Anda di halaman 1dari 21

TUJUAN DAN FUNGSI COMPARATIVE PUBLIC ADMINISTRATION (CPA)

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Administrasi Publik

Disusun oleh :

Sarina Dewi Simatupang 18503010011116

Kelas B Perbandingan Administrasi Publik

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat diselesaikan demi memenuhi tugas kuliah Perbandingan Administrasi Publik tepat

pada waktunya. Dalam kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya

makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dan harapan kami juga

semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta

dapat memenuhi persyaratan tugas kuliah Perbandingan Administrasi Publik

Batam, 7 Maret 2021

Sarina Dewi .S
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................. 6

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 6

2.1 Definisi Tujuan ............................................................................................................ 6

2.2 Definisi Fungsi ............................................................................................................ 6

2.3 Definisi Perbandingan Administrasi Publik .................................................................. 7

BAB III ................................................................................................................................. 8

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 8

3.1 Tujuan Comparative Public Administration (CPA) ...................................................... 8

3.2 Fungsi Perbandingan Administrasi Publik (CPA) ....................................................... 11

3.3 Kegunaan Mempelajari Perbandingan Administrasi Negara ....................................... 14

3.4 Perkembangan Perbandingan Administrasi Negara .................................................... 16

BAB IV............................................................................................................................... 19

PENUTUP .......................................................................................................................... 19

4.1 KESIMPULAN..................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Administrasi negara mengandung pengertian kolektif yang meliputi segenap proses


penyelenggaraan negara sebagai suatu organisasi yang terdiri dari lembaga-lembaga beserta
fungsi masing-masing yang tumbuh dan hidup di dalam suatu negara dan semuanya diarahkan
untuk pencapaian tujuan negara. Setiap negara tidak menggunakan cara yang sama. Demikian
pula yang menjadi cita-cita atau tuntutan dari warga negara, hal ini didasarkan kepada
kebutuhan masing-masing negara sebagai konsekuensi logis adanya perbedaan kebutuhan
tersebut.

Dengan sendirinya terdapat perbedaan pula dalam pengaturan administrasi masing-masing


negara baik dalam mempersiapkan alat pelengkap sebagai sarana pencapaian tujuan maupun
cara pencapaian tujuannya sendiri. Adanya perbedaan atau ketidaksamaan itulah yang
menjadikan ruang lingkup yang menonjol dari disiplin cabang ilmu pengetahuan perbandingan
administrasi negara karena ruang lingkup pembahasannya tidak terlepas dari sistem
administrasi negara dengan berbagai hal berkenaan pemikiran, masalah serta segala institusi
yang terdapat di dalamnya

Dalam hal ini menjadi suatu pertanyaan ”apa sebenarnya tujuan mengembangkan ilmu
Administrasi Negara Perbandingan?” Untuk tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan
studi ini, timbul berbagai pendapat tentang rumusan tujuan, baik yang bersifat teoretis maupun
yang bersifat praktis, yang mana tujuan Administrasi Negara Perbandingan yang bersifat
teoretis merupakan tujuan yang primer (utama) dan tujuan praktis sebagai tujuan yang
sekunder. Walaupun bagaimana kedua tujuan tersebut dalam kenyataannya saling menopang.

Menurut pendapat Nimrod Raphaeli setiap studi yang bersifat komparatif atau studi
perbandingan selalu menghadapi masalah tujuan dan metodologi. Demikian pula William J
Siffin menyatakan bahwa studi Administrasi Negara Perbandingan perlu menjadi perhatian
khusus dalam masalah metodologi dan masalah data.

Secara umum, tulisan ini bermaksud untuk membahas mengenai fungsi dan tujuan
perkembangan perbandingan administrasi publik. Selain itu makalah ini akan membahas
mengenai perkembangan perbandingan administrasi publik serta kegunaan mempelajarinya.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa tujuan mengembangkan Comparative Public Administration CPA ?


b. Apa fungsi Comparative Public Administration (CPA) ?
c. Apa kegunaan mempelajari Comparative Public Administration (CPA) ?
d. Bagaimana perkembangan Comparative Public Administration (CPA) ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui tujuan Comparative Public Administration (CPA)


b. Untuk mengetahui fungsi Comparative Public Administration (CPA)
c. Untuk mengetahui kegunaan mempelajari Comparative Public Administration (CPA)
d. Untuk mengengetahui perkembangan Comparative Public Administration (CPA)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tujuan

