Anda di halaman 1dari 8

MODEL DAN FAKTOR PENDUKUNG BERETIKA

DALAM BISNIS

Mata Kuliah : Etika Bisnis


Kode Kelas : EKM60205
Dosen Pengampu : Kardina Yudha Parwati, S.E., M.M.

(Anon., 2020)
Disusun Oleh : Kelompok II
Ebenhaezer Parningotan Silaban 225020200111046
Marco Habi Bullah 225020201111036
Muhamad Nouval Nasution 225020207111056

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG, INDONESIA
2023
1.1 Model Etika dalam Bisnis
Etika merupakan mata pelajaran ilmu sosial berkaitan dengan prinsip moral dan
nilai sosial. Etika bisnis adalah studi tentang kebijakan dan praktik bisnis yang benar
dengan tujuan agar terhindar dari masalah yang berpotensi kontroversial seperti, praktik
manajemen yang salah, Penjualan produk yang menipu, Iklan yang tidak layak,
Penyuapan, Tanggung jawab sosial perusahaan yang terabaikan, Dan tanggung jawab antar
perusahaan dan pemangku kepentingan (stakeholder). Bisnis harus mematuhi beberapa
prinsip dasar seperti, Menghasilkan barang dan layanan berkualitas sesuai dengan harga
yang sesuai.
Terdapat banyak definisi mengenai etika bisnis, Tetapi definisi yang diberikan oleh
Andrew Crane dan Raymond C. Baumhart (2001), Dianggap yang paling mewakili dari
banyak definisi. Menurut Crane dan Baumhart, Etika bisnis adalah studi tentang situasi
bisnis, Aktivitas, Dan keputusan di mana masalah benar dan salah ditangani. Etika bisnis
dilihat dari perspektif manajerial (Berkaitan dengan tugas manajer) adalah keputusan
tentang apa yang benar atau salah untuk menghasilkan kinerja organisasi, Menangani
tenaga kerja, Menghasilkan keuntungan dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
Etika bisnis memiliki beberapa ciri-ciri yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Kode etik
Etika bisnis umumnya dibuat dalam bentuk kode etik. Ini menjelaskan perbuatan atau
tindakan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam suatu organisasi
(perusahaan, institusi atau kampus). Ketika kode etik sudah dirumuskan dan
disosialisasikan, maka seluruh anggota organisasi harus mematuhi dan mengikuti kode etik
tersebut. Pelanggaran terhadap kode etik akan dikenakan sanksi sebagaimana dijelaskan di
dalam buku kode etik tersebut.
2. Berdasarkan nilai moral dan sosial
Etika merupakan aturan atau pedoman dalam berperilaku yang didasarkan pada nilai-nilai
moral atau standar moral yang hidup di tengah-tengah masyarakat (Tindakan yang dinilai
baik atau buruk, benar atau salah) dan pelanggarnya dikenakan sanksi sosial (tidak
dipidanakan atau dimasukkan ke dalam penjara). Sanksi sosial di dalam organisasi bisnis
bisa berupa penundaan kenaikan pangkat, penurunan jabatan, pemindahan lokasi kerja,
pemberhentian.
3. Bersifat melindungi
Etika bisnis dirumuskan dan diimplementasikan di dalam organisasi bisnis untuk
melindungi hak-hak karyawan, Pemasok atau supplier, Rekanan kerja, Pelanggan atau
konsumen, Pemegang saham, Kreditor, Dan pemangku kepentingan. Etika bisnis
dirumuskan dan diimplementasikan di dalam organisasi bisnis untuk melindungi hak-hak
karyawan, Pemasok atau supplier, Rekanan kerja, Pelanggan atau konsumen, Pemegang
saham, Kreditor, Dan pemangku kepentingan.
4. Kerangka Dasar
Etika bisnis merupakan kerangka dasar atau bingkai yang menjadi pedoman perilaku dan
keputusan dalam menjalankan bisnis secara benar.
5. Bersifat sukarela
Etika bisnis dijalankan atas dasar kerelaan atau tidak dipaksakan, Artinya, Implementasi
etika bisnis didasarkan pada pemahaman dan kemanfaatan bagi Individu-individu yang
berada di dalam organisasi dalam melakukan Kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi
dan membangun Kerjasama secara baik dengan para pemangku kepentingan.
6. Pendidikan dan bimbingan
Etika bisnis harus dijelaskan melalui Pendidikan dan bimbingan agar orang memahami arti
pentingnya. Sehingga menimbulkan pengertian dan kesadaran untuk menjadikannya
sebagai pedoman berperilaku.
7. Bersifat Relatif
Etika bisnis tidak dapat diseragamkan untuk semua organisasi atau perusahaan karena
nilai-nilai sosial, norma atau standar moral yang hidup di masyarakat berbeda satu dengan
yang lain meskipun dalam banyak hal memiliki kesamaan secara essensial.
8. Konsep Baru
Etika bisnis merupakan konsep yang relatif baru di mana di banyak negara maju sudah
menjadi kebutuhan. Sementara, di negara-negara berkembang belum banyak memperoleh
perhatian. Misalnya, berkenaan dengan diskriminasi terhadap kaum minoritas dan
perempuan. Di banyak negara maju perempuan mempunyai hak yang relatif sama dengan
kaum pria dalam memperoleh pekerjaan.
Prinsip etika bisnis melibatkan kelompok sosial yang terdiri dari  karyawan,
Kreditor, Rekanan, Investor, Pelanggan atau konsumen, Dan pemangku kepentingan.
Aturan atau prinsip etika bisnis sebagai berikut :
1. Menghindari Eksploitasi Konsumen
2. Menghindari Penjualan produk dengan cara yang tidak benar
3. Mendorong persaingan yang sehat
4. Memastikan Akurasi
5. Membayar pajak secara teratur
6. Akun harus diaudit
7. Memberikan perlakuan yang adil terhadap karyawan
8. Pemberian informasi yang benar kepada kreditor dan investor
9. Menghindari Ketidakadilan dan diskriminasi
10. Meniadakan suap dan korupsi
11. Mencegah perjanjian rahasia
12. Memberikan pelayanan untuk meraih keuntungan
13. Menghindari monopoli
14. Memenuhi harapan Pelanggan dan konsumen
15. Memuaskan keinginan konsumen

