Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR MANAJEMEN

FUNGSI PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN

Dosen Pengampu: Tutug Bolet Atmojo, SKM, M.Si

Disusun oleh:

Syifa Farida Ashaar R0218114

PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah Dasar Manajemen
dengan dosen pengampu Bapak Tutug Bolet Atmojo. Selain itu, makalah ini dibuat
untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai fungsi pengendalian (controlling)
dalam manajemen. Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu
organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu
kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang
baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi
terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan
(preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control),
Pengawasan Feed Back (feed back control).
Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari
beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap
Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap
Pengambilan Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang
berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses
pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan.
Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan
dari suatu tujuan organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen ?
2. Apa saja fungsi manajemen ?
3. Apa yang dimaksud dengan fungsi pengendalian dalam manajemen ?
4. Apa saja jenis jenis pengendalian dalam manajemen ?
5. Apa saja manfaat pengendalian dalam manajemen ?
6. Apa saja bidang-bidang pengendalian dalam manajemen ?

C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian manajemen
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi manajemen
3. Agar mahasiswa mengetahui pengertian pengendalian dalam manajemen
4. Agar mahasiswa mengetahui jenis jenis pengendalian dalam manajemen
5. Agar mahasiswa mengetahui manfaat pengendalian dalam manajemen
6. Agar mahasiswa mengetahui bidang-bidang pengendalian dalam
manajemen
BAB II
DASAR TEORI

A. DEFINISI MANAJEMEN
Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai
pengawasan atau pengendalian. Management berasal dari kata “manus” yang
berarti “to control by hand” atau “gain results”. Dalam hal “gain results”
manajemen mencakup, pertama, “the achievement of result”, dan kedua. “personal
responsibility by the manager for results being achieved”. Mary Parker Foller
mendefinisikan manajemen sebagai “the art of getting thins done with and through
other people.” Definisi menurut Mary Parker ini menekankan pada elemen
manusia (human element) untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan mencapai tujuan keorganisasian dilakukan oleh manajer dengan
mengatur orang lain untuk melakukan tugas-tugas apa saja yang dibutuhkan.
Sedangkan definisi manajemen menurut John Nirenberg ialah “management is
working with and through people for organizational objectives”.
Selain itu Manajemen dapat didefinisikan melalui banyak cara. Berikut ini
beberapa definisi manajemen.
a) Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama
(Massie dan Douglas).
b) Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien
menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-
ubah (Kreitner).
c) Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya
mencapai tujuan tertentu yang ditentukan (Sisk).
d) Manajemen adalah menciptakan lingkungan yang efektif agar orang bisa
bekerja di organisasi formal (Koontz dan O’Donnel).
e) Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang
untuk mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang lainnya dan
untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai oleh satu orang saja
(Donnely, Gibson, dan Ivancevich).
f) Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).
g) Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta
pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones dan George).

Dari definisi-definisi di atas, manajemen dalam modul ini didefinisikan


sebagai berikut. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan,

B. DEFINISI PENGAWASAN (CONTROLLING)


Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan
sebagai pengawasan atau pengendalian. Controlling baik dalam pengertian
pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering
ditafsirkan sebagai usaha darimanajer atau lembaga pengawasan sebagai
kegiatan untuk mencari kesalahan
Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan.
Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu untuk memeriksa
kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga meminimalkan
penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah
tercapai dengan cara yang baik.
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengertian ini menunjukkan
adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengendalian.
Seperti terlihat dalam kenyataan, langkah awal proses pengendalian adalah
langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan
suatu kegiatan. Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan
fungsi-fungsi manajerial lainnya, yaitu diantaranya fungsi perencanaan,
pengorganisasian,penyusunan personalia,pengarahan, dan fungsi pengendalian
itu sendiri.
Definisi yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler berikut ini telah
memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan atau pengendalian:
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi,umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

