekuatan masyarakat. Mayarakat memberikan tekanan pada perusahaan yang
berperilaku tidak etis.
4. Kekuatan hukum. Sebagai langkah perlindungan pemerintah pusat maupun daerah
memberlakukan peraturan yang mengatur praktek bisnis.
Prinsip Etika Bisnis Menurut Keraf (1998) dalan Arijanto (2012) setidaknya ada lima
prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankn
prakteik bisnis yaitu; prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan
integritas moral.
1. Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan
kesadaran-nya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan
mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab
seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat
2. Prinsip Kejujuran.
Prinsip kejujuran menanamkan sikapbahwa apa yang dipikirkan adalah yang
dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah apa yang dikerjakan. Prinsip kejujuran
meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik
karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3. Prinsip Keadilan.
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil ,
yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek, aspek ekonomi,
hukum, agama , jenis kelamin dan sebagainya. Prinsip ini menuntut agar kita
memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra
prestasi yang sama nilainya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan.
Prinsip saling menguntungkan menamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu
ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan
bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan. Prinsip ini
mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan
orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan
sesuatu yang tidak merugikan orang lain atau mitra bisnis
5. Prinsip integritas moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala
keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran
bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya. Inti dari prinsip integritas
moral ini adalah apa yang disebut sebagai the golden game atau kaidah emas,
yaitu:”kita memper-lakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan”.
Adapin secara definisi Etika bisnis menurut beberapa pakar sebagai berikut :
1. Mulyadi Nitisusatro (2010) etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku oengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan
2. Manuel G. Vealsquez (2005), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkosentrasi pada standar moral
sebagaimana diterpakan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
3. Muslich (2004), etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal.
Sedangkan kewajiban pelaku usaha menurut ketentuan Pasal 7 UU No. 8 Tahun 1999
adalah ;
1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; 4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku;
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat
dan/atau yang diperdagangkan;
6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Boone & Kurtz.. 2007. Contemporary Business, Pengantar Bisnis Kotemporer, Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Kasmir & Jakfar., (2017). Studi Kelayakan Bisnis : Edisi. Cetakan Ke-12. Jakarta: Prenada
Media Group
Sudaryono. 2015. Studi Kelayakan Bisnis : Teori, Analisa, dan Teknik Penyusunan Proposal.
Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia. Kasmir & Jakfar.,