Anda di halaman 1dari 8

STATIKA KOMPERATIF DAN KONSEP DERIVATIF

1. Pengertian
Statistika komperatif adalah suatu konsep yang menelaah perbandingan
keadaan dua atau lebih equilibrium yang berbeda-beda, yang dihubungkan
dengan himpunan nilai parameter dan variable eksogen yang berbeda-beda.
Bila dianggap terjadi perubahan-perubahan pada parameter, ataupun
variable- variable eksogen, maka keseimbangan akan terganggu. Variable
endogen kemudian akan turut mengalami penyesuaian-penyesuaian. Dengan
demikian, keaadaan ini bisa menyebabkan terjadinya keseimbangan baru. Pada
operasionalnya metode ini mengabaikan proses penyesuaian variable, dan
kemudian equilibrium yang tidak stabil.
Analisis statistika komperatif berhubungan dengan inveratif. Konsep
inveratif merupakan turunan dari fungsi asli. Konsep ini terutama banyak
digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan variable yang diamati,
menentukan nilai variable dan pola hubungan variable dalam fungsi. Dengan
demikian, di dalam mengerjakan analisis statika komperatif konsep-konsep
derivatif akan senantiasa digunakan untuk mempermudah ditentukannya nilai-
nilai keseimbangan baru pada analisis yang dikerjakan.

2. . Model Pasar
Pada bentuk sederhana pasar barang yang terdiri dari permintaan terhadap
barang dan penawaran akan barang variasi perubahan variable output
sepenuhnya ditentuka oleh harga barang yang bersangkutannya.
Model analisis statika komperatifnya dapat diringkas sebagai berikut:
Qd = Qs
Q = a – bP……..(1)
Q = -c + dp…….(2)
(a,b,c,d > 0)
Selesaikan persamaan 1 dan persamaan 2 sehingga diperoleh harga dan
kuantitas pada posisi keseimbangan pasar sebagai berikut:
𝑎+𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐
𝑃∗ = 𝑏+𝑑 𝑄∗ = 𝑏+𝑑

Kondisi statika komperatif :



𝜕𝑃 1
=
𝜕𝑎 𝑏+𝑑
𝜕𝑃∗ 1(𝑎 + 𝑐) 𝑎+𝑐
= 0(𝑏 + 𝑑) − 2
=−
𝜕𝑏 (𝑏 + 𝑑) (𝑏 + 𝑑)2
𝜕𝑃∗ 1 𝜕𝑃
= =( )
𝜕𝑐 𝑏+𝑑 𝜕𝑎
𝜕𝑃∗ 0(𝑏 + 𝑑) − 1(𝑎 + 𝑐) −(𝑎 + 𝑐)
= =
𝜕𝑑 (𝑏 + 𝑑)2 (𝑏 + 𝑑)2
𝜕𝑃∗ 𝜕𝑃 𝜕𝑃 𝜕𝑃
= > 0; = <0
𝜕𝑎 𝜕𝑐 𝜕𝑎 𝜕𝑑

Contoh:

Bila diketahui pada kondisi pertama b dan d adalah 0,5 dan 0,5 ,
kemudian a dan c masing-masing 100 dan 50, tentukan : Perubahan P akibat
adanya perubahan a dan perubahan b?
Jawab:

𝜕𝑃 1 1
= = =1
𝜕𝑎 𝑏 + 𝑑 0,5 + 0,5
𝜕𝑃∗ − (𝑎 + 𝑐) − (100 + 50)
= = = −150
𝜕𝑎 (𝑏 + 𝑑)2 1

3. Model Pendapatan Nasional


Model pendapatan nasional pada perekonomian yang mengabaikan unsur
aktivitas perekonomian internasional model ekonominya dapat disusun sebagai
berikut:
Y = C + 1 + G0
C = a + b (Y – T)
T = c + dY (a,c > 0 dan 0 < b, d < 0 )

