Anda di halaman 1dari 7

Matematika Bisnis

Ilmu matematika adalah cabang dari ilmu-ilmu logika. Ilmu matematika menyediakan
kerangka kerja yang sistematis dalam mempelajari segala hubungan kejadian yang bersifat
kuantitatif. Bisnis merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh perorangan atau
juga organisasi, kata “bisnis” ini berasal dari bahasa Inggris, yakni “business” yang artinya
ialah kesibukan. Bisnis Menuru L. R. Dicksee didefinisikan sebagai suatu bentuk aktivitas
yang utamanya bertujuan untuk dapat memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau
yang berkepentingan di dalam terjadinya kegiatan atau aktivitas tersebut.
Matematika dalam bidang bisnis merupakan terapan dari ilmu matematika murni,
selain dibidang ekonomi, matematika dipergunakan juga pada bidang-bidang lain, seperti
teknik, pertanian, kedokteran, dan lain-lain. Matematika bisnis dimaksudkan bahwa konsep-
konsep yang dipelajari tidak hanya bersifat abstrak saja, tetapi diterapkan kepada konsep-
konsep konkrit pada kegiatan bisnis.

Mathematics Business

Matematika → eksak
Himpunan
accounting
dan relasi

matriks financing
Matematika terapan

functions and
marketing
equations

Bisnis → sosial
fraction manajemen

kewajiban berusaha/bisnis

perencanaan dan perhitungan mengembangkan nilai dan


(kuantitatif) manfaat (kuantitatif)

Penggunaan Matematika dalam bisnis


Untuk mengenal sebuah bisnis, dibutuhkan keterampilan lebih dari sekedar
mengembangkan produk atau menyediakan jasa. Jika sebuah bisnis harus bertahan dan
berhasil, ia perlu menjaga keuangan dan membuat pengaturan yang diperlukan. Matematika
bisnis penting dan perlu digunakan untuk pendekatan dalam mempelajari dan menganalisis
gejala dalam aktifitas mengelola bisnis.
Bisnis selalu dikelilingi oleh tantangan yang perlu ditangani dengan cara yang tepat
agar meminimalkan resiko dalam pelaksanaan. Model matematika membantu menjawab
pertanyaan dan permasalahan mengelola operasi bisnis dalam usaha komersial secara efektif,
menggunakan simbol, operasi dan dalil-dalil matematika. Oleh karena itu, matematika tidak
hanya membantu menghitung tetapi juga menganalisis masalah bisnis dan mengatasinya.
Belajar dan menggunakan matematika bisnis memungkinkan untuk mempertajam pemikiran
dan membantu dalam merumuskan dan menyusun hubungan secara tepat.
Memahami matematika bisnis penting untuk mempertahankan operasi yang
menguntungkan dan pencatatan yang akurat. Ini diperlukan sejak awal untuk menentukan
harga produk / layanan hingga akhir ketika kita perlu memeriksa apakah anggaran terpenuhi.
Mari kita lihat situasi di mana matematika bisnis diperlukan:
1. Perhitungan biaya produksi
Sebelum seseorang secara resmi memulai produksi dan mendirikan bisnisnya, sangat
penting untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan sehubungan dengan
pembuatannya seperti biaya bahan baku, mesin, sewa, biaya administrasi dll. Selain biaya
dasar ini ada biaya terkait lainnya seperti pemasaran, pergudangan, bunga dan pembayaran
kembali pinjaman, dll. Setelah semua pengeluaran yang berkaitan dengan produksi telah
dimasukkan, akan dengan mudah memperkirakan keuntungan darinya untuk
mempertahankan dan tetap kompetitif di pasar. Menentukan secara akurat biaya yang terkait
dengan setiap item akan membuat basis bisnis menjadi kuat.
2. Penentuan harga
Ketika Anda telah berhasil menentukan biaya, tugas selanjutnya adalah memberi
harga produk dengan benar sehingga menghasilkan jumlah arus kas yang tepat untuk
kebutuhan bisnis di masa depan. Menetapkan harga jual yang benar akan memastikan produk
tetap menguntungkan.
3. Pengukuran Keuntungan
Ini membutuhkan penentuan laba bersih dengan mengurangkan biaya operasi dari
jumlah total penjualan / pendapatan selama periode waktu tertentu. Yang juga perlu
dikurangkan adalah biaya pajak, depresiasi, diskon. Ini membantu untuk mengetahui apakah
produk dibebankan cukup untuk melanjutkan operasi bisnis dan berkembang.
4. Analisa keuangan
Anda perlu memproyeksikan pendapatan dan pengeluaran bisnis jika kita perlu
menganalisis kesehatan keuangan bisnis. Kita perlu melakukan analisis sensitivitas tentang
bagaimana kenaikan atau penurunan angka penjualan atau penetapan harga dapat
mempengaruhi bisnis. Ini membantu dalam menentukan bagaimana setiap karyawan
berkontribusi pada bisnis dan bagaimana pengaruhnya.
Masih banyak lagi bidang ekonomi dan bisnis yang merupakan penerapan bidang
studi Matematika. Penerapan matematika bisnis akan memberikan dampak pada :
1. Pengetahuan, wawasan dan kemampuan dalam memanfaatkan teori atau konsep
matematika dalam analisis ekonomi, terutama dalam masalah maksimisasi,minimisasi
dan optimisasi.
2. Digunakan sebagai penerapan dalam analisis ekonomi.
3. Dapat digunakan sebagai pemahaman fungsi untuk menyelesaikan persoalan dalam
bisnis dan ekonomi
4. Mempermudah dalam menghitung indikator dan prediksi ekonomi.

