Anda di halaman 1dari 12

POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN HAMA WALANG SANGIT

(Leptocorisaoratorius) PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI


SAWAH DI DESA TOLOTOYON KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW SELATAN

Population And Intensity Of Attack Of The Stink Bug


(Leptocorisa oratorius) On Several Rice Variates In Tolotoyon Village,
Bolaang Mongondow Selatan Regency

Ayu Ningsih Paputungan1, Jantje Pelealu. Daisy S. Kandowangko, dan Selvie


Tumbelaka.
1Program Studi Agroekoteknologi, 2Jurusan Hama & Penyakit Fakultas Pertanian,Universitas Sam Ratulangi,
Jl. Kampus Unsrat Manado, 95515 Telp (0431) 846539

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1). Populasi hama walang sangit pada beberapa
varietas tanaman padi di desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan; (2). serangan
hama walang sangit pada beberapa varietas tanaman padi di desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan. Lokasi penelitian di Desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan, sejak bulan Desember 2019 sampai Februari 2020. Percoban menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan varietas tanaman padi, yaitu Ciherang, Inpari 9, dan
Situ bagendiT dan diulang sebanyak tiga kali. Penelitian dilakukan pada tiga lokasi, masing
masing berukuran kira-kira satu (1) hektar. Setiap lokasi ditanam satu varietas. Pengambilan
sampel dilakukan sebanyak tiga (3) kali. Pengambilan sampel dilakukan pada tanaman yang
berumur sepuluh minggu dengan interval pengambilan satu (1) minggu. Parameter, yaitu jumlah
nimfa dan imago yang tertangkap.Pengamatan intensitas serangan hama dilakukan secara visual
berdasarkan gejala serangan Walang Sangit pada malai tanaman padi. Pengamatan dilakukan pada
tanaman padi fase generatif. Parameter, yaitu jumlah malai yang terserang.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa populasi hama Walang sangit tertinggi terdapat pada varietas Ciherang yaitu
6,8 ekor, kemudian diikuti oleh Inpari 9 yaitu 5,6 ekor dan terendah pada Situ bagendit yaitu 3,1
ekor. Hasil intensitas serangan hama Walang sangit pada varietas inpari 9 sebanyak 7,0 persen,
kemudian diikuti oleh Ciherang 6,1 persen, sedangkan Situ Bagendit 3,1 persen. Perbedaan
populasi dan intensitas serangan hama Walang Sangit pada beberapa varietas tanaman padi,
disebabkan oleh karakter tanaman padi, seperti jumlah anakan dan warna gabah.

Kata kunci :Varietas padi, Leptocorisa oratorius, Populasi, dan Intensitas.

i
ABSTRAK

The research aims to find out: (1). The population of walang sangit pest in several rice varieties in
Tolotoyon village, Bolaang Mongondow Selatan Regency; (2). pest attack wit sangit on several
varieties of rice in the village Tolotoyon Bolaang Mongondow Regency.The study was carried out
in a rice-growing area owned by farmers in Tolotoyon Village, Bolaang Mongondow Selatan
Regency. The duration of the study is 3 (three) months, from December 2019 to February 2020.
Bandage using Random Group Design (RAK) with the treatment of rice plant varieties, namely
Ciherang, Inpari 9, and Situ bagendiT and repeated three times. The research was conducted at
three locations, each measuring approximately one (1) hectare. Each location planted one variety.
Sampling was conducted three (3) times. Sampling is carried out on plants that are ten weeks old
with a retrieval interval of one (1) week. Parameter the number of nymphs and image caught.
Observation of the intensity of pest attacks is carried out visually based on the symptoms of
Walang Sangit attack on the malaise of rice crops. Observations are made on generative phase rice
plants. Parameter the number of malaises affected. The results showed that the highest walang
sangit pest population was found in the Ciherang variety of 6.8 Walang Sangits, followed by Inpari
9 which is 5.6 Walang Sangits and the lowest in Situ bagendit which is 3.1 The yield on walang
sangit pest attacks on inpari varieties was 7.0 percent, followed by Ciherang 6.1 percent, while
Situ Bagendit 3.1 percent.The difference in population and intensity of Walang Sangit pest attacks
on some varieties of rice crops, caused by the character of rice crops, such as the number of shoots
and the color of grain.

