Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR PERLINDUNGAN

TANAMAN

PENGENALAN GEJALA SERANGAN PENYAKIT KARENA


ORGANISME PENGGANGU TANAMAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : HANZALAH HANANSYAH

NIM : 1804010051

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019
Senin, 18 oktober 2019

ACARA I

PENGENALAN GEJALA SERANGAN KARENA OPT

A. TUJUAN
1. mengetahui gejala penyakit pada tanaman.
2. mengetahui bagian tanaman yang di serang oleh penyakit
3. mengetahui cara pengendalian penyakit pada tanaman
4. mengetahui cara pathogen menyerang tanaman

B. DASAR TEORI
Penyakit tanaman disebabkan adanya penurunan dari keadaaan
normal tanaman yang memodifikasi funsi fungsi vitalnya.penyakit
tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur ,bakteri ,dan virus.penyakit
tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejal yang ditimbulkannya dari
pda oleh agen penyakit ( Jackson, 2009).
Tanaman dapat menunjukan gejala dan tanda penyakit.gejala
merupakan perubahan akibat serangan organisme contohnya yaitu
perubahan bentuk dan kelayuan pada tanman, tanaman dapat menunjukan
kelompok gejala yang memebetuk gambaran penyakit atau syndrome
penyakit yang di sebabkan oleh penyebab abioti dan biotikk.suatu tanaman
dapat dikatakan sehat atau normal,ika tanaman tersebut dapat menjalankan
fungsi-funsi fisiologis dengan seperti perkembangan dan pembelahan sel.(
setiadi, 2000).
Penyebab penyakit dapat dibedakan menjadi dua kelopok yaitu
biotic atau parasit dan abiotik atau non parasit.biotik yaitu penyebab
penyakit yang sifatnya menular atau infeksius,misalnya,bakteri mamatoda
,mycoplasma dan tanaman tinggi parasitik. Abioti yaitu penyebab
penyebab penyakit yang sifatnya tidak menular atau non
infeksius.penyakit-penyakit kareana penyebab abiotik sering disebut
penyakit fifiologi atau fisiogenis, sedangkan pathogen ya disebut fisipath.
Fisiopath tersebut anatar lain kondisi cuaca yang tidaka menguntungkan,
kondisi tanh yang kurang baik, dan kerusakan karena mekanik dan zat zat
kimia( semangun,1994).
Gangguan merupakan suatu proses interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan
adanya kerusakan pada tanaman. Karena tanaman yang terganggu oleh
pengganggu tertentu sering menunjukkan tanaman tetapi juga
mengeluarkan substansi tertentu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan meninggalkan bebas
aktivitas yang khas (Triharso, 2004).
Banyak jenis pathogen tanaman dan tidak sedikit diantaranya yang
memiliki peran ekonomi penting.Setiap jenis tanamanbisa diserang oleh
berbagai jenis pathogen tanaman, begitu pula satu jenis pathogen ada
kemungkinan bisa menyerang hingga banyak sekali tanaman.Sering pula
terjadi, jika pathogen tanaman tertentu bisa menyerang satu jenis organ
tanaman atau ada pula yang menyerang bermacam jenis organ tanaman.
Sebagai wujud dari interaksi tersebut, maka suatu kerusakan tertentu akan
terlihat pada tanaman (Wagiman, 2003).
Perkembangan berikutnya, bagian pathogen atau pathogen itu
sendiri bisa memperlihatkan diri pada permukaaan tanaman inang yang
abnormal.Abnormalitas atau berbagai perubahan yang ditunjukkan oleh
tanaman sakit sebagai bentuk adanya serangan agensia berbagai penyakit
(pathogen) tersebut dinamakan gejala, sedangkan pengenal yang
ditunjukkan oleh selain reaksi tanaman inang disebut tanda.Contoh tanda
penyakit misalnya miselium jamur, spora atau konidi jamur, badan buah
jamur, mildew, sklerosium, kolonibakteri yang berupa lendir, dan
sebagainya (Wariyo, 2007).
Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman karena
dampak serangan organism pengganggu tanaman antara lain dalam bentuk
penurunan kuantitas dan kualitas produksi. Kerusakan yaitu keadaan
abnormal (tidak normal) yang terjadi pada tanaman karena serangan hama,
dimana keadaan tersebut menimbulkan tanaman mengalami penurunan,
kapasitas produksi. Gejala sendiri merupakan keadaan patologi dan
fisiologi dari tumbuhan terhadap aktivitas dari pathogen atau faktor yang
