Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PEMBENTUKAN MINDSET DALAM MANAJEMEN STRATEGIK DAN


PERILAKU ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Manajemen Strategik Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu:

Moh.Zainal Fanani, M.Pd.I

Disusun oleh:

Heru Kiswanto 20205011


Rafika Widya Fransiska 20205131

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas rahmat dan hidayah-Nya. Selawat
beserta salam kepada tauladan kita Nabi Muhammad Saw., yang telah memberikan pancaran
keilmuan dan sentuhan keimanan kepada ummatnya sehingga selamat dari kegelapan
permasalahan dunia dan mampu menyelesaikan dan mencegahnya. Dalam makalah ini kami
akan membahas tentang “SISTEM PEMBENTUKAN MINDSET DALAM MANAJEMEN
STRATEGIK DAN PERILAKU ORGANISASI”.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I
selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik Pendidikan Islam yang telah membimbing
dan memberikan ilmunya kepada kami, dan juga saya yang bisa menyelesaikan Makalah ini.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami
berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat pembaca.

Kediri, 20 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................ 2

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

A.Konsep Mindset .............................................................................................................................. 2


B.Sistem Pembentukan Mindset ......................................................................................................... 3
C.Mensinergikan Mindset Individu Dengan Sistem Organisasi ......................................................... 4
D.Mengkomunikasikan Mindset Kepada Seluruh Anggota Organisasi.............................................. 5
E.Mindset Continous Improvement .................................................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................... 8

PENUTUP.................................................................................................................................. 8

A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembentukan Mindset sangatlah penting demi keberhasilan di masa depan. Mindset
merupakan pola pikir seseorang berupa kepercayaan yang mempengaruhi perilaku dan dan
sikap seseorang yang bisa menentukan keberhasilan seseorang di masa yang akan
datang.mindset adalah pola pkir yang dimiliki seseorang. Meskipun familiar digunakan oleh
masyarakat,namun sebagian orang masih belum memahami apa itu mindset.minset adalah
sekumpulan sekumpulan kepercayaan atau pemikiran yang membentuk bagaiman kamu
melihat dunia dan diri sendiri.dengan mindset,seseorang akan bisa melakukan apapun dan
dapat meghadapi sesuatu.

Mindset adalah pemikiran yang yang bisa mempengaruhi apa yang dicapai mindset
adalah tentang bagaimana seseorang memandang dunianya.dengan kata lain,mindset adalah
pola pikir yang dapat membuat seseorang hidup kuat dan berkembang. Nah maka dari itu
disin akan membahas lebih dalam mengenai bagimana cara pembentukan mindset dalam
manajemen strategic dan perilaku organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Mindset?
2. Bagaimana Sistem Pembentukan Mindset?
3. Bagaimana Mensinergikan Mindset Individu Dengan Sistem Organisasi?
4. Bagaimana Mengkomunikasikan Mindset Kepada Seluruh Anggota Organisasi?
5. Bagaimana Mindset Continous Improvement?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konsep Mindset.
2. Untuk Mengetahui Sistem Pembentukan Mindset.
3. Untuk Mengetahui Mensinergikan Mindset Individu Dengan Sistem Organisasi.
4. Untuk Mengetahui Mengkomunikasikan Mindset Kepada Seluruh Anggota
Organisasi.
5. Untuk Mengetahui Mindset Continous Improvement.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Mindset
a. Pengertian Mindset
Mindset adalah posisi atau pandangan mental seseorang yang
mempengaruhi pendekatan orang tersebut dalam menghadapi suatu fenomena.
Menurut Mulyadi mindset merupakan sikap mental mapan yang di bentuk
melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka. Pola pikir (mindset) adalah
cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut
pandang tertentu atau bentuk pikiran atau carakita berpikir terhadap sesuatu.
Harotno dan Yoga menjelaskan pola pikir (mindset) adalah
sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yang mempengaruhi perialku dan
sikap seseorang yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya.
Budiman menjelaskan pola pikir (mindset) adalah sekumpulan kepercayaan
atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang yang
akhirnya menentukan level keberhasilan dan masa depan seseorang.1
Dari beberapa pengertian mindset di atas, penulis menyimpulkan
bahwa mindset adalah pola pikir seseorang yang sudah tertanam dalam dirinya
yang bisa mempengaruhi perilaku dan keberhasilannya kelak.
b. Jenis-jenis Mindset
Menurut Dweck dalam Latif Mudzakkir di dunia ini terdapat dua macam
mindset:
1. Fixed Mindset (Pola pikir tetap)
Pola pikir tetap ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-
kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah
intelegensi tertentu, kepribadian tertentu, dan karakter moral tertentu.
2. Growth Mindset (Pola pikir berkembang)
Mindset berkembang ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-
kualitas dasar seseorang adalah hal-hal yang dapat diolah melalui
upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam
segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat, atau temperamen

