Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN METOSIS DAN MEIOSIS

PRAKTIKUM GENETIKA

Oleh

Nova

Elsa

Gred

Dinda

Rahotni
I. DASAR TEORI

Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran umbi yang
serbaguna yang dapat digunakan sebagai penyedap aneka masakan atau sebagai obat
tradisional. Tanaman ini sering digunakan pada pengamatan mitosis karena memiliki
pertumbuhan yang cepat, mudah didapat, dan harganya terjangkau. Pada pengamatan mitosis
yang menggunakan akar bawang merah akan memudahkan pengamatan karena memiliki
jumlah kromosom yang sedikit dan berukuran besar. tanaman bawang memiliki ukuran
kromosom yang cukup besar sehingga sangat cocok digunakan untuk studi eksperimental
mitosis (Setyawan dan Sutikno 2000).
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang
berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar
kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis
adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan
senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif
membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut
dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).

Perkembangan individu baru dimulai saat terjadi fertilisasi yaitu peleburan dua sel gamet
yaitu ovum dengan spermatozoa. Gamet dihasilkan pada proses gametogenesis dari kedua
induknya. Selama gametogenesis terjadi pembelahan meiosis. Meiosis adalah pembelahan
sel yang terjadi karena pengurangan jumlah kromosom dari keadaan diploid (2n) menjadi
haploid (n). Proses meiosis terdiri atas dua pembelahan sel yang berurutan yaitu tahap
meiosis I dan meiosis II tanpa diseling interfase. Pembelahan meiosis ini memiliki sifat-sifat
berikut:
1. Pembelahan berlangsung dua kali.
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah 4 buah.
3. Jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom induk, yaitu n
(haploid).
4. Sifat sel anak berbeda dengan sel induknya.
5. Terjadi pada sel kelamin (sel gamet).
6. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya mempunyai jumlah kromoson
tetap. (Sri Badiati, 2007)
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan
pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-
tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase,
anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada
mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel
anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada
anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan
sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).

Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya.
Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase
dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut (Campbell, 2010 ).
1. Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin
yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual
karena belum terkondensas.
2. Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal,
terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom
terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan
sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara). Proses terjadinya fase
profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-
pilinan kromosom yang terlihat tebal.
3. Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit. Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase
ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh
mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer
mikrotubula bertumpu.
4. Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya
beberapa menit. Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak
menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki
sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi
kromosom baru.Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
5. Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis
telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang
identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian
plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-
tengah sel.

II. TUJUAN
1. Mengamati fase pembelahan mitosis pada bawang merah
2. Mempelajari siklus sel
3. Mempelajari struktur, bentuk kromosom, dan menghitung jumlah
kromosom pada suatu tanaman

III. ALAT DAN BAHAN

Alat:

 Petridish
 Water bath
 Tabung reaksi
 Deglass
 Tusuk gigi
 Objek glass
 Mikroskop Binokuler

Bahan :

 Akar bawang merah dan jamur tempe


 Aquades
 HCL 1 N
 Carmin
 Larutan etanol asetat
 Larutan HCN

IV. CARA KERJA


1. Dipotong akar bawang merah sepanjang 1 cm
2. Akar bawang merah yang sudah dipotong diletakan dipetridish dan direndam
dengan etanol asetat
3. Setelah itu diletakan dipetridish dan dibilas dengan aquades
4. Dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi Hcl 1N
5. Dipanaskan menggunakan waterbaht selama 1 menit
6. Lalu dibilas dipetridish dengan aquades selama 2 menit
7. Direndam dengan cat carmin selama 15 menit
8. Lalu bilas dengan aquades
9. Kemudian dipindahkan ke petridish yang berisi asam asetat hingga berwarna
merah muda
10. Diletakan akar dikaca preparat dan diteteskan 1 – 2 tetes asam asetat 45%
11. Lalu diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 x, 100 x, 400 x

V. HASIL PENGAMATAN

VI. PEMBAHASAN

VII. KESIMPULAN
1. Fase yang diamati pada bawang merah adalah anafase dan telofase
2.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America.
Bandiati, Sri. 2007. Buku Ajar Genetika Ternak. Bandung.
Campbell, Reece. 2010. Biologi jilid 1 edisi kedelapan. Erlangga: Jakarta.
Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Setyawan, A. D. dan Sutikno.2000. Karyotipe Kromosom pada Allium sativum L.
(BawangPutih) dan Pivum sativum L. (Kacang Kapri).Jurnal Biosmart.
2(1):20-27.

Anda mungkin juga menyukai