Tujuan merupakan Sasaran yang hendak di capai oleh seseorang atau organisasi dalam
menjalankan kegiatannya sebagai indikator dalam mencapai keberhasilan. Menurut para ahli
definisi tujuan sebagai berikut:

a. Menurut Ken Mcelroy tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai
kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan.
b. Menurut Ida Nuraida tujuan merupakan bagian dari fungsi planning atau
perencanaan dan merupakan langkah awal fungsi manajemen.
c. Menurut Spillane, Tujuan merupakan bagian dari proses mencapai keserasian dan
konsentrasi kekuasaan.
d. Menurut Abubakar A & Wibowo tujuan merupakan norma terakhir untuk
organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi tidak mempunyai dasar yang
jelas.
e. Menurut Emsly H & Martani tujuan merupakan sesuatu yang mungkin untuk
dicapai, bukan sesuatu yang utopis.
f. Menurut Yayasan Trisakti tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau
merumuskan apa yang akan dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan
disertai pula dengan jaringan politik, prosedur, anggaran serta penentuan program.
g. Menrut Tommy Suprapto tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan
dapat dilakukan dalam jangka pendek.

2.2 Definisi Fungsi

Menurut The Liang Gie dalam Nining Haslinda Zainal Fungsi merupakan sekelompok
aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun
pertimbangan lainnya. Definisi tersebut memiliki persepsi yang sama dengan definisi fungsi
menurut Sutarto dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu Fungsi adalah rincian tugas
yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai
tertentu yang masing-masing berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau
pelaksanaannya.

Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan kegunaan


suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.
2.3 Definisi Perbandingan Administrasi Publik

Istilah “Perbandingan” yang terkandung dalam Perbandingan Administrasi Negara


(PAN), Administrasi Negara Perbandingan (ANP), Administrasi Publik Komparatif, atau
istilah istilah lainnya, memiliki pengertian proses untuk mengkaji atau memahami persamaan
dan atau perbedaan antara lembaga-lembaga (institusi), gejala-gejala, fenomena-fenomena,
proses proses, dll, yang ada dalam / berkaitan dengan disiplin ilmu Administrasi Negara untuk
kemudian dilakukan Benchmarking / Studi tolak ukur.

Sedangkan mengenai pengertian Administrasi Negara / Publik telah banyak dibahas


oleh para Ahli. Pada prinsipnya ini adalah sebuah aplikasi / implementasi dari salah satu
dimensi "administrasi" yang menekankan pembahasan pada bidang kenegaraan, dalam arti atau
cakupan pemahaman secara makro maupun mikro.

Secara umum, pengertian Administrasi mencakup Aspek-Aspek sebagai berikut:

a. Aspek proses penyelenggaraan;


b. Aspek kerja sama yang dilakukan oleh lebih dari satu orang;
c. Aspek strategi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Mengacu pada pengertian tersebut maka administrasi negara, tentunya mengandung


unsur-unsur sebagai berikut.

1. Proses penyelenggaraan di dalam bidang tertentu, yaitu dalam hal ini Negara.
2. Kerja sama antar berbagai lembaga lembaga negara (Institusi kecil) yang terdapat
di dalam suatu negara (Institusi besar).
3. Pencapaian tujuan Negara, yang merupakan cita-cita dari seluruh warga negara-
negara yang bersangkutan

Menurut Jreisat (2002: 1) Perbandingan Administrasi Negara adalah kajian


perbandingan institusi-institusi, proses-proses, dan perilaku dalam banyak konteks. Konteks
(atau lingkungan dalam analisis perbandingan mengacu pada seluruh pengaruh-pengaruh
eksternal yang mempengaruhi manajemen, seperti nilai-nilai kemasyarakatan, norma-norma,
agama, budaya politik, dan perekonomian.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tujuan Comparative Public Administration (CPA)

Menurut Anggara (2012) tujuan mempelajari Ilmu Perbandingan Administrasi Publik


adalah:

1. Mengkaji dan menganalisis sistem administrasi negara lain untuk diambil manfaatnya,
Sehingga memudahkan proses penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
2. Mencari pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan suatu negara, meskipun
menggunakan sistem administrasi yang sama.
3. Mempelajari kebudayaan yang beragam di negara-negara lain serta memahami sikap
kepemimpinan para birokrat dan penerapan birokrasinya.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor kultural, politik, sosial yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan administrasi suatu negara.
5. Meneliti dan memastikan perubahan yang harus dilakukan setelah mempelajari
keberhasilan negara lain.
6. Menemukan dan merumuskan kembali konsepkonsep baru mengenai administrasi
negara yang lebih universal untuk diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi
negara.

Menurut Damarhadi (1989: 5) yang dikutip oleh Anggara (2012) tujuan utama ilmu
perbandingan administrasi adalah mengambil manfaat dari sistem yang dimiliki oleh negara
lain, kemudian mengombinasikan dengan sistem yang kita miliki, dan menerapkannya dalam
kehidupan bernegara.

