PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui :
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Akademik
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ilmu
pada seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo tentang
suku dan budaya suku tolaki di
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan kepada masyarakat dalam rangka
mengaplikasikan suku tolaki Sulawesi Tenggara.
b. Memberikan masukan kepada Pemerintah untuk lebih memperhatikan
tentang kelestarian suku Tolaki yang ada masyarakat tersebut.
3. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan keilmuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
b. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi peneliti dalam hal mengenai
Nikah Siri dari Suku Tolaki Sulawesi Tenggara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Nikah Siri
Adapun pengertian nikah menurut istilah syariat Islam adalah akad yang
menghalalkan pergaulan antara laki - laki dan perempuan yang tidak ada
hubungan Mahram sehingga dengan akad tersebut terjadi hak dan kewajiban
antara keduainsan.Siri adalah kata dalam bahasa arab (Sirri atau sir) yang
mempunyai makna rahasia. Dari dua pengertian di atas dapat dipadukan bahwa
pengertian dari Nikah Siri
adalah pernikahan yang dilaksanakan secara rahasia atau samar-samar. Sedangkan
merujuk kepadarukun perkawinan yang apabila perkawinan dianggap sah karena
diketahui oleh orang banyak yaitu dengan melaksanakan walimatul „urusy.
Namun pengertian tersebut berubah di Indonesia, karena nikah siri di Indonesia
memberikan arti sebagai nikah yang yang sah menurut agama tapi tidak tercatat
oleh negara yaitu di kantor urusan agama atau kantor catatan sipil, sehingga bisa
dibilang perkawinanannya tidak diakui oleh negara namun hukum pernikahannya
sah. Disebut secara rahasia karena tidak dilaporkan ke Kantor Urusan Agama
(KUA) atau Kantor Catatan Sipil bagi non muslim.Pendapat Imam Abu Hanifah,
Yang dimaksud dengan nikah siri adalah nikah yang tidak bisa menghadirkan wali
dan tidak mencatatkan pernikahannya ke KUA dengan tiga Imam Madzab lainnya.
Beliau menetapkan bahwa wanita yang telah baligh dan berakal (dalam kondisi
normal) maka diperbolehkan memilih sendiri calon suaminya. Dia tidak hanya
tergantung pada walinya saja. Lebih lanjut beliau menjelaskan wanita baligh
dan berakal juga diperbolehkan aqad nikah sendiri baik dalam kondisi perawan
atau janda.
Di bawah ini terdapat tiga pengertian nikah siri yang diartikan oleh
masyarakat umum.
1. Nikah siri adalah pernikahan tanpa wali. Karena dilakukan secara
rahasia dikarenakan pihak wali perempuan tidak merestui atau mengangga
p absah pernikahan tanpa wali atau juga hanya karena ingin menghalalkan
antara laki-laki dan perempuan untuk memuaskan nafsu syahwat tanpa
mengindahkan ketentuan-ketentuan syariat islam.
2. Nikah siri adalah pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatka
n dalam lembaga pencatatan negara. Banyak faktor yang menyebabkan
seseorang tidak mencatatkan pernikahannya di lembaga pencatatan sipil
negara. Ada yang karena faktor biaya, alias tidak mampu membayar
administrasi pencatatan; ada pula yang disebabkan karena takut ketahuan
melanggar aturan yang melarang pegawai negeri untuk nikah lebih dari
satu; dan lain sebagainya.
3. Nikah siri adalah Pernikahan yang rahasia dikarenakan beberapa pertimba
ngan- pertimbangan tertentu; seperti. takut mendapatkan stigma negatif da
ri masyarakat karena masyarakat sudah menganggap tabu tentang nikah
siri sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan
dengan mendiskripsikan atau menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi rill
objek penelitian.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
BAB IV
PEMBAHASAN