Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang hijau adalah tanaman palawija yang dikenal luas di daerah tropika.

Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat

dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan

sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan

tubuh (Ferdinansyah, 2007).

Kacang hijau merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan

yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk

seperti bubur kacang hijau, isi onde-onde dan lain-lain. Tanaman ini mengandung

zat gizi, antara lain: amilum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak,

mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman

ini adalah dapat melancarkan buang air besar. Selain itu dapat juga digunakan

untuk pengobatan hepatitis, terkilir, beri-beri, kurang darah, kepala

pusing/vertigo, dan kencing kurang lancar.

Kacang hijau adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk

menggantikan konsumsi nasi. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan green

gram, mung bean, golden gram, dan nama ilmiah Vigna radiata L. Tanaman

kacang hijau tumbuh subur dan terus diproduksi di Tiongkok, Asia Tenggara,

hingga Amerika Selatan. Tak heran, mengingat kandungan gizi dan khasiatnya

begitu beragam. Satu gelas kacang hijau seberat 100 gram dapat memberikan

Anda kandungan zat gizi.


Dalam budidaya tanaman kacang hijau, akan selalu ada hama yang

mengancam dan membuat produksi hasil panen menurun. Tetapi tidak semua cara

mengatasi hama kacang hijau dilakukan dengan serius. Ancaman gagal panen oleh

serangan hama sering kali diabaikan, padahal hama tanaman kacang hijau dapat

menyerang ketika tanaman ini masih berupa bibit hingga saat menjelang panen.

Hama tanaman dalam arti luas adalah semua organisme atau binatang yang

aktifitas hidupnya menyebabkan kerusakan tanaman sehingga menimbulkan

kerugian secara ekonomi bagi manusia. Organisme yang menjadi hama adalah

binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan kerugian.

Hama tanaman sering disebut serangga hama (pest) (Rukmana 2002).

Hama yang sering menyerang tanaman kacang hijau sejak tanaman

tumbuh sampai panen yaitu ulat grayak (Spodoptera litura), lalat bibit (Ophyomia

phaseoli), ulat jengkal (Plusia chalsites), kepik hijau (Nezara viridula), kepik

coklat (Riptortus linearis), penggerek polong (Maruca testulalis dan Etiella spp.)

dan kutu (Thrips sp.) (Hilman et al., 2004).

Tidak hanya hama, tanaman kacang hijau juga bisa terserang peyakit,

penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur, virus, dan bakteri.

Selain itu juga dapat disebabkan karena kurangnya salah satu atau

beberapa jeni unsur hara. Tanaman yang terserang penyakit biasa terllihat bila ada

perbahan atau kerusakan organ-organ pada tanaman.


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud hama dan penyakit tanaman?

2. Hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman kacang hijau?

3. Bagaimana cara menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman

kacang panjang?

C. Tujuan

1. Memberikan informasi mengenai pengertian hama dan penyakit

tanaman.

2. Memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada tanaman

kacang hijau

3. Memberikan informasi mengenai cara penanggulangan hama dan

penyakit pada kacang hijau


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,

ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan

kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau

hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara

ekonomis. Adanya suatu hewan dalam satu pertanaman sebelum menimbulkan

kerugian secara ekonomis maka dalam pengertian ini belum termasuk hama.

Namun demikian potensi mereka sebagai hama nantinya perlu dimonitor dalam

suatu kegiatan yang disebut pemantauan (monitoring). Secara garis besar hewan

yang dapat menjadi hama dapat dari jenis serangga, moluska, tungau, tikus,

burung, atau mamalia besar. Mungkin di suatu daerah hewan tersebut menjadi

hama, namun di daerah lain belum tentu menjadi hama (Dadang, 2006).

Hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang

sangat mengganggu dalam usaha pertanian. Serangan hama dan penyakit pada

tanaman dapat datang secara mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas)

sehingga dalam waktu yang relatif singkat seringkali dapat mematikan seluruh

tanaman dan dapat menimbulkan gagal panen (puso). Di Indonesia terdapat

banyak hama utama tanaman padi seperti walang sangit, wereng, tikus, ulat, serta

belalang (BPTP-Balitbangtan, 2010).

Hama tanaman dalam arti luas adalah semua organisme atau binatang yang

aktifitas hidupnya menyebabkan kerusakan tanaman sehingga menimbulkan

kerugian secara ekonomi bagi manusia. Organisme yang menjadi hama adalah
binatang yang menyerang tanaman budidaya sehingga menimbulkan kerugian.

Hama tanaman sering disebut serangga hama (pest) (Rukmana 2002). Hama yang

merusak tanaman secara langsung dapat dilihat bekasnya, misalnya gerekan dan

gigitan.

Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak

berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus

oleh agen patogenik atau faktor lingkungan (abiotik) dan akan menghasilkan

perkembangan gejala (Agrios 2005). Penyakit dapat disebabkan oleh cendawan,

bakteri, virus, dan nematoda. Cendawan atau jamur adalah suatu kelompok jasad

hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki dinding sel,

berkembang biak dengan spora, tetapi tidak memiliki klorofil.

Penyakit tanaman yang merupakan suatu penyimpangan atau abnormalitas

tanaman beragam bentuknya, misalnya keriput daun, bercak cokelat, dan busuk.

Tanaman yang sakit menunjukan gejala atau tanda yang khas. Gejala adalah

perubahan yang ditunjukan oleh tanaman itu sendiri akibat adanya serangan

penyakit. Contoh gejala antara lain adalah nekrotis, yaitu gejala yang disebabkan

oleh adanya kerusakan sel atau matinya sel.

Perkembangan penyakit sangat tergantung pada cuaca dan ketahanan

tanaman. Bakteri menginfeksi tanaman melalui hidatoda atau luka, setelah masuk

dalam jaringan tanaman bakteri memperbanyak diri dalam epidermis yang

menghubungkan dengan pembuluh pengangkutan, tersebar kejaringan lain dan

menimbulkan gejala (BBPADI, 2009).


Macam-macam serangan penyakit yang menerang tanaman kacang hijau yang

bisa mengakibatkan kerusakan pada tanaman kacang hijau, antara lain sebagai

berikut :

1. Bercak Daun

a. Penyebab Penyakit-Penyakit bercak daun cercospora disebabkan oleh

cendawan Cercospora canescens. Cendawan ini memiliki konidium

seperti jarum atau gada terbalik, hialin tidak berwarna, berujung

runcing, dan terdiri atas banyak sekat.

b. Gejala Serangan-Serangan penyakit bercak daun cercospora ini akan

menimbulkan bercak bulat pada kedua permukaan daun. Bercak

tersebut berdiameter 1 mm- 5 mm dengan halo kuning di sekitarnya.

Bercak dapat mencapai tangkai daun dan batang.

c. Pengendalian Penyakit bercak daun cercospora dapat dikendalikan

dengan cara berikut. Penerapan pergiliran tanaman. Penggunaan

fungisida yang sesuai dengan anjuran.

2. Penyakit Kudis (scab)

a. Penyebab Penyakit-Penyakit kudis disebabkan oleh cendawan Elsinoe

glycines Jenkins atau Elsinoe iwatae.

b. Gejala Serangan-Serangan penyakit kudis menyebabkan timbulnya

bercak kecil berwarna cokelat pada permukaan bawah daun, yang

kemudian menjalar ke tangkai daun dan batang. Pada serangan berat,

biji akan menjadi keriput.


c. Pengendalian Penyakit kudis dapat dikendalikan dengan cara sebagai

berikut. Penanaman dengan varietas tahan penyakit ini. Pembakaran

tanaman yang terserang berat. Pengendalian secara kimia dilakukan

dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai dengan dosis yang

sesuai.

3. Embun Tupung (Mildew)

a. Penyebab Penyakit-Penyakit embun tepung ini disebabkan oleh

cendawan Oidium sp.

b. Gejala Serangan-Serangan penyakit embun tepung menyebabkan

permukaan daun, batang, dan polong buah tertutup tepung yang

berwarna putih. Pada serangan berat, daun akan menjadi kering dan

mati.

c. Pengendalian Penyakit embun tepung dapat dikendalikan dengan cara

berikut. Penanaman dengan varietas yang tahan terhadap penyakit ini.

Pembakaran tanaman yang terserang berat. Penyemprotan dengan

fungisida.

4. Bercak Selerotium

a. Penyebab Penyakit-Penyakit bercak sclerotium disebabkan oleh

cendawan Sclerotium rolfsii.

b. Gejala Serangan-Serangan penyakit bercak sclerotium menyebabkan

terjadinya bercakbercak bulat yang berwarna cokelat, kuning, atau

putih pada daun, yang kemudian akan menjalar ke bagian batang.


c. Pengendalian Penyakit bercak daun sclerotium dapat dikendalikan

dengan cara sebagai berikut. Pembakaran tanaman yang sakit dan

penerapan rotasi tanaman Pengendalian secara kimia dengan

penggunaan fungisida.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di

daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini

memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan

pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan

ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang

tanah. Kacang hijau merupakan komoditas strategis yang dapat ditanam dilahan

sawah kering saat musim kemarau dan peluang keberhasilan lebih tinggi

dibandingkan komoditas lainnya. Selain sifatnya yang kering, harga jual kacang

hiaju juga relative lebih mahal dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan

lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arhami. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Djafaruddin. 2004. Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Jakarta: Bumi

Aksara.

Desiani,Anita. dkk. 2008. Konsep Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Penerbit

ANDI.

Feri, Adrianus. 2013. Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan

Hama Pada Tanaman Kelapa Sawit menggunakan Metode Dempster

Shafer

Anda mungkin juga menyukai