Anda di halaman 1dari 28

❖❖ Suvi Sheryl Amanda NRP 2443021015

❖❖ Beata
Monica Hilda Noviana
Dirmatruty
NRP 2443021028
NRP 2443021090
❖❖ Maryline
I Made Agus Permana Putra NRP 2443021104
Angelvin Firdaus NRP 2443021211
Angelica P. Laveindra NRP 2443021213

KELOMPOK 1
ETIKA PROFESI

• Pengertian
Etika profesi adalah prinsip yang mewajibkan setiap pelaku
profesinya untuk secara konsisten memiliki moral dan kejujuran
dalam menjalankan pekerjaannya. Pelaku profesi harus selalu
bersikap adil, mementingkan profesi, dan memikirkan kepentingan
masyarakat
ETIKA PROFESI

• Profesi vs pekerjaan
Pekerjaan adalah upaya mengubah alam sesuai dengan ide dan
pemikiran kita. Dengan kata lain, pekerjaan adalah ekspresi
pemikiran kita yang diterapkan pada sesuatu di luar diri kita
(bdk. Mengubah kayu mjd kursi dgn bentuk sesuai yg kita pikir)
Profesi adalah pekerjaan yang merupakan kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan mengandalkan suatu keahlian
tertentu
ETIKA BIOMEDIS

Etika biomedis didefinisikan tentang isu-isu etis, sosial, hukum, dan isu-isu lain yang
timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi. Etika biomedis juga berbicara
tentang bidang medis dan profesi medis sebagai contoh hubungan antara dokter
dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat. Di rumah sakit etika biomedis
menyangkut presepsi dan perilaku profesional dan institusional terhadap hidup dan
kesehatan manusia dari sejak sebelum kelahiran, pada saat sejak lahir, selama
pertumbuhan, jika terjadi penyakit atau cidera, menjadi tua, sampai menjelang akhir
hidup, kematian dan malah beberapa waktu setelah itu.
Prinsip dalam Etika Biomedis:

1. Beneficence
Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga
harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Prinsip ini juga dikatakan bahwa
perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan
kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat dari hal-hal buruk.
Contoh : Memberi suatu resep, Memandang pasien/keluarga pasien bukanlah suatu tindakan yang hanya
menguntungkan seorang dokter.
Prinsip dalam Etika Biomedis:

2. Non-Malficence
Adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien.
Contoh : Menolong pasien emergensi, Mengobati pasien yang luka, Tidak membunuh
pasien, Tidak memandang pasien sebagai objek, dan Tidak membahayakan pasien karena
kelalaian.
Prinsip dalam Etika Biomedis:

3. Justice (Keadilan)
Suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan
kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaaan,
perbedaan kedudukan sosial, dan kewarganegaraan tidak boleh mempengaruhi sikap dokter terhadap
pasiennya.
Contoh : Menghargai hak sehat pasien, Menghargai hak hukum pasien, Memberlakukan segala sesuatu
secara universal/sama rata.
Prinsip dalam Etika Biomedis:

4. Autonomy
Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan
sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib sendiri, dalam hal ini pasien diberi hak untuk
berpikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui,
membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
Contoh : Menghargai hak pasien dalam menentukan nasib sendiri, Berterus terang menghargai privasi,
Menjaga rahasia pasien.
ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang
pedoman norma bagi sebuah perusahaan
dalam mengambil keputusan.
1. Yosephus
Etika berbisnis adalah penerapan moral
dalam bidang ekonomi, utamanya industri
bisnis.
2. Muslich
Etika bisnis adalah sebuah pengetahuan 01
seseorang tentang bagaimana cara yang
ideal untuk mengelola bisnis yang berdasar
pada norma moral secara umum.
3. Hill and Jones
Pengertian
Etika dalam bisnis adalah bekal bagi setiap
pemimpin sebagai pertiimbangan pengambilan
Menurut Para
keputusan yang strategis dan berdasar
moral Ahli
1. Teori keutamaan
Teori pertama adalah tentang
keutamaan memandang bagaimana
02 seseorang bersikap.
2. Teori hak
Teori hak berbicara mengenai
Teori Etika sesuatu yang pantas dan harus
didapatkan oleh seorang individu.
Bisnis Sehingga jika dilihat dari segi
bisnis, segala keputusan yang
diambil perusahaan tidak boleh
melanggar hak seseorang.
3. Teori Deontologi
Teori deontologi dalam etika bisnis
menekankan tentang kewajiban
02 seseorang untuk berperilaku sesuai
dengan tanggung jawab yang
diberikan.
Teori Etika 4. Teori Teleologi
Bisnis Teori ini menganggap bisnis etis
adalah yang berhasil menciptakan
keseimbangan dengan baik hingga
pada tujuan terakhir
1. Otonomi
Prinsip otonomi memandang hal
tersebut sebagai wewenang perusahaan
sepenuhnya. Sehingga, visi dan misi yang
disusun membawa dampak baik pada
kesejahteraan karyawan dan 03
stakeholder perusahaan.
2. Equilibrium
Berhubungan dengan otonomi pelaku
bisnis, segala keputusan yang diambil Prinsip Etika Bisnis
juga harus seimbang. Dalam kata lain,
perusahaan tidak boleh berat sebelah
dalam memutuskan sesuatu. Misalnya
memberi upah sesuai kontrak dan
kontribusi kerja karyawan.
3. Free will
Kehendak bebas yang dimaksud adalah
kesempatan rata yang bisa didapat
individu. Seluruh pelaku bisnis memiliki
porsi yang sama sesuai dengan potensi
mereka, tidak boleh ada batasan hanya 03
demi kepentingan satu kelompok saja.
4. Responsibility
Sebelumnya, pada teori deontologi dalam
etika berbisnis juga membahas tentang Prinsip Etika Bisnis
responsibilitas pelaku usaha. Jadi di
samping menerima kehendak bebas, segala
perilaku atau tindakan yang diambil harus
bisa dipertanggungjawabkan.
5. Honesty 03
Dalam ranah bisnis, adanya
transparansi kejujuran juga harus
diterapkan dalam berperilaku.
Prinsip Etika Bisnis
Pressure yang didapat karena
persaingan kompetator
04 Kondisi ekonomi
Kesalahan operasional
Faktor yang Pengetahuan individu akan etika
Demand pasar yang tidak sesuai
Mempengaruhi dengan kemampuan perusahaan.