Menurut Dra. Tri Kadarwati (1952) Tujuan dan masalah Administrasi Negara
dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang mendorong lahirnya studi Perbandingan Administrasi
Negara, yaitu:

1. Kebutuhan praktis yaitu program-program bantuan teknis dari negara yang sedang
berkembang dapat mencapai hasilnya;
2. Kebutuhan teoritis, yaitu mendudukkan studi Administrasi Negara Perbandingan
sebagai disiplin ilmu.
Dalam hal ini studi Administrasi Negara Perbandingan dalam mencapai tujuannya
menghadapi masalah yaitu:

1. Tujuan (apa perlunya diadakan studi Perbandingan Administrasi Negara)


2. Metodologi (apa yang hendak diperbandingkan)
3. Data (apa yang diperlukan atau dikumpulkan)

Masalah yang paling membutuhkan pemikiran adalah masalah metodologi, karena


merupakan masalah inti dari studi Administrasi Negara Perbandingan. Dengan metodologi
akan ditentukan data apa yang diperlukan, tujuan apa yang dikehendaki, teori-teori apa yang
dipergunakan. Oleh karena itu, metodologi yang digunakan harus bersifat analisis ilmiah
sebagaimana dikemukakan Nimrod Raphaeli. Scientific method of analysis adalah sebagai
berikut:

1. Memusatkan perhatian kepada hubungan/korelasi


2. Mempergunakan konsep-konsep yang abstrak (menyamaratakan meliputi dan
mencakup)
3. Mengembangkan definisi-definisi operasional.

1. Masalah yang berkaitan dengan tujuan Studi Administrasi Negara Perbandingan ini
dapat dikemukakan bahwa studi ini memiliki tujuan yang bersifat pragmatis, hal ini
dapat dilihat dari pendekatan yang bersifat idiografis dan yang berorientasi pada
pembangunan. Tujuan utamanya adalah penyusunan teori (Theory building sehingga
ditemukan teori uang bersifat universal yang dapat memperkuat kedudukan Studi
Administrasi Negara Perbandingan sebagai suatu disiplin).
2. Yang diperbandingkan adalah Sistem Administrasi Negara; Mengapa justru sistem
Administrasi Negara karena dipengaruhi oleh variabel yang tidak terbatas jumlahnya
sehingga tidak mudah untuk menetapkan sarana perbandingannya, di samping juga
dipengaruhi oleh faktor intern (manusia, tujuan dan tata hubungan) dan faktor ekstern
(faktor ekologi, misalnya untuk bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor pisik yaitu:
letak geografis, keadaan dan kemampuan penduduk, keadaan dan kekayaan alam,
sedangkan faktor kemasyarakatan/sosial.
3. Data diperlukan untuk melakukan perbandingan. Data diperlukan dan dikumpulkan
tergantung pada metode yang dipergunakan.
Di antara masalah-masalah yang dihadapi oleh Administrasi Perbandingan yang paling
rumit adalah masalah metodologi karena metodogi akan menentukan data yang diperlukan
untuk perbandingan; untuk mendudukkan studi Administrasi Negara Perbandingan sebagai
disiplin ditentukan oleh ketepatan metodologi yang digunakan. Dengan metodologi dapat
diungkapkan teori-teori dan prinsip-prinsip yang dirumuskan generalisasinya secara “valid”
dan berlaku secara universal.

Dengan demikian, metodologi bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan teoretis dan


praktis, Dalam pengembangannya metodologi mempergunakan sarana konseptual yang ada
walaupun belum dipergunakan secara umum atau uniform karena sarana konseptual yang ada
itu masih belum memenuhi persyaratan metodologi ilmiah karenanya masih harus banyak
diperbaiki.

Berkaitan dengan hal itu Nimrod Raphaeli mengemukakan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh metodologi ilmiah atau sering juga disebut metode analisis ilmiah atau Scientific
method of analysis sebagai berikut.

1. Memusatkan perhatian kepada hubungan atau korelasi (berusaha menjelaskan


hubungan).
2. Mempergunakan konsep-konsep yang abstrak (menyamaratakan meliputi dan
mencakup)
3. Mengembangkan definisi-definisi operasional (untuk memperjelas pengertian tentang
koperasi). Selanjutnya perlu disampaikan bahwa hal hal yang pokok dalam metode
ilmiah adalah penggunaan teknik-teknik pokok; pernyataan yang tepat mengenai
hubungan gejala-gejala atau fenomena-fenomena dalam kondisi tertentu (contoh studi
ekologi Administrasi Negara Perbandingan diharapkan dapat mengatasi
asumsi asumsi yang bersifat intuitif dan apriory mengenai hubungan birokrasi dengan
sistem sosial lainnya, dan juga diharapkan dapat mengemukakan perbedaan yang lebih
tajam mengenai faktor-faktor yang berpengaruh di dalam administrasi yang senyatanya
(faktor intern) dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam lingkungan ekologi yang
senyatanya (faktor ekstern).

