PENDAHULUAN
Menurut Tjoroamidjojo (dikutip dalam jurnal ilmu sosial dan ilmu politik vol. 8 No 2
tahun 2018), ia memberikan perhatian terhadap dua hal yaitu administrasi Negara yang sedang
berkembang atau Negara yang mengalami masa perubahan (dari masyarakat tradisional agraris
ke arah masyarakat maju dan mulai memperkembangkan industri). Yang kedua ,adalah perhatian
masalah interrelasi antar administrasi sebagai ilmu maupun sebagai praktek dibidang kehidupan
lainnya. Pelapor gerakan ini yaitu F. W. Ringgs, Jhon D. Montgomery, dan sebagainya. Hal
inilah yang selanjutnya akan melahirkan apa yang disebut dengan administrasi pembangunan.
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan sejarah dan latar belakang dari Administrasi Pembangunan..
b. Menjelaskan perkembangan Administrasi Pembangunan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gabungan kedua pemikiran tersebut mengandung beberapa pokok pikiran sebagai berikut.
1. Pembangunan merupakan suatu proses. Oleh karena itu, harus dilaksanakan secara terus-
menerus, berkesinambungan, pentahapan, jangka waktu, biaya, dan hasil tertentu yang
diharapkan.
2. Pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan merupakan hasil
pemikiran sampai pada tingkat rasionalitas tertentu.
3. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.
4. Pembangunan mengarah kepada modernitas dan bertujuan untuk menemukan cara hidup
yang lebih baik dari sebelumnya lebih maju, serta dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi atau iptek.
5. Pembangunan mempunyai tujuan yang bersifat multidimensional, meliputiberbagai aspek
kehidupan bangsa dan negara, terutama aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
6. Pembangunan ditujukan untuk membinan bangsa.
Secara umum administrasi pembangunan diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari
sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan
kemampuannya. Sementara dari sudut praktis, administrasi pembangunan merangkum dua
2
kegiatan besar dalam satu pengertian, yaitu administrasi dan pembangunan ( Ginanjar
Kartasasmita, 1997:1 dalam Jurnal Ilmniah IDEA FISIP UMB, Vol 13 No 36. Maret 2017).
Keberadaan administrasi pembangunan tidak terlepas dari asal atau sumber ilmu tersebut berasal.
Administrasi pembangunan menjadi wacana publik sejak Perang Dunia II usai. Dua poin penting
yang melatarbelakangi sejarah perkembangan administrasi pembangunan adalah sebagai berikut.
a. Pihak-pihak yang menang dalam PD II, yaitu negara-negara maju, mempunyai keinginan
atau hasrat untuk membantu negara dunia ketiga dan negara-negara Eropa menerima
Marshall Plan.
b. Muculnya negara baru mendorong negara pemenang PD II tersebut bertanggung jawab
kepada negara-negara penjajah atas negara bekas kekuasaannya dan sebagai pasar
produksinya. Dari sinilah, timbul tindakan negara-negara maju untuk memberikan
bantuan, baik dari segi politik, ekonomi, militer, teknis, maupun sosial budaya. Negara
yang diberikan bantuan tersebut diharapkan akan memihak pada negara yang
membantunya dan akan mengemudikan negaranya berdasarkan pada ilmu administrasi
negara yang ditawarkan negara pendonor.
Oleh karena itu inti dari administrasi pembangunan adalah, perubahan masyarakat ke
arah modernitas, dapat dikatakan telah dimulai di negara-negara berkembang setelah Perang
Dunia II. Setelah perang koloni mulai mengagitasi untuk kemerdekaan dan banyak dari mereka
terutama di Asia, Amerika Latin dan Afrika mendapat kemerdekaan.
Meskipun negara-negara ini muncul seperti politik independen dari pengalaman kolonial
gelap mereka, mereka memiliki tantangan besar seperti kemiskinan, buta huruf, fasilitas
kesehatan yang buruk, dan pengembangan pertanian dan industri rendah serta ketidakstabilan
sosial-politik.
Jelas, tugas pembangunan di negara-negara baru lebih menantang, tidak seperti di negara-
negara maju di mana tekanan pada pemerintah adalah untuk pelayanan sosial lebih untuk
masyarakat sudah pada stadium lanjut pembangunan di mana sebagian besar anggota mereka
memiliki dan menikmati kebutuhan dasar untuk hidup layak, di negara-negara baru. Selain itu,
3
tugas pembangunan merupakan salah satu yang mendesak karena saat itu bergantung pada
kelangsungan hidup bangsa itu sendiri. (Global Journal of Economic and Business – Vol. 3, No.
3 , 2017, pp. 312- 321)
Sebagai disiplin ilmiah, administrasi pembangunan merupakan orientasi baru dalam ilmu
administrasi. Hal tersebut dikarenakan sampai sekarang administrasi pembangunan belum diakui
secara universal sebagai cabang ilmu pengetahuan. Sekalipun demikian, para ahli banyak
menaruh perhatian terhadap administrasi pembangunan. Hal ini karena sukses tidaknya upaya
4
pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kapasitas administratif dari pelaksana pembangunan
itu.
Administrasi pembangunan sebagai agent of change yang bersifat dinamis dan inovatif
dalam upaya mengadakan peruba-han-perubahan ke arah keadaan yang diang-gap lebih baik
melalui kebijaksanaan dan program-program pembangunan pada nega-ra sedang berkembang.
Administrasi pem-bangunan sangat berkepentingan dan terli-bat dalam pengerahan sumber daya
dan pengalokasiannya untuk kegiatan pembang-unan (Kartasasmita, 1997, h.35). Pembang-unan
berkelanjutan sebagai salah satu para-digma dari pembangunan memiliki fokus utama yaitu
mewujudkan keseimbangan pembangunan sosial dan lingkungan agar mendukung pertumbuhan
ekonomi. (dikutip Jurnal Administrasi Publik - Vol. 1, No. 7)
5
yang masih rendah terkait dengan perlunya upaya peningkatan laju pertumbuhan yang cukup
tinggi dan penciptaan lapangan kerja yang dapat menampung jumlah angkatan kerja yang cukup
besar, sekaligus mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Administrasi pembangunan telah berkembang menjadi isu dominan dan telah mengakuisisi
pentingnya besar di negara-negara berkembang. Administrasi pembangunan adalah pembawa
inovasi nilai. Sebagai istilah ini umumnya digunakan, itu merangkul berbagai fungsi baru
diasumsikan oleh negara-negara berkembang memulai jalur modernisasi dan industrialisasi.
administrasi pembangunan biasanya melibatkan pembentukan mesin untuk perencanaan
pertumbuhan ekonomi dan memobilisasi dan mengalokasikan sumber daya untuk memperluas
pendapatan nasional.
Tantangan yang dihadapi oleh administrasi pembangunan menyulitkan disiplin untuk
mencapai tujuan pembangunan, kemajuan sosial-ekonomi, dan pembangunan bangsa. Oleh
karena itu, upaya harus dilakukan untuk meningkatkan teknik dan metodologi administrasi
pembangunan di negara-negara berkembang untuk melayani sebagai instrumen untuk
melaksanakan program-program pembangunan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anyebe, Adam Adem. Global Journal of Economic and Business. An Assessment of the
Relevance of Development Administration as a System of Action in Developing Nations
– Vol. 3, No. 3 , 2017, pp. 312- 321.
Arum A, Sekar, dkk. Jurnal Administrasi Publik (JAP). Kerja Sama Antardaerah Dalam Sektor
Persampahan Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (Studi Di Sekretariat Bersama
Kartamantul, Di Yogyakarta) - Vol. 1, No. 7.
Engkus, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Perspektif Administrasi Pembangunan: Menuju Ke
Arah Konvergentif - Vol. 8 No 2 tahun 2018.
Patrisia, Novliza Eka. Ilmiah IDEA FISP UMB. Reformasi Birokrasi menurut Hukum
Administrasi Pembangunan (Sebuah Kajian Reformasi Administrasi - Volume 13, No
36, Maret 2017.
Yuliatni, Devi. Jurnal Analisis Sosial Politik Program Generasi Berencana (Genre) Dalam
Rangka Pembangunan Manusia Menuju Pembangunan Nasional Berkualitas - Volume
1, No 2, Desember 2017.