Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MOTIVATION (MOTIVASI)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Manajemen”

Dosen pengampu :

Mun Yah Zahiroh, Se. M.B.A

Disusun oleh :

Amir Syarifudin Mufti 401220022

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur berkat Rahmat Allah SWT, yang telah
memudahkan kami menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Rosul terakhir yang diutus
dengan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia akhirat. Makalah yang berjudul
“MOTIVATION” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen.
Kami telah berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini
dapat tersusun sesuai harapan.

Sesuai dengan asal, manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang tak
luput dari kesalahan dan kekhilafan maka, dalam makalah yang kami buat ini belum
mencapai tahap kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang turut andil membantu dalam proses pembuatan dan penyelesaian makalah ini,
khususnya kepada Dosen yang bersangkutan yang telah memberikan tugas ini. Mudah
mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Ponorogo, 05 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Motivasi........................................................................................................2

B. Teori-teori Motivasi........................................................................................................3

C. Hubungan Antara Desain Pekerjaan, Sistem Kompensasi, dan Motivasi.......................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena
dapat menjadi pendorong bagi seseorang untuk mencapai tujuannya. Tanpa motivasi,
seseorang mungkin merasa tidak bersemangat dalam melakukan sesuatu dan akhirnya
kehilangan arah hidupnya. Oleh karena itu, banyak penelitian dilakukan untuk
memahami motivasi dan bagaimana meningkatkannya.
Dalam dunia bisnis, motivasi sangat penting untuk meningkatkan kinerja
karyawan dan keberhasilan perusahaan. Karyawan yang termotivasi cenderung
bekerja lebih keras dan lebih produktif, yang dapat membawa keuntungan bagi
perusahaan. Namun, untuk memotivasi karyawan, perusahaan harus memahami
faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi mereka dan bagaimana
meningkatkannya.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang devinisi dan tujuan motivasi, teori-
teori motivasi, hubungan antara desain pekerjaan, sistem kompensasi, dan motivasi.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
motivasi dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan tujuan motivasi?


2. Apa saja teori-teori motivasi?
3. Bagaimana hubungan antara desain pekerjaan, sistem kompensasi, dan motivasi?

0
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin "Movere" yang berarti Dorongan atau daya
penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut.1 Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan yang timbul
dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau mencapai tujuan tertentu.
Motivasi dapat berupa faktor internal (seperti hasrat, ambisi, atau keinginan pribadi)
atau faktor eksternal (seperti insentif, hukuman, atau tekanan sosial) yang mendorong
seseorang untuk bertindak.
Motivasi sering, diartikan dengan istilah dorongan, yang berarti tenaga yang
menggerakkan jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan “driving
force” seseorang, Untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.2
Tujuan dari motivasi adalah untuk mendorong seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dengan adanya motivasi, seseorang akan lebih bersemangat
dan termotivasi untuk mencapai tujuannya, bahkan dihadapkan dengan tantangan atau
rintangan. Berikut adalah beberapa tujuan motivasi:
1. Meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Motivasi dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kinerja dan
produktivitasnya. Ketika seseorang termotivasi, ia akan bekerja lebih keras
dan lebih cerdas untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat meningkatkan
kinerja dan produktivitas seseorang, baik di lingkungan kerja maupun di
kehidupan pribadi.
2. Meningkatkan kepercayaan diri.
Motivasi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ketika
seseorang berhasil mencapai tujuannya, ia akan merasa lebih percaya diri dan
lebih bersemangat untuk mencapai tujuan berikutnya. Hal ini dapat membantu
seseorang untuk meraih kesuksesan dan merasa lebih bahagia dalam hidupnya.

3. Meningkatkan kualitas hidup.

1
Syahril Hasan dkk., Pengantar Manajemen (Get Press, 2022).
2
Priyono, “Pengantar Manajemen,” ed. oleh Teddy Teddy Chandra, vol. 2 (SIDOARJO: ZIFATAMA PUBLISHING,
2007), 1–129.

1
Motivasi juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Ketika seseorang memiliki tujuan dan berhasil mencapainya, ia
akan merasa lebih puas dan bahagia. Hal ini dapat membantu seseorang untuk
merasa lebih positif dan lebih bahagia dalam kehidupannya.
4. Membantu seseorang mengatasi rintangan.
Motivasi dapat membantu seseorang untuk mengatasi rintangan dan
tantangan yang dihadapinya. Ketika seseorang memiliki motivasi yang kuat, ia
akan lebih mudah untuk mengatasi rintangan dan tantangan yang dihadapinya.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan dan tidak
menyerah dalam menghadapi kesulitan.

