ACARA 2
A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui serangan yang dilakukan oleh organisme pengganggu
tanaman
2. Untuk mengetahui gejala pada tanaman akibat organismepengganggu
tanaman.
3. Utuk mengetahui jenis jenis gulma
B. DASAR TEORI
Hama PT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) merupakan istilah
“formal/hukum nasional” yang digunakan oleh Pemerintah berdasarkan UU No.
12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP 6/1995tentang Perlindungan
Tanaman. Menurut UU tersebut:“OPT adalah semua organisme yang dapat merusak,
mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan”.( Anggara, A.W dan
Sudarmaji. 2008.)
Dalam mencapai tujuan di sub sektor tanaman pangan dan hortikultura tidak
terlepas dari berbagai gangguan, diantaranya gangguan timbulnya Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang terdiri dari pantogen, hama dan gulma. Penyakit
tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi,
demikian juga penyakit tanamannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit
tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat.
Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat
melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya
racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian tersebut. Tumbuhan menjadi
sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh pathogen (parasit) atau dipengaruhi
oleh agensia abiotik (fisiopath). Oleh karena itu, untuk terjadinya penyakit tumbuhan,
sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen (tumbuhan
dan patogen). Interaksi ketiga komponen tersebut telah umum digambarkan sebagai
suatu segitiga, umumnya disebut segitiga penyakit (disease triangle). Setiap sisi
sebanding dengan total jumlah sifat-sifat tiap komponen yang memungkinkan
terjadinya penyakit. Sebagai contoh, jika tumbuhan bersifat tahan, umumnya pada
tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanam yang lebar maka segitiga
penyakit – dan jumlah penyakit – akan kecil atau tidak ada, sedangkan jika tumbuhan
rentan, pada tingkat pertumbuhan yang rentan atau dengan jarak tanam rapat, maka
sisi inangnya akan panjang dan jumlah potensial penyakit akan bertambah besar.
Dengan cara yang sama, patogen lebih virulen, dalam jumlah berlimpah dan dalam
keadaan aktif, maka sisi patogen akan bertambah panjang dan jumlah potensial
penyakitnya lebih besar. Juga keadaan lebih menguntungkan yang membantu patogen,
sebagai contoh suhu, kelembaban dan angin yang dapat menurunkan tingkat
ketahanan inang, maka sisi lingkungan akan menjadi lebih panjang dan jumlah
potensial penyakit lebih besar.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
mekanisme terjadinya kerusakan penyakit pada tanaman dapat terjadi oleh beberapa
penyebab pathogen dan hama. Hama yang terdapat pada tanaman padi adalah Walang
sangit (Leptocorixa acuta) walang sangit sering sekali menjadi penyebab utama
rusaknya bulir padi, sehingga bulir pada jadi hampa dan kempes. Walang sangit
memiliki cirri-ciri yaitu : mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang
lagi seperti selaput, memiliki tipe alat mulut menusuk mengisap, dan
metamorfosisnya tidak sempurna. Penyebab kerusakannya adalahLeptocorixa acuta,
aktifnya pagi hari, warna serangga hijau kekuning-kuningan sesuai dengan warna
bulir padi yang disenanginya. Telur diletakkan dalam kelompok pada permukaan
daun, bentuknya seperti biji gulma. Gejala serangan : Butir padi stadium matang susu
menjadi hampa atau setengah hampa karena cairannya dihisap oleh hama ini, terdapat
lubang bekas tusukan berwarna abu-abu kekuning-kuningan
Hama yang terdapat pada tanaman golkar yang disebabkan oleh hama gejala
puru. Kelompok ini mulu-mula masuk kedalam jaringan tanaman melalui bagian-
bagian tanaman yang masi muda. Puru terbentuk akibat sekresi yang dikeluarkannya
pada waktu mengisap atau merusak jaringan tanaman. Sekresi tersebut menyebabkan
pertumbuhan jaringan tanaman luar biasa disekitar daerah yang terluka.
Hama penggerek yang terdapat pada daun mangga dan kacang panjang, hama
ini merusak dengan jala mengebor bagian tanaman dan menghabiskan sebagian besar
didalam jaringan tanaman, baik daun, batang, akar,buah, biji, dan umbi. Mereka
berada didalam karena dimasukkan oleh induknya semasa stadium telur/larva yang
dapat menembus epidermis daun setelah menetas dari telur. Contohnya Etelle
zinkinella hama penggerek polong tanaman leguminoceae.
Hama pemakan yang terdapat pada daun kakao merupakan hama yang
tergolong memiliki alat mulut paling primitif yaitu penggigit pengunyah dan dijumpai
pada belalang, kumbang serta kebanyakan larva. Bagian tanaman yang diserang
meliputi akar
D. KESIMPULAN
1. Organime pengganggu tanaman berupa hama: kecoa, jangkrik, belalang dan
banyak lainya
2. Hama menyerang hamper semua bagian tanaman bahkan pada hasil pasca
panen pun dapat menjadi sasaran hama tersebut.
3. Organisme penggangu tanaman berupa jamur, meliputi Alternaria pori,
Colletotrichum capsisi, Puccinia arachidis dan Phytophora palmivora