Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 1410-0029

Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA HAMA TANAMAN PADI (Oryza


sativa L.) DI DATARAN RENDAH JATISARI, KARAWANG, JAWA BARAT

Diversity and Abundance of Insect Pest of Rice (Oryza sativa L.)


in Lowland Jatisari, Karawang, West Java.

Oleh:
Martua Suhunan Sianipar, Luciana Djaya dan Daniel P Simarmata
Departemen IHPT, Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung
Jalan Raya Sumedang Km 21 Jatinangor 45363

Alamat korespondensi: Martua Suhunan Sianipar (sunandelisianipar@yahoo.com)

ABSTRAK
Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Salah satu faktor penghambat dalam
budidaya padi adalah adanya serangan hama. Teknis budidaya memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
keragaman dan kelimpahan serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman dan kelimpahan
serangga hama pada tanaman padi di dataran rendah Jatisari, Karawang, Jawa Barat dan dilakukan dengan metode
survei. Adapun pengamatan menggunakan perangkap kuning, perangkap cahaya, jaring ayun, dan pengambilan
secara langsung pada pertanaman padi fase vegetatif dan generatif. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat 10
spesies serangga hama yang menyerang tanaman padi di dataran rendah Jatisari, Karawang Jawa Barat yaitu
Scirpophaga innotata (Lepidoptera: Pyralidae), Scirpophaga incertulas (Lepidoptera: Pyralidae), Cnaphalocrocis
medinalis (Lepidoptera: Pyralidae), Nephotettix virescens (Homoptera: Cicadellidae), Hydrellia philippina
(Diptera: Ephydridae), Nilaparvata lugens (Homoptera: Delphacidae), Oxya spp. (Orthoptera: Acrididae),
Leptocorisa oratorius (Hemiptera: Alydidae), Sogatella furcifera (Homoptera: Delphacidae), dan Scotionophara
lurida (Hemiptera: Pentatomidae). N. lugens adalah serangga hama yang paling banyak ditemukan, yaitu 86
individu dan yang paling sedikit ditemukan adalah Oxya spp. (19 individu).

Kata kunci: keragaman, kelimpahan, serangga hama padi, dataran rendah Jatisari, Kabupaten Karawang

ABSTRACT
Rice is an important food commodity in Indonesia. One of the inhibiting factors in the cultivation of rice is
the existence of pest. Cultivation technique has a very strong impact to diversity and abundance of insect. This
study aimed to inventory the insect pest of rice field in lowland Jatisari, Karawang, West Java. This study was
conducted by survey method. Observations by using yellow trap, light trap, sweep net and direct capture.
Observations were done in rice field vegetative and generative stadia. The result showed, there were 10 species
of insect pest that attacked rice in the field. Namely Scirpophaga innotata (Lepidoptera: Pyralidae), Scirpophaga
incertulas (Lepidoptera: Pyralidae), Cnaphalocrocis medinalis (Lepidoptera: Pyralidae), Nephotettix virescens
(Homoptera: Cicadellidae), Hydrellia philippina (Diptera: Ephydridae), Nilaparvata lugens (Homoptera:
Delphacidae), Oxya spp. (Orthoptera; Acrididae), Leptocorisa oratorius (Hemiptera: Alydidae), Sogatella
furcifera (Homoptera: Delphacidae), and Scotionophara lurida (Hemiptera: Pentatomidae). Nilaparvata lugens
was the insect pest with the biggest amount, 86 individuals and with the smallest amount was Oxya spp. (19
individuals).

Key words: diversity, abundance, insect pest, Oryza sativa L, lowland Jatisari

PENDAHULUAN komponen dominan dalam suatu


Usaha peningkatan hasil padi, agroekosistem dan dapat berpengaruh
kehadiran Organisme Pengganggu terhadap hasil pertanian.
Tanaman (OPT) merupakan salah satu Keanekaragaman hayati dalam suatu
kendala dan sangat perlu mendapatkan agroekosistem sangat diperlukan untuk
perhatian. Serangga hama merupakan meningkatkan produksi tanaman. Adanya

