Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI MANAJEMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah


Psikologi Manajemen

MAKALAH

Disusun Oleh :
Lenita Meranti
M. Reynaldi Fauzan

Dosen Pengampu :
Edi Putra Jaya

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2022/1444H
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yg berjudul ”Psikologi Manajemen”
tepat waktu.
Penulis berharap Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Kerinci, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Psikologi Manajemen ....................................................................... 3
B. Obyek Psikologi Manajemen ............................................................................. 3
C. Manajemen ......................................................................................................... 5
D. Hakekat Psikologi Manajemen .......................................................................... 5
E. Urgensi Psikologi Manajemen dalam Pendidikan ............................................. 6
BAB III ......................................................................................................................... 9
PENUTUP ..................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan
kelangsungan hidupnya. Manusia juga berusaha memikirkan dan menjelajah hal-
hal yang baru demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Lebih lanjut,
manusia adalah makhluk yang berpikir, merasa, dan mengindera; dan totalitas
pengetahuan berasal dari ketiga sumber ini, di samping wahyu, yang merupakan
komunikasi Sang Pencipta dengan makhluk- Nya 1. Kemampuan yang dimiliki
oleh manusia ini pada akhirnya menemukan berbagai pengetahuan baru
berlandaskan secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu itu sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada
gilirannya turut memperkaya dan memperluas wahana ilmu manajemen Penemuan-
penemuan baru dalam bentuk konsep- konsep, prinsip-prinsip, dan macam-macam
prosedur ternyata sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen
secara efektif.
Kemajuan ilmu dan teknologi tersebut terutama terpusat pada ilmu-ilmu
perilaku (behavioural sciences) yang memandang manusia sebagai suatu yang
memiliki serba kemungkinan. Ilmu ini bertitik tolak pada hukum probabilitas.
Manusia bukan suatu mesin yang bersifat mekanistik, melainkan memiliki
motivasi, ambisi, aspirasi, kreativitas, dan berbagai potensi psikologis lainnya.
Karena itu, manusia bertingkah laku berdasarkan situasi yang menuntut
keluwesan dan adaptif. Konsep dan teori psikologi ini banyak, bahkan besar
pengaruhnya terhadap ilmu manajemen dan praktek manajemen dalam setiap
organisasi dan kelembagaan yang ada dewasa ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi manajemen ?
2. Apasaja Obyek yang dibahas dalam psikologi manajemen ?

1
Rusmini, Psikologi Manajemen, ed. by Samsu (Jambi: Jambi : Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan (PUSAKA), 2017) <pusakajambi@gmail.com>.

1
3. Apa itu manajemen ?
4. Bagaimana hakekat dari psikologi manajemen dalam pendidikan ?
5. Apa urgensi psikologi manajemen dalam pendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi manajemen
2. Untuk mengetahui Obyek yang dibahas dalam psikologi manajemen
3. Untuk mengetahui manajemen
4. Untuk mengetahui hakekat dari psikologi manajemen dalam pendidikan
5. Untuk mengetahui urgensi manajemen dalam pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi adalah studi tentang tingkah laku manusia, yakni tingkah laku
individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Individu merupakan suatu
kesatuan organisme yang hidup, potensial berkembang. Lingkungan mengandung
makna yang luas meliputi lingkungan sosial dan lingkungan alami2.
Psikologi sebagai suatu ilmu memiliki karakteristik sebagai berikut3:
1. Obyek psikologi adalah tingkah laku organisme yang dapat diamati.
Fungsi psikologi adalah untuk menentukan dan menjelaskan tingkah laku
tersebut, misalnya mengapa manusia melakukan perbuatan tertentu, dan
kondisi-kondisi apa yang menyebabkan atau mempengaruhinya, sehingga
berlaku/ berbuat tertentu.
2. Psikologi berupaya menjelaskan tingkah laku serta hubungan- nya dengan
kondisi-kondisi lingkungan, atau pengamalan, dan keadaan orang yang
melakukan tingkah laku tersebut, secara sistematis dan komprehensif.
3. Psikologi menggunakan metode ilmiah untuk menjelaskan tingkah laku,
berdasarkan data yang diperoleh melalui obser- vasi yang sistematik, misalnya
dengan tes yang handal.
4. Penerapan psikologi dalam situasi praktis berdasarkan pada pengetahuan
ilmiah tentang tingkah laku. Jadi bukan dengan cara common sense,
melainkan menggunakan prinsip-prinsip psikologi secara sistematis.
B. Obyek Psikologi Manajemen
1. Proses Interaksi
Tingkah laku individu (organisme) pada hakekatnya meru- pakan
reaksi terhadap suatu/seperangkat stimulus, yang berasal dari lingkungan dan
bersumber dari dunia, reaksi mana ditujukan kepada lingkungan dan dunia
sekitarnya.
2
Oemar Hamalik, Psikologi Manajemen (Penuntun Bagi Pemimpin) (Bandung: Bandung : Trigenda
Karya, 1993).
3
Ibid h.3.

