Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
TEBUIRENG JOMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah
memabawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini yakni addinul
islam wal’iman.
Disini penulis akan menuliskan makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan Islam yang diampu oleh Bapak Dr. H. Moh Syamsul Falah, M.Pd
Jo
mbang, 17 Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia mempunyai kebutuhan
antara satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kehidupannya manusia
selalu bekerja antar satu sama lainnya untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan dan
secara sederhana kita dapat di definisikan hal itu dengan sebutan berorganisasi.
bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Pemimpin formal adalah pemimpin yang diterapkan berdasarkan struktur
organisasi dan melalui prosedur dan langkah-langkah yang diterapkan. Pemimpin non
formal adalah pemimpin yang ditunjuk berdasarkan kepentingan pada situasi tertentu
tanpa terkait oleh struktur organisasi, prosedur, dan aturan-aturan tertentu.
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
1
Robert D.stuard and barbara b. morgan, library and information centre management, USA: library unlimited,2002,
hl.352
2
James p.spiliane, distributed leadership, san fransisco: josey bass, 2006, hlm.10
Kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang atau kelompok untuk
bertindak seperti yang diharapkan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Disebut ilmu karena ada teorinya, yaitu teori kepemimpinan. Disebut seni karena sama-
sama mendapat ilmunya, tetapi dalam penerapannya berbeda-beda tergantung
kemampuan pemimpin.
Dapat disimpulkan bahwa pemimpin lebih mengarah kepada orang, dimana orang
tersebut mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi sekelompok
orang untuk melakukan apa yang dia lakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan kepemimpinan lebih mengarah kepada perilaku yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi dan memotivasi sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
B. Macam-Macam Kepemimpinan
Pemimpin dapat bersifat resmi (formal) dan tidak resmi (nonformal), pemimpin
resmi diangkat atas dasar surat keputusan resmi dari orang yang mengangkatnya.
Pemimpin resmi biasanya mendapat gaji. Sebaliknya, pemimpin tidak resmi adalah
pemimpin yang diangkat tanpa adanya surat keputusan dan biasanya tanpa digaji.
a. Pemimpin formal
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu
jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan
dengannya, untuk mencapai sasaran organisasi3.
3
Kartini kartono, pemimpin dan kepemimpinan : apakah kepemimpinan abnormal itu?, jakarta : rajawali pers,2011,
hlm 09-10
3) Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas
kewajibannya.
4) Karena itu dia selalu memiliki atasan/superiors. Dia mendapatkan balas jasa
materiil dan immaterial tertentu, serta emolument (keuntungan ekstra,
penghasilan sampingan) lainnya.
5) Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
6) Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi dan
hukuman.
Selama menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan wewenang, antara lain
untuk: menentukan policy, memberikan motivasi kerja kepada bawahan,
menggariskan pedoman dan petunjuk, mengalokasikan jabatan dan penempatan
bawahannya; melakukan komunikasi, mengadakan supervisi dan control,
menetapkan sasaran organisasi, dan mengambil keputusan-keputusan penting
lainnya. Contoh dari pemimpin formal antara lain adalah : Kepala Dinas
Pendidikan, Rektor, dan Kepala Sekolah
b. Pemimpin non formal
Pemimpin nonformal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal
sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia
mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan
perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
Pemimpin nonformal memiliki kekusaan yang bersumber dari pribadi (terindividu)
misalnya berupa kekuasaan ahli (expert power)4. Ciri-ciri pemimpin nonformal
antara lain ialah:
1) Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2) Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya, dan mengakuinya sebagai
pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung selama kelompok yang
bersangkutan masih mau mengakui dan menerima pribadinya.
3) Dia tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal dalam menjalankan
tugas kepemimpinannya.
4) Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa, atau imbalan jasa itu diberikan
4
Soekarso, kepemimpinan: kajian teoris dan praktis, jakarta: iskandar putong, 2015, hlm 17
secara sukarela.
5) Tidak dapat dimutasikan, tidak pemah mencapai promosi, dan tidak memiliki
atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu.
6) Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum; hanya saja respek
orang terhadap dirinya jadi berkurang, pribadinya tidak diakui, atau dia ditinggalkan
oleh massanya.
Pengaruh pemimpin-pemimpin nonformal ini mempunyai segi positif, namun
juga ada segi negatif sifatnya; demikian pula peranan sosialnya di tengah masyarakat.
Peranan sosialnya dalam memberikan pengaruh berupa sugesti, larangan, dan
dukungan kepada masyarakat luas untuk menggerakan atau berbuat sesuatu.
Besarnya peranan itu tergantung pada besar-kecilnya dampak sosial yang disebabkan
oleh kepemimpinannya, serta tinggi-rendahnya status sosial yang diperolehnya; Dan
status sosial ini pada umumnya dicapai karena beberapa faktor di bawah ini:
a) Keturunan; misalnya keturunan bangsawan (darah binu), pendeta "linuwih",
keluarga kaya raya, rakyat jelata, dan lain-lain.
b) Karena ia memiliki kekayaan berlimpah-ruah yang dicapainya sendiri.
c) Taraf pendidikan yang lebih tinggi dibanding dengan orang lain.
d) Pengalaman hidup yang lebih banyak, sehingga dia memiliki kualitas dan
keterampilan teknis tertentu. e) Memiliki sifat-sifat karismatik dan ciri-ciri herediter
(menurun secara genetik) unggul
lainnya. 1) Jasa-jasa yang telah diberikan kepada masyarakat. Jadi ada partisipasi
sosial yang tinggi, dan fungsinya dapat mempengaruhi serta menggerakan massa
rakyat (function utility).
Contoh dari pemimpin nonfromal adalah tokoh masyarakat, pemuka agama, ketua
adat,
LSM, guru, bisnis, dll.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin lebih mengarah kepada orang,
dimana orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi
sekelompok orang untuk melakukan apa yang dia lakukan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Sedangkan kepemimpinan lebih mengarah kepada perilaku yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi dan memotivasi sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu ditunjuk sebagai
pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk
mencapai sasaran organisasi.
Pemimpin nonformal ialah, orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai
pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai
orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kami menyadari bahwa masih banyak
adanya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan
guna untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soekarso, 2015. Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis, Jakarta: Iskandar Putong