Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara agraris, yang mana terdiri dari daratan dan perairan yang luas. Indonesia memiliki banyak sekali pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan. Indonesia dari dulu terkenal merupakan daerah yang subur (daratan). Banyak sekali daerah daratan daripada negara kita ini yang dimanfaatkan sebagai daerah pertanian dan juga perkebunan, hal ini karena daratan indonesia terkenal subur sehingga baik untuk dikembangkannya sektor tersebut. Namun semakin hari keadaan negeri kita semakin banyak mengalami perubahan. Seiring dengan perkembangan teknologi industri, banyak lahan-lahan pertanian dan perkebuanan yang subur dibangun diatasnya pabrik-pabrik industri dan juga perkotaan. Perkembangan aman juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang mendiami negeri kita ter!inta ini. "kibatnya, lahan pertanian dan perkebunan pun semakin sempit, yang mana dikarenakan adanya pembukaan lahan untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan kita. Selain itu juga banyaknya lahan-lahan yang mulai ter!emar dengan limbah dan tingginya kandungan bahanbahan kimia yang ada di dalam tanah kita. Banyak sekali lahan-lahan perkebunan yang dulunya masih hijau bisa dikatakan #egetasi yang ada masih !ukup sekarang menjadi daerah yang kering dan gundul. Ini semua tidak lepas dari tindakan manusia itu sendiri yang kurang bertanggung ja$ab. Pada dasarnya semua yang kita lakukan akan kembali kepada kita semua kelak. %ari kegiatan-kegiatan tersebut di atas, sudah pasti menjadi penyebab mengapa banyak sekali terjadi ben!ana alam seperti halnya

&

lonsor, banjir. Penebangan hutan yang tidak mengikuti prosedur tebang pilih menjadi hal yang paling mendasar yang menyebabkan daerah hutan kita yang seharusnya lebat dengan pepohonan menjadi kering kerontang. %ari hal tersebut, banyak sekali yang merasakan danpaknya baik se!ara langsung maupun tidak. Banyak he$anhe$an yang turun ke daerah pemukiman penduduk, hal ini karena mereka tidak lagi memiliki tempat tinggal yang !o!ok untuk diri mereka. 'ereka juga kekurangan makanan, sehingga banyak dari mereka yang menyerang pertanian kita. (ika kita sadar, manusia sering dirugikan karena akibat ulahnya sendiri. )idah hanya he$an yang dirugikan, namun di sini yang paling dirugikan adalah alam semesta ini. Sehingga jangan heran jika banyak sekali ben!a banjir, longsor, dll yang terjadi di daerah sekitar kita ini. *risis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang +nir-etik,. "rtinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika. %engan demikian dapat dikatakan bah$a krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. -mat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma !iptaan dan kepentingannya sendiri. 'anusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan .hati nurani. "lam begitu saja dieksploitasi dan di!emari tanpa merasa bersalah. "kibatnya terjadi penurunan se!ara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pen!emaran dan kerusakan alam pun akhirnya men!uat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia. *iranya tidak salah jika manusia dipandang sebagai kun!i pokok dalam kelestarian

maupun kerusakan lingkungan hidup yang terjadi. Bahkan jika terjadi kerusakan dalam lingkungan hidup tersebut, 0B 'angun$ijaya memandangnya sebagai oposisi atau konflik antara manusia dan alam. 1ara pandang dan sikap manusia terhadap lingkungan hidupnya menyangkut mentalitas manusia itu sendiri yang

mempertanyakan eksistensinya di jaman modern ini dalam kaitannya dengan $aktu, tujuan hidup, arti materi dan yang ada ,di atas, materi. %engan demikian masalah lingkungan hidup tak lain adalah soal bagaimana mengembangkan falsafah hidup yang dapat mengatur dan mengembangkan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam. Isu-isu kerusakan lingkungan menghadirkan persoalan etika yang rumit. *arena meskipun pada dasarnya alam sendiri sudah diakui sungguh memiliki nilai dan berharga, tetapi kenyataannya terus terjadi pen!emaran dan perusakan. *eadaan ini memun!ulkan banyak pertanyaan, perhatian kita pada isu lingkungan ini juga memun!ulkan pertanyaan tentang bagaimana keterkaitan dan relasi kita dengan generasi yang akan datang. *ita juga diajak berpikir kedepan. *ita akan menyadari bah$a relasi kita dengan generasi akan datang, yang memang tidak bisa timbal balik. *arenanya ada teori etika lingkungan yang se!ara khusus memberi bobot pertimbangan pada kepentingan generasi mendatang dalam membahas isu lingkungan ini. Para penganut utilitirianisme, se!ara khusus, memandang generasi yang akan datang dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan sekarang. "papun yang kita lakukan pada alam akan mempengaruhi mereka. Pernyataan ini turut memun!ulkan beberapa pandangan tentang etika lingkungan dalam pendekatannya terhadap alam dan lingkungan.

