Makalah
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat diselesaikan demi memenuhi tugas kuliah Perbandingan Administrasi Publik tepat
pada waktunya. Dalam kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya
makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan harapan kami juga
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta
Sarina Dewi .S
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 8
BAB IV............................................................................................................................... 19
PENUTUP .......................................................................................................................... 19
4.1 KESIMPULAN..................................................................................................... 19
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hal ini menjadi suatu pertanyaan ”apa sebenarnya tujuan mengembangkan ilmu
Administrasi Negara Perbandingan?” Untuk tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan
studi ini, timbul berbagai pendapat tentang rumusan tujuan, baik yang bersifat teoretis maupun
yang bersifat praktis, yang mana tujuan Administrasi Negara Perbandingan yang bersifat
teoretis merupakan tujuan yang primer (utama) dan tujuan praktis sebagai tujuan yang
sekunder. Walaupun bagaimana kedua tujuan tersebut dalam kenyataannya saling menopang.
Menurut pendapat Nimrod Raphaeli setiap studi yang bersifat komparatif atau studi
perbandingan selalu menghadapi masalah tujuan dan metodologi. Demikian pula William J
Siffin menyatakan bahwa studi Administrasi Negara Perbandingan perlu menjadi perhatian
khusus dalam masalah metodologi dan masalah data.
Secara umum, tulisan ini bermaksud untuk membahas mengenai fungsi dan tujuan
perkembangan perbandingan administrasi publik. Selain itu makalah ini akan membahas
mengenai perkembangan perbandingan administrasi publik serta kegunaan mempelajarinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tujuan
Tujuan merupakan Sasaran yang hendak di capai oleh seseorang atau organisasi dalam
menjalankan kegiatannya sebagai indikator dalam mencapai keberhasilan. Menurut para ahli
definisi tujuan sebagai berikut:
a. Menurut Ken Mcelroy tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai
kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan.
b. Menurut Ida Nuraida tujuan merupakan bagian dari fungsi planning atau
perencanaan dan merupakan langkah awal fungsi manajemen.
c. Menurut Spillane, Tujuan merupakan bagian dari proses mencapai keserasian dan
konsentrasi kekuasaan.
d. Menurut Abubakar A & Wibowo tujuan merupakan norma terakhir untuk
organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi tidak mempunyai dasar yang
jelas.
e. Menurut Emsly H & Martani tujuan merupakan sesuatu yang mungkin untuk
dicapai, bukan sesuatu yang utopis.
f. Menurut Yayasan Trisakti tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau
merumuskan apa yang akan dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan
disertai pula dengan jaringan politik, prosedur, anggaran serta penentuan program.
g. Menrut Tommy Suprapto tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan
dapat dilakukan dalam jangka pendek.
Menurut The Liang Gie dalam Nining Haslinda Zainal Fungsi merupakan sekelompok
aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun
pertimbangan lainnya. Definisi tersebut memiliki persepsi yang sama dengan definisi fungsi
menurut Sutarto dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu Fungsi adalah rincian tugas
yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai
tertentu yang masing-masing berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau
pelaksanaannya.
1. Proses penyelenggaraan di dalam bidang tertentu, yaitu dalam hal ini Negara.
2. Kerja sama antar berbagai lembaga lembaga negara (Institusi kecil) yang terdapat
di dalam suatu negara (Institusi besar).
3. Pencapaian tujuan Negara, yang merupakan cita-cita dari seluruh warga negara-
negara yang bersangkutan
PEMBAHASAN
1. Mengkaji dan menganalisis sistem administrasi negara lain untuk diambil manfaatnya,
Sehingga memudahkan proses penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
2. Mencari pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan suatu negara, meskipun
menggunakan sistem administrasi yang sama.
3. Mempelajari kebudayaan yang beragam di negara-negara lain serta memahami sikap
kepemimpinan para birokrat dan penerapan birokrasinya.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor kultural, politik, sosial yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan administrasi suatu negara.
