Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI

“PEMBERDAYAAN KOMUNITAS”

OLEH KELOMPOK 3:
1. M. DWI RAFZI
2. M. FATHAN IKROM
3. M. RAZIF HABIBILLAH
4. NADIA PUTRI ISLAMI
5. NOVA ERLIZA

KELAS : XII IPS 1

GURU PEMBIMBING : MELGAWATI S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA N 1 PANGKALAN KEC. PANGKALAN KOTO BARU
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Pemberdayaan Komunitas.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

   
                                                                                     

Pangkalan, Februari 2023


   
                 
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Strategi Pemberdayaan Komunitas .......................................................................2
B. Contoh Program Pemberdayaan Komunitas .........................................................4
C. Pengertian partisipasi...........................................................................................11

BAB III PENUTUP...................................................................................................12


A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang
kehidupan manusia. Terutama bagi peserta didik yang memang dicetak sebagai
penggerak bangsa masa depan. Jadi seorang peserta didik harus tertanam sikap
kemandirian guna menjadi insane yang berguna bagi masyarakat dengan kemampuan
sendiri.
Perkembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik,
yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya perubahan emosional, perubahan kognitif
yang memberikan pemikiran tentang cara berpikir yang mendasari tingkah laku, serta
perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu.
Secara spesifik, masalah kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik
kesiapan fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas
atas tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak menngantungkan pada orang lain.
Kemandirian muncul dan berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang
menuntut suatu tingkat kepercayaan diri. Menurut Steinberg (1993), kemandirian berbeda
dengan tidak tergantung, karena tidak tergantung merupakan bagian untuk memperoleh
kemandirian.
Walaupun pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang akan saling
bergantung dan membutuhkan satu sama lain. Namun, manusia juga sebagai makhluk
yang memiliki pemikiran harus bisa mengatur kehidupannya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Strategi Pemberdayaan Komunitas ?
2. Apa saja Contoh Program Pemberdayaan Komunitas ?
3. Apa Pengertian partisipasi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami Strategi Pemberdayaan Komunitas
2. Untuk mengetahui Contoh Program Pemberdayaan Komunitas
3. Untuk memahami Pengertian partisipasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampak globalisasi
berupa ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial terutama tamak dalam hubungan negara-
negara dengan ekonomi kuat dan negara-negara dengan ekonomi lemah. Pada era
globalisasi, banyak negara maju mendominasi kehidupan ekonomi negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia.
1. Inisiator Pemberdayaan Komunitas
Perdagangan bebas dapat dimaknai sebagai proses kegiatan perdagangan
antarbangsa atau antarnegara yang ditandai tidak adanya hambatan dari pemerintah.
Akibatnya, muncul persaingan secara ketat baik antarindividu maupun perusahaan di
negara berbeda. Di sisi lain, konsumen dapat memperoleh barang-barang berkualitas
internasional secara mudah. pelaku usaha di Indonesia harus mengalami persaingan
ketat.
a. Pemerintah 
Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat karena bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan
rakyat. pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulan kepada masyarakat
melalui program yang dilaksanakan, salah satunya PNPM Mandiri.
b. Swasta
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) juga berperan besar sebagai inisiator
pelaksanaan pemberdayaan komunitas. Artinya, lembaga ini tidak berasal dari
bagian lembaga pemerintahan, tetapi bersifat independen. LSM sangan dibutuhkan
untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
c. Masyarakat
Kegiatan sosial masyarakat dapat mempererat hubungan sosial
masyarakat.pemberdayaan dari dalam masyarakat biasanya diprakasai oleh para
pemangku kepentingan. seperti: kepala desa, lurah, RT, RW, Tokoh masyarakat.

2. Prinsip Pemberdayaan Komunitas


Pemberdayaan komunitas tidak semata-mata bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tetapi tujuannya dapat berkembang sesuai bidang
kegiatannya. Terdapat 4 prinsip pemberdayaan komunitas.
2
a. Kesetaraan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip kesetaraan.
Artinya, pihak pemberdaya dan komunitas yang akan diberdayakan memiliki
kedudukan setara. Dalam hal ini pihak pemberdaya/pendamping diposisikan
secara fleksibel. Selain memiliki tugas berbagi ilmu pengetahuan, mereka
mendengarkan dan mengakomodasi pendapat masyarakat.
b. Partisipatif
Dalam kegiatan pemberdayaan, masyarakat diberi kebebasan memiliki dan
merumuskan kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Mayarakat diajak melihat
kemampuannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Keswadayaan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan aspek ke swadayaan.
Artinya, ada proses menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya
pemberdayaan dengan mengedepankan kemampuan masyarakat.
d. Berkelanjutan
Program yang dilaksanakan dalam komunitas ada baiknya dirancang secara
berkelanjutan. Artinya, meskipun proses pemberdayaan selesai, program
pemberdayaan dapat dilanjutkan dan dikelola masyarakat secara mandiri. Peran
dari berbagai pihak seperti peran generasi muda diperlukan untuk menyukseskan
upaya pemberdayaan.

3. Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas


Strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas
sebagai berikut.
a. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat
Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan
potensi masyarakat. Artinya, fasilitator atau pihak pemberdaya komunitas
hendaknya menghargai segala potensi yang dimiliki komunitas. Sebagai contoh,
pihak pemberdaya menerima pandangan, pendapat, pengalaman, dan pengetahuan
yang dapar dimanfaatkan untuk mendukung upaya pemberdayaan. Dalam
mempertimbangkan potensi masyarakat. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai
batu loncatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat
akan lebih mudah menerima berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.

3
b. Memberikan Pendampingan secara Berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah
kelompok. Pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif. Sebagai
contoh, untuk melakukan pemberdayaan pemuda dalam suatu dusun perlu
mendatangi pemuda satu per satu.
c. Memberikan Pelatihan Khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang
meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Sebagai
contoh, dalam pelatihan kekriyaan pemuda karang taruna, terdapat beberapa
pemuda yang menginginkan diberi pelatihan pembuatan kerajinan tangan.
d. Mengangkat Kearifan Lokal
Tidak semua norma dan kebiasaan yang menjadi kearifan lokal menghambat
perubahan. Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam
upaya pemberdayaan komunitas. Sebagai contoh, mengajarkan masyarakat
membuat dan mengelola tambak ikan.

e. Memberikan Bantuan Sarana


Sarana merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam melaksanakan
kegiatan pemberdayaan. Adapun wujud bantuan sarana dari pihak pemberdaya di
antaranya modal stimulan untuk menggerakkan program yang telah disepakati,
pengadaan peralatan yang digunkan selama program berlangsung, bantuan hukum
seperti pembebasan lahan, atau bantuan perizininan seperti menggunakan
bangunan dan fasilitas umum.

B. CONTOH PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


1. BIDANG PERTANIAN
 Peningkatan Hasil Panen
Agar hasil panen dari petani setempat meningkat, pemerintah melakukan
sosialiasi terhadap mereka. Langkah sosialisi awal yang ditempuh pemerintah
adalah memberikan motivasi kepada para petani untuk membuat saluran irigasi
yang hemat supaya tanaman dapat tetap tumbuh sekalipun pada musim kemarau
berkepanjangan.

4
Para petani juga akan dihimbau untuk menggunakan pupuk organik untuk
meningkatkan kualitas hasil panen mereka. Selanjutnya, mereka akan didorong
dan dimotivasi untuk menggunakan alat mesin pertanian untuk meringankan
pekerjaan mereka dalam bertani. Selain itu, para petani juga akan menerima
sosialiasi tentang pengelolaan lahan pertanian yang tepat waktu.
 Kelompok Tani
Kelompok tani adalah kumpulan beberapa petani di sebuah daerah yang
bekerja sama dalam bidang pertanian demi menunjang efisiensi usaha. Ada
beberapa tujuan pemberdayaan masyarakat dengan pembentukan kelompok tani.
Yang pertama, meningkatkan kemampuan para petani dengan adanya
pelatihan, pengembangkan usaha pertanian, meningkatkan kemampuan bekerja
sama dengan pihak lain dalam mengembangkan usaha pertanian sesuai dengan
perencanaan yang jelas, dan meningkatkan kesejahteraan dari setiap anggota
kelompok tani.
 Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian merupakan contoh pemberdayaan masyarakat di
bidang pertanian yang dilakukan pemerintah dengan memperbaiki sistem
manajemen para petani dalam mengelola hasil panen yang mereka dapatkan.
Hal ini dilakukan atas dasar seringnya terjadi kasus dimana harga hasil
panen yang terkadang tidak sesuai. Tergantung dari kendala yang dihadapi
seorang petani dalam mengelola hasil panen, pemerintah mengambil kebijakan
untuk menstabilkan harga beragam hasil panen.
Hal ini bertujuan untuk mensejahterakan petani dengan memberikan
keuntungan yang seharusnya dari hasil penjualan hasil panen mereka sendiri.

2. BIDANG LINGKUNGAN
Contoh pemberdayaan masyarakat dalam bidang lingkungan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya:
Pendidikan lingkungan: Menyediakan pendidikan lingkungan yang berkualitas
dan menyeluruh, baik melalui sekolah-sekolah formal maupun non-formal, seperti
program-program edukasi lingkungan di sekolah atau kampanye-kampanye
lingkungan.

5
Program-program pembersihan: Mengembangkan program-program
pembersihan lingkungan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
seperti program pembersihan lingkungan di lingkungan komunitas atau program-
program pembersihan lingkungan di taman-taman kota.
Kerja sama dengan organisasi lingkungan: Bekerja sama dengan organisasi-
organisasi lingkungan untuk memberikan dukungan dan pelayanan bagi masyarakat,
seperti dengan menyediakan program-program konservasi lingkungan atau program-
program penanggulangan pencemaran lingkungan.
Pembangunan taman-taman kota: Mengembangkan taman-taman kota yang
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti dengan menyediakan
fasilitas yang memadai, program-program edukasi lingkungan, atau pengembangan
program-program kegiatan komunitas.
Penyediaan informasi lingkungan: Menyediakan informasi lingkungan yang
bermanfaat bagi masyarakat, seperti melalui buletin lingkungan, website lingkungan,
atau program-program seminar lingkungan.

3. BIDANG KESEHATAN
 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki lima
prioritas, yaitu KB, KIA, imunisasi, dan penanganan diare.
Posyandu adalah contoh pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
sudah sangat populer dan dapat dijumpai hampir di setiap desa. Posyandu juga
merupakan layanan kesehatan yang bersentuhan secara langsung dengan
masyarakat yang perekonomiannya level bawah dan terbukti memberikan bantuan
yang sangat berarti di bidang kesehatan.
Kegiatan posyandu diatur dan dilaksanakan dengan pembagian lima meja
yang meliputi, meja pendaftaran, penimbangan, pengisian kartu menuju sehat,
penyuluhan kesehatan yang mencakup pemberian oralit, vitamin A, dan tablet
besi, dan meja lima yang mencakup imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan, dan pelayanan keluarga berencana.
 Pondok Bersalin Desa (Polindes)

6
Polindes merupakan suatu usaha masyarakat untuk menyediakan tempat
bersalin untuk masyarakat setempat. Di tempat ini juga dapat dilakukan pelayanan
dan kesehatan ibu dan kesehatan anak.
Pelayanan kesehatan yang disediakan mencakup pemeriksaan ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, bayi, dan balita. Di samping itu, Polindes juga
memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak.
Polindes dilakukan dengan kerja sama antara bidan di daerah setempat
dengan dukun beranak. Biaya pemeriksaan untuk ibu dan anak ditentukan melalui
musyawarah LKMD. Bentuk kerja sama dan penentuan biaya melalui
musyawarah dalam Polindes diharapkan dapat menunjang pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan dan membantu masyarakat setempat terutama ibu
dan anak.
 Pos Obat Desa (POD)
POD memiliki sistem yang mirip dengan posyandu. Hanya saja, POD
hanya menyediakan pengobatan sederhana untuk penyakit yang sering muncul di
tengah masyarakat
Seperti sakit kepala, sakit perut, masuk angin, dan lain-lain. POD
menyediakan obat bebas dan obat khusus untuk mengobati berbagai penyakit
dengan harapan dapat membantu menunjang kesehatan masyarakat setempat.
POD mempunyai bebera pajenis pengembangan. Pengembangan-
pengembangan tersebut mencakup POD murni yang tidak terlibat dengan UKBM
lainnya
POD yang diintegrasikan dengan Dana Sehat, POD yang merupakan
upgrade dari bentuk Posyandu, POD yang masih berhubungan dengan Polindes,
dan Pos Obat Pondok Pesantren (POP) yang didirikan secara khusus di beberapa
pondok pesantren demi menunjang kesehatan di sana.

4. Bidang Pendidikan
 Kampung Inggris
Kampung Inggris didirikan di kabupaten Kediri, Jawa Timur dan
dipelopori oleh Mr. Kalen. Pada awalnya, warga setempat sama sekali tidak
mengenal bahasa Inggris. Kemudian, Mr. Kalen memberikan edukasi kepada
warga setempat tentang bahasa Inggris dan mendorong mereka untuk memberikan

7
pendidikan gratis. Lambat laun, kondisi ini menjadikan daerah di kabupaten
Kediri ini terkenal sebagai kampung Inggris. Sobat kosngosan pun datang ke sana
untuk kursus belajar bahasa Inggris dari penduduk setempat. Hal ini sangat
menguntungkan warga kampung Inggris. Selain mendapatkan edukasi yang baik
di bidang bahasa Inggris, mereka juga dapat menghasilkan uang dari kemampuan
tersebut.
 Seminar Anti Narkoba untuk Anak Sekolah
Seminar atau au workshop yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional
yang bekerjasama dengan kepolisian dan menyasar kepada para siswa SMA atau
SMK, juga bisa dikatakan sebagai pemberdayaan di bidang pendidikan. Hal ini
penting untuk menyelamatkan generasi muda dari jeratan bahaya narkoba dan obat
obatan terlarang
 Pelatihan saham untuk anak sekolah
Bank Indonesia sebagai satunya satu bank sentral yang dimiliki oleh
Indonesia bisa berperan dalam pemberdayaan bidang pendidikan dengan
mengadakan pelatihan ekonomi untuk anak sekolah Seperti Misalnya mengadakan
training ataupun seminar pelatihan saham sejak dini kepada anak SMA atau SMK

5. Bidang Sosial Budaya


 Sanggar tari
Sanggar tari dibuka untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat setempat untuk menarikan tari daerah yang sesuai dengan budaya
setempat. Saat pengetahuan dan kemampuan masyarakat meningkat, mereka dapat
melakukan pementasan tari daerah tersebut dengan tujuan mengenalkan tari
daerah kepada warga setempat dan warga dari tempat lain dengan kebudayaan
yang berbeda, melestarikan kebudayaan, dan meningkatkan pendapatan
masyarakat setempat yang ada di dalam sanggar tari.
 Workshop Pengawasan Dana Sosial Masyarakat
Dana sosial yang diberikan oleh pemerintah yang diturunkan langsung ke
berbagai daerah, dengan demikian pemerintah daerah juga bisa mengadakan
pemberdayaan kepada perangkat desa atau lingkungan untuk dapat
mempergunakan dana sosial masyarakat dengan sebaik mungkin tanpa adanya
penyelewengan.

8
 Pelatihan IT untuk Aparat Desa
Aparat desa yang bekerja di kantor desa ataupun kantor lingkungan haruslah
memiliki kemampuan di bidang teknologi minimal bisa mengoperasikan komputer
dan melakukan berbagai perintah dasar untuk Microsoft Office.

6. bidang Politik
 Pengenalan cara mengikuti pilkada/pilpress
Komisi pengawas umum bisa mengadakan suatu workshop ataupun
seminar kepada para masyarakat untuk, bagaimana cara mengikuti pemilihan
kepala daerah ataupun pemilihan presiden. Pemberdayaan ini bisa dikategorikan
sebagai pemberdayaan di bidang politik yang menjadikan masyarakat lebih melek
terhadap politik
 Pemahaman ideologi pancasila kepada kaum milenial
Indonesia memiliki ideologi Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara.
Ideologi ini bisa diajarkan lebih baik dengan materi yang mudah dipahami kepada
kaum milenial. Melalui proses pemberdayaan di bidang politik yang dikemas
dalam bentuk kreatif dan inovatif
 Seminar pembahasan RUU
Rancangan undang-undang yang akan disahkan oleh Presiden bisa
dipelajari kembali dengan mengadakan seminar ataupun pembahasan bersama dari
berbagai kalangan. Hal ini bisa juga dikategorikan sebagai pemberdayaan di
bidang politik

7. bidang Teknologi
Contoh pemberdayaan masyarakat dalam bidang teknologi dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya:
Pelatihan teknologi: Menyediakan pelatihan bagi masyarakat agar dapat
memahami dan menggunakan teknologi secara efektif, seperti pelatihan komputer,
internet, atau aplikasi pembuatan website.

9
Akses teknologi: Memberikan akses teknologi kepada masyarakat, seperti
menyediakan komputer atau internet di area-area terpencil atau komunitas yang
kurang mampu. Program komunitas teknologi: Mengembangkan program-program
komunitas yang didukung oleh teknologi, seperti komunitas pengembangan aplikasi,
komunitas pengembangan website, atau komunitas pemrograman.
Penyediaan informasi teknologi: Menyediakan informasi teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat, seperti melalui buletin teknologi, website teknologi, atau
program-program seminar teknologi. Kerja sama dengan perusahaan teknologi:
Bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan, akses, dan
dukungan teknologi kepada masyarakat, seperti dengan menyediakan program
magang atau lowongan kerja bagi masyarakat setempat.

8. bidang Agama
Contoh pemberdayaan masyarakat dalam bidang agama dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya:
Pendidikan agama: Menyediakan pendidikan agama yang berkualitas dan
menyeluruh, baik melalui sekolah-sekolah formal maupun non-formal, seperti
madrasah atau kursus agama.
Program dakwah: Mengembangkan program-program dakwah yang inovatif
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti program dakwah melalui media
sosial atau program dakwah komunitas.
Kerja sama dengan organisasi agama: Bekerja sama dengan organisasi-
organisasi agama untuk memberikan dukungan dan pelayanan bagi masyarakat,
seperti dengan menyediakan program-program konseling agama atau pelayanan
pengurusan haji.
Pembangunan masjid dan tempat ibadah: Mengembangkan masjid dan tempat
ibadah yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti dengan
menyediakan fasilitas yang memadai, program-program keagamaan, atau
pengembangan program-program kegiatan komunitas.
Penyediaan informasi agama: Menyediakan informasi agama yang bermanfaat
bagi masyarakat, seperti melalui buletin agama, website agama, atau program-
program seminar agama.

C. PENGERTIAN PARTISIPASI
10
Kata partisipasi adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris yakni
participation. Adapun dibawah ini akan disebutkan dan dijelaskan satu persatu konsep
partisipasi oleh para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Davis (2000:142)
Didalam bukunya beliau menjelaskan bahwa definisi partisipasi adalah
keterlibatan mental dan emosional seseorang atau individu dalam situasi kelompok
yang mendorong dia untuk berkontribusi terhadap tujuan kelompok dan
mempertanggung-jawabkan keterlibatannya.
2. Djalal dan Supriadi (dalam Yuwono, 2001:201-202)
Didalam bukunya beliau menjelaskan bahwa makna partisipasi adalah
pembuat keputusan dengan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat
dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, bahan, keterampilan, barang dan jasa.
3. Echols & Shadily (dalam Soetrisno, 2000: 419)
Didalam bukunya beliau menjelaskan bahwa pengertian partisipasi adalah
suatu kegiatan untuk membangkitkan perasaan dan di ikut-sertakan atau ambil bagian
dalam kegiatan suatu organisasi.
4. Sumaryadi (2005:46)
Didalam bukunya beliau menjelaskan bahwa arti partisipasi adalah peran serta
seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk
pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan seperti :
 Pikiran.
 Tenaga.
 Waktu.
 Keahlian (skill).
 Modal (materi).
 Ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemberdayaan atau empowering merupakan salah satu proses yang sangat penting
untuk mengubah persepsi ataupun mindset dari suatu kelompok menjadi lebih baik lagi.
Dengan adanya pemberdayaan maka dapat mengubah pola pikir masyarakat
menjadi lebih modern dan maju

B. SARAN
Demikianlah makalah dibuat agar bermanfaat semua. Di harapkan setelah membaca
makalah ini pembaca dapat lebih menggali lebih dalam untuk mencari teknologi terbaru.
Namun kritik dan saran sangat diperlukan untuk lebih mengevalusi diri dan membangun
kreativitas kerja.

12
DAFTAR PUSTAKA

 http://smartsosiologibunike.blogspot.com/
 https://www.kosngosan.com/2020/10/contoh-pemberdayaan-masyarakat.html
 https://www.materipelajar.com/2017/11/pengertian-partisipasi.html

13

Anda mungkin juga menyukai