Keywords : Rice varieties,Leptocorisa Oratorius, population, and intensity

ii
BAB I Sumber, Anonim 2019.
PENDAHULUAN Penurunan produksi padi di Indonesia
1.1. Latar Belakang terjadi karena beberapa faktor, salah
Padi (Oryza sativa L.)
satunya adalah serangan Organisme
merupakan salah satu tanaman pangan Pengganggu Tanaman (OPT).
penting, karena menjadi makanan Tanaman padi merupakan jenis
pokok penduduk Indonesia.Padi (Oryza tanaman yang paling disukai oleh
sativa) termasuk tanaman pangan Walang Sangit (L. oratorius) (Anonim,
berupa rumput-rumputan yang berasal 2019).
dari benua Asia dan Afrika Barat. PadiBeberapa faktor yang mendukung
mengandung karbohidrat dan gizi yang keberadaan dan perkembangan Walang
cukup bagi tubuh
Sangit di lapang diantaranya
manusia.Didalamnyaterkandung bahan- penanaman padi yang tidak serempak,
bahan yang mudah diubah menjadi penanaman padi terus-menerus
energi (Manurung, 2012).Berbagai sepanjang tahun, adanya inang
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah alternatif terutama Echinochloa
dan masyarakat untuk meningkatkan crusgalli dan E. colonum di sekitar
produksi tanaman padi seperti
pertanaman padi, dan varietas tanaman
intensifikasi dan ekstensifikasi.
padi (Kalshoven et al. 1981)
Produksi Padi di Sulawesi Utara Sehubungan adanya serangan hama,
selama empat tahun terakhir sejak 2012khususnya hama Walang Sangit, maka
sampai 2015 menunjukkan adanya tindakan pengendalian terhadap hama
peningkatan setiap tahun, namun perlu dikembangkan. Walang sangit
peningkatan produksi yang terjadi (Leptocorisa spp.) merupakan hama
belum dapat memenuhi kebutuhan yang merusak tanaman padi ketika
beras di Sulawesi Utara. mencapai fase berbunga matang susu
Produksi Padi selama tahun 2012 – (Syam dkk 2008). Walang sangit dapat
2015 dapat dilihat pada Tabel 1. menyebabkan kehilangan hasil
mencapai 50% (BBPADI, 2011).
Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas, Bahkan jika serangan beratakibat
dan Produksi Tanaman Padi di Provinsi populasi tinggi dapat menurunkan hasil
Sulawesi Utara. sampai 100% (Kartohardjono dkk,
2009).
No Luas Produktivita Rata Penggunaan varietas tahan sangat
Pane s (Ton/Ha) Rata kompatibel dalam pengendalian hama
n Produks terpadu, selain murah juga tidak
(Ha) i menimbulkan pencemaran lingkungan
(Kw/Ha dan mudah diaplikasikan oleh petani
) di lapangan. Ketahanan suatu
tanaman, khususnya terhadap
201 126. 61.506,2 4,846 serangan suatu hama sangat
2 931 memegang peranan penting dalam
201 127 63.837,3 5,010 pengendalian hama secara terpadu.
3 413 Dalam deskripsi padi, varietas Inpara
201 130. 63.792,7 4,891 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4 dan
4 428 Inpara 5 dinyatakan agak tahan
201 137 67.416,9 4,905 terhadap wereng batang coklat
5 438 (Suprihatno et al., 2010), tetapi
kelima varietas Inpara tersebut belum berbeda beda pada setiap varietas di
diketahui ketahanannya terhadap hama Kabupaten Bolaang Mongondow
penggerek batang dan walang sangit. Selatan.
Perubahan iklim yang mempengaruhi
perkembangan hama walang sangit di 1.2. Rumusan Masalah
tiap musim tanam sekaligus 1) Bagaimana populasi hama
mempengaruhi ketahanan varietas pada walang sangit pada beberapa varietas
musim tanam tersebut. Perlakuan tanaman padi di desa Tolotoyon
varietas berpengaruh sangat nyata Kabupaten Bolaang Mongondow
terhadap intensitas serangan hama Selatan.
penggerek batang, tetapi tidak 2) Bagaimana intensitas serangan
berpengaruh terhadap intensitas hama walang sangit pada beberapa
serangan walang sangit. Sementara itu, varietas tanama padi di Tolotoyon
musim tanam berpengaruh terhadap Kabupaten Bolaang Mongondow
intensitas serangan hama walang sangit, Selatan.