89
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

diversitas dalam suatu agroekosistem tersebut. Ada dua faktor yang memengaruhi
menyebabkan terjadi interaksi antara perkembangan populasi serangga yaitu
serangga fitofagous dan serangga faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
entomofagous sehingga dapat menjaga internal meliputi kemampuan berkembang
stabilitas agroekosistem (Alimudddin, biak yang dipengaruhi oleh natalitas dan
1993). Populasi serangga pada ekosistem fekunditas, sex rasio antara serangga jantan
bersifat dinamis dan berfluktuasi pada garis dan betina, sifat mempertahankan diri,
keseimbangan populasi. Tingkat populasi siklus hidup, dan umur imago, sedangkan
serangga hama akan berpengaruh terhadap faktor eksternal meliputi faktor temperatur,
tingkat kerusakan tanaman. Meningkatnya kelembapan, cahaya, warna, bau, angin,
populasi spesies hama tertentu dapat makanan, ruang, dan faktor hayati/ musuh
menyebabkan kerusakan yang lebih tinggi alami (Natawigena, 1990). Berdasarkan
sehingga memungkinkan status spesies penelitian ekologi, kelimpahan dan
hama tersebut berubah dari hama kurang keragaman serangga dapat juga dipengaruhi
penting menjadi hama penting (Hill, 1997). oleh variasi topografi, geografi, dan kondisi
Hama memiliki arti penting dalam cuaca (Landis et al., 2000; Juen et al.,
suatu agroekosistem. Hama dapat 2003).
menyebabkan kerusakan secara langsung
pada tanaman yaitu dengan memakan atau METODE PENELITIAN
melukai tanaman tersebut dan dapat Percobaan ini dilaksanakan lahan
menyebabkan kerusakan tidak langsung sawah dataran rendah Balai Besar
pada tanaman tersebut yaitu apabila hama Peramalan OPT (BBPOPT) , Kecamatan
tersebut berperan sebagai vektor penyakit Jatisari, Kabupaten Karawang, Provinsi
sehingga berpengaruh terhadap produksi Jawa Barat minggu kedua 2012. Identifikasi
hasil pertanian dan nilai jualnya (Hill, 1997; serangga hama dan musuh alami dilakukan
Funderburk, 2010). Teknis budidaya di Laboratorium Hama BBPOPT, Jatisari,
memiliki pengaruh yang sangat kuat Karawang, Jawa Barat, pada ketinggian ±
terhadap biodiversitas dan kelimpahan 220 m dpl.
serangga (McLaughlin and Mineau, 1995; Percobaan dilakukan dengan metode
Downie et al., 1999. survei. Pengambilan sampel pada lahan
Kelimpahan populasi merupakan dilakukan secara diagonal sistematis.
istilah yang mendeskripsikan jumlah suatu Metode pengambilan sampel dilakukan
individu yang mendiami suatu tempat dengan 2 cara yaitu: Metode Mutlak yaitu
dalam hubungannya terhadap ukuran area dengan mengambil secara mekanis untuk

90
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

serangga-serangga tidak aktif yang mudah percobaan dengan jumlah individu 59 ekor
diperoleh dan dengan Metode Nisbi yaitu (Tabel 1), Hama bersifat monofag pada padi
dengan menggunakan alat-alat perangkap dan menimbulkan gejala yang biasa disebut
(Sweep net, perangkap kuning berperekat, sundep. Sundep adalah gejala kerusakan
dan perangkap cahaya) untuk serangga- terhadap anakan yang terjadi sebelum
serangga terbang. pembungaan (LPPI, 1995). Gejala sundep
Pengamatan dilakukan pada padi baik yang ditimbulkan menyebabkan pangkal
pada fase vegetatif maupun generatif padi rusak tergerek, sehingga batang bagian
dengan interval waktu pengamatan satu pangkalnya mati dan mudah dicabut. Gejala
minggu sekali selama 14 kali pengamatan sundep hanya terjadi pada tanaman yang
mulai tanaman padi berumur 1 minggu masih muda, sedangkan gejala beluk terjadi
setelah tanam (MST). pada tanaman yang sudah berbunga. Hama
ini aktif malam hari. Serangan hama
HASIL DAN PEMBAHASAN penggerek ini pada umumnya terjadi pada
1. Serangga Hama Padi di Lahan musim kemarau dengan kehilangan hasil
Percobaan
mencapai 60% (BB Padi, 2009).
Dari hasil survei di lapangan
2.1.2 Scirpophaga innotata (Penggerek
ditemukan serangga hama padi seperti pada batang padi putih (PBPP))
Tabel 1. Jumlah individu tertinggi adalah Scirpophaga innotata ini juga
Wereng Batang Coklat/ WBC, Nilaparvata termasuk ordo Lepidoptera ditemukan pada
lugens Stal (86 ekor) dan yang terendah 5 plot percobaan dengan jumlah individu 72
adalah Oxya spp. (19 ekor). ekor (Tabel 1). S.innotata dan S. incertulas
2. Identifikasi Serangga Hama aktif malam hari dan tertarik dengan cahaya
Hama yang teridentifikasi di lahan lampu. Keduanya memiliki karakteristik
persawahan padi dataran rendah di morfologi yang hampir sama, perbedaannya
BBPOPT Jatisari, Karawang, Jawa Barat adalah pada S.innotata betina tidak
diantaranya dari golongan famili Pyralidae, memiliki spot pada sayapnya (Shepard,
Cicadellidae, Ephydridae, Acrididae, 1995a).
Alydidae, Delphacidae, dan Pentatomidae. Intensitas serangan S. innotata
2.1 Famili Pyralidae dipengaruhi oleh tinggi rendahnya populasi,
2.1.1. Scirpophaga incertulas (Penggerek dimana luas dan intensitas serangan lebih
batang padi kuning)
tinggi pada musim kemarau dibandingkan
Scirpophaga incertulas termasuk
musim penghujan. Di Indonesia kehilangan
ordo Lepidoptera ditemukan pada 5 plot
hasil yang disebabkan oleh hama ini bias