1.2 Batasan Pembahasan &. /. 2. 4. 5. Pengertian Illegal 3ogging. Sebab melakukan Illegal 3ogging. %ampak Illegal 3ogging. Solusi )erhadap %ampak Illegal 3ogging. *aitan antara Illegal 3ogging dengan 6tika 3ingkungan.

1.3

Tujuan Sehubungan dengan adanya suatu hal yang melatarbelakangi masalah, maka

ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini, yakni7 &. /. 2. 4. 5. 'enjelaskan pengertian illegal logging. 'enjelaskan sebab melakukan illegal logging. 'enjelaskan dampak illegal logging. 'enjelaskan upaya mengatasi illegal logging. 'enjelaskan kaitan antara Illegal 3ogging dengan etika lingkungan.

1. Man!aat 'emberikan informasi agar dapat mengetahui dan mampu untuk memahami tentang illegal logging, sebab melakukan illegal logging, dampak illegal logging, upaya mengatasi illegal logging serta kaitan illegal logging dengan etika lingkungan sehingga kerusakan alam bisa dihindari.

BAB II PEMBAHA"AN 2.1. Pengert#an Illegal Logging Pembalakan liar (Illegal Logging) adalah kegiatan penebangan,

pengangkutan, dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki i in dari otoritas setempat. Pembalakan liar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau pribadi-pribadi yang membutuhkan. Pohon-pohon ditebang dengan seenaknya untuk keperluan pribadi dan tanpa ijin, membuka hutan dan menguras habis isinya, dan tanpa menanam kembali hutan untuk kelestarian selanjutnya. Pada dasarnya hubungan yang terjalin antara manusia dan alam dapat dibagi menjadi hubungan manusia dengan alam yang merusak atau merugikan dan yang menguntungkan atau dengan kata lain ada yang negatif dan positif. Ilegal logging atau pembabatan hutan se!ara liar merupakan salah satu !ontoh hubungan yang merusak lingkungan atau alam. Penebangan 8utan se!ara ilegal (illegal logging) adalah persoalan klasik bagi masyarakat Indonesia. Setiap hari, kegiatan tersebut marak dilakukan di sejumlah ka$asan hutan dengan diketahui petugas instansi ber$enang, aparat dan masyarakat setempat. 'eskipun berkali-kali diberitakan bah$a penertiban terus diupayakan, namun penebangan dan perusakan hutan semakin merajalela.

%i kabupaten *etapang misalnya, sasaran penebangan liar adalah )aman Nasional 9unung Palung ( )N9P ). Sudah sekitar 5 tahun penjarahan itu berlangsung. Sekitar :; < dari =;.;;; ha luas )N9P sudah dirambah para penebang dan mengalami rusak berat. Para penebang yang dibayar untuk memotong pohon itu diperkirakan jumlahnya sebanyak /;;; orang dengan menggunakan motor pemotong !hainsa$ .

Selain itu di hutan *apuas 8ulu, penebangan hutan liar juga tak kalah mengerikan. Sasaran penebangan adalah pohon-pohon dengan jenis *ayu >amin, 'eranti, *lansau, 'abang, Bedaru, dan jenis *ayu )engka$ang yang termasuk jenis kayu dilindungi. *ayu-kayu gelondongan yang telah ditebang langsung diolah menjadi balok dalam berbagai ukuran antara lain7 /4 !m ? /4 !m, &/ !m ? &/ !m dengan panjang rata-rata @ meter. Setiap hari jumlah truk yang mengangkut kayu ini ke $ilayah 'alaysia sekitar 5; A@; truk. 2.2. "ebab Melakukan Illegal Logging )erjadinya kegiatan penebangan liar didasari oleh beberapa permasalahan yang terjadi, yaitu7 a. 'asalah sosial dan ekonomi Sekitar @; juta rakyat Indonesia sangat tergantung pada keberadaan hutan, dan pada kenyataannya sebagian besar mereka hidup dalam kondisi kemiskinan. Selain itu, akses mereka terhadap sumber daya hutan rendah. *ondisi kemiskinan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pemodal yang tidak bertanggung ja$ab, yang menginginkan keuntungan !epat dengan menggerakkan masyarakat untuk melakukan penebangan liar. 8al ini diperburuk dengan adanya era reformasi dan demokratisasi yang disalah tafsirkan yang mendorong terjadinya anarki melalui pergerakan massa. 0ang pada gilirannya semakin menguntungkan para raja kayu dan pejabat korup yang menjadi perlindungan mereka. b. *elembagaan Sistem pengusahaan melalui 8P8 telah membuka !elah-!elah dilakukannya penebangan liar, disamping lemahnya penga$asan instansi kehutanan. Selain itu

