Anda di halaman 1dari 4

Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

A. Konsep Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan


1. Konsep Pengawasan dan Pengendalian
 Menurut Yohannes Yahya (2006) menyatakan bahwa Pengawasan dapat
didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan
manajemen dapat tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-
kegiatan sesuai yang direncanakan.
 Robbins dan Coulter dalam Ismail Solihin (2009) mengatakan bahwa
Pengawasan dan pengendalian merupakan proses monitoring terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh sumber daya organisasi untuk memastikan bahwa
aktivitas yang dilakukan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan tindakan koreksi dapat dilakukan untuk memperbaiki setiap
penyimpangan yang terjadi.
Pengawasan dan pengendalian berkaitan dengan learning organization bagaimana
organisasi tersebut mau belajar dan mau mengembangkan organisasinya tentunya
harus melalui pengawasan dan pengendalian supaya seperti yang telah disampaikan
dari beberapa sumber di atas agar didapat suatu tindakan kolektif yang berguna untuk
menyempurnakan organisasi.
Ada begitu banyak alasan mengapa pengawasan dan pengendalian itu sangat
penting dan dibutuhkan. Salah satu alasan yang fundamental atau universal bahwa
pengawasan dan pengendalian itu sangat penting dan dibutuhkan adalah karena
merupakan bagian kebutuhan untuk kita memonitor apa yang dilakukan atau
bagaiamana suatu organisasi mengerjakan tanggung jawabnya secara khusus dengan
apa yang mereka hasilkan. Kemudian ada alasan lain juga mengapa mengapa
pengawasan dan pengendalian itu sangat penting dilakukan adalah untuk mengetahui
perubahan yang dihadapi organisasi dengan pimpinan sehingga akan menjadi satu
pegangan untuk melakukan penyempurnaan terhadap organisasi hingga organisasi
tersebut bisa terus melakukan pengembangan atau bisa memanfaatkan learning
organization. Dari konsep Pengawasan dan Pengendalian kita bisa melihat bahwa
pengawasan dan pengendalian ini ada korelasinya dengan perencanaan
pembangunan.
2. Konsep Pembangunan
 Menurut Sondang Siagian (2008), Pembangunan adalah rangkaian usaha
mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang
ditempuh oleh suatu negara/ bangsa
 Menurut W.W Rostow (Abdul: 2004), Pembangunan merupakan proses yang
bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke
masyarakat negara yang maju
 Menurut Todaro (2002), Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik
sekaligus tekat suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui
serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi dan institusional, demi mencapai
kehidupan yang serba lebih baik.
Dari konsep-konsep pembangunan yang telah dijelaskan diatas kita bisa memahami
bahwa pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang panjang tidak hanya
mencakup pemerintah saja tetapi seluruh sistem mulai sosial, politik, ekonomi,
pertahanan,pendidikan, teknologi dan budaya.

B. Fungsi dan Tujuan Pengawasan


 Fungsi
Fungsi terpenting dari pengawasan menurut Sondang.P Siagian (2003):
1) Tersedianya bahan informasi bagi manajemen tentang situasi nyata dimana
organisasi berada.
2) Mengetahui faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana
dengan efisien dan efektif.
3) Adanya pemahaman tentang berbagai faktor yang menimbulkan kesulitan
dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional.
4) Mengetahui langkah-langkah apa saja yang segera diambil untuk menghargai
kinerja yang memuaskan.
5) Dapat melakukan tindakan preventif apa saja yang segera dapat dilakukan agar
deviasi dari standar tidak terus berlanjut.
 Tujuan
Tujuan pengawasan menurut Juliana (2008): mengidentifikasi berbagai faktor yang
menghambat kegiatan, dan pengambilan tindakan koreksi yang di perlukan agar
tujuan dapat tercapai. Memastikan apakah apa yang telah direncanakan dan di
organisasikan dapat berjalan dengan baik. Ada 4 tujuan dari pengawasan, yaitu:
1) Adaptasi lingkungan, bertujuan agar organisasi dapat beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, baik lingkungan internal
maupun eksternal.
2) Meminimumkan kegagalan, diharapkan kegagalan hasil produksi yang tidak
memenuhi standar menjadi lebih kecil.
3) Meminimalisir biaya, baik untuk kegiatan produksi maupun yang lainya.
4) Mengantisipasi kompleksitas organisasi agar dapat diantisipasi dengan baik.

C. Jenis-Jenis Pengawasan
1) Internal Control
Pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasan yang dibentuk dalam
organiasasi itu sendiri. Aparat/ unit pengawasan ini bertindak atas nama pimpinan
organisasi. Aparat/ unit pengawasan ini bertugas mengumpulkan segala data dan
informasi yang diperlukan oleh organisasi
2) External Control
Pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasan dari luar organisasi
misalnya pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) atau Badan Pemeriksa Keuangan terhadap suatu departemen/
instansi/ SKPD.
3) Pengawasan Preventif
Pengawasan yang dilakukan sebelum rencana dilaksanakan. Maksud dari pengawasan
preventif ini adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan dalam
pelaksanaan.
4) Pengawasan Represif
Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan
pekerjaan. Maksud diadakannya pengawasan represif ialah untuk menjamin
kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.

D. Metode Pengawasan
1) Pengawasan Langsung
Pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada tempat pelaksanaan
pekerjaan, baik dengan sistem inspektif, verifikatif, maupun dengan sistem
investigatif.
2) Pengawasan Tidak Langsung
Pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan hanya melalui
laporan-laporan yang masuk kepadanya.
3) Pengawasan Formal
Dilakukan oleh unit/ aparat pengawasan yang bertindak atas nama pimpinan
organisasinya atau atasan dari pimpinan organisasi itu.
4) Pengawasan Informal
Pengawasan informal ini biasanya dilakukan oleh pejabat pimpinan dengan melalui
kunjungan yang tidak resmi (pribadi), atau secara incognito.
5) Pengawasan Administratif
Pengawasan yang meliputi bidang keuangan, kepegawaian, dan material. Pengawasan
keuangan menyangkut prosedur penerimaan dan prosedur pengeluaran uang.

Anda mungkin juga menyukai