Anda di halaman 1dari 61

.

IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Judul Buku : HIMPUNAN & LOGIKA
Nama Penulis : - Dr. Asrin Lubis, M.Pd
- Drs. Yasifati Hia, M.Si
- Andre Arisyah, S.Pd., M.Sc
ISBN : 978-623-7019-41-1
Tahun Terbit : 2019
Kota Terbit : Medan
Penerbit : Desanta Muliavisitama
Buku Pembanding
Judul Buku : Matematika Diskrit
Nama Penulis : - Deasy Sandhhya Elya
Ikawat, S.Si, M.Si.
- Eng. Cahya Rahmad,
ST., M.Kom.,
- Yan Watequlis, ST., MMT.
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Malang
Penerbit : Polinema Press
RINGKASAN BUKU
Buku Utama

Kalkulus Pernyataan
Logika didefinisikan sebagai
pembahasan tentang argumen yang
dianggap sebagai sarana yang sah
untuk menarik kesimpulan dari
informasi yang diberikan
1) Penalaran Matematika

Penalaran adalah proses berpikir kritis dan


logis dalam menyelesaikan suatu masalah.
2) Logika Proposisional

Proposisi
Proposisi adalah kalimat deklaratif (yaitu kalimat yang
menyetakan fakta) yang benar saja atau salah saja, tapi tidak
keduanya.

Contoh 1:
Semua kalimat deklaratif berikut adalah proposisi
Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia
Medan adalah ibu kota Indonesia
1+1=2
2+2=3
Proposisi 1 dan 3 benar, sedangkan 2 dan 4 salah.
Negasi
Konjungsi
Contoh konjungsi
Tentukan konjungsi dari proposisi p dan q di
mana p adalah peoposisi “PC Ramadhani
memiliki lebih dari 16 GB space hard disk
kosong” dan q adalah proposisi “Prosesor di PC
Ramdhani berjalan lebih cepat dari 1 GHz”.
Penyelesaian :
Konjungsi dari proposisi ini, p Ʌ q, adalah
proposisi “PC Ramadhani memiliki lebih dari 16
GB space hard disk kosong dan prosesor di PC
Ramadhani berjalan lebih cepat dari 1 GHz”.
Disjungsi
Contoh Disjungsi

Tentukan konjungsi dari proposisi p dan q di mana p


adalah peoposisi “PC Ramadhani memiliki lebih dari
16 GB space hard disk kosong” dan q adalah proposisi
“Prosesor di PC Ramdhani berjalan lebih cepat dari 1
GHz”.
Penyelesaian:
PC Ramadhani memiliki setidaknya 16 GB space hard
disk kosong, atau prosesor di PC Ramadhani berjalan
lebih cepat dari 1 GHz”.
Disjungsi Eksklusif
Pernyataan Kondisional
Contoh pernyataan kondisional
Misalkan p adalah pernyataan “Maria belajar
Kalkulus” dan q pernyataan “Maria akan
mendapat pekerjaan yang baik”. Ungkapankan
pernyataan p → q sebagai pernyataan dalam
bahasa yang umum.
Penyelesaian :
pernyataan “Jika Maria belajar Kalkulus, maka
dia akan mendapatkan pekerjaan yang baik”.
dalam bahasa yang umum. Yang paling alami
adalah : “Maria akan mendapatkan pekerjaan
baik saat dia belajar Kalkulus”.
Konvers, Kontrapositif, dan Invers

Proposisi q→q disebut Konvers


dari p→q. Kontrapositif dari p→q
adalah proposisi ¬q→¬p. Proposisi
¬p→¬q disebut Invers dari p→q.
Bikondisional
Tabel Kebenaran dari Proposisi
Majemuk
Buku pembanding
Logika merupakan bidang ilmu matematika
yang mempelajari tentang studi pemalaran,
secara khusus membahas kebenaran sistem
penalaran. Penalaran pada logika didasarkan
pada hubungan antara pernyataan-
pernyataan. Dalam logika pernyataan-
pernyataan yang saling dihubungkan
tersebut akan disebut sebagai proposisi.
Proposisi adalah pernyataan yang memiliki
nilai kebenaran (benar atau salah).
3. Ekivalen, Tautologi, dan Kontradiksi