penebangan hutan melalui pemberian hak penebangan hutan skala ke!il oleh daerah telah menimbulkan peningkatan fragmentasi hutan. !. 3emahnya koordinasi *elemahan koordinasi antaralain terjadi dalam hal pemberian ijin industri pengolahan kayu antara instansi perindustrian dan instansi kehutanan serta dalam hal pemberian ijin eksplorasi dan ekslpoitasi pertambangan antara instansi pertambangan dan kehutanan. *oordinasi juga dirasakan kurang dalam hal penegakan hukum antara instansi terkait, seperti kehutanan, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. d. *urangnya komitmen dan lemahnya law enforcement >endahnya komitmen terhadap kelestarian hutan menyebabbkan aparat pemerintah, baik pusat maupun daerah, eksekutif, legislatif maupun yudukatif, banyak terlibat dalam praktek **N yang berkaitan dengan penebangan se!ara liar. Penegak hukum bisa ,dibeli, sehingga para aktor pelaku pen!urian kayu, khususnya para !ukong dan penadah kayu !urian dapat terus lolos dari hukuman. 2.3. Dam$ak Illegal Logging
%ampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan Penebangan hutan se!ara ilegal ini juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Se!ara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan7

&.

*erugian bidang 6konomi Berdasarkan pada perkiraan Prof. %r. 8erujono 8adisuprapto, 'S!, %ekan Bakultas *ehutanan -ni#ersitas )anjungpura, setiap hari kayu ilegal berbentuk balok yang diselundupkan dari *al-Bar ke Sera$ak men!apai &;.;;; m kubik. *ayu-kayu ini terbebas dari iuran resmi seperti dana reboisasi, pro#isi sumber daya hutan, dan pajak ekspor. %iprediksi kerugian negara men!apai >p. 5,25 C

milyar per hari, atau sekitar >p &@;,5 milyar perbulan. 'aka sebenarnya sangat ironis jika kerugian ini dihubungkan dengan usaha mati-matian dari pemerintah Indonesia untuk men!ari pinjaman dana dari I'B. *etika pemerintah mengemis pada I'B dana senilai 4;; juta D "S, sebenarnya pemerintah kehilangan pendapatan atas pajak senilai 4 'ilyar D "S setiap tahunnya akibat penebangan hutan liar sejak &==:. /. %ampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan Penebangan hutan se!ara ilegal ini juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Se!ara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan7 pertama, masalah pemanasan globalE kedua, masalah degradasi tanahE dan ketiga, memper!epat kepunahan keanekaragaman hayati di dalamnya. a. 'asalah pemanasan global Para ahli memperkirakan bah$a dampak dari pemanasan global akan sangat meningkat bila kelestarian dan keutuhan hutan tidak dipelihara. "da beberapa akibat yang akan mun!ul akibat pemanasan global ini, antara lain terjadinya perubahan iklim. 8al ini akan memper!epat penguapan air sehingga berpengaruh pada !urah hujan dan distribusinya. "kibat selanjutnya adalah terjadinya banjir dan erosi di daerah-daerah tertentu. Seperti kasus yang terjadi di Pontianak ( *alimantan Barat ) dan Nias ( Sumatra -tara ) yang menelan korban materi dan nya$a yang sangat besar. 'usim kering yang berkepanjangan juga akan melanda daerah-daerah yang areal hutannya digunduli, bahkan dibakar. Sebagai !ontoh adalah kebakaran hutan

