PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hama dan penyakit tanaman adalah dua dari sekian banyak faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman sehingga tidak bisa berkembang secara maksimal. Secara
umum, penyebab tanaman tidak bisa berkembang dengan baik adalah karena terjangkit
penyakit dan terserang hama pengganggu.
Ada banyak jenis hama dan penyakit tumbuhan yang telah lama menjadi musuh para
petani. Hama dan penyakit pada tanaman ini berpotensi mengakibatkan petani mengalami
kerugian besar karena gagal panen.
Jenis hama dan penyakit tumbuhan harus diamati secara cermat agar bisa diatasi
dengan cara yang tepat. Meski kedua hal ini biasa terjadi pada kegaitan bercocok tanam atau
budidaya beragam jenis tanaman, namun kita harus tetap mampu mengendalikannya supaya
mendapatkan hasil panen terbaik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hama Tanaman
B. Penyakit Tanaman
Penyakit tanaman adalah gangguan pada tumbuhan yang disebabkan oleh patogen
maupun non patogen sehingga menyebabkan proses pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan atau apda bagian tertentu tidak dapat berjalan sesuai fungsi normalnya, atau
dengan kata lain menghambat proses pertumbuhan tanaman.
Sebaran penyakit pada tanaman dapat terjadi melalui jamur, bakteri, riketsia,
mikoplasma, spiroplasma dan hama yang membawa virus.
Untuk mengatasi serangan hama ulat, kita bisa melakukan bebera cara sebagai berikut:
Memeriksa bagian bawah daun, jika kita menemukan telur kupu-kupu berwarna
putih, maka segera bersihkan.
Menggenangi tempat persemaian dengan air secukupnya agar ulat-ulat tersebut naik
ke atas sehingga lebih mudah dibasmi.
Menggunakan pestisida sesuai cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan.
3. Walang Sangit
Walang sangit adalah salah satu jenis serangga yang sangat mengganggu dan
meresahkan para petani. Bagaimana tidak, walang sangit dapat merusak tanaman dengan
hanya sekali terbang. Bahkan, walang sangit juga bisa merusak meski sekadar melompat
dari satu tanaman ke tanaman lain dengan mengeluarkan bau tak sedap.
Jika tanaman terserang hama walang sangit, kisa bisa melakukan langkah-langkah
berikut untuk membasminya:
Menerapkan sistem tanam serentak.
Menjaga kebersihan sawah atau lahan dari rumput-rumput liar yang menjadi habitat
walang sangit.
Menangkap walang sangit menggunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan.
Memanfaatkan predator alami, salah satunya adalah laba-laba.
Menanam beberapa jenis jamur yang bersifat racun bagi walang sangit.
Menggunakan insektisida sesuai cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan.
4. Wereng
Hama wereng biasanya menyerang daun dan batang tanaman sehingga tak lama
kemudian tumbuhan tersebut akan mati. Selain itu, hama wereng merupakan salah satu
jenis hama yang menyebarkan virus penyebab penyakit tungro pada tanaman.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hama wereng
tersebut, antara lain:
Mengatur pola tanam dengan melakukan sistem penanaman bersama atau bergilir
untuk memutus siklus hidup hama wereng.
Memanfaatkan kehadiran hewan predator, seperti kumbang unta (Ophionea
nigrofasciata), kumbang tomcat (Paederuss fuscipes), dan laba-laba serigala
(Lycosa pseudoannulata).
Menggunakan insektisida dengan cara penggunaan dan dosis yang dianjurkan agar
tidak merusak lingkungan dan menyebabkan polusi tanah.
Selain beberapa jenis hama tanaman yang telah disebutka, masih banyak jenis
hewan yang masuk dalam kategori hama, seperti babi hutan, burung pipit, lalat buah, lalat
buncis, dan belalang.
Salah satu jenis penyakit tumbuhan yang menjadi masalah besar bagi para petani
padi adalah tungro. Penyakit ini menjadi penyebab utama produksi padi nasional
mengalami kegagalan.
Penyakit tungro pada tanaman padi bisa disebabkan oleh dua jenis virus yang
berbeda, yaitu Rice tungro bacilliform virus dan Rice tungro spherical virus. Kedua jenis
virus berbahaya ini mampu menginfeksi tanaman dalam waktu bersamaan karena
keduanya tidak memiliki kekerabatan serologi. Biasanya, virus tungro ditularkan oleh
hama wereng.
Kita bisa mengenali tumbuhan yang terkena penyakit tungro dengan cara
menganalisa beberapa gejala yang muncul seminggu setelah terjadinya inokulasi. Gejala
tersebut adalah munculnya diskolorasi berwarna kuning dan muncul klorisi pada daun.
2. Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik adalah salah satu jenis penyakit pada tumbuhan yang
menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus atau
yang sering disingkat dengan TMV
Ada beberapa gejala yang bisa kita kenali saat menemukan tanaman mengalami
serangan penyakit ini, yaitu munculnya bercak hijau muda atau kuning yang tersebar di
seluruh bagian daun, ukuran buah menjadi lebih kecil, muncul garis hitam pada batang
yang menandakan adanya jaringan yang mati. Jika semai tumbuhan terinfeksi, maka bisa
dipastikan semai tersebut akan mati tidak lama setelahnya.
Selain kedua penyakit tumbuhan yang telah dijelaskan, ada beberapa penyakit lain
yang juga sering ditemui, antara lain penyakit layu cabai, penyakit embun tepung,
penyakit hawar daun kentang, penyakit semai roboh, penyakit VSD atau Vascular Streak
Diaback, penyakit bubuk cokelat, dan penyakit daun berlubang.
https://rimbakita.com/hama-dan-penyakit-tanaman/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-malang/teknologi-
hortikultura-dan-tanaman-pangan/penyimpanan-pengemasan-pemasaran-dan-hubungan-
teknologi-dengan-ekonomi-serta-lp-kacang-tanah/45919381