5. Meneliti dan memastikan perubahan yang harus dilakukan setelah mempelajari
keberhasilan negara lain.
6. Menemukan dan merumuskan kembali konsepkonsep baru mengenai administrasi
negara yang lebih universal untuk diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi
negara.
Menurut Damarhadi (1989: 5) yang dikutip oleh Anggara (2012) tujuan utama ilmu
perbandingan administrasi adalah mengambil manfaat dari sistem yang dimiliki oleh negara
lain, kemudian mengombinasikan dengan sistem yang kita miliki, dan menerapkannya dalam
kehidupan bernegara.
Menurut Dra. Tri Kadarwati (1952) Tujuan dan masalah Administrasi Negara
dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang mendorong lahirnya studi Perbandingan Administrasi
Negara, yaitu:
1. Kebutuhan praktis yaitu program-program bantuan teknis dari negara yang sedang
berkembang dapat mencapai hasilnya;
2. Kebutuhan teoritis, yaitu mendudukkan studi Administrasi Negara Perbandingan
sebagai disiplin ilmu.
Dalam hal ini studi Administrasi Negara Perbandingan dalam mencapai tujuannya
menghadapi masalah yaitu:
1. Masalah yang berkaitan dengan tujuan Studi Administrasi Negara Perbandingan ini
dapat dikemukakan bahwa studi ini memiliki tujuan yang bersifat pragmatis, hal ini
dapat dilihat dari pendekatan yang bersifat idiografis dan yang berorientasi pada
pembangunan. Tujuan utamanya adalah penyusunan teori (Theory building sehingga
ditemukan teori uang bersifat universal yang dapat memperkuat kedudukan Studi
Administrasi Negara Perbandingan sebagai suatu disiplin).
2. Yang diperbandingkan adalah Sistem Administrasi Negara; Mengapa justru sistem
Administrasi Negara karena dipengaruhi oleh variabel yang tidak terbatas jumlahnya
sehingga tidak mudah untuk menetapkan sarana perbandingannya, di samping juga
dipengaruhi oleh faktor intern (manusia, tujuan dan tata hubungan) dan faktor ekstern
(faktor ekologi, misalnya untuk bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor pisik yaitu:
letak geografis, keadaan dan kemampuan penduduk, keadaan dan kekayaan alam,
sedangkan faktor kemasyarakatan/sosial.
3. Data diperlukan untuk melakukan perbandingan. Data diperlukan dan dikumpulkan
tergantung pada metode yang dipergunakan.
Di antara masalah-masalah yang dihadapi oleh Administrasi Perbandingan yang paling
rumit adalah masalah metodologi karena metodogi akan menentukan data yang diperlukan
untuk perbandingan; untuk mendudukkan studi Administrasi Negara Perbandingan sebagai
disiplin ditentukan oleh ketepatan metodologi yang digunakan. Dengan metodologi dapat
diungkapkan teori-teori dan prinsip-prinsip yang dirumuskan generalisasinya secara “valid”
dan berlaku secara universal.
Berkaitan dengan hal itu Nimrod Raphaeli mengemukakan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh metodologi ilmiah atau sering juga disebut metode analisis ilmiah atau Scientific
method of analysis sebagai berikut.
Kebutuhan yang mendorong lahirnya studi Perbandingan Administrasi Negara ini adalah
karena hal-hal berikut ini: (Kadarwati, 1952)
1. Mencari/menemukan hal-hal yang sama dan hal-hal yang berbeda dalam Sistem
Administrasi Negara.
2. Diarahkan untuk menemukan cara berpikir konseptual mengenai studi Perbandingan
Administrasi Negara.
3. Untuk mempelajari karakter-karakter yang berbeda/karakter yang bersifat khusus yang
terdapat dalam satu sistem Administrasi/ sekelompok sistem administrasi.
