Dosen Pengampu :
Suryadi, S.P., M.P
Disusun oleh ;
Kelompok 2
1. Rizky Cahya Tri Saputra (2303016039) 4. Rusdiana (2303016087)
2. Salsabila Aulia Rahakim (2303016067) 5. Nur Farina ( 2303016093)
3. Regina Agnesia Matius (2303016085) 6. Juan Carlo Hanny Daulat Umboh (2303016097)
2023
KATA PENGANTAR
kritik Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga tugas laporan dengan judul “ MENGENAL JAMUR TEMPE DAN
PEMBUATAN DONAT ” dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Adapun tujuan pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Mikrobiologi pada Program Studi Agroekoteknologi
Universitas Mulawarman.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari segala kekurangan, dan masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan dan sarannya guna kesempurnaan dan
sebagai pertimbangan karya tulis yang akan datang. Terima kasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan memahami lebih baik tentang peran jamur pada tempe dan donat,
kita dapat mengapresiasi nilai gizi dan keunikan cita rasa dari produk pangan ini.
Selain itu, pengetahuan ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas
produksi dan inovasi dalam pengembangan produk pangan berbasis jamur.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Mendeskripsikan jenis jamur yang di gunakan dalam pembuatan tempe dan donat
seperti ragi, dan bagaimana proses fermentasi ini memengaruhi rasa dan tekstur.
D. Manfaat
Pembaca makalah ini dapat mengetahui peran jamur pada tempe dan donat.
BAB II
LANDASAN TEORI
B. CARA KERJA
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenai analisis morfologi jamur tempe. Jamur tempe
adalah salah satu mikroorganisme semi anaerob dan organism saprofit. Hal ini
dapat dilihat akan kebutuhan jamur tempe akan udara dan sumber makanannya.
Jamur tempe merupakan organism yang membutuhkan sedikit sekali udara dan
sumber makanan yang berasal dari jasad mati, oleh karena itu jamur tempe dapat
diiolasi pada media PDA (potato Dextros Agar).
Jamur tempe (Rizhopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rizhopus dan
famili Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop
dapat dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium
yang tidak bersekat merupakan ciri utama dari famili Mucoraceae. Jamur tempe
ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut
stolon jamur, sporongiophore, sporangium dan spora yang menjadi organ
perkembangbiakannya.
Sementara itu hasil pengamatan Morfologi fungsi pada tempe diperoleh
bakteri yang berbentuk bacillus. Kapang/jamur merupakan mikroba dengan
struktur talus berupa benang-benang (hifa) yang terjalin seperti jala (myselium).
Hifa bersekat (septat) dengan ini tunggal/lebih baik dan hifa tidak bersekat
(asetat). Penampakan morfologi koloni pada umumnya seperti benang
(filamentous) yang pertumbuhannya membentuk lingkaran. Morfologi koloni nya
dapat dengan mudah dibedakan dengan bakteri walaupun ada beberapa jenis
bakteri yang koloninya mirip jamur, seperti dari kelompok Actinomycetes atau
Bacillus mycoides. Koloni Kapang memiliki keragaman warna yang muncul dari
spora nya.
Dalam mengamati Kapang dikarenakan ukuran nya yang lebih besar, maka
perbesaran sedang pada lensa obyektif (40X) digunakan. Ada sup subtrat tempe
akan dijumpai Rizhopus oligophorus yang terdiri dari benang-benang hifa yang
tidak bersekat dan membentuk misellium. Hifa tertentu akan mengalami
pertumbuhan membentuk sporangium yang berwarna kehitaman. Hifa penyangga
sporangium merupakan sporangiofor. Kumpulan dari sporangiofor pada
pangkalnya didukung oleh rhizoid yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
air dari substrat. Hifa yang terdapat antar dua kumpulan sporangiofor disebut
stolon. Sedangkan pada substrat oncom ditemukan Nemospora sitophyla, yang
bereproduksi dengan aseksual yaitu membentuk konidia, yang dibentuk pada
ujung hifa khusus yang ditopang oleh hifa yang disebut Konidiofor, yang seksual
dengan membentuk aksus.
A. KESIMPULAN