Menurut Utami (1981) Perbandingan Administrasi Negar bertujuan untuk membandingkan


administrasi penyelenggaraan negara sebelum dan sesudah kemerdekaan, administrasi
tradisional dan modern, perbandingan antar orde yang berbeda , dan lain-lain.
3.2 Fungsi Perbandingan Administrasi Publik (CPA)

Menurut Utami (1961) fungsi Ilmu Perbandingan Administrasi Publik adalah:

1. Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam administrasi negara


masing-masing.
2. Mencari dan menemukan sistem administrasi negara yang paling efektif dalam
mencapai tujuan bernegara.
3. Mencari dan menemukan sistem yang paling tepat untuk digunakan dalam menjalankan
kebijakan pemerintah.
4. Memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan kebutuhan masing-
mamsing administrasi negara.
5. Mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau kelemahan dalam administrasi
negara.
6. Mancari alat analisis, mengapa administrasi negara yang satu berhasil dan administrasi
negara yang lainnya mengalami kegagalan.

Menurut Anggara (2012) dalam bukunya yang berjudul Perbandingan Administrasi


Negara, Fungsi terpenting dalam ilmu perbandingan administrasi negara adalah sebagai
berikut:

1. Hasil analisis perbandingan berfungsi menjelaskan berbagai kelebihan dan kekurangan


suatu sistem pengelolaan administrasi negara, sehingga masing-masing negara dapat
saling bertukar pikiran dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
2. Menjadi salah satu metode dalam penelitian di bidang administrasi negara. Dengan
demikian, para peneliti, mahasiswa, dan masyarakat dapat menganalisis prinsip-prinsip
administrasi negara melalui metode komperatif antarsistem ataupun antarnegara.
3. Tolok ukur pengelolaan administrasi negara dan sebagai pemecahan masalah untuk
berbagai persoalan, yang dihadapi oleh suatu negara dan pemerintahannya yang
berkaitan dengan administrasi negara.
4. Menjawab persoalan-persoalan akademik yang semakin berkembang pesat, baik yang
berhubungan secara langsung dengan ilmu administrasi maupun dengan ilmu
pengetahuan yang berada di luar ilmu administrasi. Dengan demikian, ilmu
perbandingan administrasi negara dapat dijadikan landasan teoretis oleh ilmu lain.
5. Hasil perbandingan akan memperkaya khazanah pengetahuan dan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan administrasi negara. Oleh karena itu, perbandingan
administrasi negara berfungsi meningkatkan kualitas administrasi negara yang lebih
efisien dan efektif;
6. Mencari dan menemukan teori administrasi negara yang lebih teknologis, yang berdaya
guna dan berhasil guna sehingga pembangunan bangsa dan negara lebih cepat, lebih
tepat, dan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Fungsi-fungsi perbandingan administrasi negara telah dirasakan oleh para penyelenggara


negara. Misalnya, Indonesia pernah berpegang pada sistem pemerintahan parlementer, lalu
berubah pada sistem republik Indonesia serikat, dan sekarang berpegang pada sistem
pemerintahan presidensial. Demikian pula, dalam penyelenggaraan demokrasi sistem
pemilihan umum. Indonesia pernah menggunakan pemilu dengan sistem pemilihan langsung,
sistem distrik, sistem multipartai, sistem tiga partai, dan pada era reformasi, kembali berpegang
pada sistem yang pernah dilaksanakan pada masa orde lama, yaitu multipartai dengan
pemilihan secara langsung, baik pemilihan calon presiden dan wakil presiden maupun
pemilihan calon anggota legislatif.