*alimantan Barat. >esiko yang timbul kemudian adalah banyaknya lahan yang dibiarkan kosong. b. 'asalah degradasi tanah Penebangan hutan se!ara tak terkendali pasti juga menyebabkan degradasi tanah dan berkurangnya kesuburan tanah. %ata dari Biro Pusat Statistik menyebutkan bah$a lahan produktif yang telah diolah di Indonesia sebanyak &C.@@5.;;; hektar. Sebesar C; < dari lahan itu adalah lahan kering. Sisanya adalah lahan basah. "kibat penebangan liar yang terjadi banyak lahan kering yang tidak digarap. "kibatnya erosi menjadi mudah terjadi dan tanah berkurang kesuburannya. !. 'asalah kepunahan keranekaragaman hayati 'asalah ini !ukup mendapat perhatian penting saat ini. Berdasar penelitian para ahli, dikatakan bah$a jumlah spesies binatang atau spesies burung semakin berkurang, khususnya di *alimantan Barat. "kibat penebangan hutan yang dilakukan terus menerus, banyak he$an yang menyingkir dan men!ari habitat yang baru. 'isalnya, harimau *alimantan semakin terjepit karena tempat tinggalnya semakin sempit dan terus di babat. Bukan tidak mungkin bah$a tahun-tahun mendatang spesies harimau akan punah. Para ahli memperkirakan bah$a pada tahun /;&5 dengan penggundulan hutan tropis di *alimantan akan menyebabkan punahnya 4-:< spesies dan &C,25 < pada tahun /;4;. 2. . U$a%a Mengatas# Illegal Logging Penanggulangan illegal logging tetap harus diupayakan hingga kegiatan illegal logging berhenti sama sekali sebelum habisnya sumber daya hutan dimana

terdapat suatu ka$asan hutan tetapi tidak terdapat pohon-pohon di dalamnya. Penanggulangan illegal logging dapat dilakukan melalui kombinasi dari upaya-upaya pen!egahan (preventif), penanggulangan (represif) dan upaya monitoring (deteksi). a. %eteksi terhadap adanya kegiatan penebangan liar. *egiatan-kegiatan deteksi mungkin saat ini telah dilakukan, namun $alaupun diketahui atau ada dugaan terjadi kegiatan illegal logging tindak lanjutnya tidak nyata. 'eski demikian aksi untuk mendeteksi adanya illegal logging tetap harus terus dilakukan, namun harus ada komitmen untuk menindaklanjuti dengan proses penegakan hukum yang tegas dan nyata di lapangan. *egiatan deteksi dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut7 a). %eteksi se!ara makro, misalnya melalui potret udara. b). %eteksi di sepanjang jalur-jalur pengangkutan. !). 'enerima dan menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat. d). Pemeriksaan dokumen perlu dilakukan lebih intensif. b. )indak prefentif untuk men!egah terjadinya illegal logging )indakan prefentif merupakan tindakan yang berorientasi ke depan yang sifatnya strategis dan merupakan ren!ana aksi jangka menengah dan jangka panjang, namun harus dipandang sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan. *egiatan pre#entif dapat dilakukan melalui7 a). Pengembangan sosial ekonomi masyarakat seperti men!iptakan pekerjaan dengan tingkat upah yang melebihi upah menebang kayu liar7 misalnya upah kerja di kebun kelapa sa$it diusahakan lebih tinggiFsama dengan menebang kayu liar.

&;

b). 6#aluasi dan re#ie$ peraturan dan perundang-undangan. !). Peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk menunjang

profesionalisme S%'. !. )indakan supresi (represif) )indakan represif merupakan tindakan penegakan hukum mulai dari

penyelidikan sampai ke pengadilan. -ntuk itu harus ada kesamaan persepsi antara masing-masing unsur penegak hukum yaitu penyidik (Polri), jaksa penuntut dan hakim. *arena besarnya permasalahan illegal logging, tindakan represif harus mampu menimbulkan efek jera sehingga pemberian sanksi hukum harus tepat. 2.&. 'a#tan antara Illegal Logging (engan Et#ka L#ngkungan %i Indonesia sendiri sebenarnya etika lingkungan bukanlah merupakan hal yang baru. (ika dikaitkan dengan praktik bisnis, maka bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan, bukan sebaliknya, menggerogoti keserasian lingkungan. *urangnya kesadaran masyarakat dalam menata kelestarian lingkungan, dituduh sebagai penyebab terjadinya krisis yang berkepanjangan. *risis lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini, berakar dari kesalahan perilaku manusia yang berasal dari !ara pandang dan perilaku manusia terhadap alam. 'asalah lingkungan semakin terasa jauh terpinggirkan, bahkan sering hanya merupakan embel-embel atau tempelan belaka dalam program pembangunan, kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan menurun. Padahal, berbagai ben!ana akibat pengelolaan lingkungan yang tidak benar telah berulang kali terjadi, dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