tetapi tidak berpengaruh terhadap
persentase serangan penggerek batang 1.3. Tujuan Penelitian
padi. Tingginya serangan walang sangit Penelitian bertujuan untuk mengetahui:
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, 1).Populasi hama walang sangit pada
meski serangan walang yang menyerang beberapa varietas tanaman padi di desa
tanaman padi hampir disetiap musim, Tolotoyon Kabupaten Bolaang
namun kondisi suhu yang panas Mongondow Selatan;
kemudian diiringi dengan hujan akan 2). Serangan hama walang sangit pada
mempengaruhi peningkatan serangan beberapa varietas tanaman padi di desa
walang sangit (Fattah dan Hamka, Tolotoyon Kabupaten Bolaang
2011). Mongondow Selatan.
Keragaan intensitas serangan walang
sangit antar varietas tidak berbeda 1.4. Manfaat Penelitian
nyata, namun serangan walang sangit Diharapkan dapat
dipengaruhi musim tanam, serangan memberikaninformasi varietas padi
walang sangit pada Musim Kemarau yang tahan terhadap hama Walang
lebih tinggi dibanding pada Musim sangit, sebagai salah satu strategi
Hujan. Hal ini sejalan dengan hasil pengendalian hama terpadu.
kajian Fattah dan Hamka (2011), yang
menyatakan bahwa luas serangan hama BAB II
walang sangit lebih tinggi pada musim METODOLOGI PENELITIAN
kemarau dibanding pada musim hujan, 2.1. Waktu Dan Tempat
dan penyebabnya adalah adanya Penelitian ini sudah dilaksanakan di
pengaruh iklim Desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang
Berdasarkan permasalahan tersebut, Mongondow Selatan selama tiga bulan,
maka perlu dilakukan penelitian tentang yakni Desember 2019 – Februari 2020.
Populasi dan Serangan Hama Walang
Sangit L. oratorius pada beberapa 2.2. Alat dan Bahan
Varietas Tanaman Padi di Kecamatan Bahan yang digunakan : varietas
Pinolosian Kabupaten Bolaang tanaman padi : Inpari 9, Ciherang, dan
Mongondow Selatan. Berdasarkan Situ Bagendit,tali rafia,tali plastik, dan
pemantauan pribadi bahwa Populasi dan alat tulis menulis. Alat-alat yang
Intensitas serangan hama walang sangit digunakan net serangga, tiang bambu,
gunting, baki, kater, kamera, pingset, minggu dengan interval pengambilan
botol, alat hitung. satu (1) minggu.
Parameter yang dihitung, yaitu :
2.3. Metode Penelitian • Jumlah nimfa dan imago Walang
Penelitian menggunakan Rancangan sangit yang tertangkap
Acak Kelompok (RAK). Perlakuan, Waktu pengambilan sampel dilakukan
yaitu varietas tanaman padi antara lain : pada pagi hari. Serangga yang
1. Ciherang, tertangkap dimasukan ke dalam botol,
2. Inpari 9 kemudian dipindahkan ke baki, dan
3. Situ bagendit dipisahkan dengan serangga-serangga
Percobaan diulang sebanyak lima (5) lain, kemudian dihitung jumlahnya dan
kali. untuk mengetahui jumlah populasinya
Penelitian dilakukan pada satu desa digunakan rumus
dengan tiga lokasi. Masing-masing 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
lokasi berukuran kira-kira satu (1) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 3𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
hektar. Setiap lokasi ditanaman satu 3) Pengamatan intensitas serangan
varietas tanaman padi. Dalam setiap hama walang sangit
lokasi,ditentukan sebanyak lima (5) Pengamatan serangan hama
subpetak yang berukuran 10 meter x dilakukan secara visual berdasarkan
10 meter. gejala serangan walang sangit. Setiap
titik diagonal diamati. Malai tanaman
2.4. Prosedur Kerja padi yang sudah terlihat gejala
1) Persiapan serangannya dihitung satu, kemudian
Melakukan survei untuk tempat hitung berapa jumlah malai tanaman
penelitian, pada pertengahan bulan padi yang terserang dari sepuluh
Desember peneliti melakukan survei di rumpun tanaman padi yang diamati.