Kebutuhan yang mendorong lahirnya studi Perbandingan Administrasi Negara ini adalah
karena hal-hal berikut ini: (Kadarwati, 1952)

1. Kebutuhan praktis Supaya program-program bantuan teknis itu dapat mencapai


hasilnya karena studi perbandingan akan dapat diketahui keadaan atau kondisi kondisi
setempat.
2. Kebutuhan teoretis Memberikan kedudukan ilmiah yang lebih tepat kepada Ilmu
Administrasi Negara sebagai suatu disiplin. Dorongan ini dimaksudkan untuk
memberikan bobot yang lebih besar terhadap disiplin Administrasi Negara, sebab
sebagaimana dalam pembahasan terdahulu bahwa dalam kenyataan dunia sekarang
mengenal macam dan banyak negara yang berarti telah berlaku berbagai sistem
Administrasi Negara yang satu dengan yang lainnya berbeda (berlainan).
a. Oleh karena salah satu persyaratan ilmiah dari setiap bidang keilmuan adalah
adanya prinsip-prinsip yang bersifat universal, artinya ada prinsip-prinsip yang
dapat diperlakukan pada di setiap waktu dan di semua tempat sama.
b. Seharusnya Administrasi Negara lebih mendasarkan diri pada aspek disiplin karena
apabila administrasi itu perhatiannya terpaku pada pengetahuan-pengetahuan
mengenai teknik dan proses maka upaya untuk dapat menampilkan prinsip-prinsip
yang bersifat universal itu akan menjadi sulit untuk melaksanakan.
Dalam hal kegunaan Administrasi Negara Perbandingan adalah berikut ini.

1. Mencari/menemukan hal-hal yang sama dan hal-hal yang berbeda dalam Sistem
Administrasi Negara.
2. Diarahkan untuk menemukan cara berpikir konseptual mengenai studi Perbandingan
Administrasi Negara.
3. Untuk mempelajari karakter-karakter yang berbeda/karakter yang bersifat khusus yang
terdapat dalam satu sistem Administrasi/ sekelompok sistem administrasi.
4. Mendapatkan penjelasan mengapa satu sistem administrasi yang tertentu berjalan
secara memuaskan, tetapi sebaliknya di negara-negara lain/tempat lain satu sistem
mengalami kegagalan,
5. Untuk mengidentifikasikan faktor-faktor budaya, politik, dan sosial yang
mempengaruhi kegagalan/keberhasilan, yaitu sistem administrasi atau satu sistem
administrasi atau satu sistem birokrasi.
6. Untuk menentukan perubahan-perubahan yang seharusnya diperlukan untuk
menentukan tindakan-tindakan apakah yang harus dilakukan untuk memperbaiki
birokrasi; ada hubungannya dengan konsepsi perubahan pada Negara sedang
berkembang dalam negara sedang berkembang, Pemerintah dipandang sebagai momok
dalam kegiatan nasional (contohnya perlunya informasi administrasi: bantuan yang
diberikan oleh administrasi perbandingan dalam kegiatan-kegiatan/tahapan-tahapan
pembangunan yang tertentu akan ditujukan perubahan-perubahan apa yang harus
dilakukan atau secara khusus akan menjelaskan treatment yang dimaksudkan untuk
memperbaiki penampilan performance satu sistem birokrasi yang tertentu).
7. Menjelaskan perbedaan mengenai perilaku birokrasi dan birokrat dalam lingkungan
budaya dan negara yang berbeda-beda.

Fungsi perbandingan administrasi akan mendorong ke arah perbaikan berdasarkan hasil


analisis dan studi perbandingan. Suatu sistem kombinasi akan lebih besar manfaatnya untuk
diterapkan pada proses penyelenggaraan negara ataupun pemerintah yang lebih modern, lebih
baik, lebih murah, lebih tepat waktu, dan lebih berhasil guna. Hasil-hasil studi perbandingan
yang dikombinasikan akan meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Para ahli seperti Robert Dahl, Paul H. Appleby, Dwight Waldo, Fred W. Riggs, dan para
ahli lainnya berpendapat bahwa Administrasi Negara akan menjadi sebuah disiplin ilmu yang
utuh jika berbasis / mendasarkan pada proses perbandingan. Dengan demikian, pada masa ini
Perbandingan Administrasi Negara difahami sebagai Administrasi Negara itu sendiri yaitu
sebagai sebuah disiplin ilmu

Berikut pendapat para Ahli dalam mengajukan Perbandingan Administrasi sebagai pondasi
pendekatan atau perspektif dalam Administrasi Negara / Publik:

‘‘All Political Science and any scientific understanding of Public Administration needs to
be comparative. All systems of government require comparative analysis if we are to
understand cause/effect relationships and achieve predictability. (Riggs, 2002). Artinya:
Keseluruhan ilmu Politik dan pemahaman ilmiah manapun dalam lingkup Administrasi Publik
harus bersifat perbandingan. Seluruh sistem pemerintahan membutuhkan analisis
perbandingan jika kita ingin memahami hubungan-hubungan antara penyebab dan dampak dan
mencapai prediktabilitas.