1.2 Individu dalam Organisasi


Gagasan bahwa manusia adalah makhluk hidup dengan kehendak bebas untuk
memilih jalan hidup mereka didasarkan pada kesadaran dan tanggung jawab serta
pemahaman tentang risiko. Tingkat kesadaran manusia bervariasi dari masa kanak-kanak
hingga kesadaran dewasa. Kesadaran orang dewasa didukung oleh pengalaman dan latar
belakang pendidikan, yang memungkinkannya bertindak lebih rasional dan memperhatikan
berbagai aspek tindakan dan pengambilan keputusan. Tanggung jawab adalah pemahaman
bahwa setiap tindakan atau keputusan melibatkan risiko, besar atau kecil, di mana orang
mampu menahannya dengan pertimbangan tertentu.
Diketahui dalam psikologi bahwa terdapat lima ciri kepribadian, salah satunya
adalah kesadaran (conscientiousness). Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
mengenai mental atau pikiran dan budi atau perilaku manusia. Sains mempelajari proses
berpikir seseorang dan alasan perilaku dan tindakan mereka. Psikologi sering digunakan
untuk memecahkan masalah atau menemukan solusi yang tepat untuk aktivitas manusia
yang kompleks. Dalam definisi psikologi, kesadaran adalah bagaimana seseorang
mengendalikan, mengatur dan mengarahkan kecenderungan alamiahnya (impulse)
(Roberts, 2009).
Conscientiousness dianggap sebagai ciri kepribadian mendasar yang mencerminkan
kecenderungan untuk bertanggung jawab, terorganisir, pekerja keras, berorientasi pada
tujuan, dan mematuhi standar dan etika. Individu yang sadar cenderung pandai menetapkan
tujuan jangka panjang, mengatur dan merencanakan jalan untuk mencapai tujuan tersebut,
dan bekerja secara konsisten untuk mencapainya. Kesadaran biasanya merupakan unsur
terpenting dalam kesuksesan karir dan cinta. Ini juga merupakan prediktor penting
kesehatan, kesejahteraan dan umur panjang. Ada banyak teori yang berhubungan dengan
kesadaran dalam kaitannya dengan kepribadian. Namun kali ini tentang bagaimana
memahami gagasan orang tentang perilaku yang bertanggung jawab dan etis dengan
kesadaran mereka.
Individu dalam organisasi mencakup pemahaman tentang bagaimana perilaku
individu dapat mempengaruhi etika di dalam organisasi. Berikut adalah penjelasannya :
1. Integritas
Integritas adalah bagaimana individu bertindak sesuai dengan nilai-nilai etis yang
dianutnya. Integritas melibatkan kejujuran, kepercayaan, dan konsistensi dalam
perilaku. Dalam pelajaran etika bisnis, individu diajarkan untuk menjaga integritas
mereka dalam mengambil keputusan bisnis. Individu juga diajarkan untuk
menghindari konflik kepentingan dan tindakan yang merugikan bagi organisasi dan
masyarakat.
2. Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial adalah bagaimana individu bertanggung jawab atas dampak
dari tindakan mereka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam pelajaran
etika bisnis, individu diajarkan untuk memperhatikan tanggung jawab sosial
mereka dalam mengambil keputusan bisnis. Individu juga diajarkan untuk
menghindari perilaku yang merugikan bagi masyarakat dan lingkungan.
3. Keadilan
Keadilan adalah bagaimana individu memperlakukan orang lain dengan adil dan
setara. Dalam pelajaran etika bisnis, individu diajarkan untuk memperhatikan
keadilan dalam mengambil keputusan bisnis. Individu juga diajarkan untuk
menghindari perilaku yang diskriminatif dan merugikan bagi orang lain.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah bagaimana individu mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara yang etis. Dalam pelajaran etika bisnis,
individu diajarkan untuk menjadi pemimpin yang baik dengan memperhatikan etika
dalam perilaku dan keputusan mereka. Individu juga diajarkan untuk
mempengaruhi orang lain dengan cara yang etis.
5. Komunikasi
Komunikasi adalah bagaimana individu berkomunikasi dengan orang lain dalam
organisasi. Dalam pelajaran etika bisnis, individu diajarkan untuk berkomunikasi
dengan cara yang jujur dan terbuka. Individu juga diajarkan untuk menghindari
komunikasi yang menyesatkan dan merugikan bagi organisasi dan orang lain.
6. Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan adalah bagaimana individu membuat keputusan dalam
organisasi. Dalam pelajaran etika bisnis, individu diajarkan untuk membuat
keputusan yang etis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap organisasi
dan orang lain. Individu juga diajarkan untuk menghindari keputusan yang tidak
etis dan merugikan bagi organisasi dan masyarakat.

