Kelompok :
Rahmat Hidayat ( 20210101001)
PRODI : AGROTEKNOLOGI
Upaya memecahkan masalah dan mencapai tujuan serta mencapai manfaat yang
tekah dikemukakan di atas, langkah yang dilakukan adalah memberikan pemahaman
mengenai berbagai hama penyakit yang menyerang tanaman padi, memberikan
penyuluhan mengenai faktor yang mempengaruhi peledakan hama dan penyakit, gejala
yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit, jenis berupa nama hama dan penyakit yang
muncul pada tanaman padi, dan penyuluhan mengenai teknik cara pengendalian hama
dan penyakit secara lengkap.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hama dan patogen
2. Untuk mengetahui hama dan patogen pada tanaman padi
3. Untuk mengetahui cara cara penanganan hama dan patoegen
pada tanaman padi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hama Dan Patogen
Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak
berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus
oleh agen pathogen atau faktor lingkungan dan akan menghasilkan perkembangan
gejala Sedangkan menurut Rahmat Rukmana dan Sugandi Saputra, Penyakit
tanaman adalah sesuatu yang menyimpang dari keadaan normal, cukup jelas
menimbulkan gejala yang dapat dilihat, menurunkan kualitas atau nilai ekonomis,
dan merupakan akibat interaksi yang cukup lama (Rahmat et al : 2005). Jadi dapat
disimpulkan, Penyakit tanaman merupakan sebuah kondisi dimana tanaman
terganggun namun bukan berasal dari gangguan hama, melaikan karena jamur,
virus, maupun bakteri yang pada akhirnya juga dapat merugikan manusia.
Tanaman yang terkena penyakit dapat terlihat jelas karena mengalami kerusakan
sel atau bahkan matinya sel dalam tanaman.
Penyakit tanaman biasanya disebabkan oleh faktor biotik dan faktor abiotik.
Penyakit tanaman yang disebabkan oleh faktor biotik ialah penyakit yang
diakibatkan oleh organisme penganggu (cendawan, bakteri, dll), biasanya gejala
kerusakan rata pada satu hamparan tanaman. Sedangkan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh faktor abiotik ialah merupakan gejala serangan yang cenderung
tidak merata, dan kerusakan yang timbul akibat terlalu lembab, atau terlalu kering
(Raupach et al : 2011).
Kendala dan masalah yang dihadapi dalam praktek budi daya padi semakin
beragam. Konversi lahan sawah di sentra penghasil padi masih terus berlangsung.
Perubahan iklim global yang berdampak terhadap anomali iklim mendorong
perkembangan hama dan penyakit yang mengancam keselamatan produksi padi.
Akibatnya, keuntungan usaha tani menurun karena harus dikurangi dengan biaya
pengendalian hama penyakit yang semakin tinggi dan kualitas produksi pun
menurun sehingga kalah bersaing di pasar (Untung 2000; Cantrell 2004). Oleh
karena itu, teknologi produksi padi yang sudah berkembang di petani memerlukan
perbaikan sesuai dengan perkembangan masalah yang mengancam dengan
memperhatikan kondisi sumber daya dan lingkungan, termasuk penyakit tanaman
yang berkembang dari waktu ke waktu.
1. Pengendalian Kultural
- Pemilihan benih unggul yaitu dari varietas tahan hama dan penyakit, bebas dari
penyakit terbawah benih, dan produksi optimal
- Pengolahan tanah yang baik
- Penggunan varietas tahan hama.
2. Pengendalian Kimia Ramah Lingkungan
- Pemanfaatan ekstrak buah lanta (Exoecaria agalloca) dengan cara 1 kg buah
lanta dicampur dengan 1 liter air kemudian di blender, diperas ekstraknya dan
penggunaannya diencerkan dengan air sesuai kebutuhan.
- Pemanfaatan ekstrak buah bitung (Baringtonia assiatica.). Cara pembuatan
ekstrak yaitu kulit atau batok dari buah bitung dikeluarkan dan daging buah yang diambil
ekstraknya. Cara pembuatan dan penggunaan sama dengan buah lanta.
2. Pengendalian Biologi/Hayati
- Penggunaan pathogen yaitu Metharizium anizopliae dan Beauveria bassiana
3. Pengendalian Biologi/Hayati
- Menngunakan predator itik peliharaan di area persawahan untuk memakan telur
keong muda di sawah. Pelepasan itik dapat dilakukan pada saat tanaman umur 2
bulan sampai menjelang panen dan setelah panen.
1. Pengendalian Kultural
- Pengolahan tanah yang baik dan efisien dengan membongkar dan membersihkan
sarang/lobang persembunyian tikus
3. Pengendalian Biologi/Hayati
- Kucing dan Elang
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sudarman Pirngadi. 2013. Pengaruh cara pengolahan tanah dan pupuk terhadap
perkembangan beberapa penyakit padi di lahan tadah hujan. J. Penel. Pert. Tanaman
Pangan 21(2): 3035.
Klein, E., J. Katan, and A. Gamliel. 2011. Soil suppressiveness to Fusarium disease
following organic amendments and solarization. Plant Dis. 95: 11161123.
Baehaki, S.E. 2009. Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi dalam perspektif
praktek pertanian yang baik (good agricultural practices). Pengembangan Inovasi
Pertanian 2(1): 6578.
Prasetyo, S.Y.J. 2015. Sistem peringatan dini serangan hama penyakit padi di Jawa
Tengah menggunakan GI dan GI* statistic. Jurnal Ilmiah MATRIK 17(3): 205214.
Manueke,J. dan D. Tarore. 2007. Efikasi Ekstrak Buah Lanta (Exoecaria agalocha)
Membunuh Keong Emas (Pomaceae caniculata) pada Tanaman Padi Sawah. Media
Publikasi IlmuPertanian “EUGENIA” Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi.
Volume 13.