lain. Gejala ialah perubahan yang terjadi pada suatu tanaman budidaya
karena serangan hama. Sedangkan tanda adalah seluruh pengenal dari
penyakit selain reaksi tanaman inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah
parasit, miselium, warna spora, bledeok, lender dan sebagainya. Tanda
yaitu bekas atau jejak yang tertinggal oleh hama pada bagian tanaman
(Wariyo, 2007).
Penyakit padatanaman didefinisikan sebagai serangan respon baik
yang terlihat maupun tak terlihat dari sel dan jaringan tanaman terhadap
organism pathogen atau faktor lingkungan yang mengakibatkan perubahan
bentuk, fungsi, atau integritas tanaman dan memicu terjadinya
ketidakstabilan parsial atau kematian bagian tanaman atau keseluruhan
(Agrios, 2005).Penyakit tanaman adalah suatu keadaan pada tanaman yang
bertentangan dengan struktur dan fungsi yang normal atau nilai ekonomis.
Menurut Brown dan Ogle (1997), mendefinisikan penyakit
tanaman sebagai suatu penyimpangan dari keadaan pertumbuhan dan
struktur normal yang cukup nyata dan jelas dengan suatu gejala terlihat
atau mengurangi nilai ekonomis.Tanaman sering menunjukkan gangguan
atau perubahan fisiologis ini dalam bentuk gejala yang terlihat.
Penyakit akan terjadi manakala ada pathogen ganas yang
menyerang tanaman yang rentan, di dukung dengan lingkungan yang
mendukung pathogen untuk menyerang tanaman yang rentan (Tjahjadi,
1989).
Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari
gejalanya.Penyakit tanaman yang belum ada campur tangan manusia
merupakan wujud interaksi antara pathogen, inang, dan
lingkungan.Konsep ini dinamakan dengan segitiga penyakit atau plant
disease triangle, sedangkan penyakit tanaman yang terjadi setelah campur
tangan manusia ialah interaksi antara pathogen, inang, lingkungan dan
manusia. Konsep ini dinamakan segi empat penyakit atau plant disease
square (Triharso, 1996).
Umumnya tanaman sakit menunjukkan gejala khusus (sympton)
yakni berbagai perubahan yang di tunjukkan oleh tanaman sebagai akibat
adanya penyakit seringkali penyakit tertentu bukan hanya mengakibatkan
timbulnya suatu gejala tetapi juga menimbulkan sindrom. Selain itu, ada
beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala yang sama sehingga
dengan memperhatikan gejala harus di perhatikan tanda (sign) dari suatu
penyakit (Wijaya, 2011).
Pengendalian secara fisik-mekanik.Pengendalian secara fisik yaitu
teknik pengendalian menggunakan atau mengubah lingkungan fisik
sehingga dapat menimbulkan kematian pada jasad penganggu dan
mengurangi populasinya. Sedangkan pengendalian secara mekanik yaitu
suatu cara pengendalian menggunakan cara-cara mekanik dengan tangan
ataupun dengan alat dan bahan lain, dengan tujuan mematikan atau
memindahkan jasad pengganggu tanaman (Effendi, 2009).
Pengendalian dengan tanaman tahan adalah suatu teknik
pengendalian dengan menanam atau menggunakan bahan perbanyakan
yang tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. Tanaman tahan adalah
tanaman yang menderita kerusakan lebih sedikit bila dibandingkan dengan
tanaman lain dalam keadaan populasi hama dan penyakit serta lingkungan
yang sama (Effendi, 2009).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. pensil
b. penghapus
c. penggaris
d. kertas hvs
2. Bahan
a. blas padi pada tanaman padi
b. akar gaada atau akar bengkak
c. antraknosa
d. bulai
e. karat
f. paru akar
g. gosong
h. busuk buah
i. karat pada ranting
j. hawar pelepah daun
k. bercak daun garis coklat
l. bercak daun atau kresek jagung
m. bercak buah papaya
n. bercak daun ketela pohon
o. hawar daunt alas
p. trotol atau bercak ungu
q. hawar daun padi
r. busuk pelepah atau tongkol jagung
D. CARA KERJA
1. Menyiapkan peralatan dan bahan-bahan praktikum
2. Mengamati gejala-gejala penyakit yang terlihat pada tanamn
3. Menggambar gejala penyakit yang terlihat pada tanaman
4. Menggambar tanaman yang terkena penyakit dan mencatat nama jenis
penyakit, lokasi tanaman tersebut ditemukan dan menunjukkan gejala
penyakit yang terlihat pada tanaman tersebut

E. HASIL PENGAMATAN
Terlampir
F. PEMBAHASAN
berdasarkan hasil pengamatan pada penyakit-penyakit yang
terdapat pada tanaman yang dilakukan pada saat praktikum, penyakit ini
dapat di jelaskan oleh beberapa hal,sebagai berikut:

1. Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea.


penyakit ini menyerang pada bagian daun padi.

Gejala Serangan Penyakit Blas Pada daun padi terdapat becak,


buku batang, leher malai, cabang malai, maupun bulir padi. Bentuk
khas dari bercak adalah berbentuk belah ketupat. Bercak cokelat pada
tepid an pada bagian tengahnya berwarna abu-abu.

Pengendalian penyakit blas yang dianjurkan merupakan


pengendalian secara terpadu dengan memadukan berbagai cara yang
dapat menekan perkembangan penyakit seperti Penanaman Benih dan
bibit sehat,Waktu tanam yang tepat,Cara tanam,Sanitasi
lingkungan,Pemakaian jerami sebagai kompos,Pemupukan.

Cara pathogen menyerang tanaman Penyakit blas umumnya


menyerang tanaman padi pada bagian daun dan leher malai. Penyakit
blas yang menyerang daun disebut sebagai blas daun dan yang
menyerang leher malai disebut blas leher.

2. Akar gaada atau akar bengkak

Penyebab Akar gada atau akar bengkak adalah salah satu


penyakit yang disebabkan oleh patogen plasmodiophora brassicae.
patogen ini menyerang sistem perakaran sehingga akar membesar dan
menyatu menyerupai gada.Ciri ciri tanaman yang terserang akan layu
meskipun pada cuaca yang tidak begitu panas. penyakit ini menyerang
tanaman kobis. Dan penyakit ini di temukan di serang.

Gejala adanaya pemebsaran akar memebentuk gada.bentuk


gada melebar ditengah dan menyempit diujung. Penykit ini dapat
menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi dan air dari tanah
sehingga menjadi layu.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara Rotasi tanaman,


Penggunaan mulsa bahan organik, Menanam tanaman penyubur tanah.

3. Penyakit Antraknosa
penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Gloesporium
piporatum. Dimana tanaman inangnya yaitu tanaman cabai, penyakit
tanaman ini di temukan di sumbang. Penyakit ini meyerang pada
bagian badan buah pada tanaman yang membusuk berwarna hitam
kecoklatan.
Gejala yang terlihat pada tanaman cabai terutama buah
cabainya yang terinfeksi jamur tersebut adalah adanya bagian badan
buah cabai yang membusuk berwarna kehitaman yang menyebar
disebagian badan buah cabai.Berdasarkan hasil pengamatan, posisi
buah cabai yang terkena penyakit ini ada disebelah tengah badan buah
cabai.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang
sehat, menggunkan lahan yang bukan bekas tanman terong terongan
seperti tomat terong paprika dl,melakukan perempelan tunas
air,penyiangan dan pengaturan genagan air.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan kulit buah
cabai.Kemudian, jamur tumbuh dan berkembang berhasil masuk
kedalam buah cabai, maka membuat sel pada kulit cabai menjadi rusak
karena terinfeksi kemudian menyebar luas ke bagian badan buah cabai
dan membusuk dan berwarna coklat kehitaman.

4. Penyakit Bulai
Penyakit ini disebabkan oleh pathogen Peronesclerospora
maydis. Penyakit ini menyerang pada daun tanaman jagung yang
sebagai tanaman inangnya dan adanya garis garis yang berwarna
kuning pucat yang berada pada bagian atas daun. penyakit bulai ini
terjadi pada daun tanaman jagung yang ditemukan di daerah Grendeng,
Purwokerto, Jawa Tengah.
Gejala yang terlihat pada tanaman jagung teritaman daunnya
adanya garis-garis yang berwarna kuning pucat atau berwarna putih
menggaris sejajar yang menyebar dibagian atas permukaan daun atau
tulang daun. Dan apabila tanaman jagungnya dicabut akar terlihat
menggerombol tidak berkmebnag sehingga mengganggu proses
pengiriman sari makanan ke seluruh bagian tanaman.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara Memastikan umur
tanaman di waktu yang tepat, Melakukan pergiliran tanaman,
Perlakukan benih dengan fungisida, Melakukan pengamatan rutin.

Cara pathogen menyerang tanaman ini, pathogen mengadakan


infeksi dengan langsung melalui stomata yang ada di permukaan daun
jagung.di pagi hari sebelum matahari naik ke atas. Kemudian,
pathogen berhasil masuk kedalam sel daun untuk tumbuh dan
berkembang sehingga menghasilkan spora, maka membuat sel pada
daun menjadi rusak karena luka terinfeksi kemudian muncul warna
kuning pucat ke putih dan menyebar ke seluruh bagian daun dan
ditularkan melalui gutasi air yang ada di permukaan daun.

5. Penyakit Karat
penyakit ini disebabkan oleh jamur Pucinia sorghi. Penyakit ini
menyerang pada tanaman jagung yang sebagai tanaman inangnya
terutama dibagian daun. Penyakit ini ditemukan di daerah Tambak
Sogra, Purwokerto, Jawa Tengah.
Gejala pada tanaman jagung yang terinfeksi penyakit karat ini
yaitu adanya bisul, terutama pada daun. Bisul terbentuk pada kedua
permukaan daun bagian atas dan bawah. Tanda bisul dengan warna
coklat kemerahan tersebar pada permukaan daun dan berubah warna
menjadi hitam kecoklatan setelah teliospora berkembang.
Pengendalian dapat dilakukan dengan penggunaan jenis tanah
yang baik atau penggunaan fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi melalui mulut kulit atau menginfeksi tanaman melalui stomata.
Infeksi terjadi melalui mulut kulit, pada umumnya dengan
pembentukan apresorium
6. Penyakit Puru Akar
penyakit ini disebabkan oleh jamur Meloidogyne Sp. Penyakit
ini menyerang atau menjadi parasit pada perakaran tanaman Tomat
yang merupakan tanaman inangnya. penyakit puru akar ini terjadi pada
akar tanaman tomat. Penyakit ini ditemuka di daerah Grendeng.
Gejala yang terlihat pada tanaman tomat terutama akarnya yang
terinfeksi penyakit puru adalah adanya pembengkakkan pada
sepanjang akar yang bentuknya mirip seperti bintil-bintil akar. Warna
penyakit puru akar ini yaitu coklat tua.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan agen
hayati sebagai alternative pengendalian yang potensial. Selain itu juga
dapat dengan cara melakukan system pergiliran tanaman, pemberoan
lahan pertanian, dan secara kimia dengan nematisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, nematode mengadakan
infeksi dengan langsung melalui akar tanaman tomat sehingga
menghambat proses akar dalam penyerapan air dan unsur hara mineral.
Kemudian, setelah nematode berhasil masuk kedalam sel akar, maka
nematode mengeluarkan senyawa kimia yang dapat merusak sel
sehingga menjadi rusak dan luka (membengkak). Nematoda
berkembangbiak dalam sel-sel sehingga menyebar keseluruhan sel
akar.
7. Penyakit Gosong
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ustilago maydis. Penyakit
ini menyerang pada tanaman jagung yang sebagai tanaman inangnya,
terutama dibagian tongkol jagung, batang dan daun. penyakit gosong
terjadi pada batang tanaman jagung. Penyakit ini ditemukan didaerah
Purwokerto.
Gejala serangan penyakit gosong ini pada tanaman jagung yang
terinfeksi penyakit gosong adalah adanya pembengkakan pada bagian
buku-buku batang. Pathogen ini bermula dengan warna keputihan
sebab masih tertutup membrane, lama kelamaan warna pathogen
berubah menjadi lebih tua, yaitu ungu muda dan akhirnya menjadi
hitam.Ukuran bengkaknya ada yang kecil dan ada yang besar
tergantung ukuran tongkol dan tebalnya pathogen.
Pengendalian dapat dilakukan dengan mengatur kelembapan
areal pertanaman jagung; dengan seed treatment; denga memusnahkan
bagian tanaman yang terserang; perlakuan benih dengan fungisida; dan
menanam varietas tanaman jagung yang resisten.
Cara Pathogen menyerang tanaman, pathogen mengadakan
infeksi dengan langsung melalui epidermis atau melalui mulut kulit,
pada semua jaringan meristem yang terdapat pada bagian-bagian
tanaman yang diatas tanah.

8. Busuk buah
Penyakit ini disebabkan oleh jamur fusarium sp. penyakit jenis
ini biasanya menyerang buah ,akar, dan batang pada tomat.penyakit ini
ditemukan di daerah purwokerto.
Gejala terdapat bercak kecil busuk bulat yang berwarna hitam
dan biasanya akan semakin membesar dan melebar.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara cabut tanaman
,jangan pernah memedam tanaman yang sakit di sekitar area
penanaman tomat, menyemprotkan fungisida yang mengandung bahan
aktif kaptafol, menanam bibit tanaman tomat yanag memiliki tingkat
ketahan tinggi terhadap serangan hama dan penyakit.

9. Penyakit Karat pada Ranting


penyakit ini disebabkan oleh jamur Sengon Uromycladium.
Penyakit ini menyerang pada ranting tanaman Sengon yang sebagai
tanaman inangnya. Penyakit ini ditemukan di daerah Kotayasa,
Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah.
Gejala yang terlihat pada tanaman Sengon terutama rantingnya
yang terinfeksi oleh jamur tersebut adalah adanya pembengkakkan
pada ranting yang disebabkan oleh tubuh jamur yang membesar dan
warnanya kecoklatan yang merupakan spora dari jamur tersebut yang
siap menyebar. Berdasarkan hasil pengamatan, ranting yang terkena
penyakit ini ada disebelah bagian bawah ranting.
Pengendalian dapat dilakukan dengan mencabut tanaman yang
terkena penyakit tersebut, memotongbagian tanaman sengon yang
terkena penyakit tersebut dan membakarnya atau dipendam dalam
tanah, cara kimiawi menggunakan spirtus, larutan atau bubur garam,
dan larutan atau bubur belerang.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan ranting tanaman sengon.
Kemudian, setelah jamur berhasil masuk kedalam daun, maka jamur
berkembangbiak dengan menyerap nutrisi yang ada pada tanaman
sengon dan membuat sel pada ranting tanaman sengon menjadi rusak
karena terinfeksi kemudian jumlah spora yang dihasilkan jamur
tersebut sangat banyak mengakibatkan ranting tampak seperti
membengkak.
10. Penyakit Hawar Pelepah Daun
penyakit ini disebabkan ole jamur Rhizoctonia solani. Penyakit
ini menyerang pada pelepah batang tanaman padi yang sebagai
tanaman inangnya. Berdasarkan pengamatan, penyakit hawar pelepah
daun ini terjadi pada batang tanaman padi.
Gejala yang terlihat pada tanaman padi terutama pelepah
batangnya yang terinfeksi bakteri tersebut adalah adanya bercak
berwarna kecoklatan agak hitam yang menyebar dibagian atas pelepah
batang. Berdasarkan hasil pengamatan, posisi daun yang terkena
penyakit ini ada disebelah pinggir dan tengah pelepah batang padi.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas padi
yang toleran setelah pasca panen, dan penyemprotan dengan fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi secara langsung mellaui permukaan pelepah batang padi.
Kemudian jamur tumbuh akar dan membuat sel pada pelepah batang
padi menjadi rusak karena terinfeksi kemudian mengering.
11. Penyakit Bercak Daun Garis Coklat
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae.
Penyakit ini menyerang pada daun tanaman padi yang sebagai
tanaman inangnya. penyakit ini menyerang pada permukaan daun
tanaman padi. penyakit tanaman ini di temukan di Banjarsari.
Gejala yang mudah dikenali dari penyakit bercak coklat sempit
ini adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak pendek sempit
seperti garis-garis berwarna coklat.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas padi
yang toleran penyakit, jika diperlukan menanam varietas dengan
carasystem tanam legowo, jarak tanam tanaman padi untuk tidak
terlalu dekat, tidak memberikan pupuk urea terlalu banyak dan
imbangi dengan unsure K, dan penyemprotan dengan fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan daun padi.Kemudian,
jamur tumbuh akar dan akarnyamasuk kedalam sel daun, maka
membuat sel pada daun padi menjadi rusak karena terinfeksi kemudian
mengering dan berwarna kecoklatan agak hitam.

12. Penyakit Bercak Daun atau Kresek Jagung


penyakit bercak daun atau kresek jagung disebabkan oleh
jamur Helmithosporium turcicum. Penyakit ini menyerang pada daun
tanaman jagung yang sebagai tanaman inangnya. Dan adanya bercak
berwarna kecoklatan dan bercak coklat yang bentuknya lonjong
memanjang dibagian atas permukaan daun
Gejala yang terlihat pada tanaman jagung terutama daunnya
yang terinfeksi jamur tersebut adalah adanya bercak berwarna
kecoklatan dan bercak coklat yang bentuknya lonjong memanjang
dibagian atas permukaan daun bercak ini awalnya basah lalu kering.
Berdasarkan hasil pengamatan, posisi daun yang terkena penyakit ini
ada disebelah tengah daun dekat dengan tulang daun tanaman jagung.
Pengendalian dapat dilakuakan dengan cara mekanis yaitu
dengan membuang bagian tanman yang di serang penyakit
tersebut.atau pun dengan cara kimiawi namun kuarang efektif.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan daun jagung.Kemudian,
setelah jamur berkecambah lalu melakukan penetrasi membuat sel
pada daun jagung menjadi rusk karena terinfeksi kemudian
membentuk bercak dan berkembang lalu mengering.

13. Penyakit Bercak Buah Pepaya


Penyakit bercak buah papaya disebabkan oleh jamur Fusarium
oxysporum. Penyakit ini menyerang pada buah papaya di tandai
dengan bercak berwarna kecoklatan.
Gejala yang terlihat pada tanaman pepaya terutama buahnya
yang terinfeksi bakteri tersebut adalah adanya bercak berwarna
kecoklatan yang menyebar
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas
tanaman pepaya yang toleran penyakit, pembuatan persemaian kering,
jarak tanam tanaman pepaya untuk tidak terlalu dekat, pergiliran
tanaman, agen hayati dan penyemprotan dengan fungisida.Menjaga
kebersihan tanaman dan sekitarnya dari gulma.Bercak buah bisa
diatasi dengan melestarikan musuh alami sehingga pemakaian
pestisida bisa menyebabkan musuh alami bercak buah mati.
Cara pathogen menyearang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan kulit buah pepaya,
kemudian membuat sel pada kulit buah pepaya menjadi rusak karena
terinfeksi kemudian mongering lalu menyebar.

14. Penyakit Bercak Daun Ketela Pohon


Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora henningsii.
Penyakit ini meyerang pada daun tanaman ketela pohon yang sebagai
tanaman inangnya.
Gejala yang terlihat pada tanaman ketela pohon ini adalah
bercak tampak jelas pada kedua sisi atas bercak tampak coklat merata
dengan tepi bercak kurang jelas dan di tengah bercak coklat terdapat
warna keabu-abuan karena adanya konidiofor dan konidium
jamur.Bercak berbentuk bulat. jika berkembang bentuk bercak dapat
kurang teratur dan agak miring-sudut krena dibatasi oleh tepi daun atau
tulang-tulang daun.Jika penyakit berkembang dengan terus menerus
daun yang sakit menguning dan mongering dan dapt gugur.Pada cuaca
hujan dan panas jenis rentan dapat menjadi gundul.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas ketela
pohon yang toleran penyakit, jarak tanam tanaman ketela pohon untuk
tidak terlalu dekat untuk mengurangi kelembapan, dan penyemprotan
dengan fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan daun ketela.Kemudian
jamur melakukan penetrasi akar melalui kulit daun dan menyebar luas
kedalam jaringan sel-sel terutama ruang sela-sela sel. Akibatnya
jaringan sel pada daun ketela mengalami kematian atau nekrosis pada
lokasi yang terinfeksi.
15. Penyakit Hawar Daun Talas
penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytopthora colocosiae.
Penyakit ini menyerang pada daun talas, tanaman talas sebagai
tanaman inangnya. Berdasarkan pengamatan saya, penyakit hawar ini
terjadi pada daun tanaman talas.
Gejala yang terlihat pada tanaman talas terutama daunnya yang
terinfeksi jamur tersebut adalah adanya bercak berwarna kecoklatan
dibagian atas permukaan daun. Berdasarkan hasil pengamatan, posisi
daun yang terkena penyakit ini ada disebelah pinggir daun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas
tanaman talas yang tahan penyakit, dapat dilakukan dengan teknik
penyaringan klon, pemilihan lahan bebas dari penyakit, membuang dan
membakar daun yang terinfeksi, dan penggunaman fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan daun talas. Kemudian,
setelah jamur berhasil masuk kedalam daun, maka akar jamur
menyerap nutrisi yang ada dan membuat sel pada daun talas menjadi
rusak karena terinfeksi kemudian mengering

16. Penyakit Trotol atau Bercak Ungu


Penyakit trotol atau bercak ungu merupakan penyakit yang
disebabkan oleh pethogenAlternaria porri. Penyakit ini menyerang
pada daun tanaman bawang daun yang sebagai tanaman inangnya.
Berdasarkan pengamatan saya, penyakit trotol atau bercak ungu ini
terjadi pada daun tanaman bawang daun. Penyakit ini ditemukan di
daerah Pratin.
Gejala yang terlihat pada tanaman bawang daun terutama
daunnya yang terinfeksi pathogen tersebut adalah adanya bercak
berwarna ungu kecoklatan yang menyebar dibagian atas permukaan
daun. Jika membesar, bercak tampak bercincin dan warnanya agak
keunguan. Tepinya agak kemerahan atau keunguan dan dikelilingi oleh
zone berwarna kuning, yang dapat meluas agak jauh di atas atau
dibawah bercak. Penyakit ini bisa menginfeksi sampai umbi lapis yang
mengalami pembusukan mulai leher, dan mudah dikenali dari
warnanya kuning sampai merah kecoklatan. Berdasarkan hasil
pengamatan, posisi daun yang terkena penyakit ini ada disebelah ujung
daun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas
bawang daun pada tanah yang memiliki drainase yang baik, pergliran
tanaman, penyiraman tanaman setelah musim hujan, dan
penyemprotan dengan fungisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, pathogen mengadakan
infeksi dengan langsung melalui mulut pada permukaan daun bawang
daun. Kemudian, pathogen berhasil masuk kedalam sel daun, maka
membuat sel pada daun menjadi rusak karena luka terinfeksi kemudian
mengering lalu muncul bercak membulat warna ungu coklat di
permukaan daun.

17. Penyakit Hawar Daun Padi


penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae.
Penyakit ini menyerang pada daun tanaman padi yang sebagai tanaman
inangnya.
Gejala yang tampak pada tanaman padi terutama daunnya yang
terinfeksi bakteri tersebut yaitu adanya bercak berwarna kecoklatan
yang menyebar dibagian atas permukaan daun. Berdasarkan hasil
pengamatan, posisi daun yang terkena penyakit hawar daun padi ini
berada disebelah pinggir bagian daun.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas
unggul tanaman padi yang toleran terhadap penyakit, pembuatan
persemaian kering, jarak tanam tanaman padi untuk tidak terlalu dekat,
pergiliran tanaman, agen hayati dengan menggunakan bakteri
Corynebacterium, dan penyemprotan dengan bakterisida.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, bakteri mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan daun padi. Kemudian,
setelah bakteri berhasil masuk kedalam daun, maka bakteri menyerap
nutrisi yang ada dan membuat sel pada daun talas menjadi rusak
karena terinfeksi kemudian mengering lalu penyebarannya melalui
eksudat yang dihasilkan oleh bakteri mundul di permukaan daun dan
tersebar melalui percikan air hujan sehingga menyebar ke tanaman
padi yang lainnya.

18. Penyakit Busuk Pelepah atau Tongkol Jagung


Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani.
Penyakit ini menyerang pada pada pelepah pembungkus tongkol
jagung pada tanaman jagung yang sebagai tanaman
inangnya.Berdasarkan pengamatan saya, penyakit ini terjadi pada
tongkol jagung di bagian ujung pelepah tongkol tanaman jagung.
Gejala terdapat bercak berwarna agak kemerahan kemudian
berubah menjadi abu-abu, selanjutnya bercak meluas, seringkali diikuti
pembentukan sklerotium berbentuk tidak beraturan, berwarna putih
kemudian berubah menjadi coklat serangan, penyakit ini dimulai dari
bagian tanaman yang paling dekat dengan permukaan tanah kemudian
menjalar ke bagian atas.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas
jagung yang toleran penyakit seperti Semar-2, Rama, Galur GM 27,
mensterilkan media tanam dan penggunaan fungisida, serta
menggunakan agen hayati, beberapa diantaranya Trichoderma,
Aspergillus niger, Gliocladium, dan Penicillium sp. Disarankan untuk
tidak menanam tanaman jagung terlalu rapat dan lahan yang digunakan
memiliki drainase tanah yang baik.
Cara pathogen menyerang tanaman ini, jamur ini mengadakan
infeksi dengan langsung melalui permukaan pelepah
tongkol.Kemudian jamur tersebut bereproduksi dengan spora.

G. KESIMPULAN

1. Proses terjadinya suatu penyakit disebabkan oleh adanaya interaksi


anta pathogen, tanaman, dan lingkunganya.
2. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan patogen tampak pada fisik
tanaman yang terserang seperti pada daun, batang,dan akar buah.
3. Penyakit yang menyerang tanaman disebabkan oleh patogen yang
langsung merusak sel tanaman.
4. Pengendalian secara kimiawi dilakukan sebagai solusi terakhir jika
cara lain tidak mampu mengendalikan opt.
5. Akibat pathogen menyrang tanaman dapat diketahui dengan rusaknya
batang,daun atau bengkaknya akar.
H. DAFTAR PUSTAKA.
Agrios, G. N. 2005. Planth Pathology 5th Edition. New York:
Elsevier Academic Press.
Brown, J.F., dan Ogle, H.J., 1997. Plant Pathogens and Plant Diseases.
Australia: Rockvale Publications.
Effendi., dan S. Baehaki. 2009. Strategi Pengendalian Hama Terpadu . .
Tanaman Padi dalam Perspektif Praktek Pertanian yang Baik (Good
Agricultural Practices). Pengembangan Inovasi Pertanian. 2(1): 68-
78.

Jackson, Rw. 2009 .plant pathogenic bacteria: genomics and molecular


biology.caister academic press.
Suprihanto, Suparyono, dan Sudir. 2002. Mikroorganisme yang
berasosiasi dengan benih dan bibit padi tidak normal. hlm. 28-31.
Semagun, H.1994. pengantar ilmu penyakit tumbuhan. Universitas gajah
mada press : Yogyakarta
Setiadi. 2000. Dasar-dasar perlindungan tanaman umum. Bumi aksara.
padang
Tjahjadi, Nur. 1989. Bertanam Melon. Yogyakarta: Kanisius.
Triharso, (1996, 2004). Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.
Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press.
Wagima, F. X. 2003. Hama Tanaman : Cemiri Morfologi Biologi dan
Gejala Serangan Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta:
Fakultas Pertanian: Universitas Gajah Mada.
Wariyo. 2007. Hama Penyakit Tanaman. Malang: Universitas Brawijaya.

I. LAMPIRAN
Terlampir (3 lembar)
Akar gada atau akar bengkak Bulai

Blas padi Gosong


Hawar pelepah daun padi Karat daun jagung

Bercak daun garis coklat Antraknosa


Puru akar Karat pada ranting sengon

Trotol / Bercak ungu Hawar daun padi


Bercak daun / Kresek jagung Hawar daun talas

Busuk pelepah / Tongkol jagung Bercak daun ketela pohon


Busuk buah pada tomat

Anda mungkin juga menyukai