lokasi penelitian yang dijadikan lokasi Pengamatan dilakukan pada tanaman
tempat penelitian, yaitu didesa padi fase generatif.
tolotoyon, dan pada pengamatan Adapun rumus yang dapat digunakan
pertama akan dilaksanakan pada untuk menghitung intensitas serangan :
tanggal 20 Desember 2019,
pengamatan kedua tanggal 26 𝑛
I = 𝑁x 100%
Desember 2019, pengamatan ketiga
tanggal 1 Januari 2020, dan Keterangan I = Insensitas serangan (
pengamatan ke empat tanggal 7 Januari %)
2020. n = Jumlah
2) Pengambilan sampel populasi malai yang terserang
Pengambilan sampel, dilakukan dengan N = Jumlah
menggunakan net serangga berukuran rumpun yang diamati
diameter 40 cm dengan panjang
tangkai dua meter. Setiap petak 3.5. Parameter yang diamati
dilakukan lima (5) kali penyapuan Parameter yang diamati dalam
ganda, sehingga setiap lokasi sebanyak penelitian ini meliputi :
25 kali penyapuan ganda. Pengambilan • jumlah populasi imago dan nimfa
sampel dilakukan sebanyak tiga (3) walang sangit
kali. Pengambilan sampel dilakukan • jumlah malai yang terserang.
pada tanaman berumur 10 (sepuluh)
3.6. Analisis Data Harahap dan Tjahjono(2004) bahwa
Data dianalisis menggunakan Analisis ciri ciri L. oratorius serangga dewasa
Sidik Ragam. Apabila terdapat berbentuk ramping, berwarna coklat,
perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan ukuran panjng sekitar 15-30
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). mm dengan tungkai dan antena yang
panjang.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2. Populasi Walang sangit
3.1. Morfologi Walang (Leptocorisa oratorius) pada
Sangit(Leptocorysa oratorius. beberapa varietas tanaman padi di
Hasil penelitian ditemukan, imago desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang
Walang Sangit berwarna coklat Mongondow Selatan
kehijauan, dengan tungkai dan antena Berdasarkan hasil pengamatan populasi
yang panjang, dan nimfa hijau daun, walang sangit (Leptocorisa
nimfa berukuran lebih kecil dari oratorius)pada beberapa varietas
serangga dewasa dan tidak mempunyai tanaman padi, menunjukkan Ciherang
sayap 6,8 ekor, Inpari 9, 5,6 ekor, dan Situ
Imago Walang Sangit L. oratorius Bagendit 3,1 ekor. Populasi walang
menunjukkan bahwa imago berwarna sangitdapat dilihat pada beberapa
coklat, bersayap, ukuran panjang 14-17 varietas tanaman padi di kabupaten
mm dan lebar 3-4 mm dengan tungkai Bolaang Mongondow Selatan, dapat
dan antena yang panjang. Deskripsi dilihat pada Tabel 2.
imago walang sangit seperti ini Tabel 2.Populasi Walang Sangit
termasuk ke dalam spesiesL. oratorius. (Leptocorisa oratorius) pada tanaman
Nimfa Walang Sangitmenunjukkan padi sawah di desa Tolotoyon
nimfa berwarna hijau terang, sayap Kabupaten Bolaang Mongondow
belum berkembang penuh, kemudian Selatan
ramping.Morfologi walang sangit
jantan dan betina memiliki perbedaan
dimana ujung ekor (abdomen) walang Populasi Walang Sangit/Ekor
sangit jantan terlihat agak bulat atau Varietas
terlihat seperti “kepala ulat” sedangkan 10 11 12 Jumlah Rata-
rata
walang sangit betina lancip dan lebih (MST) (MST) (MST)
besar daripada walang sangit jantan. Ciherang 5,6 7,6 7,4 20,6 6,8a
Mereka aktif terbang dari rumpun ke
Inpari 9 7,2 6,4 3,2 16,8 5,6a
rumpun pada waktu pagi dan sore hari,
berada pada pangkal tanaman pada Situ 2,6 4,0 2,8 9,4 3,1b
Bagendit
siang hari karena walang sangit tidak
banyak beraktivitas di siang Ket : Angka yang diikuti oleh huruf
hari.Walang sangit dewasa sangat kuat yang sama menunjukkan tidak berbeda
terbang dan dalam jumlah banyak nyata.
dapat bersama-sama terbang menuju Berdasarkan Tabel di atas menunjukan
lahan pertanaman lain dengan cepat. bahwa populasi hama walang sangit
Walang sangit dapat berpindah tempat tertinggi terdapat pada varietas
(migrasi) dari rumput-rumputan, Ciherang, yaitu 6,8 ekor, diikuti oleh
gulma, atau dari daerah Impari 9, yaitu 5,6 ekor dan terendah
tumbuhtumbuhan berkayu yang ada Situ Bagendit, yaitu hanya 3,1
disekitar pertanaman padi. Menurut ekor.Berdasarkan Analisis Sidik
Ragam menunjukkan bahwa varietas
tanaman padi berpengaruh terhadap tanaman padi sawah pada saat matang
populasi hama Walang Sangit di desa susu.Menurut Manwan (1977),
Tolotoyon kabupaten Bolaang tananama inang juga memegang
Mongondow Selatan (Lampiran 2). peranan penting dalam mengatur tinggi
Hasil Uji Beda Nyata Jujur rendahnya populasi serangga.
menunjukkan bahwa varietas Ciherang Tergantung dari tingkat ketahanan
tidak berbeda dengan Inpari 9. suatu varietas baru dapat menyebabkan
Sedangkan varietas Ciherang dan hama menjadi lebih penting atau
Inpari 9 berbeda dengan Situ sebaliknya.
Bagendit. Agar tindakan pengendalian suatu jenis
Perbedaan populasi hama Walang serangga hama dapat efektif dan tepat
sangit pada beberapa varietas tanaman sasaran serta meminimalisir dampak
padi disebabkan oleh karakter varietas. buruk dari penggunaan insektisida
Berdasarkan deskripsi varietas tanaman kiamawi maka perlu terlebih dahulu
padi, pada varietas Ciherang jumlah dilakukan pemantauan tentang
anakan 14-17, kemudian Inpari 9 kepadatan populasi Serangga hama
sebanyak 16-22, dan Situ bagendit 12- tersebut. Salah satu cara melakukan
13. Jumlah anakan sejalan dengan pemantauan kepadatan populasi adalah
jumlah malai. Semakin banyak jumlah memanfaatkan sifat-sifat dari serangga
anakan/malai, maka kondisi iklim hama tersebut, salah satunya yakni
mikro tanaman menjadi lebih baik dan ketertarikan pada warna untuk
semakin disukai oleh organisme, berkumpul dan hinggap pada suatu
khususnya hama Walang Sangit. perangkap. Salah satu cara melaku-kan
Selanjutnya warna tanaman juga pemantauan kepadatan populasi adalah
menentukan disukai tidaknya hama. me-manfaatkan sifat-sifat dari serangga
Dalam deskripsi, varietas Ciherang dan hama tersebut, salah satunya yakni
Inpari 9, warna gabah kuning bersih, ketertarikan pada warna untuk
sedangkan Situ bagendit berwarna berkumpul danhinggap pada suatu
kuning. Sehingga perbedaan populasi perangkap. Hasil penelitian yang
hama walang sangit pada tanaman padi, dilakukan oleh Walker (1974) dalam
juga diduga disebabkan oleh warna Rante dan Manengkey,(2017) bahwa
gabah tanaman padi. Hama Walang anggota dari ordo Thysanoptera
sangit muncul menjelang padi memiliki ketertarikan terhadap warna
mengalami fase masak susu, perangkap namun sulit diprediksi.
terserangnya tanaman diduga karena
kondisi lingkungan mikroklimat yang 3.3. Intensitas serangan Hama
agak lembab pada fase akhir. Namun Walang sangit(Leptocorisa oratorius)
karena masing masing varietas padabeberapa varietas tanaman padi
memiliki karakter ketahanan yang di desa Tolotoyon Kabupaten
berbeda, maka tingkat serangan yang BolaangMongondow Selatan
terjadi juga beragam (Sudir dan
Suparyono, 2000).Menurut Dari hasil pengamatan intensitas
Sidim(2009) dalam Manopo et al., serangan walang sangit (Leptocorisa
2012. populasi hama Walang sangit oratorius)pada beberapa varietas
meningkat dikarenakan makanan yang tanaman padi, pada pengamatan
cukup tersedia untuk pertama hingga pengamatan ketiga
perkembangannya. Karena pada diperoleh bahwa rata rata intensitas
umumnya Walang sangit menyerang serangan walang sangit menunjukkan
Ciherang 6,1 Inpari 7,0 dan Situ varietas. Berdasarkan deskripsi
Bagendit 3,1. Rata rataintensitas varietas tanaman padi, pada varietas
serangan walang sangitL. oratorius di Ciherang jumlah anakan 14-17,