Tujuan mempelajari Matematika Bisnis Bisnis yaitu :


1. Menghitung besarnya pajak yang ditetapkan terhadap suatu barang dan jasa
2. Mencirikan dan menggambarkan bentuk fungsi permintaan dan penawaran dari suatu
barang dan jasa dan menentukan titik keseimbangan pasar yang terjadi
3. Menghitung besarnya utilitas (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsi suatu barang dan jasa
4. Menghitung besarnya subsidi yang ditetapkan terhadap suatu barang dan jasa
5. Menuliskan dan menggambarkan grafik dari fungsi permintaan atau penawaran serta titik
keseimbangan pasar yang baru akibat adanya subsidi
6. Menuliskan dan menggambarkan grafik dari fungsi permintaan atau penawaran serta titik
keseimbangan pasar yang baru akibat kena pajak

Konsep dasar matematika


Sistem angka
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia pada awal peradaban menciptakan
angka untuk menhitung. Perkembangan angka yang berurutan mengembangkan matematika
modern. Matematika berarti permainan angka. Dalam matematika bisnis, penting memahami
penggunaan angka dalam masalah bisnis. Jadi, untuk memahami konsep matematika atau
matematika bisnis, pertama, kita harus memahami konsep sistem bilangan. Sistem angka
berarti sifat berbagai jenis angka.
a. Bilangan asli (natural)
Bilangan bulat positif 1, 2, 3, 4,. . . digunakan untuk menghitung. Angka-angka ini
dikenal sebagai bilangan asli. Kumpulan bilangan asli dilambangkan dengan Huruf N kapital.
Yaitu, N = {1, 2, 3, 4, 5,. . .}. Angka negatif, nol dan pecahan bukanlah bilangan asli, yaitu -
5, 0 dan
2/5 = 2.5 bukanlah bilangan asli.
b. Bilangan prima
Bilangan asli selain 1 adalah bilangan prima jika dan hanya jika bilangan tersebut
hanya pembagi adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Seperti 2, 3, 5, 7, 11,. . . dll adalah bilangan
prima.
c. Bilangan bulat
Bilangan asli, semua bilangan asli dengan tanda negatif sebelumnya dan nol bersama-
sama dikenal sebagai bilangan bulat. Artinya, bilangan bulat adalah bilangan bulat positif,
negatif dan nol. Kumpulan bilangan bulat dilambangkan dengan huruf kapital Z atau I. Yaitu,
Z = {. . ., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3,. . .}. Pecahan bukanlah bilangan bulat, seperti 2/5 = 2.5 bukan
bilangan bulat.
d. Bilangan genap
Bilangan bulat, yang habis dibagi 2 disebut genap. Angka seperti . . ., –6, –4, –2, 0, 2,
4, 6,. . . adalah angka genap. Umumnya, bilangan genap dilambangkan dengan 2n dimana
n€Z. Jika penjumlahan atau pengurangan atau perkalian atau kuadrat atau akar kuadrat dari
bilangan genap ada sebagai bilangan bulat, harus berupa bilangan genap. Tapi pecahan dari
dua bilangan genap mungkin atau mungkin bukan bilangan genap, jika ada sebagai bilangan
bulat.
e. Bilangan pecahan
Bilangan yang bisa diekspresikan dalam bentuk p/q dimana p € Z– {0}, q € N– {1}
dan p, q adalah bilangan prima satu sama lain disebut bilangan pecahan. Artinya, bilangan
rasional, yang menyisakan sisa, disebut bilangan pecahan. Seperti 5/3, 7/10, 2.1=21/10 adalah
bilangan pecahan. Saat kita menuliskan bilangan pecahan dalam bentuk desimal tersebut
disebut bilangan pecahan decimal, seperti 5.3, 2.4, 67.23, 2.4475
Bagan sistem bilangan

