Anda di halaman 1dari 3

B.

LANDASAN TEORI
Pakchoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur - sayuran termasuk dalam keluarga
Brassicaceae. Sawi Pakcoy merupakan tanaman sayuran yang sangat dibutuhkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh karena kandungan
gizi sawi pakcoy yang terdiri dari vitamin dan mineral sangat berguna untuk
mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Di Indonesia, kebutuhan pasar sayuran
terutama sawi pakcoy dari tahun ke tahun meningkat. Hal ini tercermin dari angka produksi
sawi pakcoy berturut – turut pada tahun 2015 – 2017 mengalami fluktuasi yang dapat dilihat
secara berturut – turut 565.636 ton (2015), 562.838 ton (2016), dan 583.770 ton (2017)
(Direktorat Jendral Hortikultura, 2017) (Damayanti et al., 2019).
Produksi pakcoy tersebut berhubungan dengan kesuburan tanah, sehingga diperlukan
budidaya yang baik untuk memperbaiki kesuburan tanah sekaligus meningkatkan produksi
pakcoy. Upaya mengatasi kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan
organik, salah satunya pemberian pupuk kandang ayam. Syekhfani (2000) menyatakan bahwa
pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur hara
makro dan mikro, selain itu pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air,
aktivitas mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah.
Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kandang ayam selalu memberikan respon tanaman
yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih
cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan
jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lain (Ebsan Marihot Sianipar, Chichi
Josephine F. Manalu, 2020).
Tanah merupakan salah satu bagian penting dalam budidaya tanaman. Dalam pertanian,
fungsi utama tanah adalah sebagai media tanam tanaman. Manfaat tanah yaitu media untuk
tanaman tumbuh tegak, tempat berkembangbiaknya biota tanah, sebagai tempat laboratorium
kimiafisika alami, dan sumber penyedia nutrisi bagi tanaman. Di Indonesia sebaran tanah
cukup beragam. Keragaman tanah ini dibagi berdasarkan klasifikasi tanah dari sifat-sifat
morfologinya (Hardjowigeno, 2013). Berdasarkan tingkat kualitasnya, tanah dibagi menjadi
tanah subur hingga tanah tidak subur. Penilaian kualitas tanah dapat diamati berdasarkan
indikator sifat biologi, fisik, dan kimia tanahnya (Yuniarti et al., 2017). Unsur hara
merupakan faktor penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena berpengaruh
pada peningkatan produksi tanaman. Pupuk anorganik merupakan pendukung tumbuh
kembangnya tanaman yang telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen sehingga terjadi
ketergantungan pada pengaplikasian pupuk anorganik dan cenderung membe-rikan dalam
jumlah yang tinggi (Rohman, 2018).
Sistem budidaya sayuran pakcoy organik dalam perkembangannya belum sepenuhnya
organik. ketersediaan unsur hara makro dan mikro dari tanah atau bahan organik kurang
mencukupi, oleh karena itu masih dibutuhkan pupuk anorganik untuk menyuplai unsur hara
bagi tanaman sehingga tercukupi (Yuniarti et al., 2017). Pupuk majemuk NPK merupakan
pupuk campuran yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara tanaman (makro
maupun mikro) terutama N, P, dan K. Kelebihan dari pupuk NPK yaitu dapat mencakup
beberapa unsur dengan satu kali pemberian pupuk sehingga lebih efisien dalam penggunaan
bila dibandingkan dengan pupuk tunggal (Missdiani et al., 2020). Pupuk SP-36 mengandung
P2O5 sebanyak 36 %. Kegunaan pupuk fosfat ini adalah mendorong awal pertumbuhan akar,
pertumbuhan bunga dan biji, memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi biji,
menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, serta memperbaiki
struktur hara tanah (Hayati et al., 2012). Kalium merupakan salah satu unsur esensial
makro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Kalium (K+) sering
disebut sebagai regulator karena terlibat dalam sekitar 60 sistem enzim yang berbeda pada
tanaman. Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+ yang mudah larut dalam air. 95%
kalium berasal dari pupuk kalium klorida (KCl), Kalium sulfat (K2SO4) dan Kalium nitrat
(KNO3) (CFAITC, 2009). Kalium (K+) adalah ion yang paling melimpah di sel tumbuhan dan
diperlukan untuk beragam fungsi diantaranya ialah untuk regenerasi dan pembesaran sel,
aktivitas enzim yang meliputi : sintesa protein, karbohidrat, translokasi asimilat serta
fotosintesis tanaman (Britto dan Herbert, 2008). Unsur kalium (K +) juga berfungsi dalam
mempertahankan kekuatan daun tanaman sehingga hasil fotosintesis lebih efisien
dimanfaatkan oleh tanaman (Pbb & Farhan, 2003).

Penelitian kali ini dilaksanakan upaya pemupukan pada budidaya pakcoy dengan
memberikan perbandingan pupuk organik dengan pupuk NPK, SP-36, dan KCl dengan
harapan hasil pakcoy sama dengan hasil pada umumnya (hanya menggunakan pupuk
anorganik) atau bahkan lebih baik.
DAFTAR PUTAKA
Damayanti, N. S., Widjajanto, D. W., & Sutarno, S. (2019). Pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi Pakcoy (Brassica rapa l.) akibat dibudidayakan pada berbagai media
tanam dan dosis pupuk organik. Journal of Agro Complex, 3(3), 142.
https://doi.org/10.14710/joac.3.3.142-150
Ebsan Marihot Sianipar, Chichi Josephine F. Manalu, R. S. (2020). TERHADAP pH , C-
ORGANIK , N-TOTAL TANAH SERTA PRODUKSI. 10(2000), 68–74.
Hayati, M., Marliah, A., & Fajri, H. (2012). Pengaruh Varietas Dan Dosis Pupuk Sp-36
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L. ).
Jurnal Agrista Unsyiah, 16(1), 7–13.
Missdiani, Lusmaniar, & Wahyuni, A. U. (2020). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair
dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica
rapa L.) Di Polybag. Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas, 2(1), 19–33.
Pbb, B., & Farhan, A. (2003). BAB_2.pdf.
Rohman, M. F. dan K. P. W. (2018). Pengaruh Komposisi Pupuk Urea dengan Pupuk
Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman pakcoy ( Brassica rapa L .)
Influence Of Composition Urea Fertilizers With Chicken Manure Towards Growth and
Yield Of Pakcoy ( Brassica rapa L .). Produksi Tanaman, 6(12), 2999–3005.
Yuniarti, A., Suriadikusumah, A., & Gultom, J. U. (2017). Pengaruh pupuk anorganik dan
pupuk organik cair terhadap ph, n-total, c-organik, dan hasil pakcoy pada inceptisols.
Prosiding Pertanian Dan Tanaman Herbal Berkelanjutan Di Indonesia, 213–219.

Anda mungkin juga menyukai