OLEH :
MEDAN
2017/2018
CRITICAL JOURNAL REVIEW
Saran :
1. Bagi orang tua
a. Memberikan pengawasan pada setiap kebiasaan-kebiasaan remaja
b. Memberikan arahan pada anak
2. Bagi guru BK
a. Memberikan pendampingan terhadap siswanya
b. Memberikan fasilitas dalam rangka meminimalisir terjadinya kenakalan
remaja
3. Bagi siswa
a. Siswa lebih selektif dalam memilih lingkungan pergaulan dengan teman
sebayanya.
b. Siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan positif baik di lingkungan sekolah
maupun luar sekolah
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti perilaku kenakalan remaja
diharapkan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat melatarbelakangi
timbulnya perilaku kenakalan remaja. Peneliti juga dapat menggali informasi
yang lebih dalam mengenai perilaku kenakalan remaja dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
2. Jurnal Pembanding I
Hasil Penelitian : Berdasarkan tabel hasil uji chi square dapat dijelaskan ada
hubungan bermakna pola asuh keluarga (p=0,004) OR 5,439, lingkungan (p=0,028)
OR 3,365, jenis kelamin (p=0,016) OR 3,50, dan tidak ada hubungan tingkat ekonomi
(p=1,00), dengan kenakalan remaja di SMPN SATAP 2.
Kekuatan Penelitian :
1. Dalam hasil dan pembahasan, peneliti sudah mencapai tujuan yang sudah
dibuat.
2. Penelitian yang dilakukan memiliki bukti-bukti pengolahan data yang konkrit
sehingga dapat dipertanggungjawabkan, artinya si penulis tidak hanya
berlandaskan teori semata, penulis menguji penelitian ini dengan salah satu
metode statistik yaitu uji chi-square yang mendukung pikiran utama dibuatnya
penelitian ini.
3. Dalam pembahasannya peneliti juga menggunakan penelitian yang sudah ada
sebelumnya dan memiliki sumber yang akurat sebagai landasan.
4. Dalam kesimpulan tidak ada hal-hal yang belum dipertimbangkan bahkan
peneliti juga memberikan saran sebagai solusi dari permasalahan penelitian
yang ada.
5. Terdapat juga artikel atau buku dalam daftar pustaka yang bermanfaat sebagi
referensi bagi pembaca yang mendukung penelitian.
Kelemahan Penelitian :
1. Untuk rumusan masalah sendiri terlihat kurang menarik karena pertanyaan
yang diajukan memang logis namun hal tersebut sudah menjadi hal yang
lumrah bagi pembaca.
2. Tidak adanya hipotesis penelitian, sehingga pembaca tidak mengetahui untuk
nilai P berapa yang akan diterima dan yang akan memiliki hubungan.
3. Untuk instrumen penelitian yang dilakukan penulis tidak jelas menggunakan
cara apa untuk mendapatkan/mengumpulkan data. Apakah angket atau yang
lainnya.
4. Pembahasan penelitian kurang menyeluruh. Seharusnya peneliti merincikan
setiap perhitungan dari masing-masing faktor yang mempengaruhi kenakalan
remaja tersebut.
5. Pengarang/penulisnya kurang berkompeten terlihat dari volumenya yang
masih 4 dan abstrak yang tidak ada yang berbasis bahasa inggris menandakan
bahwa jurnal ini masih belum terakreditasi serta tidak adanya persetujuan dari
pihak lain seperti pembimbing karena peneliti sendiri sepertinya belum
memiliki gelar artinya masih tergolong mahasiswi.
Kesimpulan : Distribusi frekuensi memiliki perilaku nakal dalam katagori tinggi 73,3
%, pola asuh orang tua dalam katagori kurang 73,3 %, lingkungan dalam katagori
kurang baik 62,7 %, keluarga dalam katagori tinggi 53, 3 % dan jenis kelamin
perempuan 60 %. Ada hubungan pola asuh keluarga (p=0,004), faktor lingkungan
(p=0,028), jenis kelamin (p=0,035) dengan kenakalan remaja di SMPN SATAP 2 Air
Naningan Kabupaten Tanggamus 2014.
