PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan
sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai
suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara
untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia
berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan
melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan)
maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Dan beberapa pengertian pengendalian yang dijelaskan oleh para ahli adalah
sebagai berikut :
3
9. Pengendalian Pemeliharaan
Ditujukan untuk mengetahui apakah inventaris kantor dipelihara dengan baik
atau tidak, jika rusak apakah masih bisa diperbaiki atau tidak.
10. Internal Control
Pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.
11. External Control
Pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar.
12. Formal Control
Pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat
dilakukan secara intern maupun ekstern.
Perusahaan (Organisasi) ibarat manusia yang perlu makan, bekerja, dan istirahat
secara teratur dan terkendali. Jika metabolism tubuhnya tidak baik, ia akan
berpotensi menderita berbagai penyakit. Orang yang sukses adalah orang yang
terorganisasi dengan baik, memiliki tujuan hidup, memiliki pengendalian diri, dan
cinta dalam hatinya. Itu juga berlaku untuk perusahaan (organisasi). Untuk mencapai
kinerja optimal, perusahaan (Organisasi) haruslah terorganisasi dengan baik,
memiliki Visi dan Misi, memiliki daya Pengendalian Manajemen, dan mencintai
pengetahuan yang bisa membantu orang untuk menciptakan kondisi yang kondusif
untuk proses pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu pengetahuan itu adalah
Sistem Pengendalian Manajemen.
1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang
dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk
setiap program yang telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program yang telah direncanakan secara
terperinci dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu,
biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-
anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
Dalam tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber
daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan
dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan pusat-pusat tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai
program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman dimasa yang akan
4
datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab
digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu
siklus dari proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses
pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan
manajemen antara lain dapat berupa :
Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali
Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan
program ditahun yang akan datang.
Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan
perubahan anggaran, apabila sudah tidak realitas.
Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-
perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
5
perusahaan. Pihak manajemen harus menetapkan tujuan-tujuan yang relistis dan
memikirkan strategi-strategi yang efisien guna pencapaian tujuan tersebut.
7
E. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
8
Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji
karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk
memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh
organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan cepat peta
perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang diperkirakan akan
terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan,
sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk
senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan.
Sistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua
penyebab, diperlukannya pengendalian ketidakmampuan personel dalam mencapai
tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di
dalam mencapai tujuan dapat dtingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta
penyediaan teknologi memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan
organisasi melalui prilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui :
9
1. Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.
2. Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi
kepada personel perusahaan melaluipersonal behaviors para leaders
organisasi dan operational behavior.
Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi
dapat tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision,
shared beliefs dan shared values. Shared mission, shared vision, shared belief dan
shared values menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya
sesuai dengan yang diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk
melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalaui sistem
pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan
perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara
terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya
tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang
memadai
11
Fungsi Pengawasan : Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang
sudah dilakukan, menilai dan mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai
dengan rencana semula.
G. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAWASAN
1) Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan
yangdigunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk
standar yang umumyaitu :
a. Standar phisik
b. Standar moneter
c. Standar waktu
2) Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara
tepat
3) Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas,
pengamatan laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4) Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa
Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan bagai manajer.
5) Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan.
H. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1) Pengawasan Pendahulu (Feeforward Control, Steering Controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan
koreksidibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif
bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu
tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
2) Pengawasan Concurrent (Concurrent Control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus
memenuhisyarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin
ketepatanpelaksanaan kegiatan.
12
3) Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control, Past-Action Controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna
mengukurpenyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan
standar.
I. METODE-METODE PENGAWASAN
Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu :
pengawasan non-kuantitatif dan pengawasan kuantitatif.
a. Pengawasan Non-Kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat
digunakan untukmengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-
teknik yang seringdigunakan adalah
1. Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan
untukmengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
2. Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic
denganmengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
3. Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan
informasi yangdibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari
bawahan dengan relatif lebihcepat.
4. Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan. Cara inidapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang
mungkin ada dapat didiagnosisdan dipecahkan bersama.
5. Evaluasi pelaksanaan.
6. Management by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan
perbedaan yang signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut
didasarkan pada prinsippengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa
bawahan mengerjakan semuakegiatan rutin, sementara manajer hanya
mengerjakan kegiatan tidak rutin.
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi.
Beberapateknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
Anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran
penjualan, anggaran kas.
13
1. Anggaran
Anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system
(PBS), zero-base budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting
( HRA ).
2. Audit
Internal Audit bertujuan : membantu semua anggota manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawabmereka dengan cara mengajukan
analisis, penilaian, rekomendasi dan komentarmengenai kegiatan
mereka.
Ekternal Audit bertujuan : menetukan apakah laporan keuangan
tersebut menyajikan secara wajarkeadaan keuangan dan hasil
perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yangbebas dari
pengaruh manajemen.
3. Analisis Break-Even
Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk
menentukanpada volume berapa agar biaya total sehingga tidak
mengalami laba atau rugi.
4. Analisis Rasio
Menyangkut dua jenis perbandingan :
Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain
yang sejenis
5. Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan
kegiatan, seperti :
Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu
disumbu yang lainserta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan
kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan
dan dalam hubunganya dengan waktu.
Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek –
proyek yangbersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan –
kegiatan tertentu yang harusdijalankan dalam urutan tertentu dan
dibatasi oleh waktu.
14
Syarat-syarat untuk menjalankan pengawasan yang baik, yakni :
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan
segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang
digunakan.
5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.