1
Suriyanti, E. 2020. Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. 103 Kindai, 16(1), hal 3

2
setiap orang dapat berubah dan berkembang melalui perlakuan dan
pengalaman. Aspek-Aspek Growth Mindset menurut Dweck yaitu:
1. Keyakinan intelegensi, bakat dan karakter dapat dikembangkan.
2. Keyakinan tantangan atau kesulitan dan kegagalan penting
untuk pengembangan diri.
3. Keyakinan usaha dan kerja keras memberikan kontribusi pada
kesuksesan.
4. Keyakinan kritik dan masukan dari orang lain umpan
keberhasilan.2

B. Sistem Pembentukan Mindset


Mindset terdiri dari tiga komponen pokok menurut Rohmiyati F.W dalam Carol S
Dweck, yaitu:3
1. Paradigma
Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang di
dalam memandang sesuatu. Paradigma merupakan sistem keyakinan dasar
atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti tidak hanya dalam
memilih metode tetapi juga cara-cara fundamental yang bersifat ontologis dan
epistomologis.
Suatu paradigma dapat dipandang sebagai seperangkat kepercayaan
dasar (atau yang berada di balik fisik yaitu meta-fisik) yang bersifat pokok
atau prinsip utama. Suatu paradigma dapat dicirikan oleh respon terhadap tiga
pertanyaan mendasar yaitu pertanyaan ontologi, epistomologi, dan
metodologi.
2. Keyakinan Dasar
Keyakinan Dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorang
terhadap sesuatu. Jika kita mengerjakan sesuatu yang kita yakini, kita akan
mengerjakan sepenuh hati. Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan
oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya
telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka
keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah

2
Mudzakir, L. 2020. Hubungan Mindset Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Sma Pada
Konsep Karakteristik Gelombang Mekanik. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. hal 7-8.
3
Rohmiyati, F.Wahyu. 2020. Peran Kepala Sekolah Dalam Pembentukan Mindset (Studi Analisis di TK Islam
Tunas Melati Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Pesantren, 6 (1).

3
jaminan kebenaran. Jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan
kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam
kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama.
3. Nilai Dasar
Nilai Dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi oleh
seseorang, sehingga berdasarkan tersebut nilai-nilai tersebut seseorang
dibatasi. Nilai atau value adalah kepercayaan atau keyakinan yang di
praktekan dalam bentuk tingkah laku oleh orang dalam kehidupan sehari-hari.

C. Mensinergikan Mindset Individu Dengan Sistem Organisasi


Yunus menyatakan bahwa Mindset adalah cara otak dan akal menerima,
memproses, menganalisis, memperepsi, dan membuat keismpulan terhadap informasi
yang masuk melalui indra manusia. Pola pikir yang sudah dimiliki masih dapat diubah
apa bila dirasa sudah tidak mampu membawa diri kita sampai ke tempat tujuan
dengan sukses. Untuk mengganti pola pikir lama dengan pola pikir baru yang lebih
baik diperlukan tekad dan keberanian untuk dirubah. Pola pikir baru yang dianut
harus bisa mendorong imajinasi dan kreativitas untuk berkembang. Hal ini akan
berkesinambungan terhadap mindset individu terhadap sistem organisasi pendidikan.

Perubahan minset atau pola pikir sangat diperlukan untuk menggerakkan


perilaku kita dalam meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan. Mengutip William
James, ahli psikologi modern, dari Amerika Serikat menyatakan “Yakinlah bahwa
hidup anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya”. Pergeseran
pola pikir berarti berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Kebijakan
pendidikan saat ini memang diproyeksikan agar di masa depan peserta didik mampu
memenuhi kebutuhannya dalam menghadapi modernitas perkembangan Iptek. Peserta
didik saat ini membutuhkan kompetensi abad 21 untuk masa depannya. Revolusi
Industri 4.0 yang telah membawa implikasi terhadap disrupsi jenis dan bentuk profesi
di masa mendatang mengingatkan kita betapa sinerginitas dalam membangun
pendidikan sangat dibutuhkan.