Saran : Disarankan bagi orang tua siswa diharapkan dapat menerapkan pendidikan
yang baik dengan cara memperhatikan anak mengajari anak dengan lemah lembut.
Bagi masyarakat khususnya lingkungan remaja dapat menciptakan lingkungan yang
baik dan kondusif dengan cara meningkatkan kegiatan-kegiatan positif seperti
olahraga dan kegiatan rohani seperti pengajian rutin.
3. Jurnal Pembanding II
Hasil Penelitian : Berdasarkan besar koefisien kontribusi yang signifikan dan secara
bersama-sama antara konsep diri dan interaksi sosial terhadap hasil belajar siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sukasada (r) yaitu 0,324. Sedangkan besar koefisien
determinasinya (r2) = 0,085 atau 8,5%. Berdasarkan hasil analisis data dan uji
hipotesis yang telah disajikan dalam pemaparan didepan, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Terjadi determinasi
positif antara ketidakutuhan keluarga terhadap kenakalan remaja kelas X SMA Negeri
1 Sukasada, jadi semakin tinggi ketidakutuhan keluarganya maka semakin tinggi pula
tingkat kenakalan remajanya, terjadi hubungan positif anatara konsep diri terhadap
kenakalan remaja pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada.
Kekuatan Penelitian :
1. Pertanyaan peneliti yang diajukan cukup menarik untuk diteliti karena dari
pertanyaan yang ada akan menimbulkan pertanyaan yang lebih dalam lagi
seperti bagaimana determinasi keutuhan keluarga itu sendiri.
2. Dalam hasil dan pembahasan, peneliti sudah mencapai tujuan yang sudah
dibuat.
3. Target penelitian ini sendiri sudah sangat bagus karena tidak berfokus
hanya pada satu subjek namun lebih ke umum. Dan di dalam saran,
peneliti mendetailkan subjeknya dari yang paling atas yaitu orang tua,
guru, dan siswa.
4. Adanya hipotesis penelitian, sehingga pembaca mengetahui apakah
kebenaran dari jawaban sementara diterima atau ditolak serta memiliki
hubungan atau tidak.
5. Untuk instrumen penelitian yang dilakukan penulis sudah dikembangkan
dimana rancangan instrumen yang disebut kisi-kisi (lay out) instrumen
Terdapat lima alternatif jawaban, tetapi teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data dalam penelitian adalah kuesioner yang dikembangkan
berdasarkan teori-teori yang relevan
6. Penelitian yang dilakukan memiliki bukti-bukti pengolahan data yang
konkrit sehingga dapat dipertanggungjawabkan, artinya si penulis tidak
hanya berlandaskan teori semata, penulis menguji penelitian ini dengan
banyak metode-metode statistik yang mendukung pikiran utama dibuatnya
penelitian ini.
7. Dalam kesimpulan tidak ada hal-hal yang belum dipertimbangkan bahkan
peneliti juga memberikan saran sebagai solusi dari permasalahan
penelitian yang ada.
Kelemahan Penelitian :
1. Pengarang/penulisnya kurang berkompeten terlihat dari volumenya yang
masih 2 meskipun abstrak sudah berbasis bahasa inggris namun tidak
menandakan bahwa jurnal ini masih sudah terakreditasi serta tidak adanya
persetujuan dari pihak lain seperti pembimbing karena peneliti sendiri
sepertinya belum memiliki gelar artinya masih tergolong mahasiswi.
2. Artikel atau buku yang ada dalam daftar pustaka sedikit sekali atau seadanya
saja. Seharusnya penulis menggunakan banyak referensi yang bisa mendukung
penelitiannya.
3. Tabel pengujian yang dilakukan tidak tertata rapi sehingga pembaca kesulitan
untuk melihat tiap kolomnya.
Kesimpulan :
1. Masa remaja merupakan proses perkembangan dan pembentukan jati diri pada
anak remaja.