3
2. Tingkah Laku Manusia
Semua jenis tingkah laku pada umumnya ditandai oleh unsur- unsur
sebagai berikut:
a. Suatu tingkah laku dilandasi oleh motivasi tertentu. Perubahan tingkah
laku mulai dari keadaan organisme memiliki motivasi dan keadaan ini
timbul bersumber atau dari luar kebutuhan organisme.
b. Tingkah laku yang bermotivasi adalah tingkah laku yang sedang
dalam keadaan mencapai tujuan. Fungsi pencapaian tujuan adalah
”pengurangan” dalam ketegangan dalam keadaan memerlukan.
c. Seseorang melakukan suatu tingkah laku dipengaruhi oleh tujuan
yang dapat memuaskan kebutuhannya, sehingga bersifat selektif dan
regulatif.
d. Lingkungan menyediakan kesempatan dan sekaligus memba- tasi tingkah
laku organisme.
e. Tingkah laku dipengaruhi oleh proses-proses dalam organisme.
f. Tingkah laku ditentukan oleh kapasitas pada organisme manusia itu
sendiri
3. Hakekat Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi pola-pola tingkah laku yang diperoleh dalam
lingkungan tersebut. Lingkungan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
lingkukngan kultural dan lingkungan manusia (interpersonal).
a. Lingkungan Kultural
Lingkungan kultural adalah sesuatu yang ada yang bebas dari orang
(person), yang bersifat non personal. Lingkungan kultural meliputi objek
fisik dan nilai-nilai masyarakat. Hal- hal tersebut dianggap bebas dalam
arti di luar orang tertentu dan diperoleh oleh para warga masyarakat.
Lingkungan kultural merupakan sumber dan sekaligus pembatas bagi
perkembangan kepribadian. Lingkungan ini menentukan jenis- jenis
pengalaman yang pada gilirannya dapat memahami dan mengapresiasi jenis-
jenis tingkah laku.

4
b. Lingkungan Interpersonal
Manusia, individu, dan person juga merupakan lingkungan. Banyak
kegiatan manusia dapat dilaksanakan dalam hubungan dengan orang lain.
Manusia memberikan stimulus sehingga menimbulkan respon kepada
orang lainnya. Antara manusia yang satu dengan yang lainnya terjadi proses
interaksi dan saling mempengaruhi.
Dalam kenyataannya, kedua jenis lingkungan ini merupakan suatu
lingkungan yang kompleks, terkandung di dalamnya kedua kategori tersebut.
Kenyataan ini dapat dilihat dalam lingkungan organisasi dan manajemen, di
mana unsur manusia, alat, waktu, alam, dan objek fisik lainnya berpadu
menjadi satuan stimulus terhadap personil, yang menuntut jenis dan pola
tingkah laku tertentu.
C. Manajemen
Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha
manusia dengan bantuan manusia serta sumber- sumber lainnya menggunakan
metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Dalam teori proses manajemen, ada tiga unsur pokok yang berkenaan dengan
pekerjaan seorang manajer, yaitu gagasan (ideas), hal atau benda (thing), dan
orang (people). Unsur-unsur tersebut direfleksikan dalam tugas-tugas sebagai
berikut:
1. Berpikir konseptual, yakni seseorang merumuskan gagasan- gagasan dan
kesempatan-kesempatan baru dalam organisasi.
2. Administrasi, yakni merinci proses manajemen.
3. Kepemimpinan, yakni memotivasi orang-orang supaya melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
D. Hakekat Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen pada hakikatnya merupakan bagian integral dalam
ilmu manajemen. Manajemen sebagai suatu sistem yang mengandung komponen
input (masukan), proses, dan output (keluaran), yang masing-masingnya tidak