1.3 Sumber Nilai Nilai Etika


Terdapat tiga sumber nilai-nilai etika yang diadopsi perusahaan dari praktik
etika di dalam perusahaan meliputi:
1. Sosial
Etika yang dikembangkan di dalam perusahaan bisa dihasilkan dari nilai-nilai
yang hidup di masyarakat seperti, norma, adat istiadat dan nilai-nilai yang tidak
tertulis lainnya yang digunakan orang untuk berinteraksi satu dengan yang lain.
2. Professional atau kelompok
Etika profesional adalah aturan dan nilai moral yang digunakan sekelompok orang
untuk mengontrol cara kelompok tersebut melakukan tugas atau menggunakan
sumber daya. Misalnya, etika medis digunakan oleh dokter dan perawat saat
menangani pasien.
3. Individu atau pribadi
Etika individu atau pribadi adalah standar nilai-nilai moral yang dimiliki seseorang
dan dijadikan sebagai dasar etika di dalam perusahaan. Umumnya etika individu
adalah nilai-nilai moral yang dimiliki oleh pemilik atau pendiri perusahaan yang
biasanya bersumber dari keyakinan agama, norma keluarga, suku atau hasil dari
bacaan yang diyakini cocok untuk diaplikasikan di dalam perusahaan. Etika pribadi
menjadi pedoman bagaimana bertindak dan membuat keputusan secara beretika di
dalam perusahan seperti bagaimana perilaku manajer ketika menghadapi komplain
pelanggan.

1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial


Menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business, etika manajerial
yaitu suatu dasar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Faktor-faktor
yang mempengaruhi etika manajerial yaitu 
1. Leadership/Kepemimpinan : “Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan
seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing,
memengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang
diharapkan” (Sutrisno, 2014 : 213).
2. Strategi dan Performasi : “Strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka
panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan” (Craig & Grant, 1996).
“Performansi merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan strategis
suatu organisasi” (Moeheriono, 2012:95). 
3. Karakter Individu 
4. Budaya Perusahaan : Budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan
asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi
berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan” (Armstrong, 2009).

Manfaat dari etika manajerial yaitu sebagai dasar pengendalian diri, pengembangan
tanggung jawab sosial lembaga, menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan,
menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan untuk menghindari sifat korupsi, kolusi,
dan nepotisme yang dapat merusak mental individu maupun perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Treviño, L. K., & Nelson, K. A. (2016). Managing business ethics: Straight talk about how
to do it right. John Wiley & Sons.

DesJardins, J. R., & McCall, J. J. (2014). Contemporary issues in business ethics. Cengage
Learning.

Anon., 2020. MODUL ETIKA BISNIS. Malang: s.n.

Dwipa, W., 2022. Faktor Manajerial, Faktor Teknologi, Faktor Politik dan Sosial. Volume
3, p. 9.

Anda mungkin juga menyukai