B. Teori-teori Motivasi

1. Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan )


Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia mengatekorikan kebutuhan dalam 5
tingkatan yang berbentuk piramid. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan
sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow.3
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological)
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan seseorang yang paling
utama, karena kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk bertahan
hidup, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian dan tempat
tinggal. Selama kebutuhan ini belum terenuhi, maka mereka akan
terdorong bekerja keras untuk memenuhinya.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety)
Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan yang berkaitan dengan
keamanan secara ekonomi dan sosial, artinya mereka memerlukan rasa
aman terhadap ancaman kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
Kebutuhan rasa aman menjadi pendorong setelah kebutuhan fisiologis
terpenuhi.
c. Kebutuhan Akan Rasa Cinta dan Rasa Memiliki (Social)
Setelah kebutuhan rasa aman tercapai, maka individu membutuhkan
komunikasi dan interaksi dalam kelompok dengan pergaulan yang
menyenangkan agar terciptanya rasa kerja sama yang baik. Dengan
3
Priyono.

2
demikian akan rasa hormat menghormati dan rasa kasih sayang antar
individu dapat tercipta.
d. Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem)
Kebutuhan akan penghargaan yaitu keinginan seseorang untuk
mendapatkan penghargaan atas prestasi kerja yang telah dicapainya.
Mereka akan melaksanakan pekerjaan dengan baik walaupun
pekerjaan tersebut dirasa sulit, berat maupun penuh resiko, semata-
mata untuk memperoleh penghargaan dari pimpinannya.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri( Self Actualization)
Maksudnya yaitu adalah keinginan seseorang untuk menggunakan
semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau
dan bisa dilakukan.
2. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Menurut Herzberg ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.
Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik).4
a. Faktor Higiene
Faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha pemeliharaan
hidup individu. Faktor hygiene mencakup kebutuhan pokok individu
yang diharapkan dapat diperoleh dari suatu pekerjaan. faktor-faktor
hygiene (pemeliharaan) mencakup antara lain status seseorang dalam
organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan
seseorang dengan rekan kerjanya, kebijakan organisasi, sistem
administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan system imbalan yang
berlaku.
b. Faktor Motivator
Factor-faktor yang dapat memberikan motivasi pada individu
dalam melakukan pekerjaan, sehingga pada dasarnya faktor motivasi
akan memberikan jawaban atas pertanyaan tentang factor apakah yang
benar-benar dapat memotivikasi seseorang. Faktor motivasional antara
lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan
bertumbuh, kemajuan dalam orang lain
4
Akhmad Sudrajat, “Teori-teori motivasi,” 2008.

3
3. Teori Motivasi Douglas McGrego
Teori ini dikembangkan berdasarkan penelitian psikologis, dengan
konsepsi awalnya bahwa manusia mempunyai sifat-sifat yang saling
bertentangan. Dari sifat-sifat yang saling bertentangan itu Douglas McGrego
mengembangkannya menjadi dua teori yaitu teori x dan teori y.
a. Teori X
Menurut teori x para manajer memandang para karyawan
memiliki sifat sebagai berikut :
1) Karyawan secara interen tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
2) Karyawan tidak menyukai bila dalam bekerja harus diawasi atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3) Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
4) Karyawan mempunyai sifat pasif
b. Teori Y
Menurut teori y para menejer mamandang para karyawan
memiliki sifat yang berbading terbalik dari teori x, yaitu :
1) Karyawan akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri
jika pekerjaan sesuai sasaran.
2) Karyawan akan menerima tanggung jawab.
3) Karyawan mampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4) Dalam bekerja dengan bawahan mengutamakan partisipasi
4. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan)
Vroom menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk
bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan
timbal-balik atara apa yang ia inginkan dan bagaimana hasil pekerjaan itu.
Maksudnya, jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk
memperolehnya itu cukup besar, makai a akan sangat terdorong untuk
memperoleh hal yang diinginkannya itu. Dan sebaliknya jika seseorang
menginginkan sesuatu namun harapan untuk memperolehnya itu sedikit maka
motivasi untuk mencapainya rendah.5
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh
tiga komponen, yaitu:
5
Sudrajat.