Langkah berikutnya adalah selesaikan persamaan-persamaan diatas


sehingga diperoleh nilai-nilai posisi keseimbangan pendapatan nasional sebagai
berikut:
C = a + b(Y- c – dY)
Y-bY + bdY = a – bc + I0 + G0
𝑎−𝑏𝑐+𝐼0 +𝐺0
𝑌∗ =
1−𝑏+𝑏𝑑
Selanjutnya kondisi statika komperatifnya dapat diringkas sebagai
berikut:
𝜕𝑌 ∗ 1
= (1−𝑏+𝑏𝑑 > 0
𝜕𝐺0
𝜕𝑌 ∗ −𝑏
= (1−𝑏+𝑏𝑑)< 0
𝜕𝑐
𝑏(𝑎−𝑏𝑐+𝐼0+ 𝐺0 ) −𝑏𝑌
𝜕𝑌 ∗ = − (1−𝑏+𝑏𝑑)
= <0
(1−𝑏+𝑏𝑑)
Contoh:
Bila kofisien b adalh 0,5, kofisien d adalah 0,25 tentukan perubahan Y
akibat perubahan G dan perubahan c? Lalu bagaimanakah perubahan Y bila
perubahan G dan c masing 100 berjalan secara bersamaan?

Jawab:

𝜕𝑌 1 1 1
= = = = 1,587
𝜕𝐺0 (1 − 𝑏 + 𝑏𝑑 1 − 0,5 + 0,13 0,63
𝜕𝑌 ∗ −𝑏 0,5
= =− = −0,749
𝜕𝑐 (1 − 𝑏 + 𝑏𝑑) 0,63
𝜕𝑌 ∗ = 1,587 × 100 = 158,7 ; 𝜕𝑌 ∗ = −0,794 × 100 = −79,4
𝜕𝑌 ∗∗ = 158,7 − 79,4 = 79,3

4. Model Input-Output
Model input-input dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑋 = (𝐼 − 𝐴)−1 𝑑
Bila (𝐼 − 𝐴)−1 = 𝑏 = [𝑏𝑖𝑗 ] maka X=bd, dan dalam bentuk matriks
persamaan itu dapat menyatakan sebagai berikut:
𝑋1 𝑏11 𝑏12 𝑏13
𝑋
[ 2 ] = [𝑏21 𝑏22 𝑏23 ]
𝑋3 𝑏31 𝑏32 𝑏33