2. Pentingnya peranan dan fungsi orang tua dalam membentuk keharmonisan pada
keluarga.
3. Ketidakutuhan keluarga menjadi penyebab awal berubahnya perilaku anak yang
ditunjukkan dalam bentuk kenakalan remaja
4. Dengan memiliki konsep diri positif akan membentuk selfcontrol pada anak
remaja sebelum melakukan suatu tindakan
5. Minimnya Pengetahuan akan pentingnya menanamkan konsep diri positif dan
rendahnya konsep diri yang dimiliki akan berpengaruh pada bentuk perilaku yang
ditunjukkan oleh anak remaja
6. Terdapat determinasi yang negatif dan signifikan antara ketidakutuhan keluarga
terhadap kenakalan remaja
7. Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara konsep diri terhadap
kenakalan remaja
8. Secara bersama-sama Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara
ketidakutuhan keluarga dan konsep diri terhadap kenakalan remaja.
Saran :
1. Bagi orang tua, agar lebih memperhatikan dampak apabila terjadinya ketidakutuhan
orang tua di dalam sebuah keluarga dan memperhatikan bagaimana bentuk, peranan
serta keberfungsian orang tua dalam menjaga keharmonisan keluarga dan bagaimana
peranan orang tua dalam mendidik anak yang sebaiknya dilakukan sejak dini.
2. Bagi guru, agar guru disekolah mampu memperhatikan siswa dengan baik dalam
hal memahami kondisi siswa dan diharapkan agar guru mampu memberikan
sumbangan moril kepada anak didik didalam menambah wawasan anak didik tentang
pentingnya menumbuhkan konsep diri positif dengan memaparkan fungsi dan
manfaat dari konsep diri itu sendiri.
3. Bagi siswa, agar siswa mampu meningkatkan konsep diri positif karena melihat
pentingnya menanamkan konsep diri sebagai pedoman sebelum melakukan suatu
tindakan agar terhindar dari perilaku negatif yang mencerminkan suatu bentuk
penyimpangan terhadap norma-norma dan mengarah ke kenakalan remaja.
PERBANDINGAN JURNAL UTAMA DENGAN JURNAL PEMBANDING
ASPEK JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING
I II
Identitas jurnal
1. Judul
2. Jenis Jurnal -
3. Volume dan halaman
4. Tahun
5. Penulis
Struktur Jurnal
1. Abstrak
- Indonesia
- Inggris -
2. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan
3. Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian -
- Variabel Penelitian
- Sampel Penelitian
- Metode Pengumpulan
data
- Uji Instrumen
- Teknik Analisis data
- Hipotesis -
4. Kesimpulan dan saran
5. Daftar Pustaka
Teknis Lengkap Tidak ada Tidak ada
(langkah-langkah) merumuskan melakukan
Penelitian hipotesis, studi
Tidak ada pendahuluan
menentukan dan
mengembangkan
instrumen
penelitian
Materi (Isi) Kenakalan remaja di Kenakalan remaja Ketidakutuhan
sini digambarkan pada penelitian ini keluarga dan
sebagai kegagalan disebabkan oleh minimnya
untuk beberapa faktor konsep diri
mengembangkan diantaranya : pola positif
kontrol diri yang asuh orangtua yang menjadi
cukup dalam hal salah. Faktor penyebab
tingkah laku. lingkungan yang awal
Kurangnya buruk, dan jenis berubahnya
pengendalian terhadap kelaminnya yang perilaku anak
dirinya akan mana lebih yang
menyebabkan remaja dominan laki-laki ditunjukkan
tidak memiliki karena budaya dalam bentuk
batasan-batasan diri maskulinitas kenakalan
terhadap pengaruh menyatakan bahwa remaja.
dari lingkungan yang wajar kalau laki-
negatif, sehingga laki nakal.
remaja dapat Sementara dari
terjerumus pada faktor tingkat
perilaku kenakalan. ekonomi, hasil
penelitian tidak
memiliki hubungan
sama sekali dengan
kenakalan remaja.