4
a. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu pekerjaan
b. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukannya (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).
c. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu
yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan
kurang dari yang diharapkan.
5. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theorya)
Teori penetapan tujuan yaitu model individual yang menginginkan
untuk memiliki tujuan, memilih tujuan dan menjadi termotivasi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni:6
a. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
b. Tujuan-tujuan mengatur upaya
c. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
d. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana
kegiatan

C. Hubungan Antara Desain Pekerjaan, Sistem Kompensasi, dan Motivasi

1. Hubungan Kompensasi dan Motivasi


Istilah kompensasi (compensation) adalah semua pembayaran yang
berupa uang, dan semua barang atau komoditas yang digunakan sebagai
pengganti uang untuk memberi penghargaan pada pegawai. Kompensasi
adalah total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti
jasa yang telah mereka berikan. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah
untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan. Besarnya
kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa
yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi,
statusnya semakin baik dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin

6
Widayat Prihartanta, “Teori-teori motivasi,” Jurnal Adabiya 1, no. 83 (2015): 1–14.

5
banyak pula. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja.7

2. Hubungan Desain Pekerjaan dan Motivasi


Desain pekerjaan (job design) merupakan proses penentuan tugas yang
akan dilaksanakan, metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas, dan
bagaimana pekerjaan berhubungan dengan pekerjaan lainnya di dalam
organisasi. Satu pekerjaan yang membosankan dan monoton menghalangi
motivasi untuk berprestasi baik, sedangkan suatu pekerjaan yang menantang
akan meningkatkan motivasi. Motivasi (motivation) adalah proses-proses
psikologi yang menjelaskan intensitas, arahan dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya atau goal-directed behavior. Desain pekerjaan
berpengaruh langsung dan signifikan terhadap motivasi kerja. Di sisi lain,
motivasi yang jelas berkaitan dengan tujuan organisasi karena mereka tertarik
dalam meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan kualitas, dan mengurangi
absensi mahal melalui desain ulang pekerjaan. Namun, meningkatkan aspek
motivasi Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis pekerjaan ini dapat
menghasilkan lebih banyak kesalahan, dan lebih stres. Di samping itu,
menyederhanakan pekerjaan untuk meningkatkan efisiensi mungkin
membuatnya kurang bermakna bagi karyawan, karena pekerjaan desain ulang
mungkin memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, semua pendekatan
desain pekerjaan harus dipertimbangkan. Mengetahui semua pendekatan dan
hasil mereka dapat membantu pengusaha membuat keputusan desain
pekerjaan yang lebih cerdas.8

7
Ayuwardani Mellasanti dan Kusni Ingsih, “Kompensasi sebagai Penentu Kepuasan Kerja,” Jurnal Penelitian
Ekonomi dan Bisnis 1, no. 1 (2016): 47–59.
8
Mellasanti dan Ingsih.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi adalah kekuatan internal yang mendorong individu untuk mencapai


tujuan tertentu, mengejar keinginan, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Motivasi dapat berasal dari faktor internal seperti
hasrat, nilai, dan keyakinan, serta faktor eksternal seperti penghargaan, pengakuan,
dan tekanan sosial.

Motivasi sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam


kehidupan. Tanpa motivasi yang kuat, seseorang mungkin merasa sulit untuk
mencapai tujuan mereka atau bahkan kehilangan minat untuk mencoba. Namun,
dengan motivasi yang kuat, seseorang dapat mengatasi hambatan dan rintangan yang
muncul di jalan mereka dan terus maju menuju keberhasilan.

Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi mereka dan mencari cara untuk memelihara dan
meningkatkan motivasi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui perencanaan yang
baik, mengatur tujuan yang realistis, fokus pada hal-hal yang penting, dan mencari
dukungan dan bantuan dari orang lain ketika diperlukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Syahril, Ni Desak Made Santi Diwyarthi, Hari Nugroho, Puji Muniarty, Amruddin,
Aprih Santoso, Sri Sarjana, dkk. Pengantar Manajemen. Get Press, 2022.
Mellasanti, Ayuwardani, dan Kusni Ingsih. “Kompensasi sebagai Penentu Kepuasan Kerja.”
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis 1, no. 1 (2016): 47–59.
Prihartanta, Widayat. “Teori-teori motivasi.” Jurnal Adabiya 1, no. 83 (2015): 1–14.
Priyono. “Pengantar Manajemen.” disunting oleh Teddy Teddy Chandra, 2:1–129.
SIDOARJO: ZIFATAMA PUBLISHING, 2007.
Sudrajat, Akhmad. “Teori-teori motivasi,” 2008.

Anda mungkin juga menyukai