desa Tolotoyon Kabupaten Bolaang kemudian Inpari 9 sebanyak 16-22, dan
Mongondow Selatan dapat dilihat pada Situ bagendit 12-13. Jumlah anakan
Tabel 3. sejalan dengan jumlah malai. Semakin
Tabel 3. Intensitas serangan Walang banyak jumlah anakan/malai, maka
Sangit(Leptocorisa oratorius) pada kondisi iklim mikro tanaman menjadi
tanaman padi sawah di desa Tolotoyon lebih baik dan semakin disukai oleh
Kabupaten Bolaang Mongondow organisme, khususnya hama Walang
Selatan Sangit. Selanjutnya warna tanaman
Intensitas Serangan Walang Sangitjuga
/Persenmenentukan disukai tidaknya
Varietas hama. Dalam deskripsi, varietas
10 11 12 Jumlah Rata dan Inpari 9, warna gabah
Ciherang
(MST) (MST) (MST) kuning
-ratabersih, sedangkan Situ bagendit
Inpari 9 11,5 7,9 1,8 21,2berwarna
7,0a kuning.
Varietas tahan adalah varietas yang
Ciherang 6,8 7,9 1,8 18,5 6,1a
mengurangi peluang keberhasilan hama
Situ 0,3 5,7 3,3 9,3untuk3,1b
menggunakan tanaman tersebut
Bagendit
sebagai sumber makanan dan tempat
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf untuk berkembang biak
yang sama menunjukkan tidak berbeda (Anggraeni,2002). Suatu varietas tahan
nyata. apabila memiliki sifat sifat yang
Dari tabel di atas terlihat bahwa memungkinkan tanaman pulih kembali
intensitas serangan Walang sangit per dari serangan hama, mengandung sifat
rumpun pada beberapa varietas genetik tanaman yang mampu
tergolong rata – rata tingkat mengurangi tingkat kerusakan
serangannya masih kategori ringan. disebabkan oleh serangan hama dan
Rata – rata intensitas serangan walang mampu menghasilkan produk yang
sangit pada varietas ciherang 6,1, lebih banyak dan lebih baik dari
sedangkan pada inpari 9 7,0, dan pada varietas yang lain pada tingkat populasi
Situ Bagendit 3,1. Intensitas serangan hama yang sama (Sumarno,1992).
walang sangit tertinggi ada pada Mekanisme pertahanan tanaman
varietas inpari 9 kemudian diikuti oleh terhadap hama menurut Schoonhoven
varietas ciherang dan Situ Bagendit. et al. (2005) digolongkan menjadi tiga
Hasil analisis sidik ragam macam yaitu antixenosis (non-
menunjukkan bahwa varietas tanam preferences), antibiosis, dan tolerance.
padi berpengaruh terhadap intensitas Antixenosis (non-preference) adalah
serangan hama walang sangit di desa kelompok tanaman tertentu yang
Tolotoyon Kabupaten Bolaang mempunyai sifat fisik dan kimia yang
Mongondow Selatan. Hasil uji beda tidak disukai serangga. Sifat sifat
nyata jujur menunjukkan bahwa tersebut dapat berupa tekstur, warna,
varietas Ciherang tidak berbeda dengan aroma atau rasa dan banyaknya rambut
Inpari 9, Sedangkan varietas Ciherang rambut tanaman, sehingga menyulitkan
dan Inpari 9 berbeda dengan Situ serangga untuk meletakkan telur,
Bagendit. makan atau berlindung. Bentuk
Perbedaan Intensitas serangan hama mekanisme ini dibagi menjadi dua
Walang sangit pada beberapa varietas golongan, yaitu antixenosis kimiawi,
tanaman padi disebabkan oleh karakter
terjadi penolakan karena kandungan 4.1. Kesimpulan
senyawa allelokimia dan antixenosis 1. Populasi hama Walang sangit
fisik, terjadi penolakan karena ketidak (Leptocorisa oratorius) tertinggi
sesuaian struktur atau morfologi terdapat pada varietas Ciherang yaitu
tanaman. 6,8 ekor, kemudian diikuti oleh varietas
Dari beberapa literatur menyebutkan Inpari 9 yaitu 5,6 ekor dan terendah
bahwa ketertarikan serangga terhadap pada varietas Situ bagendit yaitu 3,1
warna merupakan perilaku serangga di ekor di desa Tolotoyon Kabupaten
alam. Pendekatan terhadap perilaku Bolaang Mongondow Selatan.
serangga dapat dijadikan acuan dasar 2. Intensitas serangan hama
penelitian. Banyak cara yang dapat Walang sangit tertinggi yaitu pada
dilakukan untuk memberi daya tarik varietas Inpari 9 7,0 persen, kemudian
serangga terhadap warna. Salah diikuti varietas Ciherang 6,1 persen,
satunya adalah dengan memasang dan terendah pada varietas Situ
kertas warna-warni yang diberikan bagendit 3,1 persen Di desa Tolotoyon
perekat. Warna media yang digunakan Kabupaten Bolaang Mongondow
harus dapat memberi pantulan cahaya Selatan. Perbedaan populasi dan
atau adanya zat penarik (Sihombing et intensitas serangan disebabkan oleh
al, 2013). Ketertarikan serangga karakter varietas tanaman padi, yaitu
terhadap warna disebabkan pemantulan jumlah anakan dan warna gabah.
cahaya ke segala arah dan banyak
serangga pemakan tumbuhan 4.2. Saran
menanggapi positif pola pantulan Tanaman padi varietas Situ
cahaya dari tanaman inang, dan bagendit dapat direkomendasikan
tanggapan ini bisa sangat spesifik. untuk ketahanan terhadap walang
Menurut Prokopy and Owens, 1983., in sangit dan dapat dibudidayakan dalam
Blackmer et al., (2008) substrat yang rangka meningkatkan produksi di desa
memantulkan cahaya secara maksimal Tolotoyon kabupaten Bolaang
antara 500 dan 580 nm. Mongondow Selatan.
Dugaan lain mengenai
tingginya persentase serangan, DAFTAR PUSTAKA
diakibatkan karena kandungan nitrogen Anggraeni WM. 2002. Studi ketahanan
dan kandungan air pada sel-sel, varietas padi terhadap
Jaringan pada organ daun tanaman wereng batangcoklat
sehingga memberikan daya tarik dan Nilaprvata lugens Stal
rangsang khusus sebagai pola aksi tetap (Homoptera: Delphacidae)
serangan larva C. pavonana (Pelealu, [skripsi] BogorFakultas
2004). Keberadaan nitrogen didalam Pertanian, Institut Pertanian
jaringan tumbuhan tidaklah berlimpah. Bogor.
(Ross, 1980). Kandungan nitrogen
dalam jaringan tumbuhan tergolong Anonim, 2019. WalangSangit
rendah. Sebagian besar nitrogen (Leptocorisaoratorius)
tersedia dalam bentuk inorganik yang Http: //www.biogen.
tidak dapat dimanfaatkan langsung oleh Litbang.
serangga (Schoonhoven et.al., 1998). Deptan.go.id./berita_artikel
/beritawalangsengitphp.
BAB IV Diakses 13April 2019.
KESIMPULAN DAN SARAN
Anonim 2009. Deskripsi Padi Sawah tanggal 7 Juni 2011 di
www.deptan.go.id. Tangal Hotel Singgasana Makasar:
akses 21 maret 2017. 51-60. Diakses tanggal 18
Lepa,CF. 2017. “Populasi November 2019.
wereng hijau (Nephotettix
spp.) Pada tanaman padi Harahap, I. S., dan Tjahjono, B.2004.
sawah”. Fakultas pertanian Pengendalian Hama Dan
Universitas Sam Ratulangi. Penyakit Padi. Penebar
Manado. Swadaya. Jakarta. 114
hlm.
Bleckmer, J. L., A.B.Jhon., R.S.Casar.,
2012. Evaluation Of Color Kaka, A. 2011. Beberapa Karakteristik
TrapsFor MonitoringZygus atau Sifat-Sifat Populasi.
spp.: Design, Placement, Universitas Undana-
Height, time of day, and Kupang.
non target effect. J. Crop http://en.wikipedia.org/wik
Protecion. Scine Direct, 27: i/Population growh. Di
171 – 181. Hakim L, Muis akses 7 Oktober 2012.
A, dan Surya E. 2017. Diakses 8 November 2019
Preferensi Warna Sebagai
Pengendalian Alternatif Kalshoven LGE. 1981. The Pests of
Hama Serangga Sayuran Crops in Indonesia. van
Dengan Menggunakan der Laan PA, penerjemah.
Perangkap Kertas. Di akses Jakarta (ID): PT. Ichtiar
tanggal 30 juli 2020. Baru-van Hoeve.
Terjemahan dari: De
Rante, C.,S., dan Manengkey, J.,S.,G. Plagen van de
2017. Cultuurgewassen in
https://ejournal.unsrat.ac.id/ Indonesie. Elischa, Bogor,
index.php/eugenia/article/vi Desember 2013.
ewFile/18963/18523 Perkembangan Populasi
preferensi Hama Thripssp. Walang Sangit Leptocorisa
(Thysanoptera : Thripidae) oratorius (F.) (Hemiptera:
Terhadap Perangkap Alydidae) dan Potensi
Berwarna Pada Tanaman Musuh Alaminya pada
Cabai. Di akses tanggal 29 Pertanaman Padi. Diakses
juli 2020 8 November 2019.

