Oleh :
NPP : ...................................
Kelas :......................................
FAKULTAS/PROGRAM ................................................................
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karenaatas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Model Kebijakan Inkrementasi......................................................................2
2.2 Teori Model Inkrementasi................................................................................................3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Inkrementasi.............................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut Lindblom, di satu sisi, model inkremental bisa dianggap sebagai sebuah
model deskriptif dalam pengeritan bahwa kebijakan yang dibuat melalui apa yang
disebut sebuah proses “pemecahan” (a “muddling through”). Di lain sisi, model ini juga
dipandang sebagai sebuah pendekatan yang secara mendasar konservatif terhadap
policy innovation. Sekalipun model ini merupakan pembenaran yang canggih terhadap
kebijakan dan proses pembuatan kebijakan yang mendasarkan pada “muddling
through”, yakni perubahan inkremental namun sulit untuk membenarkan menurut asumsi
bahwa keputusan-keputusan kebijakan masa lalu adalah selalu benar, khususnya pada
saat terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat, dan masalah atau persoalan yang
sedang didiskusikan tidak mempunyai preseden.
Model ini lebih bersifat deskritif dalam pengertian, model ini menggambarkan
secara aktual cara-cara yang dipakai para penjabat dalam membuat keputusan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari model penambahan, yakni
:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis empirik terhadap tindakan dibutuhkan.
diambil dari model ini hasil kompromi dan kesepakatan bersama antara
banyak partisipan. Dalam kondisi banyaknya partisipan, keputusan akan lebih mudah
dicapai bila persoalan yang disengketakan oleh berbagai kelompok hanya
merupakan perubahan terhadap program yang sudah ada, keadaan sebaliknya jika
menyangkut perubahan kebijakan besar yang menyangkut keuntungan dan kerugian
besar. Pembuatan keputusan secara inkrementalisme adalah penting dalam rangka
mengurangi konflik, memelihara stabilitas dan sistem politik itu sendiri.
Model ini melihat bahwa kebijakan merupakan variasi atau kelanjutan dari
kebijakan di masa lalu. Model ini dapat dikatakan sebagai model
pragmatis/praktis.Pendekatan model ini diambil ketika pembuat kebijakan
berhadapan dengan keterbatasan waktu, ketersediaan informasi, dan kecukupan
dana untuk melakukan evaluasi kebijakan secara komprehensif. Sementara itu
pembuat kebijakan dihadapkan pada ketidakpastian yang muncul di sekelilingnya.
Pilihannya adalah melanjutkan kebijakan di masa lalu dengan beberapa modifikasi
seperlunya. Pilihan ini biasanya dilakukan oleh pemerintahan yang berada di
lingkungan masyarakat yang pluralistik, yang membuatnya tidak mungkin membuat
kebijakan baru yang dapat memuaskan seluruh warga.
Dengan kata lain, model ini memberikan kebijakan tambahan yang baru
dengan sedikit memodifikasi kebijakan di masa lalu hanya saja kebijakan
penambahan (inkremental) ini tidak mendapatkan dukungan yang memadai.
Di balik kelebihannya, tetap saja ada yang mengkritisi model inkremental ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Terry W. Hartle. Hartle mengungkapkan bahwa
inkrementalisme cenderung mengabaikan pembaruan karena hanya memusatkan
perhatiannya pada tujuan jangka pendek dan hanya mencapai beberapa variasi
darikebijakan yang sudah digunakan/lampau (Islamy, 2004: 69)
PENUTUP
Kesimpulan
https://en.wikipedia.org/wiki/Incrementalism
http://mytelisikadress.blogspot.com/2015/11/makalah-kebijakan-rational-comprehensip.html
Miftah Thoha, Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, Kencana Prenada Media Group.
Jakarta 2010
Wayne Parsons, Public Policy, Pengantar Teori dan Praktik Analisa Kebijakan, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
http://tugaskuliah0601.blogspot.com/2017/04/model-model-analisis-kebijakan-publik.html