“comparing and contrasting the administrative set-up in different contexts would help to
devote commonality of public administration”. (Paul H. Appleby). Artinya: Membandingkan
dan melihat mengkontraskan tatanan administratif dalam berbagai konteks akan membantu
untuk membentuk “keumuman” dalam Administrasi Publik.

"The comparative public administration specialist is first and foremost a scholar who is in
pursuit of greater knowledge and understanding....in order to establish science of public
administration, it has necessarily to be comparative” (Robert A. Dahl via Rathod 2007: 8).
Artinya: Spesialis Perbandingan Administrasi Negara adalah akademisi pertama dan paling
penting yang melakukan pencarian keilmuan dan pemahaman yang lebih hebat....dalam
tujuannya untuk mendirikan Ilmu Administrasi Publik, maka ilmu itu haruslah bersifat
perbandingan.

3.3 Kegunaan Mempelajari Perbandingan Administrasi Negara

Menurut Anggara (2012) Mempelajari perbandingan administrasi negara berguna


untuk hal berikut:
1. Mencari perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam administrasi negara masing-
masing;
2. Mencari dan menemukan sistem administrasi negara yang paling efektif dalam
mencapai tujuan bernegara;
3. Mencari dan menemukan sistem yang paling tepat untuk digunakan dalam
menjalankan kebijaksanaan negara;
4. Memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan kebutuhan
masing-masing administrasi negara;
5. Mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau kelemahan dalam
administrasi negara sendiri;
6. Mencari alat analisis, mengapa administrasi negara yang satu berhasil dan
administrasi negara yang lainnya mengalami kegagalan;
7. Memperoleh bahan-bahan guna kepentingan studi lebih lanjut.

Perbandingan administrasi negara dalam melakukan analisis perbandingan


menggunakan berbagai pendekatan. Pendekatan-pendekatan yang digunakan akan
menghasilkan suatu pandangan yang berbeda, misalnya perbandingan, dengan
pendekatan ekonomi antara Indonesia dan Singapura. Meskipun wilayah Singapura
lebih kecil dibandingkan dengan wilayah Indonesia, dalam perbandingan ekonomi,
Indonesia masih jauh tertinggal. Berbeda pula jika perbandingan dengan pendekatan
politik, kebudayaan, ideologi, agama, dan sebagainya.

Pada dasarnya, kebutuhan yang mendorong lahirnya studi perbandingan


administrasi negara adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan praktis, yaitu kebutuhan dalam arti mengambil dan


mempelajari secara lebih mendalam kelebihan-kelebihan administrasi
negara yang dimiliki oleh negara lain untuk dikombinasikan dengan
sistem administrasi yang dimiliki negara pembanding, dengan tujuan
memperoleh sistem yang lebih baik untuk diterapkan secara praktis.
Misalnya, Indonesia belajar membandingkan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat dengan negara Singapura. Dari hasil
perbandingan, prinsip-prinsipnya diambil dan diterapkan di Indonesia.
2. Kebutuhan teoretis, yaitu menguatkan ilmu administrasi perbandingan
sebagai salah satu disiplin ilmu yang dapat dijadikan landasan teoretis
dan praktik di bidang administrasi. Persyaratan ilmiah yang harus
dimiliki oleh disiplin ilmu, seperti ilmu perbandingan administrasi
adalah sebagai berikut:
a. Memiliki konsep-konsep yang jelas dan universal;
b. Merupakan hasil penelitian empiris yang sudah diuji validitasnya;
c. Bersifat sistematik, metodologis, logis, konklusif, dan objektif; dan
d. Dapat diterapkan dalam penyelenggaraan administrasi negara sesuai
dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi.

3.4 Perkembangan Perbandingan Administrasi Negara

Pada masa-masa sebelum awal abad ke-20 Administrasi Negara belum memiliki
identitas karena Administrasi Negara masih terjalin di dalam studi Pemerintahan. Masa itu
studi Pemerintahan melakukan pendekatan struktural institusional (Structural Institutional
Approach) yang bersifat legalitas, formalistis dan statis, artinya mempelajari lembaga-lembaga
institusional yang ditetapkan secara formal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
meliputi baik bidang legislatif, bidang eksekutif maupun yudikatif. Dalam hal Administrasi
Negara erat sekali kaitannya dengan bidang eksekutif (Tri Kadarwati, 1952)

Pada tahun 1947, administrasi perbandingan mulai dipelajari, tetapi masih merupakan
bagian dari ilmu pemerintahan. Kajian perbandingan administrasi terus dilakukan para
ilmuwan sehingga perbandingan administrasi menampakkan diri sebagai salah satu disiplin
ilmu yang patut dikembangkan perguruan tinggi. Penelitian tentang administrasi di berbagai
negara ikut menguatkan keberadaan ilmu administrasi negara. Hanya, karena ilmu
perbandingan administrasi masih merupakan bagian dari ilmu pemerintahan, kemunculan ilmu
ini terhambat (Anggara, 2012).