5
dapat dipisahkan dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan
manajemen itu sendiri sangat tergantung pada pendayagunaan unsur tingkah laku
manusia yang berdaya guna dan berhasil guna.
Psikologi manajemen berkenaan dengan manusia sebagai kunci manajemen,
maka karena itu erat kaitannya dengan upaya pengem- bangan sumber daya
manusia sebagai tenaga pembangunan. Kualitas manusia perlu ditingkatkan, dan
kualitas itu sangat ter- gantung pada pembinaan potensi manusia itu sendiri
menurut keperluan.
Pola pikir ini sudah tentu mewarnai studi manajemen, karena kualitas manajer
dan bawahan serta orang-orang yang terlibat dalam proses manajemen itu sudah tentu
harus ditingkatkan pula mutunya, sehingga secara keseluruhan mutu semua unsur
ketenagaan sebagai bagian dari sistem kemanusiaan perlu dikembangkan sebagai
sumber vital.
Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia
yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada
dasarnya fokus studi Psikologi Manajemen adalah ting- kah laku manusia yang
berperan serta pada semua jenjang sistem manajemen, dan yang terlibat dalam
pelaksanaan proses manajemen.
E. Urgensi Psikologi Manajemen dalam Pendidikan
Adapun manfaat Psikologi Manajemen adalah sebagai berikut:
1. Manajer sebagai pembuat keputusan.
Secara esensial, seorang manajer adalah seorang pembuat keputusan,
berdasarkan penilaian terhadap kesiapan kerja atau kedudukan kerja sekarang,
mengorganisasi lingkungan kerja yang mengarahkan bawahannya (staf) ke
deferensiasi baru dan integrasi baru tingkah lakunya. Dalam pembuatan
keputsuan itu, manajer melakukan manipulasi dan pengawasan terhadap
tingkah laku bawahannya, mengadakan prediksi, memberikan lingkungan kerja
tertentu, sehingga menghasilkan tingkah laku yang diharapkan.

6
Keputusan manajer dipengaruhi oleh tujuan, minat, dan tingkah laku
yang ada pada bawahannya. Proses pembuatan keputusan pada hakekatnya
dibatasi oleh tingkah laku manusianya. Keputusan tersebut mempengaruhi
lingkungan kerja dengan cirinya masing- masing.
2. Psikologi membantu pengembangan manajer.
Ada tiga bentuk kontribusi (sumbangan) psikologi bagi manajer yaitu :
a. Memberikan seperangkat konsep dan prinsip yang mem- bantu manajer
untuk melihat tingkah laku manusia lebih kritis dan menambah
pemahamannya tentang tingkah laku itu.
b. Memberikan keterampilan kepada manajer yang langsung bertalian dengan
proses manajemen.
c. Memperkenalkan manajer kepada unsur-unsur logik dan metode riset
mengenai tingkah laku manusia.
Konsep-konsep dan teori akan memperbaiki kemampuan manajer untuk
menjelaskan dan memprediksi, karena memberikan cara-cara baru untuk melihat
dan menganalisis tingkah laku manusia lainnya. Studi psikologis tentang proses
manajemen mengakrabkan manajer dengan konsep-konsep dan teori-teori
yang membentuk landasan bagi pembuatan hipotesis mengenai kelemahan
dan keberhasilan manajemen.
Manajer yang mempelajari psikologi juga mempelajari prinsip- prinsip dan
prosedur-prosedur yang relevan dengan beberapa pelaksanaan manajemen,
misalnya proses menilai perilaku bawah- an/staf, penilaian pasaran, seleksi
tenaga pegawai baru, dan sebagainya.
Studi psikologi juga memberikan sumbangan kepada mana- jemen yakni
dalam rangka penelitian ilmiah dalam bidang mana- jemen, tentang tingkah
laku manajerial dan lain-lain. Studi mengenai psikologi manajemen juga
mengakrabkan tenaga manajemen dengan metode dan prosedur penelitian,
serta berbagai teori hasil penelitian di bidang manajemen.
Dengan demikian, Psikologi Manajemen perlu dipelajari oleh calon dan
manajer serta tenaga pelaksana, penyuluh, pelatih, dan sebagainya

7
berdasarkan pertimbangan dari segi-segi peningkatan mutu sumber daya
manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ilmu
perilaku, dan profesionalisasi tenaga manajemen.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi adalah studi tentang tingkah laku manusia, yakni tingkah laku
individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Manajemen adalah suatu proses
sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia
serta sumber- sumber lainnya menggunakan metode yang efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Psikologi Manajemen
perlu dipelajari oleh calon dan manajer serta tenaga pelaksana, penyuluh,
pelatih, dan sebagainya berdasarkan pertimbangan dari segi-segi peningkatan
mutu sumber daya manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perkembangan ilmu perilaku, dan profesionalisasi tenaga manajemen. Konsep-konsep
dan teori akan memperbaiki kemampuan manajer untuk menjelaskan dan
memprediksi, karena memberikan cara-cara baru untuk melihat dan menganalisis
tingkah laku manusia lainnya. Studi psikologis tentang proses manajemen
mengakrabkan manajer dengan konsep-konsep dan teori-teori yang membentuk
landasan bagi pembuatan hipotesis mengenai kelemahan dan keberhasilan
manajemen.
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, Psikologi Manajemen (Penuntun Bagi Pemimpin) (Bandung:
Bandung : Trigenda Karya, 1993)
Rusmini, Psikologi Manajemen, ed. by Samsu (Jambi: Jambi : Pusat Studi Agama
dan Kemasyarakatan (PUSAKA), 2017) <pusakajambi@gmail.com>

10

Anda mungkin juga menyukai