Model ekonomi
Bila kita sedang mengamati peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar kita, pada
dasarnya saat itu kita sedang melakukan mengumpulkan data. Apabila berdasarkan
pengamatan tersebut kita tertarik untuk mencari jawaban atau solusi untuk pertanyaan-
pertanyaan yang muncul dari hubungan antar factor yang terjadi, tugas berikutnya adalah
mengembangan model ekonomi yang berhubungan. Ilmu matematika membantu dengan cara
menyederhanakan hubungan antar objek yang diamati yang memiliki besaran / nilai yang
terjadi (menjadi komponen/elemen model matematika yang disebut dengan variabel-
variabel). Model ekonomi tersebut memudahkan proses analisis untuk menemukan jawaban
atau solusi yang berhubungan atas pertanyaan sebelumnya.
Model ekonomi bisa digambarkan dalam bentuk persamaan matematika, yang terdiri
dari satu atau beberapa bentuk persamaan yang terdiri dari sejumlah variabel, konstanta,
koefisien, dan parameter.
a. variabel, konstanta, koefisien, dan parameter
Variabel bisa diartikan sesuatu yang nilainya bisa berubah-ubah dalam sebuah
masalah atau model tertentu, dalam matematika murni biasanya dilambangkan dengan huruf
X, Y, dan Z. Dalam matematika ekonomi dan bisnis biasanya variabel dilambangkan dengan
inisial istilah ekonomi yang digunakan, seperti interest rate = i, quantity = Q, price=P,
cost=C, dll.
Variabel dapat dibagi ke dalam 2 jenis yaitu variabel dependen/terikat/endogen atau
variabel Y, dan variabel independen/bebas/eksogen atau variabel X.
Dalam matematika, satu variabel dapat memiliki pertalian hubungan dan memiliki
fungsi menjelaskan variabel yang lain. Bentuk hubungan tersebut dapat dituliskan dalam
bentuk hubungan fungsional yang bisa dinyatakan dengan persamaan-persamaan, grafik, atau
diagram. Contohnya, permintaan komoditi beras (Qd) ditentukan oleh pendapatan konsumen
(Y) dituliskan dalam persamaan Qd=f(Y). Selanjutnya, persamaan tersebut dapat
dikembangkan delam bentuk Qd = a+bP dimana Qd dan P merupakan variabel-variabel yang
diamati, a dan b merupakan parameter, dengan symbol a sebagai konstanta dan symbol b
sebagai koefisien. Konstanta merupakan parameter dasar berupa bilangan nyata dan tunggal,
yang nilainya bersifat tetap dalam suatu masalah tertentu. Sedangkan koefisien adalah factor
pengali dalam sebuah ekspresi yang mengikuti variabel, biasanya berupa angka di depan
variabel kecuali angka 1 biasanya tidak dituliskan. Misalnya: Qd = upah dan P = tingkat
pendidikan, nilai a = upah rata-rata, dan p = menunjukan nilai sebagai besaran pertambahan
upah akibat perubahan tingkat pendidikan.
Contoh:
Y = X2 + 6X + 2
Y adalah variabel endogen
X adalah variabel eksogen
2 adalah konstanta
1 adalah koefisien untuk X2
6 adalah koefisien untuk X
b. Persamaan dan pertidaksamaan
Bentuk model matematika menggunakan symbol-simbol atau lambang yang memiliki
makna tertentu bisa berupa variabel atau konstanta. Model Persamaan dalam matematika
merupakan susunan variabel dan konstanta kemudian menjadi suatu persamaan yang
dinyatakan dengan lambang (=) bahwa kedua lambang adalah sama. Sedangkan
pertidaksamaan merupakan pernyataan yang menyatakan kedua lambing adalah tidak sama.