Etika Bisnis
Contoh Kasus Etika Bisnis
Pelanggaran dalam Etika Berbisnis Lembaga Pers
Contoh kasus etika bisnis yang seringkali kita temui adalah suap dan korupsi. Salah satunya
adalah kasus suap antara pejabat dan jurnalis. Bukan satu dua kali seorang pejabat berusaha
memberi uang sogok kepada jurnalis untuk menutupi skandal.
Pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan kelima prinsip terutama honesty dan responsibility.
Selain itu, dalam Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik juga telah diatur bahwa jurnalis Indonesia tidak
boleh menyalahgunakan profesi serta menerima suap.
Bagaimanapun juga seorang jurnalis berada di bawah lembaga pers, sehingga hal tersebut
bisa menjadi salah satu contoh kasus pelanggaran etika bisnis dalam perusahaan.
Etika Hukum
Etika profesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral dalam
mengatur perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang baik sekaligus
berkeadilan. Profesi hukum merupakan salah satu profesi yang menuntut pemenuhan nilai
moral dari pengembannya. Nilai moral itu merupakan kekuatan yang mengarahkan dan
mendasari perbuatan luhur. Setiap profesional hukum dituntut agar memiliki nilai moral
yang kuat. Franz Magnis Suseno mengemukakan lima kriteria nilai moral yang kuat yang
mendasari kepribadian profesional hukum
Kriteria yang mendasari kepribadian professional hukum
menurut Franz Magnis Suseno:
Jujur
Otentik : artinya menghayati dan menunjukan diri sesuai dengan
keasliannya, kepribadian yang sebenarnya
Bertanggung jawab
Kemandirian moral : Kemandirian moral artinya tidak mudah
terpengaruh atau tidak mudah mengikuti pandangan moral yang
terjadi di sekitarnya, melainkan membentuk penilaian dan mempunyai
pendirian sendiri.
Keberanian moral : Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara
hati nurani yang menyatakan kesediaan untuk menanggung resiko
konflik
Penyalahgunaan Profesi Hukum, hal ini dapat terjadi
karena persaingan individu profesional hukum, atau
karena tidak ada disiplin diri, banyak profesional
Contoh hukum menggunakan status profesinya untuk
menciptakan uang atau untuk maksud-maksud
Pelanggaran politik Profesi Hukum Menjadi Kegiatan Bisnis,
profesi hukum pelayanan bisnis menjalankan
Etika Hukum pekerjaan berdasarkan hubungan bisnis (komersial),
imbalan yang diterima sudah ditentukan menurut
standar bisnis. Hal ini sudah menggejala merasuk
segala jenis profesi hukum bidang pelayanan umum,
biaya pembuatan akta notaris mahal, biaya perkara
di pengadilan mahal, karena dibisniskan
Etika Ilmu Pengetahuan
Etika sebagai ilmu biasa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan
metaetika deskriptif mempelajari tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan,
pandangan tentang baik dan buruk, perbuatan yang diwajibkan, dibolehkan, atau dilarang dalam suatu
masyarakat, lingkungan budaya, atau periode sejarah..
Koetjaraningrat (1980): etika deskriptif bersifat empiris, tidak memberikan penilaian, objek kajian etika
deskriptif lebih banyak dibicarakan oleh antropologi budaya, sejarah, atau sosiologi.
Objek kajian etika
• kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia,
• ajaran kesusilaan manusia, dan
• mempelajari tingkah laku baik buruk manusia
Metode Kajian Etika
Sebagai sebuah ilmu, kajian etika mengikuti metode ilmiah/keilmuan tersendiri.
Sebagai cabang filsafat, yakni filsafat moral, maka etika memuat telaah filosofis
tentang baik buruk dari aspek pemikiran dan pilihan Tindakan kebajikan hidup
manusia (virtues). Metode filsafati memuat penalaran kritis terhadap semua
fenomena dan hakekat hidup yang baik dan buruk. Metode deduktif banyak
dipergunakan.
Sebagai ilmu, etika merupakan fakta empirik yang terejawantah dalam pemikiran
tentang yang baik dan buruk, serta keputusan tindakan yang diambilm seseorang
dari pilihannya tentang tindakan yang baik dan buruk. Metode induktif cenderung
dominan digunakan untuk menjelaskan aspek etika normatif ke dalam praktik
empiri
Etika Dalam Keilmuan
Di dalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku manusia menjadi sentral persoalan.
Etika keilmuan merupakan etika yang normatif yang merumuskan prinsip-prinsip
etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan
dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan yaitu yang baik dan yang menghindarkan dari yang buruk
ke dalam perilaku keilmuannya.
Pokok persoalan dalam etika keilmuan selalu mengacu kepada “elemen” kaidah
moral, yaitu hati nurani kebebasan dan bertanggung jawab nilai dan norma yang
bersifat utilitaristik (kegunaan).
Hati nurani di sini yaitu penghayatan tentang yang baik dan yang buruk yang
dihubungkan dengan perilaku manusia. Nilai dan norma yang harus berada pada
etika keilmuan yaitu nilai dan norma nilai.
Etika Dalam Keilmuan
Nilai moral tidak berdiri sendiri, tetapi ketika ia berada pada atau menjadi seseorang,
ia akan bergabung dengan nilai yang ada seperti nilai agama, hukum, dan budaya;
yang paling utama dalam nilai moral yang berkaitan dengan tanggung jawab
seseorang. Norma moral menentukan seseorang berlaku baik atau buruk dari sudut
etis.
Di bidang etika, tanggung jawab seorang ilmuwan bukan lagi memberi informasi
melainkan harus memberi contoh. Dia harus bersifat objektif, terbuka, menerima
kritik dan menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap
benar, dan kalau berani mengakui kesalahan.
Kekuasaan manusia atas ilmu pengetahuan harus mendapat tempat yang utuh,
eksistensi ilmu pengetahuan bukan “melulu” untuk mendesak kemanusiaan,
melainkan kemanusiaan yang menggenggam ilmu pengetahuan untuk kepentingan
dirinya dalam rangka penghambaan diri kepada Sang pencipta
Rektor Terpilih USU Melakukan
Pelanggaran Etika Keilmuan dan
Moralitas Sivitas Akademika
Medan – Rektor terpilih Universitas Sumatera Utara
(USU), Dr Muryanto Amin dinyatakan terbukti melakukan
plagiat. Hal itu terungkap adanya keputusan Rektor USU
Nomor: 82/UN5.1.R/SK/KPM/2021 Tentang Penetapan
01
Sanksi Pelanggaran Norma Etika Akademik/Etika
Keilmuan dan Moral Sivitas Akademika Atas Nama Dr
Muryanto Amin, S.Sos ,M.Si Dalam Kasus Plagiarisme,
Contoh Kasus
tanggal 14 Januari 2021.
Perbuatannya itu yang sudah mencoreng dunia
akademik, Muryanto yang masih menjabat Dekan
Etika Dalam Ilmu
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU tersebut
dijatuhi sanski penundaan kenaikan pangkat dan
Pengetahuan
golongan selama satu tahun.
Etika menjadi acuan atau panduan bagi ilmu dalam
realisasi pengembangannya. Untuk mengatasi konflik