Selanjutnya, tingkat perubahan Xj terhadap permintaan akhir dk


dinyatakan:
𝜕𝑋𝑗
= 𝑏𝑗 𝑘
𝜕𝑑𝑘
Dalam bentuk matriks persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut :
𝑋1 𝑏11 𝑑1 + 𝑏12 𝑑2 + 𝑏13 𝑑3
[𝑋2 ] = [ 𝑏21 𝑑1 + 𝑏22 𝑑2 + 𝑏23 𝑑3 ]
𝑋3 𝑏31 𝑑1 + 𝑏32 𝑑2 + 𝑏33 𝑑3
Kondisi statika komperatif untuk matriks tersebut dapat diringkas sebagai
berikut:
𝑏11 𝜕𝑋 𝑏12 𝜕𝑋 𝑏13
𝜕𝑋
= [𝑏21 ] ; = [𝑏22 ] ; = [𝑏23 ]
𝜕𝑑1 𝜕𝑑2 𝜕𝑑3
𝑏31 𝑏32 𝑏33
𝑏11 𝑏12 𝑏13
𝜕𝑋
= [𝑏21 𝑏22 𝑏23 ]
𝜕𝑑
𝑏31 𝑏32 𝑏33
5. Derivatif Fungsi Implisit (Determinan Jacobian)
Pada analisis keseimbangan fungsi-fungsi yang diamati dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Y − C − 𝐼0 + 𝐺0 = 0
C − a − b (Y − T) = 0
𝑇 − 𝑐 − 𝑑𝑌 = 0
Selanjutnya, dengan menganggap (Y,C,T) adalah variable endogen yang
diamati yang ditulis menjadi (𝑦1 , 𝑦2 , 𝑦3 ), dan (𝐼0 , 𝐺0 , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑) merupakan
variable –variabel eksogen dan arameter-parameter yang ditulis (𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋3 ),
maka setiap ruas kiri persamaan dapat dianggap sebagai suatu fungsi tertentu F,
dalam bentuk F1 (𝑌0 , 𝐶, 𝑇𝐼0 , 𝐺0 , 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ). Karena himpunan persamaan
simultan 𝐹1 , 𝐹2 , 𝐹3 merupakan derivatif parsial yang kontiniu, maka melalui hal
itu dapat disimpulkan dideterminan Jacobian.
Determinan Jacobian digunakan untuk uji kebebasan fungsional, dengan
𝜕𝐹1⁄ 𝜕𝐹1⁄ 𝜕𝐹1⁄
𝜕𝑌 𝜕𝐶 𝜕𝑇 1 −1 0
2 2 2
|𝐽| = 𝜕𝐹 ⁄ 𝜕𝐹 ⁄ 𝜕𝐹 ⁄ = [ −𝑏 1 𝑏]
𝜕𝑌 𝜕𝐶 𝜕𝑇
𝜕𝐹 3⁄ 𝜕𝐹 3⁄ 𝜕𝐹 3⁄ −𝑑 0 1
[ 𝜕𝐹 𝜕𝐶 𝜕𝑇 ]
|𝐽| = 1 + 𝑏𝑑 − 𝑏
Derivatif parsial fungsi implisit, seperti 𝜕𝑌⁄𝜕𝐼0 , 𝑑𝑎𝑛 𝜕𝑌⁄𝜕𝐺0 tersebut
merupakan statika komperatif. Untuk mendapatkan nilai-nilai perubahan dan
fungsi-fungsi yang diamati tersebut, maka salah satu variable eksogen
dibiarkan bervariasi dan variable-variabel lainya dianggap tetap.
Misalnya , berikut ini variable G0 yang dianggap menentukan variable
Y:
𝜕𝑌⁄𝜕𝐺0 1 −1 0 1
[𝜕𝐶 ⁄𝜕𝐺0 ] = [−𝑏 1 𝑏] = [0]
𝜕𝑇⁄𝐺0 −𝑑 0 1 0
1 −1 1
𝜕𝑇⁄𝜕𝐺0 = 1⁄1 − 𝑏 + 𝑏𝑑 = [0 1 𝑏] : |𝐽|
0 0 1
Berikut ini variable G0 yang menentukan perubahan variable C:
1 1 0
−𝑏𝑑+𝑏
𝜕𝐶 ⁄𝜕𝐺0 = 1−𝑏+𝑏𝑑 = [−𝑏 0 𝑏] : |𝐽|
−𝑑 0 1
Bila variable G0 yang menentukan perubahan variable T :
1 −1 1
𝜕𝑇⁄𝜕𝐺0 = 1⁄1 − 𝑏 + 𝑏𝑑 = [ −𝑏 1 0]: |𝐽|
−𝑑 0 0
Penerapan pada model pasar:
𝑄𝑑 = 𝑄𝑠
𝑄𝑑 = 𝐷(𝑃, 𝑌0 )
𝑄𝑠 = 𝑆 (𝑃)
Dalam persamaan simultan model diatas dapat ditulis sebagai:
𝐹1 (𝑃, 𝑄, 𝑌0 ) = 𝐷(𝑃, 𝑌0 )𝑄 = 0
𝐹2 (𝑃, 𝑄, 𝑌0 = 𝑆(𝑃) − 𝑄 = 0
Untuk penyelesaian persamaan-persamaan tersebut, pertama-tama
tentukan determinan Jacobian. Determinan jacobian adalah sebagai berikut:
𝜕𝐹1⁄𝜕𝑃 𝜕𝐹1⁄𝑄 𝜕𝐷⁄𝜕𝑃 − 1
𝐽=[ ] = [ 𝜕𝑆 ]
𝜕𝐹2⁄𝜕𝑃 𝜕𝐹2⁄𝜕𝑄 ⁄𝜕𝑃 − 1
𝐽 = −𝜕𝐷⁄𝜕𝑃 + 𝜕𝑆⁄𝜕𝑃 > 0
Persamaan sebelumnya, kondisi equilibrium (P*,Q*) dalam fungsi
implisit:
𝑃∗ = 𝑃(𝑌0 ); 𝑄 ∗ = 𝑄(𝑌0 )

