Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH AGROKLIMAT TERHADAP OPT DI WATES

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

Oleh :
Kelompok 11

Ignatius Endito Nugroho 512018031


Kilauea Bintang Selaparang 512018063
Elsa Citra HS 512018083
Kristoforus 522018012
Yohana Aprilia 522018050

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2019
I. DASAR TEORI

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat


merusak, menggangu kehidupan atau menyebabkan kematian pada tumbuhan.
Organisme penganggu tanaman merupakan faktor pembatas produksi tanaman baik
tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman
secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Organisme
pengganggu tanaman merupakan salah satu penghambat produksi dan penyebab
ditolaknya produk tersebut masuk ke suat negara, karena dikawatirkan akan menjadi
hama baru di negara yang ditujunya (Djojosumarto, 2008).
Hama tanaman adalah jenis hama yang digolongkan menjadi tiga bagian,
golongan binatang menyusui, seperti tikus, kelinci dan lain-lain. Golongan serangga
atau insekta, dan golongan burung seperti burung pipi, manyar dan lain-lain. Ketiga
golongan hama tersebut merupakan golongan hama yang sangat berbahaya yang
menyerang tanaman padi (Kartasaopetra 1993). Menurut (Rianawaty 2001) hama
adalah binatang atau hewan yang secara kasat mata tampak jelas dilapangan atau suatu
tempat tertentu dengan menimbulkan gejala serangan pada tanaman atau hasil
tanaman pada tingkat yang melebihi batas ambang ekonomi. Hewan atau binatang
yang dapat dikelompokan sebagai kelompok hewan menyusui (mamalia) seperti tikus,
kelompok serangga (insekta) seperti belalang, dan kelompok burung (aves) seperti
burung pipit.
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan
tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan
sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna
bagi manusia (Mangoensoekarjo, 1983). Pengertian gulma adalah tumbuhan yang
tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai
negatif (Johny, 2006). Ada beberapa jenis gulma berdasarkan respon herbisida,
termasuk gulma rumput. Rumput mempunyai batang bulat atau pipih berongga.
Kesamaannya dengan teki karena bentuk daunnya sama-sama sempit. Tetapi dari sudut
pengendaliannya terutama responnya terhadap herbisida berbeda. Berdasarkan bentuk
masa pertumbuhan dibedakan gulma rumput semusim (annual) dan tahunan
(perennial). Rumput semusim tumbuh melimpah tetapi kurang menimbulkan masalah
dibandingkan gulma rumput tahunan (Moenandir, 1988).

Banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang


mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak
macam patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat
menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen
tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang
menyerang berbagai macam organ tanaman. Sebagai akibat dari reaksi tersebut maka
suatu kerusakan tertentu akan tampak pada tanaman. Perkembangan selanjutnya,
bagian pathogen atau pathogen itu sendiri dapat menampakkan diri pada permukaan
tanaman inang yang abnormal. Abnormalitas atau perubahan-perubahan yang
ditunjukkan oleh tanaman sakit sebagai akibat adanya serangan agensia penyakit-
penyakit (pathogen) tersebut disebut gejala, sedangkan pengenal yang ditunjukkan oleh
selain reaksi tanaman inang disebut tanda. Contoh tanda penyakit misalnya miselium
jamur, spora atau konidi jamur, badan buah jamur, mildew, sklerosium, koloni baketri
yang berupa lendir, dan sejenisnya (Wagiman,2007).
Cuaca dan iklim berpengaruh besar terhadap perilaku, perkembangan populasi
maupun penyebaran suatu spesies serangan (Sunjaya, 1970). Iklim merupakan faktor
yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Kondisi iklim yang
sangat ekstrim misalnya kemarau panjang. akan menimbulkan dampak yang luas baik
terhadap tanaman maupun manusia. Data iklim tidak hanya dimanfaatkan oleh
pertanian saja. namun juga digunakan untuk keperluan perhubungan dan lingkungan
hidup. Data iklim yang sering digunakan dalam meteorology dan geofisika saat ini
merupakan hasil pengamatan selama 30 tahun. Sampai sekarang data iklim itu masih di
anggap cukup tepat untuk mewakili ciri dan unsur meteorologi. Matahari adalah
kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak
udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan
tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai (Suryanto, 2015).

II. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis OPT yang menyerang pada musim penghujan dan
kemarau pada komoditas yang diamati
III. HASIL PENGAMATAN

Biodata Petani 1 Petani 2 Petani 2


Nama Pak Paimin Pak Budiono Pak Sugeng
Umur 47 th 55 th 30 th
Luas lahan 1000 m2 1500 m2 750 m2
Status lahan Pribadi Pribadi Pribadi
Alamat lahan Wates Wates Wates
Komoditas yang Tomat Wortel Tomat
ditanam
Hama Ulat grayak Orong orong Ulat grayak
Gulma

- -

Penyakit Flek hitam pada - Flek hitam pada


daun daun dan jamur
Predator alami - - -
Tanaman
pengundang - - -
predator
Gejala Ulat grayak Orong orong Ulat grayak
menyerang buah menyerang wortel menyerang buah
berlubang dan dari dalam tanah berlubang dan
busuk,flek hitam sehingga berlubang busuk, flek hitam
pada daun membuat dan tidak bisa pada daun membuat
daun busuk dikonsumsi , gulma daun busuk
menutupi tanaman
Kerugian Buah busuk dan Wortel berlubang- Buah busuk, jika
jika flek hitam lubang dan terjadi flek hitam
menyebar maka perebutan unsur menyebar maka
tanaman akan hara tanaman akan
membusuk membusuk dan
jamur membuat
buah tidak segar
Pengendalian Menggunakkan Menyemprotkan Menyemprotkan
pestisida alami dan pestisida menyiangi pestisida revaton
pestisida sintetik rumput secara dan fungisida untuk
manual jamurnya

Gps status
IV. PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN
VI. DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, P. 2008. Panduan Lengkap Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta:


Agromedia

Johny M. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma di Jurusan Biologi. Bali: Universitas
Udayana.
Kartasapoetra A.G., 2003. Teknologi Benih : Pengolahan Benih dan Tuntunan

Praktikum. Rineka Cipta. Jakarta. Hal : 108-112.

Mangoensoekarjo, B. P. 1983. Gulma dan Cara Pengendalian Pada Budidaya


Perkebunan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen.

Moenandir J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Rianawaty. 2010. Biology 2 for Junior High School Year VIII. Jakarta : Dispenbud

Sunjaya, P.I. 1970. Dasar-Dasar Ekologi Serangga. Bagian Ilmu Hama Tanaman
Pertanian IPB Bogor.
Suryanto. Ida Nurul Hidayati. 2015. Pengaruh perubahan iklim terhadap produksi
pertanian dan strategi adaptasi pada lahan rawan kekeringan. Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan. Volume 16 (1),42-5.

Wagiman,F.X.2003. Hama Tanaman : Cemiri Morfologi Biologi dan Gejala Serangan


Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian : Universitas Gajah
Mada : Yogakarta
VII. LAMPIRAN

Petani 1 Petani 2 Petani 3


Dokumen
tasi lahan

Dokumen
tasi
kelompok
dan
petani

Anda mungkin juga menyukai