4. Mendapatkan penjelasan mengapa satu sistem administrasi yang tertentu berjalan
secara memuaskan, tetapi sebaliknya di negara-negara lain/tempat lain satu sistem
mengalami kegagalan,
5. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor budaya, politik, dan sosial yang
mempengaruhi kegagalan/keberhasilan, yaitu sistem administrasi atau satu sistem
administrasi atau satu sistem birokrasi.
6. Untuk menentukan perubahan-perubahan yang seharusnya diperlukan untuk
menentukan tindakan-tindakan apakah yang harus dilakukan untuk memperbaiki
birokrasi; ada hubungannya dengan konsepsi perubahan pada Negara sedang
berkembang dalam negara sedang berkembang, Pemerintah dipandang sebagai momok
dalam kegiatan nasional (contohnya perlunya informasi administrasi: bantuan yang
diberikan oleh administrasi perbandingan dalam kegiatan-kegiatan/tahapan-tahapan
pembangunan yang tertentu akan ditujukan perubahan-perubahan apa yang harus
dilakukan atau secara khusus akan menjelaskan treatment yang dimaksudkan untuk
memperbaiki penampilan performance satu sistem birokrasi yang tertentu).
7. Menjelaskan perbedaan mengenai perilaku birokrasi dan birokrat dalam lingkungan
budaya dan negara yang berbeda-beda.
Para ahli seperti Robert Dahl, Paul H. Appleby, Dwight Waldo, Fred W. Riggs, dan para
ahli lainnya berpendapat bahwa Administrasi Negara akan menjadi sebuah disiplin ilmu yang
utuh jika berbasis / mendasarkan pada proses perbandingan. Dengan demikian, pada masa ini
Perbandingan Administrasi Negara difahami sebagai Administrasi Negara itu sendiri yaitu
sebagai sebuah disiplin ilmu
Berikut pendapat para Ahli dalam mengajukan Perbandingan Administrasi sebagai pondasi
pendekatan atau perspektif dalam Administrasi Negara / Publik:
‘‘All Political Science and any scientific understanding of Public Administration needs to
be comparative. All systems of government require comparative analysis if we are to
understand cause/effect relationships and achieve predictability. (Riggs, 2002). Artinya:
Keseluruhan ilmu Politik dan pemahaman ilmiah manapun dalam lingkup Administrasi Publik
harus bersifat perbandingan. Seluruh sistem pemerintahan membutuhkan analisis
perbandingan jika kita ingin memahami hubungan-hubungan antara penyebab dan dampak dan
mencapai prediktabilitas.
“comparing and contrasting the administrative set-up in different contexts would help to
devote commonality of public administration”. (Paul H. Appleby). Artinya: Membandingkan
dan melihat mengkontraskan tatanan administratif dalam berbagai konteks akan membantu
untuk membentuk “keumuman” dalam Administrasi Publik.
"The comparative public administration specialist is first and foremost a scholar who is in
pursuit of greater knowledge and understanding....in order to establish science of public
administration, it has necessarily to be comparative” (Robert A. Dahl via Rathod 2007: 8).
Artinya: Spesialis Perbandingan Administrasi Negara adalah akademisi pertama dan paling
penting yang melakukan pencarian keilmuan dan pemahaman yang lebih hebat....dalam
tujuannya untuk mendirikan Ilmu Administrasi Publik, maka ilmu itu haruslah bersifat
perbandingan.