Agar pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik, maka pengawasan harus:
1. Ekonomis
2. Mudah dimengerti
3. Adanya tindakan koreksi
4. Melaporkan penyimpangan yang mungkin terjadi
Tujuan dilaksanakan pengawasan adalah :
a. untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil kegiatan sesuai dengan rencana dan
tujuan.
b. Untuk memecahkan masalah
c. Untuk mengurangui resiko kegagalan suatu rencana
d. Untuk membuat perubahan – perubahan maupun perbaikan – perbaikan.
e. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan pelaksaannya
J. PELAKU ATAU PELAKSANA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pengawasan dan Pengendalian dilakukan oleh :
a. Pihak manajemen pada masing – masing fungsi organisasi.
b. Pihak luar manajemen ( Auditor )
Jenis-Jenis Pengawasan
Jenis-jenis pengawasan dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu :
a. Pengawasan Dari Segi Waktu
Pengawasan dari segi waktu dapat dilakukan secara preventif dan secara
reprensif. Alatyang dipakai dalam pengawasan ialah perencanaan budget,
sedangkan pengawasan secara repensif alat budget dan laporan.
15
b. Pengawasan Dilihat Dari Segi Obyektif
Pengawasan dari segi obyektif ialah pengawasan terhadap produksi dan
sebagainya.Ada juga yang mengatakan karyawan daru segi obyek
merupakan pengawasan secara administratif dan pengawasa operatif.
Contoh pengawasan administratif ialah pengawasan anggaran, inspeksi,
pengawasan order dan pengawasan kebijaksanaan.
c. Pengawasan Dari Segi Subyek
Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan intern dan
pengawasan ekstern.
Pengawasan Intern : Pengawasan intern dalam perusahaan biasanya
dilakukan oleh bagian pengawasan perusahaan (internal auditor).
Laporan tertulis dari bawahan kepada atasan pada umumnya terdiri
dari :
a. Laporan harian
b. Laporan mingguan
c. Laporan khusus
d. Laporan bulanan
Pengawasan Ekstern : Pengawasan ekstren dilakukan oleh akuntan
publict (certified public accountant). publikasi laporan neraca dan rugi
laba yang menyebabkan jalannya perusahaan wajibdi periksa oleh
akuntan publik.Adapun pemeriksaan yang umum dilakukan oleh
akuntan publik dapat dibagi jadi 4 golongan
a. Pemeriksaan umum : Pemeriksaan umum atau general audit
adalah pemeriksaan rutin tentang kebenarandata administrasi
perusahaan.
b. Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan khusus atau spesical
anfestigation adalah suatu pemeriksaan khusus yang ditugaskan
kepada akuntan public.
c. Pemeriksaan Neraca : Pemeriksaan neraca dikenal juga drngan
balance sheet audit artinya suatu pemeriksaankhusus terhadap
neraca perusahaan.
d. Pemeriksaan sempurna Suatu pemeriksaan semputna (detail
audit) berhubungan eratdengan pemeriksaan khusus.
16
Perancangan Proses Pengawasan
William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana
dikemukakan lima jenis pendekatan, yaitu :
1. Merumuskan hasil diinginkan, yang dihubungkan dengan individu yang
melaksanakan.
2. Menetapkan petunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan
memperbaikipenyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan :
a. Hasil pada tahap awal
b. Pengukuran input
c. Kondisi perubahan yang diasumsikan
d. Gejala yang dihadapi
3. Menetapkan standar petunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi yang
dihadapi.
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasi
pengawasandidasarkan pada prinsip manajemen by exception yaitu
atasan diberi informasi bilaterjadi penyimpangan dari standar.
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu
tindakan diganti.
K. ALAT PENGENDALIAN DALAM ORGANISASI
a. Budget
Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang
disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila tidak sesuai dengan
budget, baik pemerimaan maupun pengeluaran maupun hasil yang diperoleh
maka perusahaan itu tidak efektif karena terdapat penyimpangan.
Tipe-Tipe Budget:
1. Sales budget
2. Production budget
3. Cost production budget
4. Step budget, berhubungan dengan production budget dan
menunjukkan bermacam-macam tingkat tingkat produksi
5. Purchasing budget
6. Cash dan financial budget
7. Personnel budget
8. Master budget (budget keseluruhan)
9.
17
b. Non-Budget
Alat pengenalian non budget:
1. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari
Balance sheet dan Income Statement (neraca rugi laba).
2. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang
tealh berlalu.
3. Intenal Audit, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan
yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang
menyangkut masalah keuangan.Auditing ini juga menyangkut
pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan
pemeriksaan yang cukup, apakah barang yang telah dibayar benar-benar
telah diterima.
4. Break event point, suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan
tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi.
5. Report, laporan yang dibuat oleh para manajer.
6. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan
perusahaan terhadap para bawahan yang sedang bekerja.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi
umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi,
Peningkatan kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan tingginya kesalahan-
kesalahan, Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan
Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.
Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil yang di
inginkan, Menetapkan penunjuk hasil, Menetapkan standar penunjuk dan hasil,
Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik dan Menilai informasi dan
mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik dalam pengawasan ialah Transaksi
Keuangan, Hubungan Manajer dan Bawahan, dan Operasi-operasi Produktif. Alat-
alat pengawasan yang paling umum ialah Manajemen Pengecualian (Management
by Exception), Management Information System (MIS), Analisa Rasio dan
Penganggaran.
B. Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika
tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya
kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun
lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu
komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta
pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam
merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi.
Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam
suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat
merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
19
Daftar Pustaka
20