Anda di halaman 1dari 2

Teori dasar

Tomat pertama kali ditemukan di benua Amerika yang dibudidayakan oleh suku Inca atau suku
Aztex pada tahun 700 SM. Tomat berasal dari daerah tropis, tomat tumbuh sebagai tanaman liar
dan jenis lainnya tumbuh di negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang pertama
kali oleh orang-orang Indian ditanam sebagai sumber makanan. Orang-orang Peru dan Mexico
kemudian mulai memuliakan tanaman tomat, kemudian diberi nama tomat yang berarti tanaman
yang membengkak. Tomat adalah salah satu komoditas sayuran yang diusahakan oleh petani di
Indonesia. Tomat adalah sayuran yang multiguna, selain sebagai sayuran, juga digunakan
sebagai bahan baku industri obat-obatan dan kosmetik serta bahan baku pengolahan makanan.
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.), merupakan sumber vitamin dan mineral dan banyak
digemari masyarakat, penggunaan buah tomat semakin luas karena termasuk komoditas
hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kemampuan tomat untuk dapat
menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara pertumbuhan tanaman dan kondisi
lingkungannya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Propinsi Gorontalo (2012-2016)
menujukan produktivitas tanaman tomat di Propinsi Gorontalo dari tahun ketahun mengalami
penurunan pada tahun 2012 produksi 22,791 ton/tahun 2013 produksi 19,863 ton/tahun 2014
produksi 17,132 ton/tahun, 2015 11,639 ton/tahun dan tahun 2016 sebesar 12,341 ton/tahun tiap
tahun akan meningkat mengimbangi kebutuhan masyarakat yang meningkat dan juga perluasan
pasar (Aidah,2020)

Tomat merupakan jenis tanaman sayur yang bersifat multiguna dan banyak diminati oleh
masyarakat, khususnya Indonesia. Bahkan, saat ini tomat bukan lagi sekadar sayuran, melainkan
sudah menjadi komoditas buah-buahan. Tak heran, bila permintaannya pun kian meningkat.
Berbagal upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi
kebutuhan pasar akan tomat. Salah satunya dengan penggunaan varietas tomat unggul. Berkat
kemajuan teknologi, para breeder telah melakukan rekayasa terhadap gen tomat biasa menjadi
tomat unggul. Selain membantu petani dalam mengatasi kendala berbudi daya tomat, karakter
unggul yang dimiliki oleh varietas-varietas tersebut juga menguntungkan bagi konsumen. Oleh
karena itu, penggunaan varietas tomat unggul sangat dianjurkan (Hidayati,2012)

Tomat merupakan tanaman semusim. Artinya, tanaman ini memiliki umur sebanyak satu kali
periode panen dan selanjutnya akan mati setelah berproduksi. Bentuk tanaman tomat adalah
perdu atau semak dengan ukuran panjang kurang lebih 2 meter. Tanaman ini memiliki batang
berwarna hijau dan bentuk buahnya persegi empat hingga bulat. Permukaan batang tomat
dipenuhi rambut-rambut halus dan dilengkapi rambut kelenjar. Tomat merupakan salah satu jenis
tumbuhan dikotil, memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus hingga tanah, serta akar
serabut yang samping. Pada bagian akar tanaman tomat terdapat rambut-rambut akar yang
merupakan perluasan dari permukaan sel-sel epidermis akar tersebut. Fungsi akar adalah
menyerap air dan garam mineral yang berasal dari dalam tanah sekaligus menunjang dan
memperkokoh berdirinya tanaman. Pada sebagian jenis tanaman, akar juga dapat berfungsi
sebagai alat bernapas. Tomat memiliki daun majemuk yang bentuknya menyirip. Daun ini
tersusun pada setiap sisi dan berjumlah ganjil, yaitu 5-7 helai. Tomat merupakan termasuk
tumbuhan hermafrodit, yaitu memiliki bunga dengan dua alat kelamin sehingga mampu
melakukan penyerbukan sendiri. Jumlah kelopak bunga tanaman ini ada 5 buah dan berwarna
hijau, sedangkan mahkotanya berjumlah 5 buah berwarna kuning. Pertumbuhan tomat biasanya
berlangsung selama 96 jam setelah proses penyerbukan selesai dilakukan. Kemudian, akan
memasuki tahap pembuahan selama 45-50 hari.(lubis,2020)

Tomat merupakan tanaman yang tidak sulit memilih tempat hidup. Tanaman ini bisa hidup di
dataran rendah sampai dataran tinggi, asal tanahnya tidak becek atau tergenang. Sifat tanah yang
cocok untuk tomat adalah tanah dengan pH 5,5-6,5. Bila target penanaman tomat adalah
kegenjahannya maka tomat cocok. di tanam pada tanah lempung berpasir yang baik drainasenya.
Namun, bila yang ditargetkan adalah jumlah total produksi yang tinggi, maka tanah yang cocok
adalah tanah lempung liat dan lempung berdebu. Tomat juga menyenangi tempat yang terbuka
dan cukup sinar matahari. Sinar matahari yang kurang menyekibkan pertumbuhan memanjang
(etiolasi), lemah, dan pucat karena pembentukkan zat hijau daun (klorofil) tidak sempurna.
Namun, sinar matahari yang terlalu terik juga kurang baik karena transpirasi akan meningkat
serta buah dan bunga akan mudah gugur. Pada dasarnya, selain ditanam langsung di tanah, tomat
juga dapat ditanam dalam polibag. Saat ini sudah ada petani yang menanam tomat di polibag
yang ditata rapi dalam luasan lahan tertentu. Umumnya, tanaman tomat tersebut dipelihara
dengan sisitem organik, artinya tidak menggunakan pupuk kimia maupun pestisida berbahan
kimia. (Penulis PS, 2009)

Anda mungkin juga menyukai