Anda di halaman 1dari 4

Tahapan dan formulasi kebijakan

Proses analisis kebijakan publik adalah serangkaian aktivitas intelektual yang


dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politik tersebut nampak
dalam serangkaian kegiatan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan dan penilaian
kebijakan. Sedangkan aktivitas perumusan masalah, forecasting, rekomendasi kebijakan,
monitoring dan evaluasi kebijakan adalah aktivitas yang lebih bersifat intelektual.

Hal ini sesuai dengan proses kebijakan publik William N. Dunn (1994:17) yang dapat
kita lihat pada gambar berikut ini:

Proses kebijakan publik terdiri dari lima tahapan yakni sebagai berikut:

1. Penyusunan agenda (agenda setting)


Penyusunan agenda yakni suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat
perhatian dari pemerintah. Sejumlah aktor yang dipilih dan diangkat untuk
merumuskan masalah-masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini
berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk ke dalam agenda kebijakan, karena
tidak semua masalah menjadi prioritas dalam agenda kebijakan publik. Pada akhirnya,
beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap ini
suatu masalah mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah lain ditetapkan
menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasanalasan tertentu
ditunda untuk waktu yang lama.
2. Formulasi kebijakan (policy formulation)
Penyusunan agenda yakni proses perumusan pilihan-pilihan kebijakan oleh
pemerintah. Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh
para aktor pembuat kebijakan. Masalah-masalah tersebut kemudian didefinisikan
untuk kemudian dicari solusi pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah
tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan (policy
alternatives/policy options) yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah
untuk masuk ke dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan masing-
masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai tindakan yang diambil untuk
memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor akan “bermain” untuk
mengusulkan pemecahan masalah tersebut.
3. Adopsi kebijakan (policy adoption)
Berbagai macam alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para aktor perumus
kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi untuk
tindakan lebih lanjut dalam kebijakan publik dengan dukungan dari mayoritas
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan.
4. Implementasi kebijakan (policy implementation)
Implementasi kebijakan yaitu proses untuk melaksanakan kebijakan supaya
mencapai hasil. Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit, jika
program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena itu, keputusan program
kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus 19
diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan pemerintah di tingkat
bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh badan-badan pemerintah
yang memobilisasi sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini
muncul berbagai kepentingan yang akan saling bersaing. Beberapa implementasi
kebijakan mendapat dukungan para pelaksana (implementor), namun beberapa yang
lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.
5. Evaluasi kebijakan (policy evaluation)
Evaluasi kebijakan yakni proses untuk memonitor dan menilai hasil atau
kinerja kebijakan. Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau
dievaluasi, hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat telah
mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih
dampak yang diinginkan. Dalam hal ini, memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat. Oleh karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang
menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang
diinginkan.
Dilihat dari uraian di atas mengenai tahapan pembuatan kebijakan publik,
maka dapat dimengerti bahwa evaluasi kebijakan memegang peranan penting dalam
tahapan kebijakan publik. Mengingat banyaknya masalah-masalah yang ada dalam
vmasyarakat tentunya juga membutuhkan pemecahan masalah yang tepat dan sesuai
untuk kondisi masyarakat yang ada.

Selain itu terdapat tahapan dalam proses perumusan suatu kebijakan, yaitu :

 Perumusan masalah kebijakan


Masalah kebijakan yang dimaksud adalah suatu kondisi atau situasi yang
menghasilkan kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan-ketidakpuasan rakyat untuk
mana perlu dicari cara-cara penanggulangannya.
 Proses memasukkan masalah kebijakan ke dalam agenda pemerintah
Penyusunan agenda pemerintah adalah menyusun problem umum atau isue dimana
pembuat keputusan merasa harus memberikan perhatian yang aktif dan serius kepadanya.
Persyaratan isue untuk bisa menjadi agenda pemerintah adalah :

1. Isue tersebut memperoleh perhatian yang luas


2. Adanya persepsi atau pandangan publik bahwa tindakan perlu dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Adanya persepsi yang sama bahwa masalah itu adalah merupakan suatu kewajiban
dan tanggung jawab yang sah dari beberapa unit pemerintah untuk
memecahkannya.
 Perumusan usulan kebijakan
Perumusan usulan kebijakan adalah kegiatan menyusun dan mengembangkan
serangkaian tindakan yang perlu untuk memecahkan masalah.
 Proses legitimasi kebijakan
Proses pengesahan kebijaksanaan itu adalah proses penyesuaian dan penerimaan
secara bersama terhadap prinsip-prinsip yang diakui dan ukuran-ukuran yang diterima.
Proses pembuatan kebijakan tidak dapat dipisahkan dengan proses pengesahan
kebijakan. Kedua-duanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Pembuat kebijakan
akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan mayoritas dalam forum pengesahan
usulan kebijakan, sehingga pejabat atau Badan pemberi pengesahan akan setuju untuk
mengadopsi usulan kebijakan tersebut menjadi kebijakan yang sah. Setiap kebijakan
yang telah disahkan berarti telah siap untuk dilaksanakan.
 Pelaksanaan kebijakan
Usulan kebijakan yang telah diterima dan disahkan oleh pihak berwenang maka
keputusan kebijakan tersebut telah siap untuk diimplementasikan.

 Penilaian kebijakan
Penilaian kebijakan adalah merupakan langkah terakhir dari suatu proses
kebijakan. Sebagai salah satu aktivitas fungsional, penilaian kebijakan tidak hanya
dilakukan dengan mengikuti aktivitas-aktivitas sebelumnya yaitu pengesahan dan
pelaksanaan kebijakan, tetapi dapat terjadi pada seluruh aktivitas-aktivitas fungsional
yang lain dalam proses kebijakan.

Nadia, Ditasari (2014) Arah Kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta Dalam Penataan Usaha


Waralaba Minimarket. S1 Thesis, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta.

H Widiantoro, (2014). Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Moda Transportasi Massal Trans


Jogja di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta.

Dian, Ayu Novianty (2014) Implementasi Kebijakan Pengadaan Tanah Dalam


Pembangunan Tol Semarang-Solo (Ruas Jalan Bawen- Salatiga). S1 Thesis,
Universitas Negeri Yogyakarta.

Aninnas, (2012). Proses Perumusan Kebijakan Di Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial


Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai