OLEH:
SALOMON R. HABUT
31118112
KUPANG
2022
DAFTAR ISI
BAB I pendahuluan .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................10
1.4.1 Manfaat Teoritis...........................................................................10
1.4.2 Manfaat Praktis.............................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS .......................................................................................11
2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD).............................................................11
2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah..............................11
2.1.2 Sumber pendapatan asli daerah.....................................13
2.2 Pajak.......................................................................................................15
2.2.1 Pengertian Pajak............................................................15
2.2.2 Fungsi Pajak..................................................................16
2.2.3 Klasifikasian Pajak........................................................17
2.2.3 Tata Cara Pemungutan Pajak.........................................18
2.2.4 Sistem Pemungutan Pajak.............................................20
2.3.2 Jenis Pajak Daerah.........................................................23
2.5.1 Pengertian kontribusi.....................................................26
2.6 PENELITIAN TERDAHULU......................................26
2.7 Kerangka Pemikiran......................................................31
3.1.1 Tempat penelitian..........................................................34
3.3.1 Pajak daerah...................................................................35
3.3.2 Pajak hotel.....................................................................35
3.3.3 Pajak restoran................................................................36
3.3.4 Pendapatan asli daerah..................................................36
3.4 Populasi dan Sampel................................................................................36
3.4.1 Populasi.........................................................................36
3.4.2 Sampel...........................................................................36
3.5 Metode Pengumpulan Data......................................................................37
3.5.1 Wawancara....................................................................37
3.5.2 Dokumentasi..................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
dalam undang- undang pajak daerah, maka pada tahun 2000 diberlakukan
1
perubahan pertama dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2000, mengingat pajak daerah dan pajak pusat merupakan suatu sistem
perpajakan (yang pada dasarnya) sebagai beban yang dipikul oleh masyarakat,
maka perlu dijaga agar beban tersebut dapat memberikan keadilan dan
dan pajak daerah. Dalam sistem otonomi daerah, wilayah negara dibagi dalam
besar pula diskresi daerah untuk menggunakan PAD tersebut sesuai dengan
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
dengan salah satu cara yaitu menggali potensi penerimaan melalui kegiatan
2
membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam melaksanakan
apabila objek pajaknya ingin diperluas, maka harus melalui perubahan dalam
Potensi pajak masing-masing daerah berbeda satu sama lain apabila dilihat
baik dari sumber daya alam, buatan, maupun sumber daya manusia. Untuk
dapat dipungut pada suatu daerah, setiap jenis pajak daerah harus ditetapkan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pajak Hotel dan Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Pajak Restoran. Pajak Hotel dan Pajak
jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel,
3
penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari
10 (sepuluh). Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
Tabel 1.1
Kontribusi Pajak Hotel terhadap PAD Kabupaten Manggarai Barat TA.
2016 s/d TA. 2019
(Dalam Rupiah)
Tahun PAD Realisasi Pajak Hotel Presentase
Rata-rata 0,32%
Sumber data: 27.-Pendapatan-Asli-Daerah-Pajak-Hotel-Pajak-Restoran-Pajak-Hiburan-per-
Kabubaten-Kota-2010-2019.xlsx
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kontribusi pajak hotel Kabupaten
Manggarai Barat pada tahun 2016 adalah sebesar 0,08%; kontribusi tersebut naik
sebesar 0.09% pada tahun 2017; dan pada tahun 2018 kontribusinya naik sebesar
0,14%. Kontribusi yang diberikan pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,
bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/catering. Pajak Restoran adalah pajak atas
4
Tabel 1.2
Kontribusi Pajak Restoran terhadap PAD Kabupaten Manggarai Barat TA.
2016 s/d TA. 2019
(Dalam Rupiah)
Tahun PAD Realisasi Pajak Presentase
restoran
2016 91,068,685,754 5,474,178,086.76 0,06%
Rata-rata 0,22%
Sumber data: 27.-Pendapatan-Asli-Daerah-Pajak Hotel-Pajak-Restoran-Pajak-Hiburan-per-
Kabubaten-Kota-2010-2019.xlsx
Manggarai Barat pada tahun 2016 sebesar 0.06%; tahun 2017 naik sebesar 0,07%;
dan pada tahun 2018 kontribusinya naik menjadi 0,10%. Kontribusi yang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 25 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Penetapan Peraturan
Bupati ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam mengoptimalkan
penerimaan pajak daerah melalui potensi daerah yang dimiliki. Peraturan tersebut
dan penyediaan makanan/minuman. Pajak Hotel dan Pajak Restoran adalah pajak
5
Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran tidak terlepas dari potensi
paling terkenal yaitu Taman Nasional Komodo yang merupakan rumah bagi satwa
langka Komodo (Varanus Komodensis) dan aneka biota lautnya menjadi daya
fasilitas berupa jasa penginapan dan jasa layanan penyediaan makanan dan
hal ini merupakan potensi untuk menambah potensi pajak daerah (Husin, Usman.