Walaupun demikian, studi tentang sistem Administrasi Negara dari suatu negara
tertentu itu sudah dapat memberikan manfaat sebagai titik awal perkembangannya. Cara ini
memang belum memberikan hasil yang dapat memperkuat kedudukan Ilmu Administrasi
Negara Perbandingan sebagai ilmu yang memiliki asas yang universal atau suatu ilmu yang
utuh dan bersifat umum karena sistem administrasi negara suatu negara tertentu ini prinsip-
prinsip culture-bound (terikat pada lingkungan kebudayaan negara tertentu) menunjukkan
sifatnya yang masih individualistis.

Menurut Sondang P. Siagian (1990: 23) yang dikutip oleh Anggara (2012), tahun 1886
adalah tahun lahirnya gerakan scientific management yang dipelopori oleh Frederick Winslow
Taylor, dan pada tahun itulah ilmu administrasi muncul. Ilmu administrasi semakin hidup dan
berkembang, dan puncaknya terjadi pada tahun 1920. Pada tahun 1920, menurut Roscoe C.
Martin, administrasi negara berkembang menjadi studi yang sangat luas. Sementara, menurut
Bintoro Tjokroamidjojo, perkembangan ilmu administrasi diperkuat dengan terbitnya salah
satu buku administrasi pertama, yang ditulis pada tahun 1926 dan tahun 1927.
William Anderson dan John M. Gaus berpendapat bahwa sampai akhir tahun 1945,
administrasi negara masih merupakan studi yang bersifat Amerika. Artinya, negara Amerika
menjadi simbol kebudayaan terkuat dalam sistem administrasi negara, sehingga studi
administrasi negara tidak dapat melepaskan diri dari kebudayaan Amerika atau culture bond,
dan dikatakan sebagai studi kebudayaan Barat.

Dari perjalanan dan perkembangan ilmu administrasi negara tersebut, Tri Kadarwati
berpandangan bahwa dalam masa kurang lebih 60 tahun (yaitu, sejak tahun 1886 sampai
dengan tahun 1945), administrasi negara belum mencapai tingkat perkembangan yang dapat
menentukan persyaratan sebagai sebuah disiplin ilmu.

Tahap-tahap perkembangan ilmu administrasi negara dapat diuraikan sebagai berikut:

1. tahap perhatian terhadap masalah-masalah administrasi negara yang berada dalam


lingkup ilmu pemerintahan;
2. Tahap penelitian masalah yang dihadapi oleh para birokrat bekerja sama dengan
peneliti;
3. Tahap kesadaran para ilmuwan untuk melakukan penelitian administrasi negara;
4. Tahap pengkajian konsep-konsep administrasi negara;
5. Tahap perumusan teori administrasi negara;
6. Tahap eksperimen ke dalam kehidupan empiris pemerintahan dan negara;
7. Tahap keajegan ilmu administrasi;
8. Tahap pengembangan pendekatan ilmu administrasi;
9. Tahap digunakannya ilmu perbandingan administrasi;
10. Tahap ilmu perbandingan administrasi negara sebagai disiplin ilmu.

Ciri-ciri ilmu perbandingan administrasi sebagai disiplin ilmu adalah:

a. memiliki konsep-konsep ilmu yang kebenarannya universal;


b. dapat diteliti secara ilmiah;
c. dapat diterapkan dalam kehidupan;
d. dapat diuji validitasnya;
e. dapat dikembangkan dengan pendekatan dialektik;
f. dapat digeneralisasi;
g. objektif;
h. empiris, rasional, dan logis.
Sebagai suatu disiplin ilmu, perbandingan administrasi negara juga dipandang sebagai
metode yang tepat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem administrasi di berbagai
negara, sehingga negara-negara yang menginginkan perbaikan di bidang pengelolaan
administrasi negara nya melakukan perbandingan antarnegara dan mengambil
kelebihan kelebihan yang dimiliki oleh negara lain. Misalnya, Cina dan Korea yang belajar
pada Jepang dari perkembangan teknologi otomotifnya, bagaimana sistem pengelolaan
administrasinya sehingga Jepang selalu terdepan dalam teknologi otomotif? Cina dan Korea
terus mengembangkan teknologi otomotifnya dengan mengembangkan sistem administrasi dan
pola pemasarannya.