Karena fungsi tersebut mempunyai derivatif kontiniu, maka dapat


ditulis:
𝐷(𝑃∗ , 𝑌0 − 𝑄 = 0
𝑆(𝑃∗ ) − 𝑄 = 0
Selanjutnya kondisi diatas dapat disusun menjadi:
𝜕𝐷∗ ⁄𝜕𝑃∗ 𝑑𝑃∗ − 𝑑𝑄 ∗ = −𝐷⁄𝜕𝑌0 𝑑𝑌0
𝑑𝑆⁄𝑑𝑃 𝑑𝑃 ∗ − 𝑑𝑄 ∗ = 0
Dengan demikian, perubahan P dan Q dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝜕𝐷⁄𝜕𝑌0 −𝜕𝐷∗ ⁄𝜕𝑌0 −1 |𝐽|
𝜕𝐷∗ ⁄𝑑𝑌0 = =[ ]:
|𝐽| 0 −1
𝜕𝑆 ∗ ⁄𝜕𝑃 ∗ ×𝜕𝐷⁄𝜕𝑌0 𝜕𝐷∗ ⁄𝜕𝑃∗ −𝜕𝐷⁄𝜕𝑌0
𝑑𝑌 ∗ ⁄𝑑𝑌0 = = [ ] : |𝐽|
|𝐽| 𝜕𝑆 ∗ ⁄𝜕𝑃∗ 0

6. Statika Komperatif-Model Optimasi


a. Fungsi Tanpa Kendala
Pada model fungsi umum anggaplah perusahaan berdua berproduksi
menggunakan dua input a dan b guna menghasilkan produk tunggal. Harga
kedua input, P. Dengan demikian, kita bisa menyatakan harga sebagai
𝑃𝑎𝑜 , 𝑃𝑏𝑜 𝑑𝑎𝑛 𝑃0 ,
Selanjutnya, proses produksi berlangsung t0 tahun (merupakan
konstanta positif). Kemudian, pendapatan dari penjualan didikotokan. Fungsi
produksi secara umum ditulis sebagai berikut:
𝑄 = 𝑄(𝑎, 𝑏)
Selanjutnya, biaya total ditulis sebagai:
𝐶 = 𝑎𝑃𝑎𝑜 + 𝑏𝑃𝑏𝑜
Total penerimaan ditulis sebagai berikut:
𝑅 = 𝑃0 . 𝑄(𝑎, 𝑏)

Dengan demikian, profit atau keuntungan perusahaan dapat ditulis


sebagai berikut:
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡(𝜋) = 𝑅 − 𝐶
𝜋 = 𝑃0 𝑄(𝑎, 𝑏)𝑒 −𝑟 𝑜𝑡 𝑜 − 𝑎𝑃𝑎𝑜 − 𝑏𝑃𝑏𝑜

Bila persamaan-persamaan tersebut ditulis kedalam bentuk persamaan


simultan dengan menganggap variable endogen pilihan adalah variable a dan
b, maka persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
𝜕𝐹1⁄𝜕𝑎 𝜕𝐹1⁄𝜕𝑏 𝑃 𝑄 𝑒 −𝑟𝑡 𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 −𝑟𝑡
[ ] = [ 0 𝑎𝑎 −𝑟𝑡 ]
𝜕𝐹2⁄𝜕𝑎 𝜕𝐹2⁄𝜕𝑏 𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 −𝑟𝑡
|𝐽| |𝐻|

Untuk melihat perubahan a dan b, dengan determinan Hessian=


determinan Jacobian pada posisi keseimbangan optimum, melalui fungsi
implisit yang telah dijelaskan sebelumnya persamaan tersebut dapat ditulis
sebagai berikut:

𝑎^ = 𝑎 ^ (𝑃0 , 𝑃𝑎𝑜 , 𝑃𝑏𝑜 , 𝑟, 𝑡)

𝑏 ^ = 𝑏 ^ (𝑃0 , 𝑃𝑎𝑜, 𝑃𝑏𝑜, 𝑟, 𝑡)