91
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

Tabel 1. Hasil tangkapan serangga hama padi di lahan persawahan BBPOT, Jatisari, Karawang,
Jawa Barat
No Jenis Hama Jumlah (ekor)
1 Scirpophaga innotata (Penggerek padi kuning) 72
2 Scirpophaga incertulas (Penggerek padi putih) 59
3 Cnaphalocrocis medinalis (Hama putih palsu) 51
4 Nephotettix virescens (Wereng hijau) 56
5 Hydrellia philippina (Lalat bibit) 29
6 Nilaparvata lugens (Wereng Batang Coklat) 86
7 Oxya spp. (Belalang bersungut pendek) 19
8 Leptocorisa oratorius (Walang sangit) 24
9 Sogatella furcifera (Wereng punggung putih) 65
10 Scotinophara coarctata (Kepinding tanah) 28
Total 489

mencapai 95% meskipun tidak terjadi setiap percobaan dengan jumlah individu 56 ekor
tahun (Dale, 1994). (Tabel 1). N. virescens dewasa yang baru
2.1.3 Cnaphalocrosis medinalis (Hama muncul berwarna kekuningan dan secara
Putih Palsu)
bertahap akan berubah warnanya menjadi
Cnaphalocrosis medinalis termasuk
hijau kekuningan atau hijau kira-kira 3 jam
ke dalam ordo Lepidoptera dan ditemukan
setelah kemunculannya.
pada 5 plot percobaan dengan jumlah
Nephotettix virescens menghisap
individu 51 ekor (Tabel 1). Kerusakan yang
cairan dari tanaman dan menginjeksikan
ditimbulkan oleh serangga hama putih palsu
toksin pada bagian daun atau pelepah daun
terutama diakibatkan oleh larva, khususnya
padi yang menyebabkan pertumbuhan
instar 4 dan 5. Larva akan mengglung daun
tanaman terhambat. Serangan hama ini
dan memakan jaringan sehingga
menyebabkan gangguan pada vigor
menyebabkan daun hangus dan mengering.
tanaman, mengurangi produksi bulir padi
Seekor larva mampu merusak beberapa
dan nmenyebabkan tanaman padi
daunsehingga hal ini akan mengganggu
mongering (Dale, 1994). Jenis wereng ini
aktifitas fotosintesis (Syam dan Wurjandari,
merupakan vektor atau penular virus tungro
2003). Kerusakan akibat serangan larva
pada tanaman padi dan dapat menurunkan
hama putih palsu terlihat dengan adanya
hasil sampai 100% (Ling and Tiongco,
warna putih pada daun di pertanaman
1979).
(LPPI, 1995).
2.3 Famili Delphacidae
2.2. Famili Cicadellidae
2.3.1 Nilaparvata lugens (Wereng Batang
2.2.1. Nephotettix virescens (wereng hijau) Coklat/ WBC)
Nephotettix virescens (wereng hijau) Serangga hama Nilaparvata lugens
dr Ordo Homoptera ditemukan di 5 plot ini ditemukan di 5 plot percobaan dengan