Pada masa-masa sebelum awal abad ke-20 Administrasi Negara belum memiliki
identitas karena Administrasi Negara masih terjalin di dalam studi Pemerintahan. Masa itu
studi Pemerintahan melakukan pendekatan struktural institusional (Structural Institutional
Approach) yang bersifat legalitas, formalistis dan statis, artinya mempelajari lembaga-lembaga
institusional yang ditetapkan secara formal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
meliputi baik bidang legislatif, bidang eksekutif maupun yudikatif. Dalam hal Administrasi
Negara erat sekali kaitannya dengan bidang eksekutif (Tri Kadarwati, 1952)
Pada tahun 1947, administrasi perbandingan mulai dipelajari, tetapi masih merupakan
bagian dari ilmu pemerintahan. Kajian perbandingan administrasi terus dilakukan para
ilmuwan sehingga perbandingan administrasi menampakkan diri sebagai salah satu disiplin
ilmu yang patut dikembangkan perguruan tinggi. Penelitian tentang administrasi di berbagai
negara ikut menguatkan keberadaan ilmu administrasi negara. Hanya, karena ilmu
perbandingan administrasi masih merupakan bagian dari ilmu pemerintahan, kemunculan ilmu
ini terhambat (Anggara, 2012).
Walaupun demikian, studi tentang sistem Administrasi Negara dari suatu negara
tertentu itu sudah dapat memberikan manfaat sebagai titik awal perkembangannya. Cara ini
memang belum memberikan hasil yang dapat memperkuat kedudukan Ilmu Administrasi
Negara Perbandingan sebagai ilmu yang memiliki asas yang universal atau suatu ilmu yang
utuh dan bersifat umum karena sistem administrasi negara suatu negara tertentu ini prinsip-
prinsip culture-bound (terikat pada lingkungan kebudayaan negara tertentu) menunjukkan
sifatnya yang masih individualistis.
Menurut Sondang P. Siagian (1990: 23) yang dikutip oleh Anggara (2012), tahun 1886
adalah tahun lahirnya gerakan scientific management yang dipelopori oleh Frederick Winslow
Taylor, dan pada tahun itulah ilmu administrasi muncul. Ilmu administrasi semakin hidup dan
berkembang, dan puncaknya terjadi pada tahun 1920. Pada tahun 1920, menurut Roscoe C.
Martin, administrasi negara berkembang menjadi studi yang sangat luas. Sementara, menurut
Bintoro Tjokroamidjojo, perkembangan ilmu administrasi diperkuat dengan terbitnya salah
satu buku administrasi pertama, yang ditulis pada tahun 1926 dan tahun 1927.
William Anderson dan John M. Gaus berpendapat bahwa sampai akhir tahun 1945,
administrasi negara masih merupakan studi yang bersifat Amerika. Artinya, negara Amerika
menjadi simbol kebudayaan terkuat dalam sistem administrasi negara, sehingga studi
administrasi negara tidak dapat melepaskan diri dari kebudayaan Amerika atau culture bond,
dan dikatakan sebagai studi kebudayaan Barat.
Dari perjalanan dan perkembangan ilmu administrasi negara tersebut, Tri Kadarwati
berpandangan bahwa dalam masa kurang lebih 60 tahun (yaitu, sejak tahun 1886 sampai
dengan tahun 1945), administrasi negara belum mencapai tingkat perkembangan yang dapat
menentukan persyaratan sebagai sebuah disiplin ilmu.
Hal yang penting untuk dijelaskan bahwa ilmu administrasi negara adalah cabang dari
ilmu administrasi, sedangkan ilmu administrasi adalah cabang dari ilmu-ilmu sosial.
Bagaimana dengan ilmu perbandingan administrasi negara? Ilmu perbandingan administrasi
negara merupakan cabang dari ilmu administrasi negara. Jadi, kalau disusun secara sistematis
adalah sebagai berikut:
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Anggara, S. (2012). Perbandingan administrasi negara (Vol. 1, No. 1). CV Pustaka Setia.
Dra. Tri Kadarwati, S. U. (1952). Pengertian dan Ruang Lingkup Perbandingan Administrasi
Negara. Pengertian Dan Ruang Lingkup Perbandingan Administrasi Negara, 1–34.
Ilmu, F., Politik, I., Galuh, U., Martadinata, J. R. E., & Ciamis, N. (n.d.). I. Pendahuluan.
150, 589–596.