Sebuah proposisi majemuk disebut ekivalen dengan


proposisi majemuk yang lain jika kedua proposisi
majemuk tersebut memiliki nilai kebenaran yang selalu
sama.
Sebuah proposisi majemuk disebut tautologi jika
proposisi majemuk tersebut bernilai benar untuk semua
nilai proposisi penyusunya. Sebuah proposisi majemuk
disebut kontradiksi jika proposisi tersebut bernilai salah
untuk semua nili proposisi yang menyusunnya.
4. Proposisi Bersyarat

Proposisi bersyarat dalam kehidupan sehari-hari sering


disebut sebagai kalimat sebab akibat.
Contohnya :
Jika listrik menyala, maka komputer dapat dihidupkan
Dini akan menjadi juara kelas jika dia rajin belajar
Dalam logika operator proposisi bersyarat disebut sebagai
operator kondisional dan implikasi.
Bikondisional
PERBANDINGAN KEDUA BUKU

a. Penulisan Konsep / Definisi


Penulisan konsep atau definisi “Logika “ yang dibahas dalam kedua buku
ini sama. Dimana definisi Logika dianggap sebagai sarana yang sah untuk
menarik kesimpulan yang secara khusus membahas tentang studi
penalaran dan kebenaran.
Penulisan konsep atau definisi “proposisi” yang dibahas dalam kedua buku
ini sama. Dimana pengertian dari proposisi adalah pernyataan yang
memiliki nilai kebenaran (benar atau salah). Proposisi hanya boleh
memiliki nilai kebenaran yaitu benar atau salah, tidak boleh keduanya
b. Kedalaman Penjelasan Konsep / Definisi
Kedalaman penjelasan konsep / definisi “Logika
Proposisional” yang dibahas kedua buku ditinjau dari
komposisi materi dan variasi contoh soal.Penjelasan pada
buku utama lebih detail pemaparannya dan dilengkapi dengan
variasi contoh soal yang mampu membuat mahasiswa berfikir
kritis. Sedangkan pada bukupembanding pemaparan materi
didalamnya cukup sederhana dan contoh soalnya tidak
bervariasi.
c. Kesamaan dan Perbedaan Prinsip / Teorema

Kesamaan dan perbedaan prinsip/teorema/dalil/sifat “Logika


Proporsional“ yang dibahas dalam kedua buku yaitu:
Kesamaan Prinsip / Teorema
Pada kedua buku tersebut memiliki kesamaan dalam menjelaskan nilai
kebenaran Negasi Proposisi dan ketiga operator penyambung pernyataan
majemuk yaitu Konjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi dengan
menggunakan tabel kebenaran.
Perbedaan Prinsip / Teorema
Dalam penjelasan kedua buku tidak memliki perbedaan
teorema atau prinsip. Perbedaan hanya dilihat dari bagaimana
urutan teorema itu dijelaskan.
Dalam Buku Utama, Negasi proposisi dijelaskan diawal
(sesudah pernyataan sederhana dan sebelum Konjungsi maupun
Disjungsi) yang menyatakan bahwa negasi proposisi bukan
koneksi (penyambung) merupakan operator tunggal.
Pada Buku Pembanding, Negasi dijelaskan setelah Konjungsi
dan Disjungsi. Negasi adalah lawan dari kebenaran pernyataan
.
1.2 Critical Journal Review
1.2.1 Identitas Jurnal
 JURNAL 1(Utama)
Judul : ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN
SOAL MATERI LOGIKA MATEMATIKA MAHASISWA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI
BOJONEGORO

 JURNAL 2 (Pembanding)
Judul : ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA MATEMATIKA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL LOGIKA
Jurnal Aspek Keterangan
1(Utama) Pendahuluan - Untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal Logika
Matematika
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
mahasiswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal logika matematika
- Untuk mengetahui cara mengatasi terjadinya
kesalahan mahasiswa dalam mengerjakan soal logika
Metode Metode penelitian deskriptif kualitatif,
Subjek penelitian, mahasiswa semester genap Tingkat
I, kelas IA.
Teknik pengumpulan data, meliputi pengamatan
(observasi), dan wawancara.
Instrumen penelitian meliputi,
- pedoman observasi,
- indikator kesalahan mahasiswa,
- pedoman wawancara, dan
- soal ulangan harian mahasiswa
Validasi dalam penelitian, dilakukan dengan
triangulasi yaitu
- membandingkan data hasil ulangan harian
mahasiswa,
- data hasil observasi serta
- data hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa.
Analisis data,
- Reduksi data
- Penyajian data
- Menarik kesimpulan
Hasil Dari hasil analisis observasi, analisis kesalahan
Penelitian mahasiswa, dan wawancara, maka diperoleh jenis-
jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam
mengerjakan soal adalah sebagai berikut:
1) Kesalahan terjemahan
2) Kesalahan konsep
3) Kesalahan tanda
Pembahasan Setalah mengetahui jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam mengerjakan soal,
maka cara mengatasi terjadinya kesalahan mahasiswa
adalah:
- Penggunaan media pembelajaran
- Menekankan konsep–konsep dasar
- Ketelitian dalam mengkoreksi jawaban mahasiswa
ketika mengerjakan soal–soal.
- Menekankan pentingnya banyak latihan soal dan
memperhatikan penggunaan symbol dengan benar
kepada mahasiswa.
- Memberikan latihan soal secara berulang, dengan
tipe soal yang hampir sama
- Mahasiswa diharapkan memahami konsep-konsep
yang ada dan konsisten dalam penggunaan simbol.
Kesimpulan Jenis dan faktor-faktor penyebab kesalahan yang
dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal
- Kesalahan terjemahan (84%)
- Kesalahan konsep (68%)
- Kesalahan tanda (48%)
Saran - Hendaknya menerapakn metode pembelajaran yang
lebih menarik
- Lebih memperhatikan mahasiswa baik yang duduk
di depan atau di belakang
- Lebih menekankan konsep dasar pada materi
Logika Matematika
- Mengingatkan mahasiswa untuk lebih teliti dalam
mengerjakan soal
- Mahasiswa lebih memperhatikan konsep dasar
yang terdapat pada materi Logika Matematika
2(pembanding) Pendahuluan Penelitian ini menggali di mana letak kesalahan
mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
meyebabkan mahasiswa matematika mengalami
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal logika.
Metode Metode penelitian, menggunakan metode deskriptif
dan bersifat kualitatif
Subjek penelitian, mahasiswa Prodi Tadris
Matematika Semester 1 Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang yang diambil satu kelas yaitu
kelas TM1A.
Teknik pengumpulan data, metode dokumentasi,
metode tes, dan metode wawancara
Instrumen penelitian meliputi,
- Indikator kesalahan mahasiswa,
- Pedoman wawancara, dan
- Soal-soal logika
Validasi dalam penelitian,
- Data hasil observasi
- Data hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa.
- Menganalisis hasil jawaban mahasiswa
Analisis data,
- Reduksi data
- Penyajian data
- Menarik kesimpulan
Analisis Penelitian ini menganalisis kesalahan apa saja yang
kesalahan dialami mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal
logika dan faktor-faktor apa saja yang menjadi
penyebabnya.
Variabel penelitian yang akan dianalisis adalah
mengenai kesalahan mahasiswa dalam penguasaan:
- Konsep
- Keterampilan
- Pemecahan masalah
Pembahasan Kesalahan tertinggi mahasiswa dalam menyelesaikan
soal-soal logika terletak pada keterampilan yaitu
sebesar 22,1 %.
Selanjutnya dilakukan pengujian kembali terhadap 6
mahasiswa dari 22 mahasiswa dengan kategori
masing- masing 2 mahasiswa dari kelompok atas,
kelompok sedang dan kelompok bawah. Kesalahan
yang tertinggi yang dilakukan oleh mahasiswa subjek
penelitian adalah terletak pada keterampilan dalam
mengerjakan soal-soal logika.
Berdasarkan dari hasil wawancara faktor yang
menyebabkan mahasiswa mengalami kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal logika yaitu:
1. Mahasiswa tidak menguasai dan memahami konsep-
konsep sebelumnya
2. Abstraknya materi logika sehingga mahasiswa
merasa malas dan bosan
3. Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal-soal
logika
Kesimpulan Dari hasil pembahasan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil
penelitian, maka diambil simpulan, yaitu:
1. Kesalahan tertinggi mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal
logika terletak pada keterampilan.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal logika adalah:
- Mahasiswa tidak menguasai konsep-konsep sebelumnya yang
digunakan dalam materi yang dipelajari.
- Abstraknya materi logika sehingga mahasiswa merasa malas
dan bosan, yang menjadikan minat mahasiswa rendah dalam
belajar matematika.
- Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal-soal logika
sehingga kesalahan mahasiswa terutama pada keterampilan
cukup banyak.
.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode
penelitian deskriptif kualitatif.