sampai dengan tahun 2017 dan dapat dilihat pada tabel 1.3
Tabel 1.3
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Berdasarkan
Penjualan Tiket di Taman Nasional Komodo
Tahun 2015 2016 2017
6
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan
ke Taman Nasional Komodo terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015
wisatawan paling tinggi terjadi di tahun 2017 dengan total wisatawan mencapai
Realisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran tidak terlepas dari
sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana daerah dapat
sumber dari pendapatan daerah atas: (1) pendapatan asli daerah atau biasa disebut
PAD yaitu hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dana perimbangan. (2) Lain-lain PAD yang sah. (3) Lain-
lain pendapatan PAD yang sah. Pendapatan asli daerah yaitu pendapatan yang
kepada masyarakat, dan juga pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah
daerah (Muchlisin dkk, 2019). Data duplikasi dari peneliti sebelum, berupa tabel
realisasi pajak hotel, restoran dan Pendapatan Asli Daerah (Yuven Sambung,
2010)
7
Hasil duplikasi dari peneliti sebelumnya Fenomena Menurut kepala Badan
Barat sangat besar antara lain dari Pajak Hotel dan Pajak Restauran, realisasi
daerah yang salah satunya adalah dengan penggalian potensi daerah (Wijaya,
2009).
pelayanan yang telah disediakan oleh pihak hotel. Dengan diprioritas kabupaten
Hotel saat ini semakin meningkat. Selain pendapatan Asli Daerah yang diperoleh
daerah dari segi pajak Hotel, pemerintah daerah juga memfokuskan pada
Ayat 22 Pajak restaurant merupakan pajak atas pelayanan yang sudah disediakan
oleh restaurant
Perolehan hak atas tanah dan bangunan yaitu peristiwa atau perbuatan
hukum yang menyebabkan diperolehnya hak atas tanah dan bangunan baik dari
NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) yang berada di wilayah Gorontalo yang putusan
8
Rp.394.000 yang sebelumnya dinaikan sebesar Rp.1.034.000 dari semula 27.000.
hal ini yang membuat wajib pajak enggan membayar pajak Karena menahan diri
9
Pendapatan Asli Daerah sebelum dan selama Pandemi Covid-19.
dan dapat berguna bagi berbagai aspek. Kontribusi penelitian ini meliputi:
daerah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
berasal dari sumber ekonomi asli daerah yang berupa, pajak daerah,
perundang-undangan.
semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah.
Pendapatan asli daerah bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi
11
Menurut Nurcholis (2007: 182) pedapatan asli daerah adalah
lainnya yang dipisahkan, dan lainlain pendapatan asli daerah yag sah.
dari penerimaan pajak darah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah dan
12
lain-lain pendapatan yang sah. Peneliti menyimpulkan dari beberapa
1) Pajak Daerah
2) Retribusi Daerah
13
yang meliputi:
BUMD
c. Bagian laba atas penyertaan modal milik perusahaan milik swasta atau
meliputi:
b. Jasa giro
c. Pendapatan bunga
uang asing
14
g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
1.2 Pajak
2.2.1 Pengertian Pajak
Perpajakan).
kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
15
Definisi Pajak adalah sebagai suatu kewajiban menyerahkan
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara
atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan
lain-lain.
16
Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat
a. Menurut golongannya:
1) Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib
Pertambahan Nilai.
b. Menurut sifatnya:
1) Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
17
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh: Pajak
Penerangan Jalan.
yang dikenal dengan nama The Four Cannos atau The Four
b. Equality (keseimbangan)
18
menyebutkan bahwa orang yang mempunyai kemampuan
c. Certainty (kejelasan)
dikenakan pajak.
19
hendaknya sekecil mungkin, dengan demikian sistem yang
keseluruhan.
yaitu:
penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas
2) Asas Sumber
Wajib Pajak.