Fattah dan A. Hamka. 2011. Tingkat Kartodihardjo, A., D. Kertoseputro,


Serangan Hama Utama dan T. Suryana. 2009.
Padi Pada Dua Musim Hama Padi Potensial dan
Yang Berbeda di Sulawesi Pengendaliannya.
Selatan. Seminar dan http://www.litbang.deptan.
Pertemuan Tahunan XXI go.id/special/padi/
PEI, PFI Komda Sulawesi bbpadi_2009. Diakses
Selatan dan Dinas tanggal 18 November
Perkebunan Pemerintah 2019.
Provinsi Sulawesi Selatan
Manurung. D., 2012. Studi Ekologi Pengendalian Alternatif
Wereng (Homoptera) pada Hama Serangga Sayuran
Tanaman Padi Sawah di Dengan Menggunakan
Tiga Kecamatan Kabupaten Perangkap Kertas. Di akses
Serdang Bedagai. tanggal 30 juli 2020.
http://digilib.
unimed.ac.id/public/UNIM Rahayu E, 2012. Faktor-faktor yang
ED-Undergraduate-22814- mempengaruhi kehidupan
6.%20BAB%20II.pdf. serangga.http://kuliahagribi
Diakses tanggal 9 Oktober sn
2019 iselin.blogspot.com/2012/0
3/ faktor-faktor-yang
Manwan, I. 1977. Status pengolahan mempengaruhi.html.
Hama Tanaman Padi di
Indonesia. Himpunan Schoonhoven LM, Loon JJ Van, Dicke
Makalah I Maros, 26-29 M. 2005. Insect Plant
September 1977. Pusat dan Biology. Ed ke-2. England:
Penelitian Pengembangan Oxford University Press.
Tanaman Pangan Bogor.
Schoonhoven, L. Jermy, T, and Van
Manopo, R., Salaki, L., C. Mamahit, Loon, 1998. Insect And
J., E., M. Senewe, E., Plant Biology. Published
padat populasi dan by Chapman & Hall.
intensitas serangan hama London. First Edition. 408
walang sangit (leptocorisa pp.
acuta thunb.) Pada tanaman
padi sawah di kabupaten Sidim, F. 2009. Penyebaran Hama
minahasa tenggara. 2012. Walang sangit leptocorisa
Di akses tanggal 31 juli oratoriusF. (Hemiptera ;
2020. Alydidae) Pada Tanaman
Padi di Kabupaten
Pelealu, J. 2004. Ketertarikan Oviposisi Minahasa. Skripsi Fakultas
Crocidolomia binotalis Zell Pertanian Universitas Sam
(Lepidoptera: Pyralidae) Ratulangi Manado.
Terhadap Berbagai Kultivar
Brassica oleraceae var. Sumarno. 1992. Pemulian untuk
capitata.Disertasi. Program ketahanan terhadap
Pascasarjana Institut hama. Prosiding
Teknologi Bandung (ITB). symposium Pemulian
104 Halaman. Tanaman I. Surabaya:
Perhimpunan Pemuliaan
Prokopy, R.J., E.O.Owens.,1983. Tanaman Indonesia.
Visual detection of plants Suprihatno, B., Aan A. Daradjat,
by herbivorous insect. Satoto, Baehaki S.E.,
Annual Review, 28: 337- Suprihanto, A. Setyono, S.
364. . Hakim L, Muis A, Dewi I., I.P. Wardana, dan
dan Surya E. 2017. H. Sembiring. 2009.
Preferensi Warna Sebagai Deskripsi Varietas Padi.
Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi. 114 p.
Diakses tanggal 18
November 2019.

Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi


Tumbuhan. Gadjah Mada
University
Press.https://www.
scribd.
com/document/36521692
9/ Makalah-Taksonomi-
Dan-Morfologi-Padi

Tjanjono, B. danS. Harahap. 1994


Pengendalian Hama
PenyakitPadi,
PenebarSwadaya,
Bogor.diakses tanggal 13

Wahab, M., Satoto., Suprihanto.,


Guswara A., Suharna.,
2018. Deskripsi Varietas
Unggul Baru Padi. Badan
Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian
Kementrian Pertanian
2018.

Anda mungkin juga menyukai