&&

'en!iptakan kesadaran masyarakat yang ber$a$asan lingkungan merupakan fondasi untuk menjaga agar lingkungan terhindar dari berbagai ma!am pengrusakan dan pen!emaran. *arena pada dasarnya kerusakan lingkungan dikarenakan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. 6tika lingkungan, dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi indi#idu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu sekaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta mahluk hidup lainnya. 6tika lingkungan yang baik dapat menjadikan perilaku kita semakin arif dan bijaksana terhadap lingkungan, sebaliknya etika yang salah akan men!iptakan malapetaka bagi kehidupan manusia, karena merusak etika lingkungan hidup adalah pertimbangan filosofis dan biologis mengenai hubungan manusia dengan tempat tinggalnya serta dengan semua mahluk non manusia. %engan etika lingkungan hidup, manusia dipaksa untuk me-re#ie$ segala akti#itasnya yang berhubungan dengan lingkungan hidup, mana yang benar, mana yang salah. *epedulian lingkungan yang dangkal menunjukkan perhatian kepada kepentingan yang sering diabaikan dalam ekonomi tradisional. Pandangan ini menganggap alam bernilai hanya sejauh ia bermanfaat bagi kepentingan manusia, bukan karena bernilai pada dirinya sendiri. *epedulian lingkungan yang dalam, mempertimbangkan kepentingan generasi yang akan datang. %alam hal ini kita tentu tidak tinggal diam saja, sebagai penonton dalam hal kerusakan yang terjadi di bumi ini maka dari itu untuk menanggulangi terjadinya pemanasan global yang mana banyak dampak yang terjadi jika kita hanya tinggal

&/

diam, sebagai orang yang bijak khususnya mahasis$a kita harus kritis tentang masalah yang terjadi ini maka perlu dibangun kesadaran yang tinggi tentang lingkungan dengan di kenalkan kepada publik tentang etika lingkungan. 'aka dari itu kita harus mengetahui pengertian illegal logging, dampak yang dihasilkan, dan solusi apa yang harus dilakukan.

&2

BAB III PENUTUP

3.1 'es#m$ulan Penebangan 8utan se!ara ilegal (illegal logging) adalah persoalan klasik bagi masyarakat Indonesia. Setiap hari, kegiatan tersebut marak dilakukan di sejumlah ka$asan hutan dengan diketahui petugas instansi ber$enang, aparat dan masyarakat setempat. )erjadinya kegiatan penebangan liar didasari oleh beberapa permasalahan yang terjadi, yaitu masalah sosial dan ekonomi, kelembagaan, lemahnya koordinasi, kurangnya komitmen dan lemahnya law enforcement.
%ampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan Penebangan hutan se!ara ilegal ini juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Se!ara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan kerugian dibidang ekonomi, dampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan yang meliputi7 pemanasan global, degradasi tanah dan kepunahan keanekaragaman hayati.

Penanggulangan illegal logging tetap harus diupayakan hingga kegiatan illegal logging berhenti sama sekali sebelum habisnya sumber daya hutan dimana terdapat suatu ka$asan hutan tetapi tidak terdapat pohon-pohon di dalamnya. Penanggulangan illegal logging dapat dilakukan melalui kombinasi dari upaya-upaya pen!egahan (pre#entif), penanggulangan (represif) dan upaya monitoring (deteksi). Pada dasarnya hubungan yang kurang baik antara manusia dengan alam terjadi karena ada faktor keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, karena sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas maka terjadi eksploitasieksploitasi yang berlebihan yang nantinya berdampak pada kerusakan alam. "dapun dampak dari pada kegiatan manusia yang merusak lingkungan utamanya hutan

&4

banyak sekali, seperti banjir, longsor, adanya he$an-he$an liar yang menyerang pemukiman yaitu areal pertanian karena sudah tidak ada lagi makanan yang tersisa di hutan akibat pembalakan liar, dan masih banyak lagi lainnya. %ari situ manusia nantinya juga akan merasa dirugikan oleh perbuatannya sendiri.

Sesuatu yang dilakukan oleh manusia akan kembali kepada manusia itu sendiri. 6tika lingkungan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi indi#idu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu sekaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta mahluk hidup lainnya. 3.2 "aran 'anusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang. )indakan-tindakan menimbulkan kerusakan lingkungan harus dihindari. Perlu adanya penelitian terhadap lingkungan sehingga problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi. Sebaiknya ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam mempertahankan kelestarian dan men!egah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.

&5

DA)TA* PU"TA'A

" hari, S. &==C. Etika Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan. (akarta7 %I*)I. Bertens, *. &==C. Etika. (akarta7 9ramedia Pustaka -tama. 8aba, (ohn. /;;5. +Illegal Logging, Penyebab dan Dampaknya,. (akarta7 P'B3IPI. *eraf, ". Sonny. /;;/. Etika Lingkungan. (akarta7 *ompas. Soerjani, '. &==@. Pembangunan dan Lingkungan. (akarta7 Institut Pendidikan dan Pengembangan 3ingkungan (IPP3)

&@

Anda mungkin juga menyukai