3) Asas Kebangsaan
20
Sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk
pemungut atau aparatur pajak. Dalam sistem ini wajib pajak bersifat
timbul bila sudah ada Surat Ketetapan Pajak dari aparatur pajak.
menentukan pajak yang terutang oleh wajib pajak berada pada wajib
pajak sendiri. Dalam sistem ini wajib pajak tidak hanya melaporkan
pemeriksaan.
c. Withholding System
yang terutang oleh seseorang berada pada pihak ketiga (bukan oleh
fiskus dan bukan oleh wajib pajak). Misalnya pajak penghasilan atas
21
2.3.1 Pengertian Pajak Daerah
pemungutannya
22
antara prinsip keuntungan (benefit) dan kemampuan untuk membayar
(ability to pay).
berikut :
Bermotor (BBNKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air Pajak
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pajak Parkir, Pajak Air
23
1. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan hotel
yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali
atau catering.
3. Subjek Pajak
Subjek Pajak Hotel dan Restoran adalah orang pribadi atau badan
4. Objek Pajak
4 Tahun 2005 tentang Pajak Hotel, objek pajak hotel adalah pelayanan
24
penginapan.
di hotel.
Tahun 2005 tentang Pajak Restoran, objek pajak restoran adalah setiap
restoran.
25
maupun pelayanan penjualan makanan dan minuman di luar tempat yang
10%.
2.1 Kontribusi
2.1.1Pengertian kontribusi
uang maupun jasa yang dapat dihitung berdasarkan suatu nilai, (Maria
kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama- sama dengan pihak lain
untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Jadi yang
dari pajak hotel dan restoran dalam rangka menunjang pendapatan asli
26
2.2 PENELITIAN TERDAHULU
TABEL 2.6
No Penelitian Judul Teknik Hasil penelitian
terdahulu analisisis
1. Kontribusi Teknik Dari hasil analisis
Dwi Anggiani Pajak Hotel analisisis kontribusi
Kartika Mn Dan Pajak kuantitatif penerimaan Pajak
(2019) Restoran Hotel dan
Terhadap Restoran terhadap
Pendapatan peningkatan
Asli Daerah Pendapatan Asli
Kota Makassar Daerah (PAD)
Kota Makassar
anggaran 2014-
2018 semakin
meningkat.
1. Eka Arif Bijak Efektivitas Metode Hasil penelitian
Saputro (2020) Dan Kuantitatif menunjukkan
Kontribusi Deskriptif bahwa efektivitas
Pajak Hotel pajak hotel dan
Dan Restoran pajak restoran
Terhadap pada 2012 - 2017
Pendapatan bervariasi.
Asli Daerah Tingkat
Kota efektivitas pajak
Surakarta hotel tertinggi
pada tahun 2013,
terendah pada
tahun 2015, pajak
restoran memiliki
efektivitas
tertinggi pada
tahun 2016 dan
terendah pada
tahun 2015.
Secara
keseluruhan,
kontribusi pajak
hotel dan pajak
restoran pada
tahun 2012 - 2017
memberikan
kontribusi yang
jauh lebih kecil
terhadap PAD.
27
2. Siti Analisis Teknik Hasil penelitian
Hardiyanti(2019) Kontribusi analisisis ini menunjukan
Pajak Hotel deskriptif kontribusi pajak
Dalam kualitatif hotel dalam kurun
Meningkatkan waktu tahun
Pendapatan 2015-2017
Asli Daerah mengalami
Kota fluktuaktif.
Palembang Dimana
presentase
kontribusi pajak
hotel terhadap
Pajak Daerah dan
Pendapatan Asli
Daerah terbesar
terjadi pada tahun
2016 sebesar
0,09% dan 0,06%.
Penurunan
kontribusi pajak
hotel terhadap
Pajak Daerah dan
Pendapatan Asli
Daerah Kota
Palembang pada
tahun 2015 dan
2017 yaitu
sebesar 0,08%
dan 0,05%.
Kontribusi pajak
hotel terhadap
Pajak Daerah dan
Pendapatan Asli
Daerah tergolong
sangat rendah.
3. Yuven Arino Kontribusi, Kuantitatif Hasil penelitian
Sambung(2010) Perbandingan ini menunjukan
Dari Tahun Ke bahwa: (1)
Tahun Dan kontribusi pajak
Prediksi Pajak hotel dan restoran
Hotel Dan terhadap
Restoran Pendapatan Asli
Terhadap Daerah rata-rata
Pendapatan sebesar 1,63%
Asli Daerah dan 2,61%; (2)
Perbandingan dari
28
tahun ke tahun
penerimaan pajak
hotel dan restoran
terus mengalami
perkembangan
yang terus
meningkat dari
tahun ke tahun;
(3) Prediksi
pendapatan pajak
hotel dan restoran
dari tahun 2010
sampai dengan
tahun 2015
menunjukkan
kenaikan.