Selanjutnya dengan membiarkan semua varabel eksogen bervariasi


diperoleh derivative total sebagai:
𝑃0 𝑄𝑎𝑎 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑎^ + 𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑏 ^
= −𝑄𝑎 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑃0 + 𝑑𝑃𝑎𝑜 + 𝑃0 𝑄𝑎 𝑡𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑟 + 𝑃0 𝑄𝑎 𝑟𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑡
𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑎^ + 𝑃0 𝑄𝑏𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑏 ^
= −𝑄𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑃0 + 𝑑𝑃𝑏𝑜 + 𝑃0 𝑄 𝑏 𝑡𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑟 + 𝑃0 𝑄𝑏 𝑟𝑒 −𝑟𝑡 𝑑𝑡
Missal hanya PO yang berubah :
𝑃 𝑄 𝑒 −𝑟𝑡 𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝜕𝑎^ ⁄𝜕𝑑𝑟 −𝑃0 𝑄𝑎 𝑡𝑒 −𝑟𝑡
[ 0 𝑎𝑎 −𝑟𝑡 ] [ ] = [ ]
𝑃0 𝑄𝑎𝑏 𝑒 𝑃0 𝑄𝑏𝑏 𝑒 −𝑟𝑡 𝜕𝑏 ^ ⁄𝜕𝑑𝑟 −𝑃0 𝑄𝑏 𝑡𝑒 −𝑟𝑡
^⁄
𝑡(𝑄𝑏 𝑄𝑎𝑏 − 𝑄𝑎 𝑄𝑎𝑏 )(𝑃0 𝑒 −𝑟𝑡 )2
𝜕𝑎 𝑑𝑟 =
|𝐽|
𝑡(𝑄𝑎 𝑄𝑎𝑏 − 𝑄𝑏 𝑄𝑎𝑏 )(𝑃0 𝑒 −𝑟𝑡 )2
𝜕𝑏 ^ ⁄𝑑𝑟 =
|𝐽|

