Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Administrasi pembangunan sebagai suatu disiplin ilmiah merupakan orientasi baru dalam
ilmu administrasi. Dikatakan orientasi baru oleh karena sampai sekarang administrsi
pembangunan belum secara universal diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Ilmu
administrasi pembangunan kini masih berada dalam tahap “embrional”. Meskipun demikian
perkembangan administrasi pembangunan menunjukkan bahwa sudah semakin banyak para ahli,
di samping para ahli administrasi yang menaruh perhatian pada administrasi pembangunan itu,
terutama para ahli yang menspesifikasi dirinya dalam ilmu-ilmu politik, hukum, ekonomi,
sosiologi dan sebagainya. Karena itu ada optimisme yang besar di kalangan pelopor administrasi
pembangunan akan cepat mencapai kedewasaan. (Siagian, P. Sondang. 1976 dalam jurnal
analisis sosial politik volume 1 No 2 , Desember 2017).

Menurut Tjoroamidjojo (dikutip dalam jurnal ilmu sosial dan ilmu politik vol. 8 No 2
tahun 2018), ia memberikan perhatian terhadap dua hal yaitu administrasi Negara yang sedang
berkembang atau Negara yang mengalami masa perubahan (dari masyarakat tradisional agraris
ke arah masyarakat maju dan mulai memperkembangkan industri). Yang kedua ,adalah perhatian
masalah interrelasi antar administrasi sebagai ilmu maupun sebagai praktek dibidang kehidupan
lainnya. Pelapor gerakan ini yaitu F. W. Ringgs, Jhon D. Montgomery, dan sebagainya. Hal
inilah yang selanjutnya akan melahirkan apa yang disebut dengan administrasi pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sejarah dan latar belakang dari Administrasi Pembangunan?
b. Bagaimana perkembangan Administrasi Pembangunan?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan sejarah dan latar belakang dari Administrasi Pembangunan..
b. Menjelaskan perkembangan Administrasi Pembangunan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Latar Belakang Administrasi Pembangunan

Pengertian admninistrasi pembangunan merupakan dua pengertian, yaitu (1) administrasi,


yang berarti segenap proses penyelenggaraan dari setiap usaha kerja sama kelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu; dan (2) pembangunan, yang merupakan rangkaian usaha
perubahan dan pertumbuhan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,
negara, dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Pradja
Suminta,2002:10 dalam jurnal Ilmiah IDEA FISP UMB, Volume 13, No 36, Maret 2017).

Gabungan kedua pemikiran tersebut mengandung beberapa pokok pikiran sebagai berikut.

1. Pembangunan merupakan suatu proses. Oleh karena itu, harus dilaksanakan secara terus-
menerus, berkesinambungan, pentahapan, jangka waktu, biaya, dan hasil tertentu yang
diharapkan.
2. Pembangunan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan merupakan hasil
pemikiran sampai pada tingkat rasionalitas tertentu.
3. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.
4. Pembangunan mengarah kepada modernitas dan bertujuan untuk menemukan cara hidup
yang lebih baik dari sebelumnya lebih maju, serta dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi atau iptek.
5. Pembangunan mempunyai tujuan yang bersifat multidimensional, meliputiberbagai aspek
kehidupan bangsa dan negara, terutama aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
6. Pembangunan ditujukan untuk membinan bangsa.

Secara umum administrasi pembangunan diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari
sistem administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan
kemampuannya. Sementara dari sudut praktis, administrasi pembangunan merangkum dua

2
kegiatan besar dalam satu pengertian, yaitu administrasi dan pembangunan ( Ginanjar
Kartasasmita, 1997:1 dalam Jurnal Ilmniah IDEA FISIP UMB, Vol 13 No 36. Maret 2017).

Keberadaan administrasi pembangunan tidak terlepas dari asal atau sumber ilmu tersebut berasal.
Administrasi pembangunan menjadi wacana publik sejak Perang Dunia II usai. Dua poin penting
yang melatarbelakangi sejarah perkembangan administrasi pembangunan adalah sebagai berikut.

a. Pihak-pihak yang menang dalam PD II, yaitu negara-negara maju, mempunyai keinginan
atau hasrat untuk membantu negara dunia ketiga dan negara-negara Eropa menerima
Marshall Plan.
b. Muculnya negara baru mendorong negara pemenang PD II tersebut bertanggung jawab
kepada negara-negara penjajah atas negara bekas kekuasaannya dan sebagai pasar
produksinya. Dari sinilah, timbul tindakan negara-negara maju untuk memberikan
bantuan, baik dari segi politik, ekonomi, militer, teknis, maupun sosial budaya. Negara
yang diberikan bantuan tersebut diharapkan akan memihak pada negara yang
membantunya dan akan mengemudikan negaranya berdasarkan pada ilmu administrasi
negara yang ditawarkan negara pendonor.

Oleh karena itu inti dari administrasi pembangunan adalah, perubahan masyarakat ke
arah modernitas, dapat dikatakan telah dimulai di negara-negara berkembang setelah Perang
Dunia II. Setelah perang koloni mulai mengagitasi untuk kemerdekaan dan banyak dari mereka
terutama di Asia, Amerika Latin dan Afrika mendapat kemerdekaan.

Meskipun negara-negara ini muncul seperti politik independen dari pengalaman kolonial
gelap mereka, mereka memiliki tantangan besar seperti kemiskinan, buta huruf, fasilitas
kesehatan yang buruk, dan pengembangan pertanian dan industri rendah serta ketidakstabilan
sosial-politik.

Jelas, tugas pembangunan di negara-negara baru lebih menantang, tidak seperti di negara-
negara maju di mana tekanan pada pemerintah adalah untuk pelayanan sosial lebih untuk
masyarakat sudah pada stadium lanjut pembangunan di mana sebagian besar anggota mereka
memiliki dan menikmati kebutuhan dasar untuk hidup layak, di negara-negara baru. Selain itu,

3
tugas pembangunan merupakan salah satu yang mendesak karena saat itu bergantung pada
kelangsungan hidup bangsa itu sendiri. (Global Journal of Economic and Business – Vol. 3, No.
3 , 2017, pp. 312- 321)

Ada beberapa faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Administrasi Pembangunan.


Negara pemenang Perang Dunia II (PD II) mempunyai program bantuan yang sengaja dibuat
untuk kebutuhan negara-negara berkembang. Bantuan tersebut mempunyai tujuan sebagai
berikut:
a. Bidang politik, yaitu mempertahankan kelompok elite yang sepaham, memperluas
lingkaran pengaruh, mencegah kelompok politik yang menjadi lawan negara tersebut, dan
menjaga sikap politik negara yang diberi bantuan.
b. Bidang ekonomi, yaitu memperoleh timbal balik dengan mempermudah mendapatkan
sumber mentah, menjadi bagian dari pasar internasional, bantuan utang menjaga kerja
sama, dan adanya kebergantungan pada negara tersebut.
c. Bidang militer, yaitu negara berkembang dijadikan sasaran dalam penjualan senjata,
pendidikan militer bagi perwira, dan pengiriman tenaga ahli oleh negara maju.
d. Bidang teknis, yaitu mengirimkan bantuan dalam bentuk fisik, membangun institusi
pendidikan, dan mengirimkan pakar kepada negara yang membutuhkan.

2.2 Perkembangan Administrasi Pembangunan

Secara historis, Siangian (2007:6) mengemukakan bahwa pertumbuhan dan


perkembangan administrasi pembangunan ini sebagai suatu disiplin ilmiah yang relative baru
menunjukkan bahwa usaha pakar dalam mengembangkan teori administrasi pembangunan yang
sesungguhnya telah dimulai setelah perang dunia II berakhir, yang kemudian berlanjutlah secara
lebih intensif pada dekade enam puluhan.

Sebagai disiplin ilmiah, administrasi pembangunan merupakan orientasi baru dalam ilmu
administrasi. Hal tersebut dikarenakan sampai sekarang administrasi pembangunan belum diakui
secara universal sebagai cabang ilmu pengetahuan. Sekalipun demikian, para ahli banyak
menaruh perhatian terhadap administrasi pembangunan. Hal ini karena sukses tidaknya upaya

4
pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kapasitas administratif dari pelaksana pembangunan
itu.
Administrasi pembangunan sebagai agent of change yang bersifat dinamis dan inovatif
dalam upaya mengadakan peruba-han-perubahan ke arah keadaan yang diang-gap lebih baik
melalui kebijaksanaan dan program-program pembangunan pada nega-ra sedang berkembang.
Administrasi pem-bangunan sangat berkepentingan dan terli-bat dalam pengerahan sumber daya
dan pengalokasiannya untuk kegiatan pembang-unan (Kartasasmita, 1997, h.35). Pembang-unan
berkelanjutan sebagai salah satu para-digma dari pembangunan memiliki fokus utama yaitu
mewujudkan keseimbangan pembangunan sosial dan lingkungan agar mendukung pertumbuhan
ekonomi. (dikutip Jurnal Administrasi Publik - Vol. 1, No. 7)

Dalam pembangunan suatu negeri, pembangunan nasional meliputi berbagai bidang


kehidupan bermasyarakat, yang pada hakikatnya merupakan hasil kegiatan seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, dalam perkembangannya, administrasi pembangunan, terutama dalam studi
kebijaksanaan, memanfaatkan berbagai bidang ilmu yang lain, misalnya ilmu ekonomi dalam
mendorong perubahan melalui pemanfaatan mekanisme pasar dan ilmu sosiologi dalam
pemberdayaan pembangunan yang kurang berdaya.