92
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

jumlah individu terbanyak yaitu 86 ekor Nimfa dan dewasa Sogatella


(Tabel 1). Menurut Balai Besar Padi (2009), menghisap cairan tanaman sehingga
hama ini termasuk ke dalam ordo menyebabkan daun tua menguning,
Homoptera, memiliki panjang tubuh 2 - 4,4 mengurangi vigr dan tanaman menjadi
mm. Serangga dewasa mempunyai 2 kerdil. Luka yang disebabkannya dapat
bentuk, yaitu bersayap pendek menyebabkan invasi bakteri dan njamur.
(brakhiptera) dan bersayap panjang Selain itu embun madu yang dihasilkannya
(makroptera). (Nurbaeti dkk, 2010) dapat menjadi medium jamur (Dale, 1994).
melaporkan bahwa gejala kerusakan yang S. furcifera merupakan hama utama
terlihat di lapangan, yaitu warna daun dan dan dapat menurunkan hasil yang signifikan
batang tanaman berubah menjadi kuning, di dataran tinggi maupun dataran rendah
kemudian berubah menjadi berwarna coklat (Khan dan Saxena, 1985).
jerami, dan akhirnya seluruh tanaman 2.4 Famili Ephydridae
bagaikan disiram air panas berwarna 2.4.1. Hydrellia philippina
kuning coklat dan mengering atau Hydrellia philippina ditemukan pada
hopperburn . WBC merupakan vektor dari plot pengamatan 1, 3, dan 4 dengan jumlah
Grassy stunt virus, Ragged stunt virus dan individu 29 ekor (Tabel 1), Hydrellia
Wilted stunt virus (LPPI, 1995). Menurut philippina lebih menyukai lahan yang
Shepard et al. (1995b) N. lugens menyukai pengairannya kontinyu dan tergenang
persawahan dengan pengairan yang (Viajante dan Heinrichs, 1985). Larva
kontinyu. menyerang tanaman padi dari fase
2.3.2. Sogatella furcifera (Wereng persemaian hingga fase anakan maksimum.
punggung putih)
Stadia hama yang merusak adalah larva.
Sogatella furcifera ditemukan di 5
Larva memakan jaringan mesofil sehingga
plot pengamatan dengan jumlah individu 65
ketika daun membuka, kerusakan daun
ekor (Tabel 1). Nimfa berwarna putih
akan terlihat seperti lubang oleh peniti dan
hingga kelabu gelap berbintik-bintik atau
pinggiran daunnya akan terlihat berwarna
hitam dan putih. Wereng dewasa memiliki
putih kekuningan. (Dale, 1994).
panjang 3,5-4 mm dan sayap depan
Gejala kerusakan adalah bercak-bercak
transparan dengan vein gelap. Tubuhnya
kuning yang dapat dilihat di sepanjang tepi
berwarna putih krem dengan mesonotum
daun yang baru muncul dan daun yang
dan abdomen berwarna hitam secara dorsal
terserang mengalami perubahan bentuk.
(Chaudhary et al, 1968).
Tanaman yang terserang anakannya menjadi
berkurang dan serangan berat dapat

