ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
NEGARA BERKEMBANG
DISUSUN OLEH :
NIM : 201310091
Alhamdulillah, segala puja dan puji kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi
junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai sang motivator dan inspirator terhebat
sepanjang zaman. Penulis sangat sadar bahwa setiap pencapaian adalah buah dari
kerja dan sokongan banyak pihak yang begitu luar biasa, oleh karenanya tanpa
memiliki andil terhadap pembuatan makalah ini baik bantuan moriil maupun
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan................................................................................ 12
DAFTAR FUSTAKA............................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
adalah species dari genus administrasi, dan administrasi itu sendiri berada dalam
adalah derajat rasionalitasnya yang tinggi. Derajat rasionalitas yang tinggi ini
ditunjukkan oleh tujuan yang ingin dicapai serta cara untuk mencapainya.
administrasi, adanya tujuan yang ingin dicapai merupakan konsep yang mendasar
pula dalam administrasi negara. Tujuan itu sendiri tidak perlu hanya satu; pada
setiap waktu, tempat, bidang, atau tingkatan, bahkan kegiatan tertentu, terdapat
tujuan-tujuan tertetu. Tetapi sebagai negara tentu harus ada asas, pedoman, dan
keadaan yang lebih baik. Seperti dikatan oleh Seers (1969) di sini ada
pertimbangan nilai (value judgment). Atau menurut Riggs (1966) ada orientasi
arah kondisi yang lebih melalui upaya yang dilakukan secara terencana,
sedangkan perkembangan adalah perubahan yang dapat lebih baik atau lebih
buruk, dan Pembangunan menjadi bahan kajian berbagai disiplin ilmu, terutama
setelah Perang Dunia Kedua (PD II), denagn lahirnya banyak negara baru yang
semula merupakan wilayah jajahan. Pembangunan telah menjadi bahan studi ilmu
ekonomi, politik, sosial, dan administrasi, dan telah berkembang pula sebagai
suatu bentuk khusus (special case) dari pembangunan, dan industrialisasi adalah
salah satu segi (asingle facet) dari pembangunan. Dari pengertian ini, dapat
disimpulkan bahwa pembangunan lebih luas sifatnya dari pada modernisasi, dan
modernisasi lebih luas dari pada industrialisasi. Seperti dikatakan Rutow (1967),
termasuk industrialisasi, yang menunjukka pengusaan yang leih luas atas alam
pendekatan yang relatif baru berkembang yaitu kebijaksanaan publik, seperti yang
negara maju, sama saja, yang berbeda adalah penekanannya. Teknik atau metode
faktor, seperti sistem politik, latar belakang budaya, atau tingkat penguasaan
teknologi.
1) perencanaan,
4) penganggaran,
6) koordinasi,
8) pengawasan.
9) peran informasi yang amat penting sebagai instrumen atau perangkat bagi
manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
berkembang.?
negara berkembang.?
berkembang.?
dinegaraberkembang.!
BAB II
PEMBAHASAN
implementasinya.
Reform”(reformasi admnistrasi).
efektif.
dari hasil kegiatan pemerintahan saja. Faktor yang lebih penting adl
keadaan yang lebih baik dan berorientasi mada depan sedangkan ilmu
pranata social, politik, dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil. Oleh
karena itu, pada dasarnya administrasi pembangunan adalah bidang studi yang
mempelajari system administrasi negara di negara yang sedang membangun serta
konsep pembangunan. Untuk itu, yang pertama kaan dilakukan adalah mengupas
yang berkembang dalam ilmu administrasi, juga makin mengarah pada manusia
dan nilai – nilai kemanusiaan serta konsep – konsep pemerataan dan keadilan
sejalan, di mana peranan etika menjadi makin tampil sebagai aspek yang penting
pendekatan organisasi.
yang khas, seperti juga administrasi publik (negara) dengan kekhasan tertentu.
pokoknya tidak berubah. Sekurang – kurangnya ada tiga kegiatan besar yang
dengan peran informasi yang amat penting sebagai instrumen atau perangkat
bagi manajemen.
Pendekatan terhadap kajian pembangunan atau pembaharuan administrasi
kepada birokrasi, baik sebagai institusi nasional maupun dalam hubungan dengan
administrasi mulai dari tingkat terbelakang sampai yang paling maju, dengan
reform). Keduanya sering kali tidak terlalu dibedakan dan menyangkut perubahan
di negara \ berkembang, tetapi juga dapat diterapkan di Negara yang berarti dari
keadaan tidak ada atau amat buruk, dengan memperbaharui yang tidak perlu dari
keadaan tidak ada atau amat buruk. Untuk mengetahui pembangunan administrasi
yang sangat terbelakang (least developed) seperti banyak negara di Afrika, sampai
yang sudah mendekati tahap maju seperti beberapa negara yang sekarang sudah
disebut negara industri baru, misalnya Malaysia, Thailand, dan sebagian negara di
dan kekuatan hukum, serta perkembangan budaya dan kelembagaan politik pada
mortalitas ibu yang melahirkan atau bayi yang dilahirkan, derajat gizi masyarakat,
dan distribusi kependudukan menurut berbagai ukuran antara lain gender, spasial,
aspek sosial budaya lain yang luas seperti nilai – nilai budaya tradisional dan
modern, antara lain sikap terhadap (etos) kerja, kedisiplinan, dan lain sebagainya.
Riggs mengemukakan suatu teori yang dikenal sebagai the theory of prismatic
masyarakat sebagai prismatic society, yang apabila ditarik garis linear terletak
antara apa yang dinamakan sebagai fused society untuk masyarakat tradisional
dan diffracted society untuk masyarakat yang lebih maju. Istilah – istilah tersebut
menggunakan sifat – sifat yang dimiliki suatu prisma terhadap cahaya. Model
birokrasi pada masyarakat yang prismatis disebutnya sebagai bureau atau sala
model dan untuk masayrkaat tradisional atau fused society model administrasinya
disebut chamber, sedangkan untuk masyarkaat yang telah maju atau diffracted
diberinya istilah office. Riggs melandaskan teorinya itu atas dasar tingkatan
Di dalam fused society, fungsi – fungsi tersebut masih terpusat dan sistem
fungsi tersebut telah terpencar dan organisasinya telah berkembang. Model prisma
menunjukkan masa transisi dan berada di antaranya, dan merupakan model dari
yang pernah dijajah bangsa Barat maupun tidak, cenderung meniru system
administrasi Barat. Negara yang pernah dijajah pada umumnya mengikuti pola
Kekurangan ini bukan dalam arti jumlah tetapi kualitas. Dalam jumlah
India dan Mesir, yang memiliki banyak tenaga berpendidikan tinggi, tetapi
menganggur. Dari data yang kita ketahui keadaan itu juga berlaku di
institutions).
yang wajar, atau menurut istilah Heady sanctioned by social mores dan
semi institutionalized.
Keempat, adanya kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau
baik dan tidak mengetengahkan keadaan yang tidak baik atau masalah
lepas dari proses politik dan dengawasan masyarakat. Ciri ini merupakan
feodal dalam zaman kolonial yang terus hidup dan berlanjut setelah
primordial lain, seperti suku dan agama, dan keterkaitan politik (political
Negara maju dan Negara berkembang. Beberapa Negara yang dulunya tergolong
relative miskin sekarang memang telah menjadi Negara makmur dan tidak lama
modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa
factor penting yang menghalangi berbagai Negara untuk berkembang lebih cepat.
pertanian dan aplikasi teknologi modern dalam kegi atan pertanian menyebabkan
tingkat pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan pendapatan pada
kepada pendapatan nasional kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk
yang bekerja disektor ini juga relative kecil. Namun demikian mereka mampu
penduduknya. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah
pengangguran tak kentara banyak dijumpai disektor ini. Cara bercocok tanam
masih tradisional, penggunaan input pertanian modern sangat terbatas, dan alat-
tingkat produktivitas sector tersebut masih sangat rendah dan merupakan faktor
yang meluas.
Kekurangan Dana Modal dan Modal Fiskal Salah satu syarat penting
dalam pemerintahan. Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap
tetapi juga menyebabkan kesukaran kepada Negara tersebut untuk keluar dari
yang lebih penting lagi berbagai jenis kegiatan perusahaan dan industry modern
harus dikembangkan . Ini berarti pihak pemerintah dan swasta memerlukan modal
Peranan Tenaga terampil dan berpendidkan Tersedianya modal saja tidak cukup
Dengan kata lain, diperlukan berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik.
berkembang, terdapat dua cirri penting yang menimbulkan efek yang buruk
Dalam tahun 1950 jumlah penduduk dunia sekitar 2,5 milyar dan pada
permulaan abad 21 ditaksir berjumlah 6,5 milyar. Kirakira tiga per empat dari
golongan etnik didalam negeri, pertentangan dengan Negara tetangga adalah hal-
investor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
modernisasi adalah suatu bentuk khusus (special case) dari pembangunan, dan
industrialisasi adalah salah satu segi (a single facet) dari pembangunan. Dari
pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa pembangunan lebih luas sifatnya dari
pada modernisasi, dan modernisasi lebih luas dari pada industrialisasi. Seperti
http://erhynugroho.blogspot.com
http://beritaislamimasakini.com/