 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian kami
adalah para Mahasiswa Matematika Dik B 2019 dengan
jumlah sampel sebanyak 10 orang.

 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Medan,
fakultas MIPA dan dikelas Matematika Dik B 2019
 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan dalam pengumpulan data, yaitu teknik kuisioner dan teknik
wawancara. Pada teknik kuisioner, peneliti akan menyebarkan
beberapa angket yang berisikan 5 butir soal kepada para Mahasiswa
Matematika Dik B 2019 yang menjadi sampel penelitian. Sedangkan
pada teknik wawancara, pewawancara menanyakan beberapa
pertanyaan kepada para 10 sampel penelitian.
• Analisis Data
 Test
Kelompok kami memberikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman
para mahasiswa dalam materi logika matematika. Soal yang kami berikan
bejumlah 5 butir soal dengan 10 orang mahasiswa yang mengerjakan soal
logika kelompok kami.
Keterangan :
Dalam penilaian soal, jika 1 butir soal secara kesuluruhan menjawab benar
(dikatakan benar), jika 1 butir soal secara keseluruhan menjawab salah
(dikatakan salah), dan jika 1 butir soal tidak benar secara keseluruhan
(dikatakan KS “Kurang Sempurna”). Setelah dilakukan perhitungan maka,
didapatkan hasil :
1. Misalkan p dan q adalah proposisi.
p : Di bawah titik beku
q : Salju Turun
Tuliskan proporsi ini dengan menggunakan p dan q serta
koneksi logis (termasuk negasi).
a. Di bawah titik beku dan turun salju
b. Tidak di bawah titik beku dan tidak turun salju
c. Bergelombang atau di bawah titik beku (atau keduanya)
d. Jika dibawah titik beku salju turun

2. Diberikan data :
Pernyataan p bernilai salah, Pernyataan q bernilai benar.Tentukan
nilai kebenaran dari konjungsi dibawah ini :
a. p ^ q
b. p ^ ¬q
c. ¬p ^ q
d. ¬p ^ ¬q
3. Misalkan p dan q adalahn proposisi
p : Saya membeli tiket lotre minggu ini.
q : Saya memenangkan jackpot juta dolar.
Ekspresikan masing-masing proposisi ini sebagai kalimat dalam
bahasa yang umum.
a. ¬p
b. p ^ q
c. ¬p → ¬q
d. ¬ p ˅ (p ^ q)

4. Tunjukan bahwa p ˅(¬q) bukan tautologi (pernyataan yang


bernilai benar untuk setiap kemungkinan)!

4. Tunjukkan bahwa (p ˅ q)˅[(¬p)^(¬q)] bukan kontradiksi


(pernyataan yang bernilai salah untuk semua kemungkinan dari
premis)
KS “Kurang
Soal Benar Salah
Sempurna”

