Anda di halaman 1dari 10

Agenda Kebijakan Sebagai

Tahap Awal Kunci Kebijakan

Tahap-tahap dalam proses kebijakan publik


menurut William N. Dunn dimulai dari
penyusunan agenda kebijakan, formulasi
kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
kebijakan, suksesi kebijakan, dan terminasi
kebijakan.
Penyusunan agenda kebijakan merupakan salah
satu bagian yang sangat penting dari tahapan
pembuatan kebijakan.

Tahapan ini merupakan langkah kunci yang


harus dilalui ketika suatu isu masuk dan dapat
diangkat dalam agenda pemerintah.

Pada akhirnya isu tersebut dapat diangkat


menjadi agenda kebijakan pemerintah, maka
masalah tersebut dapat dipecahkan melalui
tindakan kebijakan.
Phase Characteristics

AGENDA SETTING Elected and appointed officials palace on the public agenda. Many
problems are not acted on at all, while others are addressed only after
long delays
POLICY FORMULATION Officials formulate alternative policies deal with a problem.
Alternative policies assume of the executive orders, court decision,
and legislative acts.
POLICY ADOPTION A policy is adopted with the support of a legislative majority,
consensus among agency decision, or a court decision.
POLICY An adopted policy is carried out by administrative units that mobilize
IMPLEMENTATION financial and human resources or comply with the policy.

POLICY ASSESSMENT Auditing and accounting units report to agencies responsible for
formulating, adopting, and implementing policies that poorly written
regulations, insufficient resources, inadequate training, etc., require
the adaptation of policies.
POLICY SUCCESSION Agencies responsible for evaluating policies, aling with police markers
themselves, acknowledge that a policy no longer needed because the
problem dis-solved. Rather than terminate the policy, it is maintained
and redirected toward a new problem, goals, and objectives.
POLICY TERMINATION Agencies responsible for evaluation and oversight determine (righty
or wrongly) that a policy or an entire agency should be terminated
because it is no longer needed.
Agenda kebijakan diartikan sebagai tuntutan-
tuntutan para pembuat kebijakan memilih atau
merasa terdorong untuk melakukan tindakan
tertentu menyatakan bahwa agenda kebijakan
berlangsung ketika pejabat publik belajar
mengenai masalah – masalah baru, memutuskan
untuk memberi perhatian secara personal dan
memobilisasi organisasi yang mereka miliki untuk
merespon masalah tersebut.
Karena itu, agenda kebijakan pada hakikatnya
merupakan pertarungan wacana diantara para
aktor yang terjadi dalam lembaga pemerintah.
Charles & Cobb mengidentifikasi agenda jadi dua 2 agenda
sistematik dan agenda lembaga atau pemerintah. Agenda
sistematik terdiri dari semua isu yg menuntut pandangan
anggota masy. politik pantas mendpt perhatian publik dan
mencakup masalah2 yg berada dlm yurisdiksi wewenang
pemerintah yg secara sah ada.
Agenda sistematik adalah agenda pembahasan. Tindakan
mengenai suatu masalah hanya akan ada bila masalah tsb
diajukan pd lembaga pemerintah dgn suatu kewenangan untuk
mengambil tindakan yg pantas.
Agenda lembaga terdr dari masalah2 yg mendpt perhatian
sungguh-sungguh dari pejabat pemerintah.
Agenda lembaga merupakan agenda tindakan yg bersifat lbh
khusus & lbh konkret bila dibandingkan agenda sistematik
Aliran – Aliran dalam
Penyusunan Agenda Kebijakan

Penyusunan agenda merupakan sebuah proses yg sangat


strategis dlm realitas kebijakan publik. Didlmnya terdpt
ruang dmn terjadi pemaknaan apa yg disebut dgn masalah
publik dan prioritas dlm agenda politik dipertarungkan,
membahas mengapa bbrp persoalan muncul sebg agenda
pemerintah, sdgkan yg lain tdk, membahas ttg siapa saja
yg mempengaruhi agenda pemerintah, dan mengapa mrk
melakukan itu.
Jika sebuah isu mampu mendptkan status sbg publik,
dan mendapat prioritas dlm agenda, maka isu tsb mendpt
alokasi sumber daya publik yg lebih daripada isu yg
lainnya.
Agenda merupakan pola2 tindakan
pemerintah yg spesifik sifatnya.
Dpt diartikan sbg analisis tentang bgmn suatu masalah dikembangkan,
didefinisikan, diformulasikaan, dan dibuat pemecahnnya. Apabila
penyusunan agenda dilakukan scr terbuka maka akan menguntungkan
kelompok- kelompok yg kuat. Akan ttpi apabila dilakukan scr tertutup
akan menimbulkan bias-bias atau kelemahan-kelemahan.
Kebijakan publik adalah suatu upaya yg diambil u/ memecahkan
masalah2 publik, maka sudah sehrsnya proses penyusunan kebijakan
publik diawali dr penyusunan agenda yg disusun berdsrkan partisipasi
publik juga.
Penyusunan agenda kebijakan selalu dipengaruhi kondisi politik.
Dalam agenda setting terdpt isu-isu kebijakan sbg hasil dr silang
pendapat diantara para aktor mengenai arah tindakan yg akan
ditempuh pemerintah. Isu kebijakan ada krn telah terjadi konflik atau
“perbedaan persepsional” diantara para aktor atau suatu situasi
problematik yg dihadapi oleh masy. pd suatu waktu tertentu.
Terdpt 3a aliran di dlm tahapan agenda setting
menurut John W. Kingdon yaitu aliran masalah
(problem stream), aliran kebijakan (policy
stream), dan aliran politik (political stream).
Melalui ketiga aliran ini isu2 berproses sehingga
menjadi kebijakan publik.
Melalui aliran masalah (problem steam) isu-isu
diintrepresentasikan dan diseleksi o/ pemerintah
sbgi suatu malsalah yang baru dibuat
penyelesainnya. Melalui aliran kebijakan (policy
stream) dibuat alternatif penyelesaiannya atau
solusi atas masalah. Pada aliran yg terakhir yaitu
aliran politik (political stream), permasalahan –
permasalahan tersebut kemudian diproses oleh
kekuatan – kekuatan politik untuk ditetapkan
sebagai agenda kebijakan.
Ketiga aliran saling bertemu ketika terbukanya
jendela kebijakan (policy window) dan pertemuan
itu dikelola oleh pihak – pihak yang mempunyai
kemampuan dan sumber daya (policy
entrepreneur).

Anda mungkin juga menyukai