C. TUJUAN PENGAWASAN
Menurut Griffin (2000), tujuan dari fungsi pengawasan dibagi menjadi
empat bagian, yaitu:
1. Adaptasi Lingkungan
Tujuannya adalah agar sebuah perusahaan dapat beradaftasi dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik internal maupun
eksternal.
2.  Meminimalkan kegagalan
Ketika perusahaan menjalankan kegiatan produksi misalnya
perusahaan memiliki target produksi sebanyak 10.000 unit maka
perusahaan berharap bagian produksi bisa menghasilkan produk sebanyak
itu. Katakanlah bagian produksi hanya menghasilkan 9.000 unit yang
memenuhi standar sedangkan 1000 unit tidak memenuhi standar. Maka
perusahaan mengalami kerugian 1000 unit dalam produksinya. Oleh
karena itu perusahaan perlu menjalankan pengawasan agar target tersebut
terpenuhi.
3. Meminimumkan biaya
Sebagaimana contoh di atas jika target terpenuhi maka biaya dapat
diminimalkan, akan tetepi jika kondisinya seperti di atas 1000 unit tidak
memenuhi standar maka hal itu tidak bisa dikatakan meminimalkan biaya
malah menambah beban biaya produksi.
4. Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi
Tujuan terakhir dari fungsi pengawasan adalah agar perusahaan
dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks. Ketika
kegiatan perusahaan hanya memproduksi satu jenis barang, atau 10 orang
pekerja, atau 2 bagian dalam struktur organisasi, barangkali kegiatan
manajemen lebih mudah untuk dilakukan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. TIPE-TIPE PENGAWASAN
1) Pengawasan Pendahuluan

Pengawasan pendahuluan sering disebut feedforward control atau


steering controls.Pengawasan pendahuluan dirancang untuk mengantisipasi
masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan
mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan
sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya bila
manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya
tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan
terhadap tujuan yang diinginkan.

2) Pengawasan Concurrent

Pengawasan concurrent yaitu pengawasan yang dilakukan bersamaan


dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control). Pengawasan ini sering
disebut pengawasan “Ya- Tidak”, screening control atau “berhenti- terus”,
dilakukan selama kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan
proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau
syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa
dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check” yang lebih
menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.

3) Pengawasan Umpan Balik

Pengawasan umpan balik (feedback control) mengukur hasil-hasil dari


suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari
rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk
kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat
historis, pengukuran dilakukan setelah kejadian terjadi.

B. PENTINGNYA PENGAWASAN
1. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak
dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru,
diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer
mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi
sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang
diciptakan perubahan yang terjadi.
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih
formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin
kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan
fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
3. Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara
sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota
organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan
manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung
jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat
menen-tukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan
mengimplementasikan sistem penga-wasan.
5. Komunikasi
6. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar,
penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan
tindakan

C. BIDANG-BIDANG PENGAWASAN
Dalam kenyataannya pengawasan tidak hanya dilakukan bagi para pekerja
di perusahaan, namun mencakup hampir semua bidang dalam perusahaan.
Secara singkat pengawasan dapat dilakukan pada bidang :

a. Produksi

Di bidang ini pengawasan dimulai saat menerima pesanan dari


pembeli, kemudian melakukan pembelian bahan sampai dengan
produk selesai dibuat. Hal ini meliputi pula pengawasan persediaan
barang dan pengawasan kualitas serta kuantitas produk.

b. Pemasaran

Tugas bagian ini dimulai saat produk akan dikirim ke pasar atau
konsumen. Oleh karena itu biasanya pengawasan berawal dari sini,
tetapi adakalanya bagi perusahaan yang cukup besar sebelumnya sudah
dimulai dengan riset dan mengumpulkan informasi dari pasar.

c. Keuangan

Bidang ini harus ditangani dengan cepat, tepat, dan akurat.


Pengolahan dan pengawasan yang kurang teliti akan berakibat
terjerumusnya perusahaan di dalam masalah keuangan yang bertujuan
agar perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang digunakan.

d. Personalia

Bidang ini merupakan factor penting yang akan ikut menentukan


tercapainya tujuan suatu organisasi sehingga perlu mendapatkan
perhatian yang serius. Tugas dari bidang ini adalah mengatur,
membina, menggerakkan, mengarahkan, serta mengembangkan
pegawai agar mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi.

e. Administrasi (Perkantoran)

Bidang ini merupakan penerapan fungsi manajemen dibidang


perkantoran, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan kantor agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan
karyawan merasa puas.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Tipe-tipe
pengawasan yaitu ; Pengawasan Pendahuluan (preliminary control),Pengawasan
pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed
back control).
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika
tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya
kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun
lingkungan. Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun
suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota
organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang
tepat dalam merumuskan suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Steyoningrum, dewi, melinda regita cahyani, yesi kusumaningrum, DASAR-DASAR PROSES


PENGAWASAN. Pengantar Manajemen. (2010).

Hanafi, Mamduh. "Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen." (2008).

JARI, PRESENSI SIDIK. "Sistem Informasi Manajemen." (1984).

Anda mungkin juga menyukai