Pertidaksamaan ditandai dengan symbol < (kurang dari) > (lebih dari) ≤ (kurang dari
atau sama dengan / tidak lebih dari / paling banyak) ≥ (lebih dari atau sama dengan / paling
sedikit / paling minimum).
Persamaan dan pertidaksamaan dapat terdiri dari 1, 2, atau 3 variebel. Persamaan
disebut berbentuk linear apabila variabelnya berpangkat 1 dan disebut tidak liniar apabila
variabelnya berpangkat kurang atau lebih dari 1. Contoh :
3x + 4 = 10 adalah persamaan linear satu variabel
3x2 + 4 = 10 adalah persamaan nonlinear satu variabel
3x + 4 = 2y + 10 adalah persamaan linear lebih dari satu variabel
Contoh soal persamaan linear 1 variabel:
Data penjualan laptop lebih rendah 200 unit dari penjualan HP pada bulan Januari 2021.
Jumlah penjualan keduanya sebanyak 1.200 unit. Tentukan jumlah penjualan masing-masing
produk?
Penyelesaian:
Penjualan HP = x
Penjualan laptop = x – 200
Penjualan HP + Penjualan laptop = 1200 unit
Maka persamaannya x – 200 + x = 1200
2x - 200 = 1200
2x = 1200 + 200
1400
x= x = 700 penjualan HP = 700 unit
2
Penjualan laptop = x – 200, maka 700 – 200 = 500 penjualan laptop = 500 unit
c. Kaidah pemangkatan, akar, dan logaritma
Kaidah pemangkatan
a. Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah 1, x0 = 1(x ≠ 0) contoh: 70 = 1
b. Bilangan berpangkat 1 adalah bilangan itu sendiri, x1 = x contoh 21 = 2
c. Nol berpangkat suatu bilangan adalah tetap nol, 0x = 0, contoh 03 = 0
d. Bilangan berpangkat negative adalah invers / hasil bagi bilangan 1 dan bilangan
−n 1 −3 1 1
tersebut yang dipangkatkan, x = n contoh: 2 = 3 = = 8-1
x 2 8
e. Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari bilangan tersebut, dimana penyebut
dalam pecahan menjadi akar, sementara pembilang dalam pecahan menjadi pangkat
a 2
bilangan tersebut. x b = √b x a contoh: 3 5 = √5 32 = √5 9 = 1,55
f. Pecahan yang dipangkatkan adalah hasil bagi untuk masing-masing suku (pembilang
x a 5 2 52 25
dan penyebut) yang dipangkatkan
y( )
. contoh: ()
8
= 2=
8 64
atau ( x a )b = x ab contoh: ( 32 )4 = 32.4 = 38 = 6.561

Kaidah perkalian bilangan berpangkat


a. Hasil kali bilangan-bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis
berpangkat jumlah pangkat-pangkatnya.
x a . x b = x a+b contoh: 22 .23 = 22+3 = 25 = 32
b. Hasil kali bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama, tetapi basisnya
berbeda, adalah perkalian basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan.
x a . y a = ¿ contoh: 4 2 .22 = ¿82 = 64

Kaidah pembagian bilangan berpangkat


a. Hasil bagi bilangan-bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis
berpangkat selisih pangkat-pangkatnya.
x a : x b = x a−b contoh: 23 :22 = 23+ 2 = 21 = 2
b. Hasil bagi bilangan berpangkat yang pangkatnya sama tetapi basisnya berbeda, adalah
pembagian basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan.
a
x 2 2 4
xa : yq = ()
y
contoh: 22 : 32 = ()
3
=
6
Kaidah akar bilangan

Sumber :
1. Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi dan Bisnis, Nata Wirawan, 2017
Link download: tinyurl.com/144umeug
2. Matematika Ekonomi. Muhammad Teguh. Rajawali Press. 2018

Anda mungkin juga menyukai