Terlebih dahulu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Hakim
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan pendapat atau
bantahan atas keberatan (eksepsi) yang telah diajukan Penasihat Hukum Terdakwa
Andy Pha Thienut yang telah disampaikan pada sidang hari Rabu 5 Juli 2017.
Hukum Terdakwa.
Namun sebelumnya kami akan menjelaskan terlebih dahulu ketentuan yang diatur
dalam UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) mengenai materi
pendapat / bantahan Penuntut Umum yaitu sebagaimana disebutkan dalam pasal 156
(1) KUHAP :
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
Dari ketentuan tersebut diatas maka secara limitative materi keberatan atau eksepsi
yang dapat diajukan oleh terdakwa maupun penasihat hukum hanya meliputi :
oleh penasihat hukum Terdakwa tersebut pada pokoknya keberatan (eksepsi) yang
berikut :
Rechter)
pinang yang merupakan tempat atau lingkup terdakwa ditangkap tangan dan di
tahan.
Dalam hal ini perlu diketahui bahwa serangkaian perbuatan pidana yang dilakukan
peradilan umum. Dalam hal ini dalih penuntut umum bahwa kapal yang di nahkodai
oleh terdakwa yang ditangkap tangan diatas kapal KM OI OENG LHA 014 TS pada
saat di dekati oleh kapal TNI yang akan memeriksanya sempat melarikan diri dari
didakwakan)
Dalam hal ini penuntut umum berpendapat bahwa alasan-alasan yang disampaikan
oleh penasehat hukum terdakwa sangat tidak berdasar yang mulia, Karena
walaupun disini saudara terdakwa hanya merupakan orang yang menjadi alat untuk
Phe Yen Marine Company Ltd dalam hal ini yaitu Mr. Khai Ris Tho, tetap saja
berlayar seperti SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) dan SIUP (Surat Izin Usaha
Perikanan) dan juga menangkap ikan secara illegal diperairan Indonesia dan
diterimanya.
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini
untuk
Thienut adalah sah karena telah memenuhi ketentuan pasal 143 KUHAP.
Pontianak, 12 Juli 2017
FETRIANI, S.H.,M.H
JAKSA MUDA NIP. 19811143 06 1012