Pendidikan kita harus mampu melakukan lompatan yang lebih baik dari tahun-
tahun sebelumnya. Generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa mindset yang
mereka miliki harus benar-benar berorientasi pada tataran global. Mereka harus
menjadi bangsa yang cerdas, mandiri, sejahtera, serta berbudi luhur. Mereka harus

4
diberikan bekal bagaimana cara otak dan pikiran bekerja ketika kita melihat atau
mendengar informasi salah atau benar. Sektor pendidikan harus mampu
memberdayakan pikiran-pikiran generasi manusia menjadi lebih brilian. Perubahan
mindset harus banyak diajarkan di sekolah-sekolah, rumah ibadah, masyarakat,
termasuk kepada para buruh/karaywan agar kita dapat mengendalikan pikiran kita
untuk hal-hal yang benar dan positif. Perbaikan mindset bangsa selain tanggung jawab
pemerintah juga tanggung jawab masyarakat maupun dunia usaha. Contoh lainnya
yakni tatkala pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berubah menggunakan
sistem zonasi terlihat seperti adanya kekagetan dan kegamangan, baik bagi
masyarakat pengguna layanan pendidikan, guru pengelola sekolah, maupun para
birokrat pendidikan.4

D. Mengkomunikasikan Mindset Kepada Seluruh Anggota Organisasi


Paradigma, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi yang dirumuskan
dengan jelas dan dikomunikasikan kepada seluruh personel organisasi akan menjadi
shared paradigm, shared beliefs, dan share values dalam diri tiap personel organisasi,
sehingga organisasi akan kohesif dalam proses menuju ke masa depan. Kekohesivan
organisasi sangat diperlukan untuk membangun kekuatan organisasi dalam
menghadapi lingkungan bisnis kompetitif.
Paradigma, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi perlu dikomunikasikan
oleh manajemen puncak kepada seluruh personel melalui dua pendekatan:
1. Melalui perilaku pribadi (personal behavior) dengan membentuk
paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi yang
dikomunikasikan kepada seluruh karyawan melalui penataran
sistematik. cara ini ditempuh dengan menanamkan konsep paradigma,
keyakianan dan nilai organisasi. Dan penghayatan paradigm,
keyakinan, dan nilai dasar organisasi kedalam perilaku keseharian
mereka melalui actions speak louder than words.
2. Melalui perilaku organisasional (operasional behavior) dengan
menerapkan bahwa seluruh karyawan terlibat dalam pengoperasian
sistem dan prosedur, peraturan dan keputusan dan berjangka waktu

4
Yunus. 2014. Mindset Revolution Optimalisasi Potensi Otak Tanpa Batas. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.

5
panjang selama sistem, prosedur, peraturan dan keputusan yang
berlaku.5

E. Mindset Continous Improvement


Perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement) adalah terminologi yang
dipakai untuk menggambarkan bahwa perbaikan terhadap proses-proses yang
dilakukan untuk memperbaiki kualitas, dilakukan dalam langkah-langkah yang
meningkat, yang tidak pernah berhenti, dan bukan merupakan tindakan "sekali jadi".
Dengan cara itu semuanya (proses dan hasil) akan meningkat lebih baik secara
bertahap. Perbaikan berkelanjutan merupakan upaya yang terus menerus yang akan
memberi nilai tambah kepada konsumen.
Paradigma Continuous Improvement mengerahkan semua energi personel
untuk melakukan improvement secara terus menerus terhadap proses dan sistem yang
digunakan untuk menghasilkan Value bagi Customer. Oleh karena itu, Continuous
Improvement memerlukan energi yang luar biasa besarnya dalam jangka waktu
panjang, di mana manajer harus mampu membangkitkan komitmen tinggi seruluh
personel perusahaan ke usaha proses dan sistem yang dapat menciptakan Value
Adding bagi kepentingan Value bagi Customer.Usaha tersebut perlu dilandasi oleh
Mindset yang semestinya agar unsur berkelanjutan dapat dipertahankan dalam jangka
Panjang.
Melalui Continuous Improvement Mindset, yang diwujudkan dalam proses
sistem pengendalian manajemen, diharapkan dapat memberikan perubahan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Kualitas, Keandalan, Kecepatan, Kompetensi, Akuntabel
dan Efisiensi Biaya
2. Sistem Anggaran berbasis Aktifitas
3. Sistem Pengelolaan berbasis Aktivitas.
Perwujudan Continuous Improvement Mindset (CIM), meliputi: paradigma
Continuous Improvement, Keyakinan dasar terhadap Improvement berkelanjutan, dan
Nilai-nilai dasar yang melandasi Improvement berkelanjutan. Paradigma
Improvement berkelanjutan perlu diwujudkan ke dalam keyakinan dasar yang kuat
yang perlu. Keyakinan dasar meliputi:

6
1. Harus mengetahui fakta
Harus mengetahui fakta artinya untuk mewujudkan Improvement,
maka setiap personal harus mengumpulkan dan menganalisis berbagai
fakta: keadaan proses dan sistem yang digunakan untuk mencapai
manfaat pelanggan, arah pengembangan proses dan sistem, kemajuan
yang dibuat dalam meningkatkan proses dan sistem yang diinginkan.
2. Alasan dan Belajar
Alasan untuk menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan, baik dalam
proses maupun dalam sistem, digunakan sebagai informasi bagi
individu untuk bekerja lebih baik, yaitu belajar dari fakta untuk
menjadi lebih baik, karena tanpa proses pembelajaran kita tidak
menghasilkan yang terbaik untuk pelanggan kita.
3. Selalu ada cara yang lebih baik
Ide “selalu ada cara yang lebih baik” bukan hanya komitmen untuk
menjadi yang terbaik, tetapi lebih untuk menjadi lebih baik dan tidak
pernah berhenti menjadi lebih baik. Dalam paradigma continuous
improvement, terdapat keyakinan inti bahwa tujuan karyawan adalah
selalu mencapai tingkat kinerja yang lebih baik.
4. Kita harus selalu berusaha untuk sempurna
Komitmen terhadap kualitas dapat dibandingkan dengan "perlombaan
tanpa garis finish." Kebutuhan dan keinginan pelanggan terus berubah
dan berkembang. Persaingan terus menggeser batas-batas nilai
pelanggan. Oleh karena itu, personel harus terus menerus memperbaiki
proses dan sistem untuk meningkatkan produk dan jasa yang
dihasilkan, meskipun kesempurnaan tidak pernah tercapai.6

6
Payangan, O.R. (2017). Implementasi “Continuous Improvement Mindset Danchange Management” Dalam
Supply Dan Demand Pariwisata Dalam Organisasi Bisnis Di Indonesia. Uppm Politeknik Pariwisata Makassar.
Hal 2-3.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Mindset adalah posisi atau pandangan mental seseorang yang mempengaruhi
pendekatan orang tersebut dalam menghadapi suatu fenomena. Menurut Mulyadi
mindset merupakan sikap mental mapan yang di bentuk melalui pendidikan,
pengalaman dan prasangka. Pola pikir (mindset) adalah cara menilai dan memberikan
kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu atau bentuk pikiran
atau carakita berpikir terhadap sesuatu.

Mindset terdiri dari tiga komponen yaitu: Paradigma,keyakinan dasar dan nilai
dasar pradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang di dalam memandang
sesuatu. Paradigma merupakan sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia
yang membimbing peneliti tidak hanya dalam memilih metode tetapi juga cara-cara
fundamental yang bersifat ontologis dan epistomologis.

Mindset adalah cara otak dan akal menerima, memproses, menganalisis,


memperepsi, dan membuat keismpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra
manusia. Pola pikir yang sudah dimiliki masih dapat diubah apa bila dirasa sudah
tidak mampu membawa diri kita sampai ke tempat tujuan dengan sukses. Untuk
mengganti pola pikir lama dengan pola pikir baru yang lebih baik diperlukan tekad
dan keberanian untuk dirubah. Pola pikir baru yang dianut harus bisa mendorong
imajinasi dan kreativitas untuk berkembang. Hal ini akan berkesinambungan terhadap
mindset individu terhadap sistem organisasi pendidikan.

Perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement) adalah terminologi yang


dipakai untuk menggambarkan bahwa perbaikan terhadap proses-proses yang
dilakukan untuk memperbaiki kualitas, dilakukan dalam langkah-langkah yang
meningkat, yang tidak pernah berhenti, dan bukan merupakan tindakan "sekali jadi".
Dengan cara itu semuanya (proses dan hasil) akan meningkat lebih baik secara
bertahap. Perbaikan berkelanjutan merupakan upaya yang terus menerus yang akan
memberi nilai tambah kepada konsumen

8
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita
semua. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik
dalam segi isi materi ataupun yang lainnya maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik & saran dari pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mudzakir, L. 2020. Hubungan Mindset Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi


Peserta Didik Sma Pada Konsep Karakteristik Gelombang Mekanik. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. hal 7-8.

Payangan, O.R. (2017). Implementasi “Continuous Improvement Mindset Danchange


Management” Dalam Supply Dan Demand Pariwisata Dalam Organisasi Bisnis Di
Indonesia. Uppm Politeknik Pariwisata Makassar. Hal 2-3.

Rohmiyati, F.Wahyu. 2020. Peran Kepala Sekolah Dalam Pembentukan Mindset (Studi
Analisis di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Pesantren, 6 (1).

Suriyanti, E. 2020. Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja Dan Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan
Kalimantan Selatan. 103 Kindai, 16(1), hal 3

Yunus. 2014. Mindset Revolution Optimalisasi Potensi Otak Tanpa Batas. Yogyakarta:
Jogja Bangkit Publisher.

10

Anda mungkin juga menyukai