93
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

memperlambat fase pematangan 7-10 hari masak susu. Serangan pada awal berbunga
(Pathak, 1975). akan menyebabkan bulir padi menjadi
2.5 Famili Acrididae hampa sedangkan serangan pada masak
2.5.1. Oxya spp. susu atau setelahnya mengakibatkan
Oxya spp. ditemukan di tiga plot yaitu pengisian bulir padi tidak penuh dan
plot pengamatan 1, 2, dan 4 dengan jumlah terjadinya grain discoloration (Balai Besar
individu terkecil yaitu 19 ekor (Tabel 1). Padi, 2009).
Serangga ini ditemukan pada lahan padi 2.7 Famili Pentatomidae
sawah dan padi kering. Serangga hama ini 2.7.1. Scotinophara lurida
mempunyai ciri-ciri bagian bawah tubuh Scotinophara lurida ditemukan di 4
berwarna hijau kekuningan dan tibia plot yaitu plot 1, 2, 4, dan 5 dengan jumlah
belakang berwarna biru keabuan Oxya spp. individu 28 ekor (Tabel 1). Intensitas
merusak tanaman padi dengan cahaya yang tinggi menjadi faktor
menghabiskan sebagian besar tepi daun. pendukung keberadaan hama ini. Populasi
Menularkan penyakit burik kuning atau dan serangannya relatif kecil tetapi selalu
yellow mottle (Lembaga Penelitian Padi ada sepanjang waktu di berbagai daerah di
Internasional, 1995) Indonesia. Kepinding tanah juga bisa
2.6. Famili Alydidae menjadi hama utama tanaman padi di
2.6.1. Leptocorisa oratorius daerah-daerah sawah lebak atau sawah
Leptocorisa oratorius termasuk ke pasang surut yang kondisinya selalu
dalam ordo Hemiptera.ditemukan di 4 plot tergenang air, dengan kelembaban tinggi,
yaitu plot pengamatan 2, 3, 4, dan 5 dengan terlebih pada musim hujan. Hama ini
jumlah individu 24 ekor (Tabel 1),. menyukai tanaman yang dipupuk nitrogen
Serangga ini bersifat diurnal. Saat kondisi dosis tinggi (Dale, 1994).
terik, L. oratorius bersembunyi di bawah Serangga dewasa hidupnya dapat
daun atau pada gulma yang ada disekitar mencapai usia 7 bulan sehingga hanya ada
lahan (Bautista, et al. 1984). satu generasi dalam satu tahun (Shepard et
Leptocorisa oratorius makan dengan al, 1995a) dan dapat migrasi ke tempat
cara menusukkan alat mulutnya yang yang jauh, malam hari tertarik pada lampu
berupa stylet dan kemudian menghisap dan mengeluarkan bau tidak sedap jika
cairan dari tanaman yang dicucuknya. diganggu (Kalshoven, 1981).
Stadia yang sangat disukai adalah stadia biji Serangga ini mengisap cairan
padi masak susu. Hama ini menyerang tanaman pada bagian batang padi, sehingga
tanaman padi sejak berbunga sampai stadia dalam populasi yang tinggi menyebabkan

94
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

tanaman menjadi kuning atau merah Anonim. 2008. Penanggulangan Serangan


Hama Punggung Putih (Sogatella
kecoklatan, akhirnya layu dan mati yang
furcifera). http://www.indonesian-
disebut dengan terbakar (bug burn) (Dale, embassy.fi/in/index.php?and p=News
Publications/1and tr=1262866969_
1994). Infestasi awal kepinding tanah pada
108 diakses 30 April 2011.
tanaman yang lebih muda menimbulkan Balai Besar Padi. 2009. Hama dan Penyakit
kerusakan tinggi (Anonim, 2008). Padi. http://bbpadi.litbang.deptan.
id/index.php?option=com_contentan
dview=articleandid=205%3. diakses
KESIMPULAN 30 April 2011.
Keragaman Serangga hama di lahan Bautista, R.C., E.A. Heinrichs and R. S.
Rejesus. 1984. Economic Injury
persawahan dataran rendah Jatisari, Levels for the Rice Leaffolder
Karawang, Jawa Barat berjumlah 10 Cnaphalocrocis medinalis
(Lepidoptera: Pyralidae): Insect
(sepuluh) spesies. Berdasarkan jumlah Infestation and Artificial Leaf
individu/kelimpahannya, Nilaparvata Removal. Environ. Entomol. 13: 439-
443.
lugens (wereng coklat) adalah yang
Chaudhary, J.P., A.S. Atwal and B.S. Sohi.
terbanyak (86 ekor) dan yang terendah 1968. Delphacid Hopper a Serious
adalah Oxya spp. (19 ekor). Pest of Paddy. Prog. Farming (India)
5: 24-25
Dale, D. 1994. Insect Pest of Rice Plant–
UCAPAN TERIMAKASIH Their Biology and Ecology.
Peneliti mengucapkan terima-kasih Department of Entomology. Kerala
Unversity Kerala India. 122 p
sebesar besarnya kepada Rektor Universitas
Downie, I.S., W.I. Wilson, V.J.,
Padjadjaran, Dekan Fakultas Pertanian V.J.Abernethy, D.I. McCracken,
UNPAD, Kepala Departemen HPT G.N. Foster, I. Ribera, K.J. Murphy,
and A. Waterhouse. 1999. The Impact
Fakultas Pertanian UNPAD, Kepala Balai of Different Agricultural Land-uses
Besar Peramalan OPT (BBPOPT), on Epigeal Spider Diversity in
Scotland. J Insect Conserv 3:273-286.
Kementerian Pertanian, Jatisari, Karawang
Funderburk, J. 2010. Pest Status. University
Jawa Barat, atas ijin dan kerjasama dalam of Florida, Quincy, Florida, U.S.A.
pelasanan penelitian ini. http://www.informaworld.com/smpp/
content~db= all~ content= a713568
271 diakses 30 April 2010.
DAFTAR PUSTAKA Heinrichs, E. A. and O. Mochida. 1984.
From Secondary to major Pest Status:
Alimmuddin. 1993. Pengendalian Hama
the Sase of Insecticide-induced Rice
Pada Kentang. Program Nasional
Brown Planthopper, Nilaparvata
Pengendalian Hama Terpadu pada
lugens, resurgence. Prot. Ecol. 7:
Tanaman Sayuran Dataran Tinggi
201-218.
Badan Perencanaan Pengembangan
Nasional PHT. Balai Penelitian Hill. D. S. 1997. The Economic Importance
Hortikultura Lembang. of Insects. Chapman and Hal.