Objek kajian perbandingan administrasi negara mencakup hal-hal berikut:

1. administrasi tingkat daerah provinsi;


2. administrasi tingkat kabupaten dan kota;
3. administrasi tingkat pusat;
4. administrasi negara tingkat nasional;
5. administrasi negara tingkat regional;
6. administrasi negara tingkat internasional;
7. administrasi negara di negara-negara Asia Tenggara;
8. administrasi negara di negara Barat dan Timur.

Hal yang penting untuk dijelaskan bahwa ilmu administrasi negara adalah cabang dari
ilmu administrasi, sedangkan ilmu administrasi adalah cabang dari ilmu-ilmu sosial.
Bagaimana dengan ilmu perbandingan administrasi negara? Ilmu perbandingan administrasi
negara merupakan cabang dari ilmu administrasi negara. Jadi, kalau disusun secara sistematis
adalah sebagai berikut:

1. ilmu-ilmu sosial (sebagai disiplin ilmu);


2. ilmu administrasi (sebagai cabang);
3. ilmu administrasi negara (sebagai ranting);
4. ilmu perbandingan administrasi negara (sebagai daun).

Ilmu perbandingan administrasi negara dipandang sebagai daun, artinya hanya


merupakan salah satu dari pendekatan yang digunakan dalam mempelajari dan mengkaji
administrasi negara. Apabila pendekatan yang diterapkan menghasilkan suatu ilmu baru, hasil
penelitian dan pendekatan tersebut dapat dinyatakan sebagai buahnya ilmu.
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

1. Tujuan dan masalah Administrasi Negara dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang


mendorong lahirnya studi Perbandingan Administrasi Negara, yaitu:
a. Kebutuhan praktis yaitu program-program bantuan teknis dari negara yang
sedang berkembang dapat mencapai hasilnya;
b. Kebutuhan teoritis, yaitu mendudukkan studi Administrasi Negara
Perbandingan sebagai disiplin ilmu.
2. Fungsi Perbandingan Administrasi Publik adalah :
a. Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam administrasi
negara masing-masing.
b. Mencari dan menemukan sistem administrasi negara yang paling efektif dalam
mencapai tujuan bernegara.
c. Mencari dan menemukan sistem yang paling tepat untuk digunakan dalam
menjalankan kebijakan pemerintah.
d. Memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan kebutuhan
masing-mamsing administrasi negara.
e. Mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau kelemahan dalam
administrasi negara.
f. Mancari alat analisis, mengapa administrasi negara yang satu berhasil dan
administrasi negara yang lainnya mengalami kegagalan.
3. Pada dasarnya, kebutuhan yang mendorong lahirnya studi perbandingan
administrasi negara adalah sebagai berikut. Kebutuhan praktis, yaitu kebutuhan
dalam arti mengambil dan mempelajari secara lebih mendalam kelebihan-kelebihan
administrasi negara yang dimiliki oleh negara lain untuk dikombinasikan dengan
sistem administrasi yang dimiliki negara pembanding, dengan tujuan memperoleh
sistem yang lebih baik untuk diterapkan secara praktis. Kebutuhan teoritis, yaitu
mendudukkan studi Administrasi Negara Perbandingan sebagai disiplin ilmu.
4. Mempelajari perbandingan administrasi negara berguna untuk hal berikut:
1. Mencari perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam administrasi negara masing-
masing;
2. Mencari dan menemukan sistem administrasi negara yang paling efektif dalam
mencapai tujuan bernegara;
3. Mencari dan menemukan sistem yang paling tepat untuk digunakan dalam
menjalankan kebijaksanaan negara;
4. Memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan kebutuhan
masing-masing administrasi negara;
5. Mencari metode guna memperbaiki kesalahan atau kelemahan dalam
administrasi negara sendiri;
6. Mencari alat analisis, mengapa administrasi negara yang satu berhasil dan
administrasi negara yang lainnya mengalami kegagalan;
7. Memperoleh bahan-bahan guna kepentingan studi lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, S. (2012). Perbandingan administrasi negara (Vol. 1, No. 1). CV Pustaka Setia.

Wardani, A. K. (2018). MEMAHAMI ADMINISTRASI NEGARA MELALUI


PERSPEKTIFPERBANDINGAN. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
Negara, 4(4), 589-596.

Dra. Tri Kadarwati, S. U. (1952). Pengertian dan Ruang Lingkup Perbandingan Administrasi
Negara. Pengertian Dan Ruang Lingkup Perbandingan Administrasi Negara, 1–34.

Ilmu, F., Politik, I., Galuh, U., Martadinata, J. R. E., & Ciamis, N. (n.d.). I. Pendahuluan.
150, 589–596.

Anda mungkin juga menyukai