1. 8 - 2
2. 9 - 1
3. 10 - -
4. 3 7 -
5. 3 7 -

Dari hasil wawancara dengan kesepuluh sampel, dapat kami


simpulkan bahwa :
Para mahasiswa kurang memahami sebagian materi logika
matematika yang disebabkan karena penyampaian materi yang
kurang baik dilakukan oleh para mahasiswa itu sendiri, sedangkan
dosen hanya sekilas menjelaskan kembali materi tersebut. Dalam
pembuktian menggunakan tabel kebenaran merekka sering
mengalami kesalahan dalam menentukan pernyataan tersebut benar
atau salah sering mengalami kekeliruan yang cukup memberikan
dampak yang besar.
Pewawancara : Dari hasil jawaban yang telah kami periksa,
kebanyakan dari adik-adik menjawab 4 dan 5.
Dimana letak kesulitan adik saat menjawab soal
tersebut? Dan bagaimana dengan soal no 1, 2, 3
Narasuber : karena kurang mengerti materi no 4 dan 5 kak dan
belum paham mengenai konsep soal terebut.
Kalau untuk no 1, 2, dan 3 kami cukup mengerti
karena saat itu dijelaskan secara terperinci dan
cukup jelas untuk mengerti.
Pewawancara : Kenapa tidak paham? Bukankah sudah
dipelajari?
Narasuber : Sudah dijelasin. Hanya saja penjelasan
materinya tidak jelas karena materi
dijelaskan melalui presentase kelompok.
Dosen hanya membantu meluruskan
yang salah diakhir presentase, itupun hanya
sekilas juga kak. Menurut saya cara
pengajarannya kurang efisien kak,
Karena pada matakuliah ini kami disuruh untuk
mempelajari materinya sendiri (kami
disuruh membuat PPT dan
menjelaskannya kepada teman sekelas).
Pewawancara : Menurut adek, pelajaran Logika matematika
ini susahnya dibagian mana?
Narasumber : Saya kurang mengerti dibagian pembuktian
kak.
Pewawancara : sewaktu membuat table kebenaran dan
saat menentukan hasil akhir banyak yang
kurang tepatkan dek, Menurut adek susah
gak menentukan itu bernilai benar atau
salah?
Narasuber : Karena mengenai tatutologi dan
kontradiksi kurang mengerti dan juga
mengenai pembuktian menggunakan tabel
kebenaran yang sebenarnya tidak sulit
namun kami sering mengalami
kekeliruan dalam menentukakan
benar atau salah yang disebabkan karena
terkadang kami lupa.
.
Kesulitan Mahasiswa dalam Belajar
a. Beberapa mahasiswa tidak bisa mengerjakan soal
yang kami berikan
b. Mahasiswa bepresentasi materi logika tanpa ada
bimbingan dosen
c. Tidak semua mahasiswa mendengarkan pemateri
atau mahasiswa yang sedang memberikan
materi/presentasi
d. Mahasiswa sulit dalam membuat tabel kebenaran
 Dalam permasalahan siswa yang pertama ini, mahasiswa
sulit dalam mengerjakan soal yang kami berikan sehingga
solusi yang dapat kami berikan adalah ketika presentasi
sedang berlangsung ada baiknya mahasiswa mengikuti dan
memperhatikan mahasiswa yang sedang presentasi dengan
tertib
 Dalam permasalahan yang kedua ini seharusnya Dosen
yang bersangkutan akan mata kuliah tersebut
membimbing mahasiswa yang sedang presentasi sehingga
mahasiswa bisa tertib dan memperhatikan presentasi
karena sungkan akan hadirnya dosen didalam kelas.
 Dalam permasalhan yang ketiga ini kami memberikan
motivasi kepada mahasiswa agar setiap mahasiwa lain
yang sedang berpresentasi didengarkan dan
diperhatikan agar memahami materi yang dijelaskan
oleh pemateri. Sama halnya seperti permasalahan
pertama, jika mahasiswa diberikan motivasi maka
mahasiswa akan tergerak dalam pembelajarannya.
 Dalam permasalahan yang keempat kami bahas dalam
projek kami.
.
 Menu – menu pada Aplikasi TTG
No Icon Fungsi
1. Untuk membuat konjungsi/...dan...

2. Untuk membuat disjungsi/...atau...

3. Untuk membuat kondisional/jika...maka...

4. Untuk membuat bikondisional/...jika dan hanya


jika...

5. Untuk membuat eksklusif or(tidak keduanya)

6. Untuk membuat ingkaran/ tidak

7 Untuk seluruh ekspresi logika matematika

8 Untuk menghapus suatu ekspresi logika


matematika
9 Untuk menunjukkan hasil/tabel kebenaran
 Langkah – langkah Menjalankan Aplikasi TTG
No Gambar Keterangan
1 Pertama, membuka aplikasi
TTG.

2 Kedua, memasukkan ekspresi


logika ke dalam kolom yang
tersedia, kemudian menekan
tombol hijau tanda centang,
maka akan memunculkan
tabel kebenaran.
 Contoh
1. Buktikan bahwa proposisi p ˅ ¬ (p ˄ q) adalah sebuah tautologi. Buatlah tabel
kebenarannya!
Jawab:
1. Tunjukkan bahwa (p ˅ q) ˄ [(¬p) ˄ (¬q)] adalah kontradiksi (ekspresi logika yang
selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya)!
Jawab:
Tunjukkan bahwa [(p˄q)⇒r] ⇒p adalah contigent (ekspresi logika mempunyai nilai
benar dan salah di dalam tabel kebenarannya)!
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai