Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MONITORING DAN EVALUASI PARTISIPATIF

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Dasar-Dasar PMI dengan dosen
pembimbing Gian Nova Sudrajat Nur, M.Hum

Disusun Oleh :

Sirojudin Mutawali 191530073

Laila Anggriani 191530088

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai rahmat, taufik, dan
hidayahnya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar PMI. Kami
berharap semoga makalah ini dapat dijadikan wahana untuk menambah wawasan bagi para
pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurrna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Serang, 2 November 2019

Penyusun

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I ................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

A. Pengertian Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (MEP) ..................... 3


B. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ....................................... 3
C. Tahapan Monitoring dan Evaluasi ........................................................ 4
D. Prinsip Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ....................................... 5
E. Langkah-Langkah pelaksanaan MEP ................................................... 7
F. Manfaat Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (MEP) ......................... 8
Daftar Pustaka ................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir isu tentang pendekatan partisipasi dalam pembangunan
banyak mendapat perhatian dalam bantuan pembangunan, seperti pada Desember 1989
Development Assistance Committee (ODA) of Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) dengan menerbitkan “Policy Statement on Development
Cooperation of the 1990s” yang telah menempatkan pembangunan partisipatory sebagai
isu utama. Hal tersebut jadi di dokumentasi dalam “Shaping the 21st Century: the
Contribution od Development Cooperatioan” (yang dikenal dengan DAC New
Development Strategy). Isu-isu tersebut disemangati oleh peningkatan effisiensi dan
effektifitas dalam manejemen proyek melalui keterlibatan masyarakat lokal untuk
mengelola sumberdaya lebih secara lebih effektif didalam keberlajutanya. Hal tersebut
telah menempatkan partisipasi tidak dalam posisi keterlibatan aktif dalam impelementasi
saja namun juga dalam rangkain kegiatan dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi.
Pembangunan partisipasi dan monitoring/evaluasi partisipasi tidaklah saling terpisah satu
dengan yang lainnya. Lebih daripada itu, perencanaan partisipatif, pelaksanaan,
evaluasi/monitoring partisipatif dapat dipahami sebagai satu rangkaian kegiatan dimana
pihak-pihak berkepentingan (stakeholder) merencanakan dan melaksanakan aktifitas
meraka sendiri, sekaligus meriview dan menguji aktifitas tersebut sebagai titik tolah
mengukuran. Melalui serangkaian aktifitas tersebut, intitusionalisasi pelaksanaan oleh
stakeholder dapat meningkatkan kesadaran atas rasa memiliki (ownership) dan
meningkatkan kemampuan manajemen mereka. Meskipun para ahli yang memiliki
kualitas yang paling handal dalam perencanaan, mengelola dan monitoring proyek akan
tetap memiliki kekurangan dimana mereka yang langsung berkaitan dan lokal stakeholder
yang sangat memahami kondisi lokal – bukan para ahli atau profesional dari luar. Posisi ini
menempatkan bahwa pendekatan partisipasti – baik perencanaan dan monev – merupakan
kebutuhan jangka panjang guna memberikan hasil yang optimal dari sebuah program atau
proyek. Kunci tantangan didalam mendesain sistem MEP adalah (1) partisipan dan
penerima manfaat secara bermakna terlibat didalam semua tahapan desain dan pelaksanaan
sistem, (2) memberikan penghargaan atas waktu dan upaya mereka.

1
Lebih jauh pelaksanaan evaluasi partisipatif akan memberikan dampak terhadap (1)
dampak sosial dari sebuah proyek akan mudah diketahui; (2) Evaluasi Partisipatif akan
semakin memperjelas rasa kepemilikan sebagai satu bagian dari para penerima manfaat
proyek; (3) Penerima manfaat akan memahami dan kesediaan menerima keberadaan
sebuah proyek dengan cepat; (4) Proyek akan memiliki peluang atas keberlajutannya. 1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ?
2. Apa tujuan dari Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ?
3. Bagaimana tahapan dari Monitoring dan Evaluasi ?
4. Apa prinsip Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ?
5. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Partisipatif ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
2. Untuk mengetahui tujuan dari Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
3. Untuk mengetahui tahapan dari Monitoring dan Evaluasi
4. Untuk mengetahui prinsip Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
5. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Partisipatif

1
Wilopo. Monitoring Evaluasi Partisipatori (MEP). Journal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (MEP)


Monitoring adalah kegiatan pengumpulan, pencatatan, pelaporan dan analisis data
dan informasi selama program berlangsung untuk mengetahui apakah suatu program telah
berjalan sesuai rencana dan apakah sumberdaya telah digunakan secara efesien. Informasi
yang diproleh dari kegiatan monitoring dapat membantu pengelolaan program. Oleh
karenanya monitoring perlu dirancang sebagai suatu sistim agar menjamin pelaksanaan
yang berkelanjutan.
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengetahui hasil program dan apakah program telah
berhasil mencapai tujuan yang diharapkan serta dampak yang diinginkan. Evaluasi juga
digunakan untuk melihat apakah pendekatan yang dipakai telah sesuai dan tepat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Evaluasi membantu untuk menilai hasil keseluruhan
program. 2

B. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Partisipatif


Adapun tujuan dari MEP (Monitoring dan Evaluasi Partisipatif) adalah :
1. Mengembangkan kemampuan masyarakat dampingan untuk memantau perkembangan,
yaitu melihat kemajuan dan apakah program dijalankan deduai rencana.
2. Membantu masyarakat dampingan mengukur perubahan yang terjadi akibat program.
3. Membantu masyarakat dampingan memperbbaiki rencana dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan program (refleksi – aksi – refleksi)
4. Menganalisis hasil-hasil yang dicapai untuk digunakan dalam perencanaan,
penyusunan kebijakan dan strategi program lembaga pelaksanaan ke depan.
5. Menghindari penyimpangan dalam pelaksanaan program. Dalam pengertian bahwa
penyimpangan atau tanda-tanda terjadinya penyimpangan yang ditemukan digunakan
untuk memperbaiki agar penyimpangan tidak bbenar-benar terjadi.

2
Eddy H.,Khairul A., Reinhard S. Masyarakat Bicara Monitoring dan Evaluasi Partisipatif. UN-HABITAT.
Banda Aceh. 2008. H. 9-10

3
C. Tahapan Monitoring dan Evaluasi
1. Perencanaan

Perencanaan menjadi kegiatan penting sebelum pelaksanaan, namun sering


disepelekan dan dilupakan, padahal perencanaan menjadi pedoman dan acuan proses
pelaksanaan. Perencanaan monitoring dan evaluasi membahas rencana kerja yang rinci,
yaitu tentang:

1) Menentukan tujuan dan ukuran keberhasilan (indikator) program


2) Program apa saja yang akan dimonitor dan dievaluasi
3) Apa saja yang akan dimonitor dan dievaluasi
4) Menyepakati tujuan monitoring dan evaluasi
5) Kepada siapa memperoleh data dan informasi
6) Siapa yang harus terlibat dan apa peran mereka
7) Siapa yang akan melakukan
8) Bagaimana cara memperoleh informasi/ data dan kapan dilakukan
9) Bagaimana hasil-hasil atau laporan disusun
10) Kepada siapa laporan disampaikan, serta pada acara apa laporan disampaikan

2. Pengumpulan Data
Setelah merencanakan kegiatan monitoring atau evaluasi, tahap selanjutnya adalah
pengumpulan data atau informasi tentang program tersebut. Informasi dan data yang
penting tersebut untuk memastikan program telah berjalan baik, bermanfaat, sesuai
dengan kebutuhan, adakah kendala dan upaya agar program berlanjut.
Cara mencari informasi dapat dilakukan dengan wawancara kepada penerima
program atau kegiatan dilakukan secara resmi (misal di kantor, di rumah) dan tidak
resmi/ non-formal (di warung, di kebun/ ladang, dll).
Wawancara juga dapat dilakukan pada saat pertemuan kelompok, dusun, arisan
yang dinamakan juga dengan wawancara berkelompok atau diskusi. Hal yang perlu
diperhatikan adalah mencatat informasi/ pendapat dari narasumber pada saat
wawancara/ diskusi, atau bila dirasa akan menghambat narasumber untuk berpendapat
cukup diingat dan setelah tiba di rumah baru dicatat.
Mencari data dalam dokumen juga penting dilakukan untuk membandingkan
informasi kegiatan (terkait tujuan, penerima, jenis program, hasil yang diharapkan)

4
dengan pelaksanaan sesungguhnya. Sehingga dapat menjadi kesimpulan apakah
kegiatan sesuai dengan rencana atau melenceng.
Pengamatan tidak kalah penting dilakukan terhadap hasil-hasil kegiatan atau jenis
bantuan, misalnya jalan yang telah diperbaiki, jenis bantuan bibit, material bangunan
yang tiba. Lebih kuat lagi untuk mendokumentasikan bukti dengan cara dicatat dan
dipotret.

3. Analisis dan Pelaporan


Laporan hasil monitoring dan evaluasi merupakan dokumentasi yang berisi hasil-
hasil monitoring dan evaluasi dapat bentuk tertulis dan tak tertulis.
Isi laporan tertulis harus disampaikan secara sederhana, jelas, ringkas dan padat. Isi
laporan tertulis diantaranya:
1) Penjelasan dari program/ kegiatan (termasuk tujuan dan hasil yang diharapkan)
2) Apa yang terjadi saat pelaksanaan program (manfaat, perubahan setelah program/
kegiatan berjalan yang baik dan buruk)
3) Ketidak sesuaian dan perbedaan antara rencana dengan pelaksanaan
4) Alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (kendala)
5) Cara untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut (saran, gagasan, usulan). 3

D. Prinsip Monitoring dan Evaluasi Partisipatif


Beberapa prinsip dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi partisipatif adalah :

1. Mengacu pada pengalaman dan pengetahuan local


Pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan yang ada pada masyarakat
dampingan sangatlah penting. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat dampingan
selamanya benar dan dibiarkan tidak berubah. Seringkali pengalaman dan pengetahuan
modern yang diperkenalkan lembaga pelaksana tidak dapat diterapkan karenal ketidak-
cocokan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi lembaga pelaksana untuk
mempertimbangkan pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat dampingan
pada saat merumuskan rencana MEP. Sehingga, masyarakat dampingan lebih mudah
mencerna, mencermati, mempelajari dan melaksanakan rencana tersebut.

3
Nasir A., Zakiyah W., Untung T.W. Panduan Penerapan Sistem Informasi Desa (SID) dan Monitoring
Partisipatif. UNDP Indonesia. Yogyakarta.2013 H. 128-129

5
2. Kesederhanaan dan kemudahan dalam penggunaannya
MEP haruslah dibuat dengan jelas dan sesederhana mungkin, sehingga dapat
digunakan secara mudah oleh berbagai pihak. Selain dapat digunakan oleh lembaga
pelaksana, panduan yang ada haruslah dapat digunakan sendiri oleh masyarakat untuk
melakukan monitor dan evaluasi program tersebut.
3. Partisipasi
Pada saat melakukan monitoring, keterlibatan masyarakat dampingan tidak
hanya terbatas sebagai pemberi data dan informasi saja, akan tetapi mereka
juga harus dilibatkan dalam menentukan indikator maupun menganalisa data. Peran
lembaga pelaksana sebagai "fasilitator", bukan "guru", "penyuluh", atau bahkan
"instruktur". Hal seperti ini mudah untuk diucapkan, tetapi tidak mudah diterapkan.
Adanya anggapan bahwa masyarakat terutama masyarakat miskin itu bodoh, bahkan
ada yang beranggapan kemiskinan disebabkan oleh kebodohan, dan lain sebagainya
merupakan hambatan tersendiri dalam penerapan prinsip ini.
4. Diskusi dan Negoisasi

Dalam merumuskan rencana monitoring, sebaiknya lembaga pelaksana melakukan


diskusi dan negosiasi dengan masyarakat dampingan tentang apa yang akan dimonitor
dan dievaluasi, data apa yang diperlukan untuk dianalisa dan tindakan apa yang akan
dilakukan nantinya. Lembaga pelaksana harus mengali informasi dari masyarakat
dampingan tentang pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki agar dapat searah
dengan rencana monitoring yang akan dirumuskan. Pengalaman dan pengetahuan
masyarakat dampingan serta pengetahuan lembaga pelaksana saling melengkapi dan
sama bernilainya. Dalam MEP diharapkan komunikasi antar kedua sistem pengetahuan
tersebut bisa melahirkan sesuatu yang lebih baik.

5. Pembelajaran dan Peningkatan Kapasitas


Proses MEP dapat menjadi alat/perangkat pembelajaran bagi lembaga pelaksana
dan masyarakat dampingan, sehingga diharapkan suatu saat nanti, masyarakat
dampingan dapat melakukan monitoring dan evaluasi secara mandiri. Untuk itu, perlu
sikap rendah hati serta kesediaan lembaga pelaksana untuk belajar dari masyarakat
dampingan dan menempatkannya sebagai narasumber utama. Kalaupun pada awalnya
peran lembaga pelaksana lebih besar, harus diusahakan secara bertahap agar peran itu
bisa berkurang dengan mengalihkan prakarsa kegiatan-kegiatan MEP kepada
masyarakat dampingan. Sehingga diharapkan dapat menciptakan keberlanjutan

6
terhadap pengembangan masyarakat dampingan yang akan ditinggalkan ketika
program selesai.
6. Fleksibilitas
Indikator-indikator yang dihasilkan nantinya bukanlah harga mati dalam
melakukan monitoring dan evaluasi. Perubahan dan perkembangan pasti akan selalu
ada, untuk itu monitoring yang dilakukan memerlukan prinsip fleksibel dalam
pembuatannya.
7. Kepemilikan oleh masyarakat
MEP menempatkan masyarakat sebagai pusat kegiatan. Keterlibatan masyarakat
dampingan dalam proses penentuan indikator dan proses monitoring serta evaluasi akan
menumbuhkan rasa memiliki dan kepercayaan akan program tersebut. Selain itu, data
dan informasi kegiatan monitoring merupakan milik masyarakat yang juga harus
dipublikasikan dan didokumentasikan dengan baik oleh masyarakat dampingan. 4

E. Langkah-Langkah pelaksanaan MEP


Langkah-langkah pelaksanaan MEP sebagai berikut :

1. Persiapan
Hal-hal yang perlu dilakukan tim MEP pada langkah persiapan ini adalah:
a. Mempersiapkan kebutuhan pendukung pelaksanaan MEP seperti Format-format
pendukung, alat tulis, media visual seperti kamera, tape recorder, dan sebagainya
(jika dibutuhkan) dan peralatan lain sesuai kebutuhan program.
b. Menginformasikan kepada tim pelaksana kegiatan dan pelaku terkait tentang
rencana dan jadwal kunjungan.
2. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan tim MEP saat pelaksanaan adalah:
a. Melakukan observasi atau pengamatan
Pada saat kunjungan lapangan, tim MEP akan melihat secara langsung
perkembangan pelaksanaan kegiatan guna memperoleh data serta informasi yang
diperlukan. Teknik yang digunakan saat observasi atau pengamatan dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan dan format pendukung yang ada. Beberapa

4
Eddy H.,Khairul A., Reinhard S. Masyarakat Bicara Monitoring dan Evaluasi Partisipatif. UN-HABITAT.
Banda Aceh. 2008. H. 9-10

7
diantaranya antara lain melalui teknik pemetaan, diagramming, rangking/scoring,
wawancara semi-struktur.
b. Melakukan pendokumentasian
Temuan data dan informasi selama kegiatan berlangsung dicatat atau
didokumentasikan ke dalam format-format yang sederhana dan mudah dimengerti.
Apabila memungkinkan, dokumentasikan juga ke dalam bentuk media visual agar
memudahkan dalam proses mengilustrasikan saat pelaporan hasil monitoring dan
refleksi nantinya.
3. Klarifikasi hasil temuan
Semua data dan informasi yang ditemukan harus diklarifikasi dan dicross-
check ulang kepada tim pelaksana kegiatan atau sumber datanya. Hal ini untuk
memastikan kebenaran maupun keakuratan data dan informasi yang diperoleh serta
untuk memperkecil kesalahan hasil temuan. Apabila terdapat keraguan pada data dan
informasi, tanyakan kembali pada sumber data dan informasi kemudian koreksi
kembali catatan yang ada dan lakukan pencatatan ulang. 5

F. Manfaat Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (MEP)


1. Mengetahui proses dan hasil terhadap penyelenggaraan program/proyek
2. Perencanaan dan melaksanakan rencana proyek dengan lebih baik di masa mendatang
3. Hasil monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan
perbaikan program/proyek di masa yang akan datang
4. Membantu organisasi untuk membuat keputusan sesuai dengan framework visi dan
misi organisasi.

5
Eddy H.,Khairul A., Reinhard S. Masyarakat Bicara Monitoring dan Evaluasi Partisipatif. UN-HABITAT.
Banda Aceh. 2008. H. 49

8
Daftar Pustaka

Eddy H.,Khairul A., Reinhard S. Masyarakat Bicara Monitoring dan Evaluasi Partisipatif. UN-HABITAT.
Banda Aceh. 2008
Nasir A., Zakiyah W., Untung T.W. Panduan Penerapan Sistem Informasi Desa (SID) dan
Monitoring Partisipatif. UNDP Indonesia. Yogyakarta.2013
Wilopo. Monitoring Evaluasi Partisipatori (MEP). Journal

Anda mungkin juga menyukai