4. ANNISA(2018) Kontribusi Deskriptif Dari hasil analisis
Pajak Hotel Kuantitatif kontribusi
Dan Pajak penerimaan pajak
Restoran hotel terhadap
Terhadap peningkatan
Peningkatan Pendapatan Asli
Pendapatan Daerah (PAD)
Asli Daerah Kabupaten Maros
Kabupaten tahun anggaran
Maros 2011- 2016 masih
tergolong rendah.
Dilihat secara
keseluruhan
selama enam
tahun terakhir
rata-rata
kontribusi pajak
hotel pada
peningkatan
pendapatan asli
daerah
dikategorikan
kurang
memberikan
kontribusi, karena
presentase
kontribusi sangat
jauh dari angka 4
%. Kurangnya
kontribusi pajak
29
hotel di
Kabupaten Maros
disebabkan
karena kurangnya
jumlah unit hotel
yang ada di
Kabupaten Maros
dan jenis hotel
yang hanya
berbintang 1 dan
2 saja. Dari hasil
analisis kontribusi
penerimaan pajak
retoran terhadap
peningkatan
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Kabupaten Maros
tahun anggaran
2011-2016 dilihat
secara
keseluruhan
selama enam
tahun ini rata-rata
kontribusi yang
diberikan Pajak
Restoran pada
Pendapatan Asli
Daerah
dikategorikan
sangat
mempunyai
kontibusi karena
presentase
kontribusi diatas
4%. Peningkatan
kontribusi pajak
restoran di
Kabupaten Maros
disebabkan
karena banyaknya
pengembangan-
pengembangan
usaha serta
meningkatnya
minat suatu
30
masyarakat untuk
makan siap saji
serta
dipengaruhinya
tingkat
perekonomian
masyarakat. Dari
target dan
realisasi
penerimaan Pajak
Hotel dan
Restoran dari
tahun 2011-2016
menunjukkan
tingkat efektivitas
yang sangat
efektif untuk
Pajak Hotel dan
pajak restoran.
salah satunya bersumber dari Pajak daerah. Pajak daerah merupakan pajak
31
Hotel adalah bangunan yang disediakan bagi orang untuk dapat
menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk
Daerah.
yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga
atau catering.
32
penerimaan daerah yang salah satunya bersumber dari Pajak Restoran;
Daerah.
yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Bagan 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
Pajak Daerah
Strategi Kontribusi
peningkatan Pajak hotel dan
Pajak hotel dan restoran
restoran
33
Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Manggarai
Barat
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1
3.1
3.1.2 Waktu
Oktober 2022.
34
Mengukur seberapa besar Kontribusi pajak hotel dan restoran
Barat.
daerah.
35
3.3.2 Pajak hotel
Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
kos dengan jumlah kamar lebih dari sepuluh. Variabel ini diukur dalam
satuan rupiah.
rupiah.
36
BAB III
BAB IIII
1.2
2.2
3.2
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
dan restoran dari tahun ke tahun yang ada di Kabupaten Manggarai Barat
3.4.2 Sampel
Manggarai Barat.
adalah:
3.5.1 Wawancara
37
pajak. Peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu
bersifat bebas, sehingga isi wawancara terkadang sangat kaya akan detail
3.5.2 Dokumentasi
bentuk dokumen dan arsip-arsip yang berkaitan dengan yang akan diteliti.
pihak Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan wajib pajak, dan arsip
berupa data target dan realisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran.
mulai dari mengumpulkan data sampai pada tahap penulisan laporan (Afrizal,
penerimaan pajak
K= × 100%
total PAD
38
Keterangan :
K : Kontribusi
Xt−x (t−1)
G x= ×100 %
x (t −1)
Keterangan:
tahun.
xt= Realisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran serta tertentu.
pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah maka digunakan
Persentase Kriteria
10,01%-20% Kurang
20,01%-30% sedang
39
30,01%-40% Cukup baik
40,01%-50% Baik
3. Reduksi data
dalam teknik analisis data kualitatif yang dilakukaan untuk melihat reduksi
data dan tetap mengacu pada tujuan analisis yang hendak dicapai.
40
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudi, 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Penerbit UUP STIM YKPN,
Yogakarta
41
Halim, Abdul Kusufi. 2012. Akuntasi Sektor Publik(Akuntansi
Keuangan Daerah). Jakarta: Salemba Empat.
42
43