02
batin dikemukakan teori-teori etika yang bermaksud
untuk menyediakan konsistensi dan koheren dalam
mengambil keputusan–keputusan moral. Teori–teori etika
tersebut adalah :

1.Konsekuensialisme.
Contoh Penerapan
2.Deontologi
3.Etika Hak
Etika Dalam Ilmu
4.Intuisionisme
Pengetahuan
Daftar Pustaka
https://www.info.populix.co/post/etika-bisnis
Muhammad, Abdulkadir. (2006),Etika Profesi Hukum: Bandung : citra Aditya bakti
https://fendygoo.blogspot.co.id/2015/01/makalah-bioetika-atau-biomedis.html
http://susantimeilia.blogspot.co.id/p/penerapan-etik-di-rumah-sakit.html
https://worldmeister.wordpress.com/2011/05/27/euthanasia-dan-bioetika-kedokteran/
https://www.grahanusantara.co.id/
Raja Oloan Tumanggor & Carolus Sudaryanto (2017). Pengantar Filsafat untuk
Psikologi. Yogyakarta: Kanisius, Bab IV. Agustinus W. Dewantara (2017). Filsafat Moral
Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia. Yogyakarta: Kanisius, pp 7-8
Etika sebagai Ilmu Pengetahuan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Buku Etika Profesi
Any Questions?
Thankyou Clarifications?

Anda mungkin juga menyukai