b. Fungsi Dengan Kendala


Fungsi dengan kendala dari dua macam barang ditulis sebagai U=U(x,y)
dengan angapan (Ux,Uy>0). Bila syarat kendala ditulis sebagai B = xPx +
yPy, maka kondisi orde pertama:
Fungsi larlange model optimasi:
𝑍 = 𝑈(𝑥, 𝑦) + 𝜆(𝐵 − 𝑥𝑃𝑥 − 𝑦𝑃𝑦)
𝑍𝜆 = (𝐵 − 𝑥𝑃𝑥 − 𝑦𝑃𝑦) = 0
𝑍𝑥 = 𝑈𝑥 − 𝜆𝑃𝑥 = 0
𝑍 = 𝑈𝑦 − 𝜆𝑃𝑦 = 0
𝑈𝑥⁄𝑈𝑦 = 𝑃𝑥/𝑃𝑥
Bila Px dan Py dianggap sebagai variable eksogen sebagaimana halnya
B, kemudiian |𝐽| = |𝐻|, 𝑑𝑎𝑛 |𝐽| positif maka kita dapat menyatakan nilai
optimal dari varabel endogen sebagai fungsi implisit dari variable eksogen
sebagai berikut:
𝜆^ = 𝜆^ (𝑃𝑥, 𝑃𝑦, 𝐵)
𝑥 ^ = 𝑥 ^ (𝑃𝑥, 𝑃𝑦, 𝐵)
𝑦 ^ = 𝑦 ^ (𝑃𝑥, 𝑃𝑦, 𝐵)
Dalam himpunan keseimbangan keadaan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut:
𝐵 − 𝑥 ^ 𝑃𝑥 − 𝑦 ^ 𝑃𝑦 = 0
𝑈𝑥(𝑥 ^ , 𝑦 ^ ) − 𝜆^ 𝑃𝑥 = 0
𝑈𝑦(𝑥 ^ , 𝑦 ^ ) − 𝜆^ 𝑃𝑦 = 0
Selanjutnya derivative totalnya ditulis sebagai berikut:
−𝑃𝑥𝑑𝑥 ^ − 𝑃𝑦𝑑𝑦 ^ = 𝑥 ^ 𝑑𝑃𝑥 ^ + 𝑦 ^ 𝑑𝑃𝑦 ^ − 𝑑𝐵
−𝑃𝑥𝑑𝜆^ + 𝑈𝑥𝑥𝑑𝑥 ^ + 𝑈𝑥𝑦𝑑𝑦 ^ = 𝜆^ 𝑑𝑃𝑥
−𝑃𝑦𝑑𝜆^ + 𝑈𝑥𝑦𝑑𝑥 ^ + 𝑈𝑦𝑦𝑑𝑦 ^ = 𝜆^ 𝑑𝑃𝑦
Bila dPx=dPy=0, selanjutnya dengan membagi persamaan diatas
dengan dB, maka dalam bentuk matriks hasilnya dapat ditulis sebagai berikut:
0 𝑃𝑥 −𝑃𝑦 𝜕𝜆^⁄𝜕𝐵 −1
[−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑥 𝑈𝑥𝑦 ] [𝜕𝑥 ^ ⁄𝜕𝐵 ] = [ 0 ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑥𝑦 𝑈𝑦𝑦 𝜕𝑦 ^ ⁄𝜕𝐵 0
0 1 −𝑃𝑦
^⁄ −𝑃𝑥 0 𝑈𝑥𝑦 ]
𝜕𝑥 𝜕𝐵 = 1/|𝐽| [
−𝑃𝑦 0 𝑈𝑦𝑦
𝑈𝑥𝑦𝑃𝑦 − 𝑈𝑦𝑦𝑃𝑥
𝜕𝑥 ^ ⁄𝜕𝐵 =
|𝐽|
0 𝑃𝑥 −1
^⁄
𝜕𝑦 𝜕𝐵 = 1/|𝐽| [−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑥 0 ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑥𝑦 0
𝑈𝑥𝑦𝑃𝑦 − 𝑈𝑥𝑥𝑃𝑥
𝜕𝑦 ^ ⁄𝜕𝐵 = 1/|𝐽|
|𝐽|
Sebaliknya, bila dPx≠0, maka dalam bentuk matriks hasilnya dapat
ditulis sebagai berikut:
0 𝑃𝑥 −𝑃𝑦 𝜕𝜆^⁄𝑑𝑃𝑥 𝑥^
[−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑥 𝑈𝑥𝑦 ] [𝜕𝑥 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 ] = [ 𝜆^ ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑥𝑦 𝑈𝑦𝑦 𝜕𝑦 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 0
^
0 𝑥 −𝑃𝑦
^
𝜕𝑥 ⁄𝑑𝑃𝑥 = 1⁄|𝐽| [−𝑃𝑥 𝜆^ 𝑈𝑥𝑦 ]
−𝑃𝑦 0 𝑈𝑦𝑦

−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑦 0 −𝑃𝑦


𝜕𝑥 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 = 𝑥 ^ ⁄|𝐽| [ ] + 𝜆^ ⁄|𝐽| [ ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑦𝑦 −𝑃𝑦 𝑈𝑦𝑦

0 𝑃𝑥 𝑥^
^⁄
𝜕𝑥 𝑑𝑃𝑥 = 1⁄|𝐽| [−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑥 𝜆^ ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑥𝑦 0

−𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑦 0 −𝑃𝑦


𝜕𝑥 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 = 𝑥 ^ ⁄|𝐽| [ ] − 𝜆^ ⁄|𝐽| [ ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑦𝑦 −𝑃𝑦 𝑈𝑦𝑦

Bila dPy≠0, maka:

0 𝑃𝑥 −𝑃𝑦 𝜕 ^⁄𝑑𝑃𝑥 𝑌^
[ −𝑃𝑥 𝑈𝑥𝑥 𝑈𝑥𝑦 ] [𝜕𝑥 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 ] = [ 0 ]
−𝑃𝑦 𝑈𝑥𝑦 𝑈𝑦𝑦 𝜕𝑦 ^ ⁄𝑑𝑃𝑥 𝜆^

Anda mungkin juga menyukai