95
ISSN: 1410-0029
Agrin Vol. 19, No. 2, Oktober 2015

London. Weinheim. New York. Biodiversity. Agricult Ecosys Environ


Tokyo Melborne. Madras. 395p. 55:201-212.
Juen, A., K.H., Steinberger, and M. Natawigena. 1990. Entomologi Pertanian.
Traught. 2003. Seasonal Change in Orba Sakti. Bandung.
Species Composition and Size Nurbaeti, S. Soemartono, and S. Rusmilah.
Distribution of epigenic Predators in 2010. Metode Perbanyakan Parasitoid
a small field. Entomologia Generalist Wereng Coklat. Laporan Hasil
26: 259–275. Penelitian. Balai Penelitian Tanaman
Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops Pangan Bogor. 15 hlm.
in Indonesia. PT. Ichtiar Baru van Pathak. 1975. Insect Pests of Rice.
Hoeve, Jakarta, pp. 75-83. International Rice Research.
Khan, Z. R. and R. C. Saxena. 1985. A International Center of Insect
Selected Bibliography of the Phisiology and Ecology. 89 p.
Whitebacked Planthopper Sogatella Shepard, B.M., A.T. Barrion, and J.A.
furcifera (Horvath) (Homoptera: Litsinger. 1995a. Rice-Feeding
Delphacidae). Insect Sci Appl. 6: 115- Insects of Tropical Asia. International
134 Rice Research Institute. Los Banos,
Landis, D.A., S.D. Wratten, and G.M. Gurr. Laguna Philippines. 228 p.
2000. Habitat Management to Shepard B.M., A.T. Barrion, and J.A.
Conserve Natural Enemies of Litsinger. 1995b. Serangga, Laba-
Arthropod Pests in Agriculture. Ann. Laba, dan Patogen yang Membantu.
Rev. Entomol., 45: 175–201. International Rice Research Institute.
LPPI. 1995. Hama Penting Tanaman Padi Los Banos, Laguna, Philippines. 135
dan Potensi Kerusakan Yang p
Ditimbulkan. Lembaga Penelitian Syam, M and D. Wurjandari. 2003.
Padi Internasional, http://www. Masalah Lapang Pada Padi. Pusat
pustaka-deptan.go.id diakses 12 Mei Penelitian dan Pengembangan
2001. Tanaman Pangan. Bogor.
Ling, K. C. and E.R. Tiongco. 1979. Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan
Transmission of Rice Tungro Virus at Hama Terpadu. Gadjah Mada
Various Temperatures : a Transsitory University Press. Yogyakarta. Edisi
Virus vector Interaction. In kedua.
Maramorosch K. And K.F. Harris
(eds) Leafhopper Vector Vectors and Viajante V. D and E. A. Heinrichs. 1985.
Plant Disease Agents Academic Influence of Water Regima on Rice
Press. New York. Pp. 349 – 366. Whorl Maggot Oviposition. Intl.Rice
Res. Newsl 10 (1) : 24.
McLaughlin A, and Mineau P. 1995. The
impact of Agricultural Practises on
.

96

Anda mungkin juga menyukai