OLEH : KELOMPOK VI
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Metode Penelitian Pendidikan ini
tepat pada waktunya, Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan sebuah yang berjudul
“Kepemimpinan Situsional” Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah yang telah mengajari penulis dan memeberi arahan tentang penulisan makalah
ini.
Penulis meyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dari berbentuk
kepemimpinan yang dibuat ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar menjadi acuan yang lebih baik bagi penulis untuk
selanjutnya.
(Kelompok VI)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................i
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan Situsional.........................................................3
B. Teori Kepemimpinan Situsional..................................................................6
Mengarahkan.............................................................................................8
Mendelegasikan.........................................................................................8
Berpartisipasi ............................................................................................8
C. Konsep Maturitas Bawahan/Pengikut.........................................................9
Gaya Intruksi.............................................................................................10
Gaya Konsultasi.........................................................................................10
Gaya Partisipasi.........................................................................................10
Gaya Delegasi............................................................................................10
Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu
unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari
dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan atau dikombinasi dari
kedua perilaku utama dari pemimpin yang kemudian menghasilkan empat gaya dasar
kepemimpinan. Keempat gaya kepemimpinan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Gaya Intruksi
Seorang pemimpin dengan gaya intruksi menunjukkan perilaku yang banyak
memberikan pengarahan (dalam perilaku tugas) dan sedikit dukungan (dalam perilaku
hubungan). Pimpinan memberikan intruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan
para pengikutnya, dan secara ketat mengawasi pelaksanaan tugas mereka dan dicirikan
dengan komunikasi satu arah. Inisiatif pemecah masalah dan pembuatan keputusan
semata-mata dilakukan oleh pemimpin. Pemimpin memberikan batasan peranan
pengikut dan memberitahukan mereka tentang apa, bagaimana, bilamana dan dimana
melaksanakan tugas.
b. Gaya Konsultasi
Seorang pemimpin dengan gaya konsultasi menunjukkan perilaku yang
banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan. Pemimpin dengan gaya ini
mau menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang diambil dan mau menerima
pendapat dari pengikutnya, tetapi pemimpin masih harus tetap terus memberikan
pengawasan dalam menyelesaikan tugas-tugas pengikutnya atau bawahannya serta
pengambilan keputusan tetap pada pemimpin. Telah melakukan komunikasi dua arah
antara pemimpin dan bawahan.
c. Gaya Partisipasi
Pemimpin dengan gaya partisipasi menekankan pada banyak memberikan
dukungan dan sedikit dalam pengarahan. Pemimpin menyusun keputusan bersama-
sama dengan para bawahan saling tukar-menukar ide/gagasan dan mendukung usaha-
usaha mereka dalam menyelesaikan tugas. Posisi kontrol atas pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Komunikasi dua arah ditingkatkan
dan peranan pemimpin secara aktif mendengarkan. Hal ini wajar karena
bawahan/pengikut telah memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas.
d. Gaya Delegasi
Pemimpin dengan gaya delegasi memberikan sedikit dukungan dan sedikit
pengarahan. Pemimpin dengan gaya ini mendelegasikan secara keseluruhan keputusan-
keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas kepada bawahannya. Sehingga
bawahannyalah yang memiliki kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara
pelaksanaan tugas. Pemimpin memberikan kesempatan yang luas bagi bawahan untuk
melaksanakan petunjuk mereka sendiri karena mereka memiliki kemampuan dan
keyakinan untuk memikul tanggung jawab dalam pengarahan perilaku mereka sendiri.
Hal ini berarti dalam memilih pemimpin terutama dalam kepemimpinan
pendidikan harus diberikan kepada orang yang betul-betul bisa menjalankan amanatnya
dan bisa melihat situasi dan kondisi serta bisa berbuat adil bagi bawahannya sesuai
dengan pendekatan teori dan gaya kepemimpinan situasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan di atas, maka penyusun dapat mengemukakan beberapa
simpulan sebagai berikut: Gaya kepemimpinan situasional pemimpin dituntut untuk
selalu siap untuk menjadi pembimbing bawahannya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya, Penerapan teori kepemimpinan situasional dalam kepemimpinan
pendidikan Islam harus sejalan dengan ayat.
B. Saran
Semoga dengan hadirnya makalah ini bisa menambah khazanah keilmuan
kita. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, maka dari itu sangat diperlukan adanya kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA