Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ANTROPOLOGI TENTANG PELANGGARAN LALU LINTAS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga sayadapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan kali ini saya
membahasmasalah“Pelanggaran Dalam Berlalu lintas“. Dalam menyelesaikan karya tulis ini,
sayamengalami beberapa kesulitan. Namun dengan usaha dan kesungguhan sayadalam
mengerjakan karya tulis ini akhirnya sayadapat menyajikan makalah ini.

Sayamenyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna maka,
saya sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang dapat membangun demi kesempurnaan karya
tulis yang telah saya buat.

Secara pribadi saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya yang
membaca di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat menciptakan ketertiban dan rasa
aman di antara masyarakat, khususnya dalam berlalu lintas & menggunakan kendaraan.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Pada kehidupan masyarakat saat ini, transportasi merupakan salah satu hal yang sangat
penting. Bagi individu dan masyarakat zaman sekarang, transportasi seakan sebagai bagian dari
kehidupan karena manusia yang juga mempunyai sifat bergerak atau mobilitas sebagai mahkluk
sosial. Dengan adanya transportasi dan sarana transportasi kita dapat menuju ke berbagai tempat
yang akan dituju dengan mudah, itu akan terjadi jika masyarakat dapat menggunakan serta
mengembangkan transportasi dan sarana transportasi. Namun tidak sedikit orang yang hanya
memikirkan kepentingan individu, sehingga mereka menggunakan transportasi dan sarana
transportasi tanpa memikirkan orang lain atau kepentingan umum.
Sehingga terjadilah ketidaktertiban yang terjadi pada lalu lintas sebagai sarana transportasi,
ini dikarenakan pengguna transportasi tidak tahu aturan-aturan dan displin dalam berlalu lintas atau
mungkin bahkan sudah menganggap tidak pentingnya aturan-aturan tersebut alih-alih dengan
kepentingan yang mendesak. Khususnya ketertiban berlalu lintas di jalan raya.

Kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan raya, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta,
Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi,termasuk Semarangdan kota besar lainnya yang setiap harinya
padat dengan kendaraan, hingga keadaan lalu lintas Indonesia masih kacau atau berantakan.
Padahal telah ada UUNomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintasdan Angkutan Jalan.dan juga rambu-
rambu lalu lintas yang terpasang di sepanjang jalan, baik jalan raya, jalan kelas satu, jalan kelas dua,
maupun jalan kelas tiga. Peraturan dan perundang-undangan lalu lintas sudah pula diperbarui atau
direvisi demi memudahkan dan kenyamanan para pengguna kendaraan dan juga pejalan kaki.

Maka jika para pengguna transportasi dan sarana transportasi baik pengguna kendaraan
ataupun pejalan kaki dapat mematuhi peraturan yang berlaku dalam berlalu lintas akan tercipta
keteraturan & kedisplinan dalam melakukan berbagai kegiatan, sehingga tidak menjadi masalah
yang besar dalam sebuah negara. Dari masalah tersebut saya berusaha melihat sebenarnya apa yang
membuat ketidak-teraturan atau ketidak-displinan dalam berlalu lintas di jalan raya dapat terjadi.

II. Permasalahan

Pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu lintas yang dilakukan masyarakat, baik oleh pengguna
sarana transportasi maupun prasarana transportasi.

III. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sebab ketidak-displinan dalam berlalu
lintas di jalan raya dan bagaimana cara mengatasinya.

IV. Manfaat

- Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan berlalu lintas sebagai


mahkluk sosial.

- Menciptakan ketertiban yang ada di masyarakat, khususnya pada bidang berlalu lintas.
- Untuk menghilangkan keinginan mendahulukan kepentingan individu diatas kepentingan
umum.

V. Ruang Lingkup

Penelitian karya tulis ini membahas tentang keteraturan lalu lintas yang terjadi di jalan
rayabeserta pelanggaran – pelanggarannya. Namun juga termasuk transportasi dan sarana
transportasi, khususnya di Semarang.

VI. Metode Penelitian

a. Objek Penulisan

Objek penelitian didasarkan pada beberapa pengguna transportasi dan sarana trasnportasi yang ada
di kota Semarang.

b. Dasar Pemilihan Objek

Objek penelitian karya tulis ini adalah pelanggaran yang terjadi di kota Semarang pada tahun 2012
ini.

c. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian karya tulis ini saya menggunakan metode narasumber yang secara langsung saya
mintai keterangan, yaitu Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Dwi Tunggal Jaladri

d. Metode Analisis

Penyusunan karya tulis ini didasarkan pada metode analisis dengan mengidentifikasi masalah dan
juga data tambahan lainnya sebagai pendukung.

PEMBAHASAN
A. Peranan Transportasi Dalam Pembangunan Nasional

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar
roda perekonomian. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kebutuhan akan jasa angkutan yang
semakin meningkat, baik untuk wilayah regional maupun luar regional. Karena pentingnya
transportasi dalam pembangunan nasional yang berperan sebagai penggerak bagi pertumbuhan
daerah, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam satu sistem transportasi nasional
secara terpadu untuk mewujudkan tersedianyan jasa transportasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks.

B. Pentingnya Pengembangan dan Penataan Lalu Lintas

Lalu lintas, sarana transportasi, angkutan jalan mempunyai karateristik dan keunggulan
masing-masing, sehingga dapat mencapai ke seluruh wilayah. Pengembangan yang dilakukan
haruslah ditata dalam satu kesatuan sistem dengan mengintegrasikan dan mendinamiskan unsur-
unsurnya yaitu jaringan transportasi jalan, kendaraan beserta pengemudinya, peraturan-peraturan,
serta prosedur dan metodenya secara sedemikian rupa sehingga dapat terwujud totalitas yang utuh,
berdaya guna, dan berhasil guna.

C. Bagaimana Seharusnya Penyelenggaraan Lalu Lintas di Indonesia

Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan haruslah dilakukan secara


berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar sarana lalu lintas di Indonesia dapat digunakan
seefisien dan seefektif mungkin. Pelayanan terhadap masyarakat secara penuh juga harus dilakukan
dengan memberikan sebesar-besarnya pada kepentingan umum dan kemampuan masyarakat,
kelestarian lingkungan, koordinasi antara wewenang pusat dan daerah, serta antara instasi, sektor
dan unsur yang terkait untuk menciptakan ketertiban masyarakat dalam penyelenggaraan lalu lintas
dan juga mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal dan terpadu.

D. Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkatan Darat

Undang-undang yang mengatur lalu lintas dan angkutan darat terdapat pada Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintasdan Angkutan Jalan.yang telah ditetapkan menggantikan undang-undang yang
lama.

E. Asas dan Tujuan Transportasi

Asas transportasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :


a. Asas manfaat, lalu lintas dan angkutan jalan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia, baik dalam bidang pengembangan maupun kesajahteraan.

b. Asas usaha bersama dan kekeluargaan, penyelenggaraan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita
dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

c. Asas adil dan merata, penyelenggaraan lalu lintas dapat memberikan pelayanan yang merata
kepada seluruh masyarakat dengan biaya yang dapat dijangkau masyarakat.

d. Asas keseimbangan, penyelenggaraan lalu lintas harus diselenggarakan sedemikian rupa,


sehingga terdapat keseimbangan antara sarana dan prasarana.

e. Asaas kepentingan umum, pelayanan harus lebih mengutamakan kepentingan umum.

f. Asas keterpaduan, lalu lintas dan angkutan jalan merupakan kesatuan bulat yang utuh dan
saling menunjang satu sama lain.

g. Asas kesaadaran hukum, mewajibkan pemerintah untuk menegakkan dan menjamin kepastian
hukum dan juga setiap warga negara Indonesia menyadari akan peraturan lalu lintas dan hukum
yang berlaku.

h. Asas percaya pada diri sendiri, lalu lintas dan angkutan jalan harus berlandaskan akan
kemampuan diri sendiri,

Tujuan transportasi adalah mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman,
cepat, lancar, tertib & teratur, nyaman & efisien, mampu memadukan moda trasnportasi lainnya,
menjangkau ke seluruh pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, penggerak dan
penunjang pembangunan nasional dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

F. Tata Cara Berlalu lintas

a. Tata cara berlalu lintas di jalan dengan mengambil jalur jalan di sebelah kiri.

b. Dalam keadaan tertentu dapat diadakan pengecualian yang dilakukan dalam rangka
keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.

G. Pelanggaran Lalulintas di kota Semarang pada Tahun 2012

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Dwi Tunggal Jaladri menyebutkan jumlah kecelakaan
di Kota Semarang sepanjang 2012masih cukup tinggi. Tercatat ada 476 kejadian yang mengakibatkan
62 orang meninggal dunia, 165 orang luka berat, dan 459 orang lainnya luka ringan.Dari 476 kejadian
itu, sepeda motor yang terlibat sebanyak 543 unit, mobil penumpang 169 unit, mobil barang 159
unit, dan bus 35 unit. Jumlah kerugian kecelakaan pada 2012ditaksir mencapai Rp 620 juta. Itu yang
menyebabkan Satlantas Polrestabes Semarang ingin menekan angka kecelakaan menjadi seminim
mungkin.

Penindakan terhadap pelanggaran pada 2012 mencapai 97.400 kasus, dengan 45.317 di
antaranya pengendara sepeda motor. Jumlah tersebut meningkat hampir 500 persen bila
dibandingkan 2011, yakni penindakan pada 20.263 kasus. Dalam hal ini, pejalan kaki yang seringkali
mendapat diskriminasi atau dianggap sebagai golongan ”kelas dua” di jalan akan mendapat
perhatian khusus dari kepolisian. Pengendara yang tidak menghiraukan hak pejalan kaki ini, akan
ditindak tegas oleh aparat.

Ada baiknya kita melihat kondisi infrastruktur lalu lintas dan kebiasaan warga kita, terutama
di Kota Semarang dalam hal berlalu lintas. Di beberapa lokasi, terutama kawasan padat,
pemandangan tak sedap menjadi potret buruk bagi persoalan berlalu lintas. Angkutan umum
ngetem di tempat larang berhenti, pengendara tidak mengurangi kecepatan saat melintasi zebra
cross, dan pejalan kaki menyeberang jalan meski di atasnya disediakan JPO.
Siapa yang patut disalahkan? Kenapa masih saja ada angkutan umum ngetem di lokasi larangan?
Mengapa masih ada pengendara yang tancap gas saat melihat pejalan kaki menyeberang lewat
zebra cross? Dan kenapa juga masih ada pejalan kaki yang malas naik ke JPO demi keselamatannya,
tapi justru memilih jalan pintas dengan melintasi jalan tanpa zebra cross?

Kawasan Simpanglima menjadi salah satu contoh kroditnya lalu lintas. Mulai dari angkutan berhenti
di lokasi larangan hingga pengendara ngebut saat melintasi zebra cross. Lokasi lain seperti Pasar
Gayamsari, Pasar Karangayu, dan SMP 2 Semarang, meski sudah dilengkapi JPO, tak jarang pejalan
kaki lebih memilih jalan pintas dengan melintasi jalan yang ramai saat menyeberang.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dari pembahasan diatas ialah, sebenarnya
pemerintah telah merancang dan membuat peraturan berlalu lintas dengan sedemikian rupa agar
dapat dipatuhi oleh masyarakat dan juga dibuat agar dapat memberikan kemudahan serta
kenyamanan bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi dan sarana transportasi.

Namun dalam penelitian yang saya lakukan, ternyata tidak sedikit orang yang melakukan
pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu lintas. Baik itu merupakan pelanggaran yang bersifat ringan
sampai dengan pelanggaran yang bersifat berat yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam
penggunaan transportasi dan sarana transportasi. Pelanggaran tersebut umumnya didasari oleh
beberapa alasan seperti sedang dalam keadaan terdesak, ingin cepat sampai tujuan, ataupun
melanggar karena tidak ada petugas/polisi lalu lintas yang sedang berjaga. Padahal jika tata tertib
peraturan tersebut dapat dipatuhi maka akan tercipta keteraturan dalam menggunakan transportasi
dan sarana transportasi yang akhirnya tidak akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.

KRITIK dan SARAN

Menurut saya, seharusnya dalam berlalu lintas haruslah memiliki kesadaran yang tinggi dalam
menggunakan sarana dan prasarana trasnportasi, pemerintah harus lebih jelas dalam membuat
peraturan berlalu lintas.

Saran saya terhadap peraturan lalu lintas yang ada adalah lebih ditingkatkan lagi, dan membuat
kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna sarana dan prasarana transportasi, sehingga akan
meminimalkan masalah-masalah dalam berlalu lintas.

DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.S.T. Kansil, Christine. Disiplin Dalam Berlalu Lintas di Jalan Raya. Rineka Cipta. Jakarta
: 1995

Anda mungkin juga menyukai