NPM : 119090218 Mata Kuliah : EKOLOGI ADM.NEGARA Tingkat/Smt/Kls : II/III/K Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
1. Ekologi administrasi negara adalah serangkaian proses yang terorganisir
dari suatu aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan- perbaikanterutama di bidang organisasi, sumber dan manusia dan keuangan. Pada Administrasi Negara Indonesia, ekologis sangat memiliki peran yang cukup strategis khususnya dalam hubungannya dengan Administrasi Pemerintahan Daerah yang berhubungan langsung dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Faktor-faktor ekologi dalam Administrasi Negara baik itu faktor fisik alamiah (tri gatra) dan faktor sosial kemasyarakatan (panca gatra) sangat berkaitan erat dengan pelaksanaan Administrasi Negara khususnya Administrasi Pemerintahan di daerah.Terjadinya perubahan dari faktor-faktor ekologi atau lingkungan akan berdampak kepada pelaksanaan Administrasi Negara. Dengan demikian sistem Administrasi Negara dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian agar perubahan ekologi atau lingkungan dari Administrasi Negara yang terjadi akan berdampak bagi pelayanan yang akan diberikan oleh negara kepada masyarakat.
2. Pengertian ekologi menurut Pamudji (1993:65) dan Ukasah (1987:66)
menyebutkan bahwa ”ekologi” sebagai suatu ilmu yang merupakan cabang biologi yang menyelidiki hubungan antara organisma hidup (living organism) dengan lingkungan dimana ia hidup dan berkembang.Teori ekologi pada prinsipnya dapat diadopsi atau diterapkan dalam ilmu administrasi negara, dengan analogi bahwa administrasi negara sebagai ”organisma” mempunyai hubungan pengaruh timbal balik dengan lingkungan hidup (environment) dimana administrasi negara itu tumbuh dan berkembang. Untuk keperluan analisis ekologi administrasi negara dapat diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat diluar batas-batas administrasi yang mempunyai potensi mempengaruhi sebagian ataupun administrasi secara keseluruhan. Hubungan Sistem administrasi dengan ekologi dapat dijelaskan bahwa apabila kita membahas administrasi sebagai suatu sistem kegiatan (sistem administrasi negara sebagai sasaran studi), maka kita dihadapkan kepada konsekuensi yang berhubungan dengan cara yang dapat dipakai untuk menganalisa bekerjanya suatu sistem. Menurut Ukasah (1987:66) merupakan gagasan dari suatu sistem yang menganjurkan bahwa kita dapat memisahkan administrasi dari kegiatan- kegiatan sosial yang lainnnya, yang paling tidak untuk tujuan analisa. Dan memeriksa seakan-akan administrasi itu sendiri dikelilingi oleh lingkungannya, tetapi akan mudah dibedakan dari lingkungan tersebut dimana ia dioperasikan
3. Masyarakat itu dinamis. Begitu pula kegiatan ekonominya. Untuk
sementara waktu kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia umumnya berciri agraris. Namun suatu dinamika sedang berlangsung menuju masyarakat industrial. Tanda-tanda ke arah itu ialah Industri-industri nasional dan internasional yang berpusat di kota perlahan-lahan mulai memperkecil luas lahan pertanian. Industri-industri membutuhkan tenaga kerja. Dan para pekerja membutuhkan rumah, maka lahan pertanian semakin dikurangi lagi. Para petani tua yang hidup di desa juga mulai beralih profesi karena lahan semakin sempit, anomali cuaca, gagal panen, serangan hama dan daya tawar lemah atas hasil panen. Regenerasi petani pun mandeg karena 90an % anak muda usia produktif 15-23 tahun lebih tertarik mengadu nasib di kota. Apalagi arah kebijakan pendidikan nasional ke depan lebih tertuju pada pendidikan vokasi dan vokasi plus untuk siap kerja di dunia industri. Pada tahun 2030 70 % penduduk Indonesia memadati kota-kota. Maka transisi masyarakat agraris menuju masyarakat industrialis akan terjadi pada sekitar tahun itu, tahun ledakan penduduk usia produktif Indonesia. Perilaku kaum muda pada saat itu juga akan beralih ke lebih rasional, analitis, linear, individual, dan sekular yang bisa mengambil jarak dari pertimbangan etis dan spiritual yang agak bertolak belakang dengan pandangan masyarakat agraris sebelumnya yang berciri siklis, holistik, emosioal, sosial, etis dan spiritual atas sektor ekonomi.
4. Penyebab adanya kriminalitas terjadi karena dari faktor ekonomi dan
keadaan pendudukan disekitar dengan kurang berkembangnya perekonomian maka terjadi ide kekerasan agar mendapatkan keuntungan. Serta karena adanya sistem politik juga dapat mempengaruhi adanya kriminal Karena seorang pemimpin juga dapat mempengaruhi ke masyarakatnya Pemimipin dari militer atau bukan darr militer itu beda pengaruh kepada masyarakatnya
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Kelurahan Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Pembangunan Di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Lianganggang