Tantangan pembangunan di Indonesia sangat kompleks. Demikian pula, masalah


administrasi dan manajemen pembangunan, terutama dalam pembangunan jangka panjang kedua
(PJP II). Pembangunan tersebut merupakan masa kebangkitan nasional kedua bagi bangsa
Indonesia dalam memasuki proses tinggal landas bagi tahap pembangunan berikutnya menuju
masyarakat yang maju, adil, makmur, dan mandiri dalam negara kesatuan Republik Indonesia
(RI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Hal tersebut itu
memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dan didukung oleh tenaga profesional yang dapat dan
mampu merumuskan dan mengimplementasikan berbagai kebijaksanaan dan program
pembangunan dengan memperhitungkan keadaan dan perkembangan lingkungan, baik internal
maupun global.

Keadaan dan perkembangan lingkungan tersebut memunculkan berbagai tantangan


pembangunan yang saling terkait dan memengaruhi. Misalnya, pendapatan per kapita Indonesia

5
yang masih rendah terkait dengan perlunya upaya peningkatan laju pertumbuhan yang cukup
tinggi dan penciptaan lapangan kerja yang dapat menampung jumlah angkatan kerja yang cukup
besar, sekaligus mampu mengentaskan masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.

Tantangan lainnya yaitu pengurangan laju pertumbuhan penduduk, peningkatan kualitas


sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi rakyat, pemerataan pembangunan antar wilayah,
pengembangan secara konsisten pembangunan berwawasan lingkungan, serta upaya
pemeliharaan dan pengembangan pranata sosial dan budaya Indonesia agar mampu
mengantisipasi dampak pertumbuhan ekonomi yang cepat dan arus globalisasi yang kuat.

Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan kebijaksanaan pembangunan yang


mantap pada berbagai sektor kehidupan, yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian hingga tahap penilaiannya. Semua itu tidak terlepas dari kemampuan administrasi
negara/pembangunan dalam melakukan dan memelopori berbagai memelopori berbagai
terobosan dan pembaharuan. (Dikutip dalam jurnal ilmu sosial dan ilmu politik vol. 8 No 2 tahun
2018 dan Global Journal of Economic and Business – Vol. 3, No. 3 , 2017, pp. 312- 321)

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Administrasi pembangunan telah berkembang menjadi isu dominan dan telah mengakuisisi
pentingnya besar di negara-negara berkembang. Administrasi pembangunan adalah pembawa
inovasi nilai. Sebagai istilah ini umumnya digunakan, itu merangkul berbagai fungsi baru
diasumsikan oleh negara-negara berkembang memulai jalur modernisasi dan industrialisasi.
administrasi pembangunan biasanya melibatkan pembentukan mesin untuk perencanaan
pertumbuhan ekonomi dan memobilisasi dan mengalokasikan sumber daya untuk memperluas
pendapatan nasional.
Tantangan yang dihadapi oleh administrasi pembangunan menyulitkan disiplin untuk
mencapai tujuan pembangunan, kemajuan sosial-ekonomi, dan pembangunan bangsa. Oleh
karena itu, upaya harus dilakukan untuk meningkatkan teknik dan metodologi administrasi
pembangunan di negara-negara berkembang untuk melayani sebagai instrumen untuk
melaksanakan program-program pembangunan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anyebe, Adam Adem. Global Journal of Economic and Business. An Assessment of the
Relevance of Development Administration as a System of Action in Developing Nations
– Vol. 3, No. 3 , 2017, pp. 312- 321.

Arum A, Sekar, dkk. Jurnal Administrasi Publik (JAP). Kerja Sama Antardaerah Dalam Sektor
Persampahan Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (Studi Di Sekretariat Bersama
Kartamantul, Di Yogyakarta) - Vol. 1, No. 7.

Engkus, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Perspektif Administrasi Pembangunan: Menuju Ke
Arah Konvergentif - Vol. 8 No 2 tahun 2018.

Patrisia, Novliza Eka. Ilmiah IDEA FISP UMB. Reformasi Birokrasi menurut Hukum
Administrasi Pembangunan (Sebuah Kajian Reformasi Administrasi - Volume 13, No
36, Maret 2017.

Yuliatni, Devi. Jurnal Analisis Sosial Politik Program Generasi Berencana (Genre) Dalam
Rangka Pembangunan Manusia Menuju Pembangunan Nasional Berkualitas - Volume
1, No 2, Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai